Terpikat Sang Playboy - Bab 224 Sekalipun Mati, Juga Tidak Akan Bersembunyi Dibawah Ranjang!

Tania sangat terkejut melihat Alex disana, Tania membelalakkan matanya, mulutnya terbuka lebar hingga bisa memasukkan sebuah telur.

Alex sudah gila, kenapa dia berani datang kemari, tidak heran jika dia dipukul hingga mati setelah terlihat olehibu, ayah atau Johan.

Tania melihat kebelakang, dia melihat mobil Vincent masih belum pergi, namun untungnya dari sudut pandangnya dia tidak bisa melihat Alex, agar Vincent tidak merasa curiga, Tania tersenyum kepadanya, lalu melambaikan tangan ke arah pintu gerbang, kemudian mengeluarkan kunci dan berjalan masuk.

Selama proses ini, Tania tidak lagi melihat ke arah Alex, menganggapnya sebagai angin.

Alex berdiri disana, merasa sangat marah karena Tania tidak menganggap keberadaannya.

Setelah melihat Tania masuk kedalam, Vincent baru pergi.

Tania mengganti sandal, berlari kecil naik keatas, lalu segera mengeluarkan ponselnya, setelah dinyalakan, ada bebetapa panggilan tidak terjawab dari Alex, ketika dia hendak meneleponnya, jari tangannya berhenti, jika mereka bertengkar hebat dalam telepon, pasti akan menarik perhatian orang tua Tania, kalau begitu masalah akan bertambah rumit!

Setelah dipikir-pikir, Tania memutuskan untuk keluar dan berbicara dengannya.

Tania mengendap keluar dari kamar, turun dari tangga dengan perlahan, membuka pintu, lalu keluar, berjalan ke arah pohon besar, Alex masih berdiri disana.

"Woi... kamu kenapa datang ke rumahku, cepat pulang, jika ada yang mengetahuinya maka habislah kita" Kata Tania sambil berjalan mendekati Alex, nada bicaranya terdengar terdesak.

Dalam hati, Alex sungguh merasa kesal "Apakah aku adalah seorang pembunuh? Paling jelaskan semuanya saja jika ada orang yang melihat, kita mengahadapinya bersama, mereka pasti tidak akan membunuh kita, Tania, aku sudah tidak tahan melihat dirimu yang sekarang" .... "shhh... shhh...., kecilkan suaramu oke? Bukankah kita sudah mengatakan bahwa kamu akan memberi aku waktu untuk mempertimbangkan ini semua, sekarang baru lewat satu hari, mana mungkin bisa secepat itu" Kata Tania dengan suara kecil, pada saat yang bersamaan matanya melihat sekeliling dengan panik.

Alex menghembuskan nafas dengan kasar, kemudian menarik Tania dan menahannya di bawah pohon, Alex menundukkan kepalanya mencium Tania dengan panas, badan mereka saling bergesekan satu sama lain.

Tania hampir pingsan karena dicium oleh Alex, pikirannya sangat kacau,

Alex menghentikan ciumannya, namun tubuh mereka masih menempel "Aku sudah melihatnya, tadi Vincent menciummu, Tania aku beritahu kamu bahwa sekarang aku sangat marah, jadi aku mau menghilangkan bekas ciumannya dari bibirmu, dan kamu masih mau mengundur masalah ini sampai kapan, apakah kamu tidak ingin menjelaskan semuanya kepada Vincent?"

"Aku perlu waktu, jangan paksa aku oke? Hari sudah larut, kamu pergilah" Tania mendorong dada Alex.

Alex mendekatkan tubuhnya lagi "Kalau begitu berjanjilah untuk tidak memberikan tubuhmu kepadanya, tubuh bagian manapun tidak boleh, begitu juga dengan bibir, apakah kamu mengerti?"

Hati Tania terasa manis, namun mulutnya masih berpura-pura memarahinya "Kamu bener-bener ngeselin....,sangat cerewat, pergilah".

"Apakah kamu merasa disini melakukannya disini akan sangat merangsang?" Alex masih tidak ingin pergi, dia sengaja mengganggu Tania dengan mengatakan hal itu sambil meniup lehernya "Pemandangan bulan seindah ini, kamu...., tidak ingin melakukan sesuatu?"

Nafas Tania bertambah cepat "Disini sudah pasti tidak boleh, bagaimana jika ada orang yang melihatnya, kalau ada orang yang melihat, maka kita mati sama-sama saja, dipukul sampai mati pun aku tidak akan berani, besok aku masih harus bangun pagi, jangan ganggu aku lagi".

"Bangun pagi untuk apa?" Tanya Alex heran.

"Pergi melihat matahari terbit bersama Vincent" Jawab Tania jujur, berbohong kepada mama dan Vincent sudah membuatnya merasa sangat tidak nyaman, dia tidak ingin berbohong lagi.

"Apa?" Alex bertanya dengan suara keras.

