Terpikat Sang Playboy - Bab 350 Tidak Ingin Berdiam Saja

Dia sedang hamil, ke mana dia akan pergi?

Ingin menelponnya, Alex meraba-raba sakunya, lalu ia baru menyadari ponselnya telah dirusak olehnya, dia bergegas kembali ke perusahaan, dan berjalan ke meja depan.

"Apa kabar pak presdir?!"Wanita di meja depan menyambutnya dengan hormat, ia bergumam dalam hatinya, presdir bergegas keluar dan bergegas kembali, Apa yang sebenarnya terjadi?

Alex sedang tidak berminat untuk mengatakan lebih banyak omong kosong pada saat ini, dia pergi ke meja depan dan memutar nomor teleponnya, dia berdiri di sana dengan terengah-engah, ia berdoa agar di telepon sana akan ada yang menjawab, di perusahaan, karyawan datang dan pergi, mereka semua menatapnya, tetapi tidak ada yang maju untuk berbicara padanya, itu karena ekspresinya agak menakutkan.

Teleponnya terhubung, tetapi tidak ada yang mengangkatnya, dia tahu saat ini dia tidak ingin mengangkat teleponnya.

Tania meninggalkan perusahaan, ia menaiki taksi dan pergi, otaknya sangat kacau, ia duduk dengan sedikit bodoh, kedua tangannya tergeletak lemah dan tergantung di samping, telepon nya terus berdering, sopir bertanya padanya ke mana dia akan pergi, mengingatkan nya ponselnya berdering, dan dia sepertinya tidak mendengarnya.

Dia perlahan-lahan menekuk kakinya dan menyandarkan wajahnya di lutut, ponselnya bergetar dan itu dari tangannya meluncur masuk ke bawah kursi.

Air matanya terus mengalir dan membasahi lututnya, hatinya terasa sangat sakit, sakit sampai ke tulangnya, menusuk kedalam hatinya yang terdalam.

Alex menelponnya lima kali berturut-turut dan berulang kali selama lima kali, Tania tidak mengangkatnya, mungkin dia tahu itu adalah telepon dari nomor telepon perusahaan, jadi dia tidak mengangkatnya, apakah akan lebih baik jika ia mengganti nomor telepon untuk menelponnya?

"Bolehkah aku meminjam ponselmu sebentar?" Dia meletakkan telepon itu, dan berkata pada karyawan resepsionis.

"Oh——" karyawan resepsionis tertegun, lalu ia bergegas mengeluarkan ponselnya dan memberikannya, meskipun ia tidak tahu mengapa presdir ingin meminjam ponselnya.

Ia mengambil ponsel merah muda di tangannya dan menelpon ke Tania, dia masih tidak mengangkatnya lalu ia mengiriminya sms, setelah itu, semuanya masih saja seperti batu yang dilemparkan kelaut luas, dan tidak ada suara umpan balik sedikitpun.

Dia benar-benar sial! Apa yang harus dia lakukan jika terjadi sesuatu padanya?

Dia mengerutkan alisnya dengan cemas, mengambil ponsel karyawannya dan berjalan keluar dari aula, menaiki mobil dan pergi, menelepon ke Taman kaca, dan menelepon Johan, memintanya untuk membantunya bertanya apakah dia telah kembali ke rumah.

Johan di ujung telepon sana marah, dia sedang berada di ruangan presdir, dia langsung bangkit "Apa lagi yang kamu lakukan, adikku sekarang sedang hamil, ia mengandung anakmu, kenapa kamu masih saja membuatnya sedih?"

"Masalahnya panjang, tetapi aku menjamin aku tidak berbuat sesuatu yang tidak baik padanya, sekarang yang paling penting adalah menemukannya, jika ia pulang ke rumah, bolehkan mohon bantuan mu untuk memberitahuku?" Alex berkata dengan tekanan dihatinya.

Ayah Tania duduk disana, dan mendengarkan isi panggilan telepon putranya, dia menebak ada sesuatu yang terjadi, dia menstabilkan emosinya dan berkata "Johan, bicaralah dengan lebih baik".

Johan memandang ayahnya dan menurunkan api kemarahannya "Aku akan menelepon ke rumah dulu dan mengurusnya. Kamu juga segera carilah dia, aku akan mencarinya di tempat lain."

"Terima kasih, kakak! oke, sampai disini dulu." Setelah mendapat jawaban dari Johan, ia menutup teleponnya dan melihat ke dua sisi jalan.

Johan menutup teleponnya dan mengobrol sedikit dengan ayah nya.

