Terpikat Sang Playboy - Bab 382 Apakah Kamu Mengenal Tuan Muda Wen Dari Kota Selatan?!

Mirna tidak tahan untuk tersenyum licik di samping, itu karena Tania dan yang lainnya mengatakannya dengan sangat lucu, ia sangat senang bersama dengan mereka.

Dia memijit wajah kakunya dan berkata dengan sengaja menambah bumbu "Aku pikir, pak walikota, Anda seharusnya menambahkan tempat tidur lain. Jika tidak, kak Grace datang merebut tempat tidur mu, itu tidak menjadi masalah, hanya saja ia akan mengganggu kualitas tidurmu, dan takutnya itu akan mengganggu urusan masyarakat. Selain itu, ini juga akan berdampak tidak baik, karena kalian bukan kekasih dan juga bukan suami istri, tidur di tempat tidur yang sama walaupun tidak ada yang terjadi namun itu namanya sudah tidur bersama, Kak Grace belum dinikahi, menurut kalian benar tidak? "

"Iya, itu benar-benar sesuatu yang benar, tidak terlihat Mirna yang masih muda ini cukup tahu banyak akan kebenaran" Nico memujinya dan menepuk pundaknya Mirna.

"Ini hanyalah sleepwaking, dan ada kemungkinan, ini adalah sesuatu yang tidak dikendalikan oleh otaknya. Kalian jangan membuat mereka merasa canggung, jika ada sesuatu yang terjadi, setelah membeli tempat tidur, itu juga akan terjadi. Kita jangan terlalu banyak ikut campur, dan jangan menggali privasi orang, itu semua karena aku, mataku tidak seharusnya begitu tajam, aku menemukan sudut hijau pakaian itu, kak Grace, aku merasa sangat bersalah padamu. " Tania melihat ke Grace dan meminta maaf padanya.

Grace tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya tersenyum kaku disana, lagi pula, dia sudah kehilangan wajahnya hari ini.

Michael mengangkat pergelangan tangannya dan melihat arlojinya, lalu berkata dengan perlahan"Ini sudah larut malam, aku harus kembali untuk beristirahat." Dia berdiri dan berjalan ke luar, setelah berjalan beberapa langkah, dia menoleh dan melihat ke arah Grare "Dokter Grace bukankah kamu bilang ada urusan? kenapa? Kamu masih mau tinggal disini? "

"Kamu lihat paman ketiga begitu perhatian, kak Grace, kamu dan paman ketiga sejalan, ayo pulang bersama." Alex memiringkan kepalanya, wajahnya dipenuhi dengan tawa dan ejekan.

"Pergilah sana, kak Grace, kenapa kamu masih bengong? Ini jarang-jarang loh." Nico menyemangatinya.

Jika Grace tidak pergi, dia pasti akan di permainkan habis-habisan oleh sekelompok orang ini, jadi dia hanya bisa berdiri "Kalau begitu aku akan pergi dulu, email itu benar-benar sangat penting." Dia melangkah ke sisi Michael dan dengan sopan berkata "Pak Walikota, Anda jalan dulu. "

"Jangan terlalu sungkan, santai saja." Michael tersenyum tipis, ia memasukkan tangannya ke saku, membalikkan badan, dan berjalan dengan arogan ke luar, postur itu, seperti baru selesai berpatroli di unit kantor.

Grace dibelakangnya sangat marah dan ingin rasanya ia memukulnya, bagaimanapun juga, dia tidak lagi di usia yang impulsif, dia akan lebih banyak berpikir sebelum dia melakukan sesuatu, jadi dia mencoba sekuat tenaga untuk menghilangkan kegegabahannya yang ingin mengangkat tangannya itu. Ia berjalan maju dengan mantap.

Ketika mereka keluar dari pintu villa, keempat orang di ruang tamu itu tertawa terbahak-bahak, mereka sepertinya sudah lama tidak pernah bertemu dengan hal yang sebegitu menyenangkan.

"Aku sekarang benar-benar mengagumi paman ketiga, kalian lihat saja, kita mengolok-oloknya secara bergiliran, mengejeknya, dan dia tidak menunjukkan sedikitpun kekurangan, orang yang sebegitu tenang membuat orang mengaguminya, aku benar-benar ingin melihatnya marah, kalian telah hidup bersamanya selama bertahun-tahun, apakah kalian pernah melihat sisi lainnya? " Tania berkata dengan apa adanya.

"Semenjak aku tumbuh dewasa aku belum pernah melihatnya, tetapi dia itu benar-benar seorang master Tai Chi. Alasan sleepwalking seperti ini juga bisa terpikrikan olehnya." Nico disana menggelengkan kepalanya.

Mirna memegang dagunya dan berkata "Aku merasa pak walikota kota ini sedikit mirip dengan suami ku. Mereka adalah tipe orang yang sangat sulit untuk di tebak. Tetapi, pak walikota lebih lembut dan baik, dan suami ku dia itu wajahnya kaku, dan tidak banyak berkata, aku mengatakan banyak hal, dan dia hanya akan menjawabku dengan sepatah kata, aku pikir orang seperti itu setidaknya jujur, tidak disangka, hai—— "Dia mengatakkannya lalu berbicara tentang suaminya, setelah dia sadar bahwa ia sudah agak lari dari topik, lalu ia kembali lagi "Menurut kalian, akankah kak Grace bersama dengan pak walikota?"

"Apakah mereka akan bersama lagi, aku tidak tahu, ngomong-ngomong siapa nama suamimu?" Alex berkata dengan senyuman dan suara yang paling lembut dan menawan.

"Aku tidak tahu——" Mirna langsung menggelengkan kepalanya. Ketika wajahnya Alex suram dengan perlahan, dia meneruskan memakan makanannya.

Nico melihat tampang Alex yang ditolak, ia pun tertawa. Mirna ini benar-benar harta yang tak tertandingi.

Saat itu sudah hampir jam 10, dan semua orang pulang ke rumah masing-masing, Nico mengantar Mirna pulang, Tania dan Alex juga pulang ke vila mereka.

"Gadis ini, apakah ia ini benar-benar tidak ingin pulang? Kurasa kali ini suaminya sudah kembali dari perjalanan bisnis, dan sekarang dia sedang mencarinya ke mana-mana" Alex membuka jam tangannya, meletakkannya disamping dan bersiap untuk mandi.

"Kamu jangan memaksanya lagi, biarkan pria itu menderita sedikit, biarkan dia merasakan rasa kehilangan, dalam beberapa hari ini aku akan mencari cara untuk membuatnya mengatakannya." Tania tahu Alex bukan tidak suka Mirna berada di Taman kaca , dia hanya tidak ingin keadaan Mirna dan suaminya menjadi kaku, dia juga bermaksud baik.

"Baiklah, oh ya, istriku, dia berulang kali menyebutkan bahwa wajah suaminya selalu dingin, kaku, dan tidak berekspresi sepanjang hari, ia sangat jarang berbicara, dan ia memiliki sebuah perusahaan. Ia adalah orang kaya, dia juga berada di dunia bisnis, seharusnya tidak sulit untuk mencari tahu tentangnya, dan ketika membicarakan tentang kepribadiannya itu, aku teringat akan Tuan muda Wen dari kota selatan. Dia juga biasanya jarang berbicara dan jarang tersenyum " ujar Alex.

Tania mengerutkan keningnya dan berpikir "Tuan muda Wen dari kota selatan?! Jangan-jangan maksud mu itu Fredy Wen? Yang dari kakeknya, sudah memiliki banyak warisan tanah itu?!"

"Ya! Benar, kamu mengenalinya?!"

"Aku sangat mengenalinya. Ayah ku memiliki hubungan yang sangat baik dengan kakeknya pada waktu itu, apakah kamu lupa bahwa keluarga ku juga memiliki usaha industri real estat. Tetapi aku tidak spekulatif dengannya, melihat wajahnya yang dingin dan seperti mayat hidup itu, aku akan menghindarinya, apakah namanya Fredy Wen? Namanya seharusnya diganti menjadi es dingin baru benar, menurutmu Vincent juga merupakan balok es bukan? tetapi setidaknya dia bisa tersenyum, dan memiliki nurani, tetapi Fredy Wen itu benar-benar kaku, kata-katanya hanya bersuku kata satu, bagus! Baiklah! OK! jika ia mengatakan lebih dari satu kata tampaknya ia akan mati, ngomong-ngomong, Fredy Wen tampaknya hampir seumuran denganmu" Tania mengatakan banyak hal.

"Kalau tidak, kamu coba selidiki Mirna besok. Aku juga akan mencari waktu untuk pergi ke kota selatan dan pergi ke perusahaan Wen. Bagaimana menurutmu?" Alex memeluknya dari belakang.

"Menurutku itu oke, jika itu benar dia, maka jangan terlalu mudah untuk melepaskannya. Mirna adalah anak yang sangat ceria, dia dicocokkan dengan zombie semacam itu, itu benar-benar sebuah tragedi." Tania sangat tidak menyukainya.

Alex terkekeh "Sepertinya kamu sangat tidak menyukainya! Apakah kalian pernah berhubungan?"

"Bisa dibilang begitu. Hanya saja setiap kali aku pergi ke pesta perjamuan, dia menatapku dengan tidak senang, dia iri karena aku lebih banyak teman, jadi kemudian, dimana ada dia, aku tidak akan pergi, apakah ini dihitung pernah berhubungan? " Tania berbalik dan bertanya kepadanya.

"Aku mengerti, kalian tidak pernah mengobrol, hanya saja pernah bertarung dengan tatapan mata, benar tidak? Dasar Fredy Wen, bagaimana bisa dia tidak menyukai istriku? dia harus dipukul, lain kali aku akan membantumu memberinya pelajaran." Alex menghiburnya, wajahnya menempel ke lehernya.

"Aduh,, Geli." Tania dibuat geli oleh hawa panasnya, dia berpikir, suaminya jauh lebih baik, ia setiap hari bisa melihat senyumannya.

Alex menggigit lehernya dan menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu