Terpikat Sang Playboy - Bab 295 Hati Seorang Wanita Benar-benar Tidak Bisa Ditebak!

Anlice berbalik, menyipitkkan mata, dan dengan nada lembut berkata "Stella besok siang sampai, aku akan mengatur supir untuk menjemputnya, aku pergi dulu ya" ia mendorong pintu dan keluar.

Sinar matahari yang hangat dari luar masuk dan menghilang ketika pintu tertutup.

Alex dengan curiga menatap muka Tania, "Kamu yakin tidak sedang marah, kan?"

"Aku orang yang berpikiran sempit, seorang Stella bisa membuat masalah diantara kita, dapat dengan mudah menghancurkan perasaan diantara kita, jadi kita sudah boleh putus sekarang, tidak tahan diuji oleh cinta, hari ini terlihat seperti hari yang baik, besok akan seperti kambing yang diburu" Tania bicara dengan serius dan jelas, dia tidak impulsif, dia mempertimbangkan dengan jelas dalam hatinya, Stella datang kemari untuk membuka perusahaan, bisa juga dibilang, dia bisa tinggal di kota ini, daripada mengubur ranjau didaerah yang tidak terlihat bahaya, lebih baik menguburnya dibawah matanya.

Yang lebih penting adalah dari mana jatuh, dari situ kita berdiri, dimana kalah dari Stella, dia ingin memenangkan semuanya kembali, biarkan dia yakin untuk mundur, lagipula antara dia dan Alex sudah tidak ada kebahagiaan.

Alex diam-diam mengelus keringat dinginnya, muka Tania penuh dengan ekspresi, dia sepertinya bisa merasakan perang dunia antara kedua wanita akan segera dimulai.

Dia sebenarnya tidak ingin seribet ini, lebih baik mengabaikan Stella saja, dia benar-benar tidak mengerti, mengapa Stella ingin mencari gara-gara sendiri, hati wanita.... masih lebih kompleks dari program komputer.

"Aku tidak akan membuat kesalahan, aku akan selalu berdiri di sisimu" Alex menahannya, dengan hati-hati tidak salah berkata.

"Omong kosong, apakah mungkin kamu masih ingin menikmati nasib baik dari orang lain, kamu memang harus berdiri disampingku, walaupun begitu kamu tidak perlu bertindak apa-apa, cukup diam saja sudah oke" Tania menepuk-nepuk dadanya, sambil tertawa kecil.

Beberapa kata ini membuat Alex terkejut sampai berkeringat sekujur tubuhnya, untungnya dari depannya terlihat lebih tenang, "Ayo pergi sarapan, semalam terlalu banyak berolahraga, aku harus mengisi tenaga kembali."

Raut muka Tania sedikit memerah, tak sadar ia berkata "Alex, kamu bisa tidak, tidak usah mengungkit hal semalam, di pagi yang cerah ini, kamu ingin memberitahukan dunia semalam kita berbuat berapa kali, sebal deh" tangannya ada di pinggang, membuka pintu, dan cepat-cepat melangkah keluar.

"Aduh...." Alex merangkul pinggangnya, mengikutinya, sambil berkata ditelinganya "Bodoh! Kamu tau kamu sudah menghancurkanku, tidak ada seks lagi di kemudian hari, di atas kasur langsung......."

Kebetulan sekali Nico keluar, langsung mendengar pembicaraan Alex , Tania buru-buru menutupi mulut Alex, mukanya merah seperti tomat.

"Tuan kedua, selamat pagi" Nico menertawakn mereka dengan aneh "Tadi kalain sedang membicarakan apa? Siapa yang sudah mengangkat siapa sampai rusak, sudah diangkat kemana?" Dia mengarahkan pandangan ke selangkangan Alex, mengedip dengan mata genit, dan dengan berlebihan berbisik terkejut "Oh tuhan, tidak mungkin, pemberani sekali......"

Pandangan Tania berubah hitam, mukanya memerah, sekarang tolong berikan dia jubah penghilang saja!!

Saat sarapan, Nico tertawa terus, Tania menunduk dan makan, semakin dijelaskan semakin memalukan, hanya bisa mencubit paha Alex saja.

Selesai sarapan, Tania meminta Alex mengantarkannya ke toko, ia sudah membeli beberapa barang dari internet, menyuruh suppliernya untuk mengirimkan barang, dan juga di waktu ini melihat akun-akun bisnis, dibandingnya ia banyak menunduk, haduh, dua bulan ini sudah tidak terlalu mengurusi toko, satu, model-model baru yang datang juga sedikit, dua, banyak pelanggan-pelanggan lama ingin mendengarkan pendapatnya, ada baiknya di waktu ini mulai mengurusi toko lagi, toko kecil ini adalah hasil darah keringatnya.

Dia berkata kepada pegawainya "Setelah ini, setiap minggunya akan ada 3 hari dimana aku mengunjungi toko, kalian juga semangat ya".

"Bos Vincent sudah baikkan belum, mengapa belum sadar juga, sudah membuat khawatir sekali" Rita menggunakan kesempatan untuk menanyakan kabar Vincent, sebelumnya pegawai toko sudah menjenguk dia di rumah sakit, saat itu merasa kasihan sekali padanya.

"Masih belum pasti apakah ia akan sadar besok, kita semua harus optimis, aku ingin ke rumah sakit untuk gantian dengan kakak iparku, kalian jaga baik-baik tokonya".

Tania kembali ke rumah sakit, mendorong pintu keluar, melihat wanita asing duduk di sofa, bukan sosok iparnya, "Permisi, kamu siapa ya?!"

Merry Mou melihat Tania, langsung beridir, dengan sopan berkata "Kamu pasti Tania! Namaku Merry Mou, temannya Vincent, kebetulan berkenalan dengan Vincent, aku pergi keluar negri beberapa bulan ini, baru kemarin pulang daningin bertemu dengannya, aku menelpon kantornya baru tahu, ternyata dia kecelakaan, makanya aku kemari, aku melihat Johan hari ini kerja, Levita mengantar putrinya sekolah, jadi aku mengajukan diri untuk membantu, kamu tidak apa-apa kan".

"Oh begitu!" Tania mengangguk, tersenyum "Kenapa aku harus keberatan, kamu berjaga disini, tidak akan mengganggu pekerjaanmu kan" Dia memandangi gadis muda yang mengenakan pakaian populer saat ini, yang pasti dia bukan pekerja kerah putih yang duduk di kantor, dia tidak punya aroma tempat kerja kantoran.

"Tidak, tidak, aku adalah fotografer hewan, biasanya juga mengganggur, baru-baru ini sudah kumpul foto, ada waktu luang yang sangat banyak, kalau kamu tidak keberatan, aku juga bisa bantu menjaganya" Merry Mou berkata dengan penuh harap.

Tania sudah dapat melihatnya "Kamu suka dengan Vincent?"

"Pertanyaanmu sangat tajam sekali!" Merry Mou terintimidasi oleh Tania, tapi ia tetap berbalik dan tertawa, "Aku suka kepribadianmu, kamu sangat to-the-point, aku juga langsung menjawab pertanyaanmu, benar!"

"Baiklah!" Tania mengangguk "Tapi jangan sampai mengganggu pekerjaanmu".

Aku dengar dari Levita, kamu dan Vincent sudah tidak bisa bersama lagi, jadi kamu langsung bertanya begitu, aku pun langsung menjawab apa adanya." jawab Merry Mou dengan jujur.

"Kelihatannya kamu punya satu paket gossip, duduklah" Tania tertawa kecil, ia juga duduk, tak terpikirkan disaat seperti ini muncul pengagum Vincent.

Saat siang hari, baru makan setengah, Tania mengangkat telepon dari Alex.

"Itu......., Stella sudah datang, ibuku menyuruh pulang, kamu mau tidak pulang bersama?" Alex sekarang sudah lebih pintar, terlebih dahulu memberitahuku.

"Tentu saja! Ada teman dari jauh datang, aku harus menyambutnya sendiri" Tania menutup tempat makannya!

Ada hawa membunuh! Merry telah mengeruyutkan leher, dan keindahan keindahan yang indah itu menusuk kotak makan siang, dia bisa membayangkan bahwa 80% akan pergi mengunjungi musuh!

"Baiklah! Aku pergi ke rumah sakit menjemputmu, kita sama-sama pulang ke rumah" Alex menutup telepon, menghela napas, ada teman yang datang dari jauh?! Kata-kata ini, begitu menyeramkan dan membingungkan.

Tania menutup telepon, mengangkat kepala mengarah ke Merry Mou sambil tertawa ringan "Aku ada urusan sebentar, tolong jaga Vincent sebentar ya, kalau ada sesuatu, kamu telepon aku saja".

"Baik! Kamu tenang saja, semua terjamin samaku" kata Merry menjamin.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu