Terpikat Sang Playboy - Bab 37 Percaya Dirilah,Maka Aku Akan Mencintaimu

“Kamu benar-benar kurang kerjaan,ya?” Tanya Alex dengan nada ketus.Ia menepis tangan Nico.

"Kakak ipar sedang sakit, kalau kamu pria beretika,harusnya kamu bisa memperlakukannya dengan lebih baik.Jika kakek tahu,kamu tidak akan bisa menanggung konsekuensinya.Kata paman,kakek sangat menyayangi Tania.”Nasihat Nico dengan suara kecil.

Sebenarnya,dia telah mendengar kabarnya.Di pagi hari, mereka saling cekcok hingga terluka tangannya.Karena itu,setelah keluar dari ruang operasi,ia langsung berkunjung.Suasana di sana memang cukup kaku.

"Nico, sejak kapan kau begitu perhatian terhadap perempuan,suka ikut campur urusan orang lain.Aku tahu apa yang harus kulakukan,tidak perlu kamu nasihati.”Alex mengernyitkan alisnya,pertanda ia tidak suka Nico membela Tania.

"OK, aku baru tahu kalau pikiranmu sesempit itu. Aku berniat baik dengan mengingatkanmu,kamu justru mencurigai aku.

Hah,niat baikku sungguh sia-sia.”Nico sengaja membuat ekspresi kesal.Ia melirik Tania lewat sudut matanya.Apakah Alex punya perasaan khusus padanya?Tanpa sadar ia tersenyum kecil.

Tania mendengar kakak adik itu saling berbisik,ia pun menatap mereka.Kebetulan,tatapan matanya bertemu dengan tatapan Nico.Jantungnya berdegup kencang,ia benar-benar kaget.Aneh,kenapa dia melirikku?

Dengan agak canggung,ia mengalihkan pandangannya dan kembali makan.

Bagaimana mungkin Alex yang begitu cerdas dan tajam penglihatannya tidak menyadari interaksi yang begitu halus,ternyata perempuan yang dinikahinya adalah siluman laba-laba yang gemar menggoda laki-laki.

“Nico, selagi aku masih belum menggunakan tanganku,tahu dirilah sedikit.”Mata Alex bagaikan menembakkan panah es ke arah Nico,sebuah peringatan keras tersirat di dalamnya.

Nico mengalihkan pandangannya,berpura-pura melihat jam tangannya “Sudah cukup malam,aku telah berjanji untuk makan malam dengan ibuku di rumah.Aku pulang dulu,Selamat beristirahat kakak ipar.”

"Baiklah! terima kasih untuk makan malamnya yang lezat."Jawab Tania sambil tersenyum datar.

“OK,selamat tinggal.”Vincent meninggalkan kamar.

Setelah dia pergi,kamar itu kembali menjadi sunyi.Nafsu makan Tania berkurang.Keheningan ini sungguh menyesakkan hatinya.

Beberapa saat kemudian,Alex bangkit dan duduk di tepi ranjang,saling bertatapan dengan Tania.

"Mau apa kamu?" Tania menatapnya dengan dingin,kelopak matanya berkedip pelan.

"Aku ingin melihat seberapa mempesonanya istriku ini, mengapa banyak laki-laki berusaha keras mengejarmu.Kamu sungguh hebat dalam menggoda mereka.”Ejek Alex dengan nada yang dilembutkan.

Tania meletakkan sumpitnya."Pesona,ya?bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan engkau,wahai suamiku?Hanya dengan berpegangan tangan,sekelompok perempuan akan takhluk di bawah setelan jasmu.Aku tak ada apa-apanya bila dibandingkan denganmu.”

“Penilaianmu sangat tepat, sepertinya nanti aku harus membuat prestasi ini lagi”Ujar Alex dengan ekspresi berseri-seri sambil menatap tajam Tania.

Tania terkejut, wajahnya perlahan-lahan memucat. "Kalau kamu ingin bersenang-senang di luar,tak perlu menjadikanku sebagai alasan."

Alex mencibir dengan nada merendahkan,"Hah——, menjadikanmu sebagai alasan?kamu hanya boneka yang menempel padaku untuk bertahan hidup,memangnya bisa mengaturku?Sebaliknya, kamu jangan lagi menggoda laki-laki dengan trik rendahanmu itu.Coba saja kalau kamu berani,akan kubuat kamu ingat seumur hidupmu.”

Tania tersenyum "Kamu selalu mencurigaiku, artinya kamu tidak percaya diri? Jika kamu memang percaya diri, kamu harus percaya, maka aku akan mencintaimu, tidak akan melirik laki-laki lain lagi." Tania mendekat dan mengangkat tangannya yang terluka,mengelus lembut wajah Alex yang tampan dan gagah.

Di luar pintu kamar yang setengah terbuka, sesosok bayangan hitam melihat pemandangan ini.Ia mengepalkan tinjunya,mundur ke dinding dengan langkah yang berat.Tiba-tiba,dia menutupi mulutnya.Napasnya terengah-engah.Terpancar derita dan rasa sakit yang mendalam dari matanya!