"Kamu bantulah dia untuk mencarinya, kamu bukan tidak tahu sifat adikmu itu, kadang-kadang itu belum tentu salahnya Alex, kamu harus berhati-hati ketika berbicara, mana ada suami istri yang tidak bertengkar. Kamu harus banyak membujukku nanti, bagaimanapun, ia sekarang sedang mengandung anaknya Alex, jika hubungannya tidak baik, itu akan tidak baik baginya dan anaknya, apa kamu mengerti?" Ayah Tania menasehati putranya, dengan cemas mendesaknya untuk membantunya mencarinya, Setelah Vincent koma, perusahaan Vincent tidak memiliki pemimpin, beberapa orang bersemangat untuk mencoba merebut kekuasaan itu, Ayah Tania datang untuk menggantikannya sementara waktu, dibandingkan dengan putranya, dia yang telah memiliki banyak pengalaman di bidang berbisnis akan lebih baik.

Johan tidak berani menentang perintah ayahnya sejak ia masih kecil. Dia menundukkan kepalanya "Aku mengerti ayah, aku akan pergi mencarinya." Katanya, lalu dia meninggalkan kantor.

"Nona, sebenarnya kamu mau kemana? Jika kamu tidak mengatakannya aku tidak tahu harus membawamu kemana" sopir menghentikan mobilnya.

Tania mengangkat kepalanya dan memikirkannya lalu berkata "Pergi ke rumah sakit, rumah sakit pertama."

Supir menyalakan kembali mobilnya, dan membawanya pergi ke rumah sakit, Tania menghela napas dan menyeka wajahnya, menenangkan emosinya yang tidak terkendali. Ia harus melakukan sesuatu hal yang lain, sehingga ia tidak tinggal sendirian dan terbengong, dia bisa pergi menjenguk Vincent, pergi mendengarkan ceramah dari bidan tentang cara pengasuhan anak, ia bisa pergi mencari Nico, jika dia punya waktu, mereka bisa pergi minum bersama, atau pergi ke toko untuk duduk sebentar.

Masih ada banyak hal yang bisa dia lakukan, ia tidak harus terus memikirkan Alex dan tidak melepaskannya. Tiba-tiba, hal tentang penipuannya, dia juga tidak mau mempedulikannya lagi. Dia merasa dia benar-benar tidak berguna.

Ketika dia sampai di rumah sakit, dia pertama-tama pergi ke bagian rawat inap untuk menjenguk Vincent, dia masih sama seperti kemarin, tetapi ketika dia memegang tangannya, dia tampaknya merasakan ketidakrelaannya, ia tiba-tiba merasa dia memegang erat tangannya, dan terus menggenggamnya sehingga dia merasa sangat sedih, ia merasa dia harus tinggal bersamanya untuk sementara waktu.

Merry Mou sudah menganggap rumah sakit sebagai rumahnya sendiri, dan mendekornya menjadi sangat hangat. Melihat ia tidak begitu kesepian, hati Tania jauh lebih baik.

"Terakhir kali aku mendengar mu melihat darah, kamu seharusnya beristirahat dengan baik di rumah, jangan pergi kemana-mana" kata Merry Mou.

"Aku telah mendengar banyak orang mengatakan ini, sehingga aku merasa bahwa aku sekarang seperti anak kecil, selalu tidak taat, tetapi sebenarnya itu tidak begitu serius, berada di rumah sendirian aku merasa bosan akan itu, lebih baik datang ke sini untuk mengobrol dengan kalian"Tania berkata sambil tersenyum, dan kedua tangan nya masih memegang Vincent, yang bisa dia berikan, hanya lah kehangatan semacam ini.

Sebenarnya dia juga tercela, dia datang padanya hanya untuk mengambil kehangatan.

Kemudian mereka mengobrol sebentar, waktu sudah jam 3 lewat, Tania pergi untuk mendengarkan ceramah pengasuhan anak, kaki depannya baru saja melangkah pergi, dan Alex pun datang dengan terburu-buru.

"Merry, Apakah Tania ada datang?" Alex berusaha untuk mengatakannya dengan tidak terlalu cemas, tidak membiarkannya mengetahui apa pun.

"Iya, tetapi dia sudah pergi, dia mengatakan ia bosan di rumah, jadi ia datang untuk duduk sebentar, kamu coba telepon dia, dia baru saja pergi, dia bilang ingin pergi ke tempat lain dirumah sakit" karena Tania juga tidak menunjukkan emosi negatif ketika datang, jadi Merry Mou tidak tahu bahwa mereka bertengkar.

Alex tersenyum "Oh begitu, aku sudah mengerti." Dia memandang Vincent di tempat tidur "Dia terlihat baik. Terima kasih kamu telah membantu kami merawatnya."

"Yah! Ini adalah kata-kata terbaik yang pernah kudengar. Jangan di sini lagi, pergi cari Tania sana" ujar Merry Mou sambil tersenyum.

Alex buru-buru keluar dari bangsal, ia memikirkan ke mana dia akan pergi, apakah dia akan pergi mencari Nico, ia keluar dari bagian rawat inap dan melihat sekeliling rumah sakit, ia berjalan lalu sampai ke gedung rawat jalan.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu