Terpikat Sang Playboy - Bab 192 Malam Yang Menggoda!

"Halo..... Alex, jangan pura-pura tidur, hari ini saya tidur di kasur kamu di karpet, bangunlah" Tania di sebelah ranjang berteriak, sambil melihat ekspresinya.

Alex berbaring disitu dan tidak menjawab, tetapi dia tahu bahwa dia pura-pura tidur, dia berteriak, dia tertidur hampir terbangun, lagipula, mana ada orang yang tidur begitu cepat.

"Kamu tidak bangun, saya dorong kamu ke bawah kasur, nanti jangan salahkan saya" Tania mendekat, menggunakan tangan mendorong tangannya, jalan sulit.

Dia masih pura-pura seperti babi tertidur, dia tidak basa-basi, menggunakan sekuat tenaga, dia lebih membungkuk, mendorong bahunya, sudah di tepi kasur.

Astaga, dia berat sekali! Tania mendorong seperti mengeluarkan banyak keringat, hanya memindahkan sedikit, tempat ini juga tidak ada AC, hanya ada kipas, di tambah angin dari jendela.

"Hahu, hahu,,,,," Dia bernapas berat, lelah, tidak bergerak!

Keringat muncul di wajahnya, terjatuh di alisnya, mengalir ke hidung, dia tidak dapat mengalihkan pandangan, di samping kasur ada angin sejuk yang masuk dari luar, meniup rambut lembutnya, mukanya masih sama seperti dulu, 30 tahunan, kerutan tidak memanjang, malah bertambah kilap, sangat menggoda, huft, jarak dengan mukanya, hatinya berdegup sangat kencang.

Deg, Deg, Deg,, telinganya mendengar suara itu, gendang telinganya seperti ingin pecah, kencang dan berat mengetuk.

Tania menjauh, tidak ingin buta karenanya, dia meneguhkan hati, dia adalah orang paling jahat, semakin cantik semakin berbahaya, melewati pelajaran tentang darah, juga racun, tidak ada obat yang dapat menyelamatkannya.

"Hey, kamu ingin memeluk saya terus, kalau begitu tiduranlah" Alex membuka mata, dia menatap muka dan matanya.

"Wa....." Tania membuka lebar matanya dan terkejut, menghindar darinya, tetapi di tahan olehnya, terjatuh di atasnya.

"Kamu....... kamu........ mau.... apa?" Tania tiba-tiba memiliki pikiran tidak baik.

Alex mendengar perkataanya, tertawa "Mulut mu sangat hebat, apa alasan membuatmu begini?"

"Kamu tadi memeluk saya, tiba-tiba memikirkan apa?" Alex mengeluarkan aroma "Apa karena saya terlalu ganteng, jadi kamu menginginkan saya, dulu kamu juga pernah melakukannya."

Tania memuka matanya sangat lebar "Sakit jiwa ya, harus minum obat, saya tidak sopan?! saya ingin bunuh kamu, dengan begitu, tidak ada lagi yang menggangguku."

"Hati dan perkataan tidak sama" Alex tertawa.

"Tidak" Tania melawan.

"Apa buktinya tidak ada? saya bilang kamu ada, kamu segitu licik juga tidak berguna" Alex tertawa jahat, dia suka keadaan seperti ini, tangannya ada di kepalanya, tangannya pelan-pelan memegang rambut dan pipinya, dengan lembut mengelusnya, dia merasa sangat bahagia.

Dia sangat jelas mengetahui, bukan balas dendam, tetapi benar-benar mencintainya, sangat dalam.

"Saya tidak licik, kamu yang asal berpikir, bangun, jangan pegang rambut saya, mantan suami dan mantan istri berbuat demikian adalah salah, ngerti tidak, salah" Tania hatinya sangat panas, dia ingin lepas dari keadaan yang tidak benar seperti ini, takut jatuh kepadanya.

Setengah sadar, setengah hilang.

Alex tersenyum, "Saya tahu, kamu suka kesalahan, kesalahan adalah yang paling indah di dunia, bersama dengan saya, kamu akan merasakan surga, kamu akan melupakan keadaan, hanya merasakan kesenangan."

Di dunia ini hampir tidak ada laki-laki, yang suaranya dapat memabukkan wanita, masuk tetapi dari dalam menolak.

Tania malu, tetapi dia melakukannya, aura panas tubuhnya mengalir dan seperti mendidih, malam musim panas, tidak ada AC, sangat panas.

Mulutnya kering, akhirnya menjilat bibirnya sendiri, dengan sekuat tenaga mendorongnya "Jangan menimpa saya, kamu bangun" dia berkata, hatinya sebenarnya sudah ingin melakukan kesalahan, tidak ingin menahan, hal seperti ini, adalah keinginan, sangat menakutkan, semakin besar, seperti menghisap racun, jika mengingat masa lalu, sudah tidak dapat menghindar, untung otak satu lagi masih sadar.

"Saya tidak ingin bangun, saya ingin menimpamu" Alex sengaja menimpanya lebih lagi, tersenyum jahat.

Raja menggoda!

"Kamu dengan babi mati sama, saya akan mati kegencet" Tania berkata, menghindar panas tubuhnya, juga berusaha membuat kepalanya sadar.

Alex melihat mukanya, membuat dia melihat dirinya, dia menghindar tetapi tidak bisa, hanya bisa menatapnya, dia seketika tenggelam di lautan biru yang luas, tidak dapat berenang keluar, disana ada dia yang seperti cahaya matahari, langit biru, awan putih, membuat otak kosong, jadi bisa terbang.

Dia menatapnya dalam, membawa jiwa kedepannya "Tania, saya tidak mengerti bagaimana mencintai seseorang dengan baik, tidak tahu bagaimana membuatmu bahagia, saya hanya tahu berusaha memikirkan caranya, juga mungkin selamanya tidak dapat, menyerah adalah cara yang paling tidak egois, saya tidak mau menyerah, saya tidak dapat melakukannya, mengucapkan selamat kepadamu, jadi saya hanya bisa menggunakan cara kasar, karena saya tidak ingin menyesal, saya mencintaimu."

Kalimat ini akhirnya menimbulkan sesuatu, Tania bingung, sangat bingung, kepalanya sangat kosong, hatinya berdegup kencang, sangat panas, mendengar dia mencintai kamu, sangat membuatnya bingung.

Di dunia, bibirnya menutupi bibirnya, kelembutan itu.

Dia mengingat menutup matanya, rasa indah ini, dia mencium bibirnya, dan masuk kedalam mulutnya, beradu seperti pertandingan, membuat dia tidak ingin menyelesaikannya, ingin lebih lama, bibirnya yang panas selalu seperti sulap, sulap adalah tubuh hati dan pikiran.

Tangannya mengelus mukanya, memegang rambut, lalu di leher, tangannya menyentuh bagiannya, membuatnya sangat gemetar dan tidak berhenti, saling bernafas dengan berat.