Tania segera menutup mulut Alex, dengan gugup berkata "Tidak usah seheboh itu, aku masih belum putus dengannya, sekarang aku masih merasa bersalah kepadanya, aku tidak bisa melakukan hal yang keterlaluan kepadanya".

Alex menarik tangan Tania "Jika kamu terus-terusan merasa kasihan kepada Vincent, maka selamanya kamu tidak akan pernah bisa lepas darinya, Vincent juga bukanlah orang yang sangat baik, dia memiliki banyak wajah, 10 orang Tania tidak akan bisa mempermainkannya, dengarkanlah perkataanku, langsung jelaskan semuanya kepada Vincent".

"Sifat Vincent memang sangat dingin, tapi dia sangat baik terhadapku, aku mengetahui hal ini, intinya, aku akan menyelesaikan masalah ini dengan caraku sendiri" Kata Tania yang mulai merasa kesal, dia ingin menenangkan diri.

Alex tahu jika dia melanjutkan topik pembicaraan ini, akan membuat Tania marah "Baiklah, kalau begitu ikuti cara yang kamu katakan saja, minggu ini aku akan pergi ke Thailand, maukah pergi bersamaku?"

"Lupakan saja, aku ikut, pergi kesana tanpa alasan yang jelas hanya akan membuat orang merasa curiga" Tolak Tania.

"Asalkan kamu bersedia maka akan ada alasan yang jelas" Alex berdiri "Aku pergi dulu, semoga besok pagi hujan deras".

Tania tertawa, melihat Alex yang cemburu membuat hatinya merasa senang.

Ketika mereka hendak berpisah, dari kejauhan ada sebuah mobl yang mendekat, Tania segera menarik Alex ke bawah pohon, menyembunyikan tubuh mereka dengan baik, kemudian dia melihat Alex turun dari mobil.

Ya Tuhan! Untuk apa Vincent kembali lagi?!

Vincent berjalan mengelilingi taman sejenak, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Tania, tentu saja tidak akan ada orang yang mengangkat teleponnya, karena sekarang Tania sedang berada dibawah.

Alex menikmati tubuh Tania yang lembut, melihat keluar, lalu tersenyum dingin, sepertinya ada orang yang sudah mulai curiga.

Setelah tidak ada orang yang mengangkat teleponnya, Vincent berjalan masuk kedalam, Tania merasa sangat panik hingga tidak tahu harus berbuat apa, mereka hampir saja tertangkap basah, bagaimana ini, otaknya terus berputar.

Tiba-tiba Tania teringat, dari sini dia bisa putar masuk melalui pintu belakang, biasanya kunci pintu belakang diletakkan dibawah pot bunga.

Tanpa berpikir panjang, Tania langsung menarik tangan Alex dan berlari kearah pintu belakang, ketika sampai di pintu belakang, Tania menggeser pot bunga dengan hati-hati, dibawah pot itu dia menemukan sebuah kunci berwarna silver, Tuhan memberkati!

Tania mengambil kunci, lalu membuka pintu, dia menarik Alex masuk kedalam, lalu dari dapur, berjalan ke ruang besar, kemudian naik keatas.

Ketika ini, bel pintu pun berbunyi.

"Cepat sembunyi, kamu pilih sendiri bersembunyi dibawah ranjang atau didalam lemari" Kata Tania sambil menyeret Alex dengan Panik.

Alex benar-benar dirinya hampir menjadi gila "Apakah kamu tahu betapa terhormatnya aku, kamu malah menyuruhku untuk bersembunyi dibawah ranjang, bagaimana mungkin orang sepertiku ini bersembunyi dibawah ranjang, Biarkan dia naik dan melihatnya saja, kamu adalah istriku, aku tidak takut, memanfaatkan kesempatan ini untuk mejelaskan semuanya juga hal yang bagus".

"Bagus kepalamu, jika kamu mau perang dunia terjadi, atau kamu tidak takut dengan ibuku yang akan memutilasimu, silahkan saja" Kata Tania sambil melototi Alex, apakah dia pikir Tania sendiri mau bersembunyi seperti seorang pencuri?

Alex tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, apa yang dikhawatirkan Tania itu benar-benar masalah yang besar, hanya dengan memikirkannya saja membuat Alex merasa pusing, Alex menggaruk dahinya berkata "Bersembunyi dibawah ranjang sudah pasti tidak mungkin, aku lebih memilih untuk lopat dari jendela".

"Dasar gila, kamu bisa mati" Kata Tania.

Dibawah, sudah ada pelayan yang membukakan pintu untuk Vincent.

"Tuan Vincent, kenapa datang selarut ini, tuan dan nyonya sudah beristirahat".

"Ada barang yang ingin aku berikan kepada nona kalian, kamu istirahat saja, nanti aku akan pergi dan menutup pintu sendiri" Kata Vincent, tanpa berdiam lama disana, Vincent segera melangkahkan kakinya ke atas.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu