Terpikat Sang Playboy - Bab 277 Ketahuan, Karena Cinta Menjadi Benci !

Tania berlari ke tangga yang berada di dalam lorong keamanan, tidak peduli apakah tangga itu kotor atau tidak dia pun duduk di atasnya, ia menyandarkan kepalanya di lutut, wajahnya sedikit basah, dan ia pun menangis.

Vincent mendorong pintu lorong keamanan itu dan ia melihatnya duduk di sana, ia pun merasa lega, lalu ia berjalan kebawah "Kalau tidak, aku temani kamu pulang kerumah. Tidak kembali ke pesta juga tidak akan menjadi masalah"

"Tidak masalah, aku akan segera membaik. Pulang tanpa berpamitan dengan tuan rumah, itu adalah tindakan yang sangat tidak sopan. Beri aku waktu sepuluh menit. Bisakah kamu meminjamkan saputanganmu untukku? Wajahku sangat kotor" Tania berkata denga sangat sedih, ia tidak mengangkat kepalanya, ia mengulurkan tangannya padanya.

Setelah beberapa saat, ujung jarinya tidak merasakan sentuhan saputangan, tangan yang agak dingin memegang telapak tangannya, dan ia pun menyusutkan tangannya.

Vincent memegang tangannya dan duduk bersamanya di tangga. Dia mengeluarkan saputangannya"Angkat wajahmu, Kalau tidak, itu tidak akan dapat dibersihkan"

"Aku tidak ingin mengangkatnya, berikan itu padaku, aku akan membersihkannya sendiri" Tania tidak ingin membiarkannya melihat dirinya yang seperti ini.

"Aku takut kamu menghapusnya sendiri nanti jadi seperti kucing kecil. Ketika kamu keluar, kamu akan mengejutkan para tamu. Angkatlah wajahmu, aku berjanji aku tidak akan menertawakanmu" Vincent menyinggulnya dengan bahu.

Tania terpaksa mengangkat kepalanya, matanya agak kabur, dan matanya itu terlihat seperti mata panda, Vincent melihatnya dan tidak tahan untuk tersenyum"hehehe ,,,"

"Hei——kamu bilang kamu tidak akan tertawa" Tania agak sedikit marah dan ia mengerutkan kening. Dia berpikir dia dapat membuat Vincent tertawa,itu berarti wajahnya yang sekarang ini pasti sangat lucu.

Vincent menahan senyumannya "Maaf, aku tidak sengaja. Hanya saja sekarang ini kamu benar-benar seperti seekor panda yang cantik. Oke, aku tidak akan menertawakanmu lagi. Sekarang kamu jangan sembarangan bergerak" Dia mengambil saputangannya dan membantunya membersihkannya dengan ringan.

Tania dapat merasakan, ketika dia melihat wajahnya, matanya masih penuh dengan rasa cinta, dia hanya bisa menghindari matanya dan tidak menatapnya secara langsung.

Kemudian, mereka kembali ke perjamuan, di sana para tamu pergi mendonasikan uang kebaikan, dan banyak bos-bos dengan murah hatinya memberikan uang mereka. Datang kesini setidaknya harus mengeluarkan sedikit darah keringat.

Alex melihat Tania telah kembali, dia mengira dia sudah pulang. Dia sangat ingin pergi menghampirinya dan memberikan penjelasan sedikit padanya, ketika dia teringat dia menangis tadi, hatinya pun merasa sangat sedih.

Jamuan berakhir kira-kira hampir jam 10 malam, para tamu pun sudah berpulangan.

"Nona Tania——"

Di tempat parkir, Tania baru saja membuka pintu mobil dan ingin masuk untuk duduk di dalam. Dia mendengar suara wanita akrab yang jahat memanggilnya.

Dia mengambil napas yang dalam, memegang pintu mobil, berbalik, dan melihat Linda menggandeng tangannya Alex berdiri di belakang mobil. Dia menahan napasnya dan tersenyum "Ada apa?"

"Tadi di toilet aku dengar, kamu lusa akan menikah dengan Vincent. Aku ingin bertanya, bisakah aku dan Alex datang untuk melihat upacara nya? Setelah berputar satu lingkaran dan akhinya kalian kembali ke tempat semula, kita semua kembali menjadi teman, itu juga bukan hal yang buruk. Menurutmu apakah itu benar? Nanti aku akan membawakan sebuah hadiah untukmu " ujar Linda dengan lembut, jika orang yang pintar, maka ia akan mengerti makna dari kata-katanya itu.

Tania menjilat bibirnya "Oke, tentu saja boleh, aku akan menyambut kalian dengan senang hati" Apakah dia ada hak untuk mengatakan tidak?

"Oke, sampai jumpa ! Kamu sangat cantik hari ini” Linda berpura-pura memujinya, ia menggandeng Alex lalu pergi.

Tania sangat ingin bergegas mengejar mereka, lalu memukulnya, bagaimana bisa ada wanita yang begitu kejam dan tak tahu malu, saat ini gene kekerasan di tubuhnya terasa sangat aktif.

Di dalam mobil, Vincent mencoba untuk bertanya padanya "Tania, hal tentang Linda mengancammu itu, apakah ada kaitannya dengan kakak iparmu?"

Karena dia sudah mengatakannya, wajah Tania pun menunjukkan ekspresi terkejut, dan itu sama halnya dengan menjawabnya.

"Ekspresimu telah mengatakannya padaku, tenang saja, aku tidak akan mengatakannya, apakah kamu benar-benar tidak membutuhkan bantuanku? bertambah satu orang maka akan memiliki kekuatan yang lebih kuat” Vincent memandangnya dan sekali lagi menawarkannya bantuan.

"Kamu sekarang ini juga sudah membantuku. Untuk yang lainnya, jika nanti butuh bantuanmu, aku pasti akan mengatakannya"Tania tidak ingin menyeret lebih banyak orang ke dalam masalah ini.

Mendengarnya mengatakan itu, Vincent pun tidak memaksanya lagi, ia hanya bisa menyelidikinya secara dian-diam.

Alex mengantar Linda kembali ke vila. Dia menginginkan dia untuk bermalam disitu. Dia tidak menginginkan wanitanya menikah dengan Vincent lusa nanti. Dia sangat ingin memecahkan kata sandi di komputer nya itu, lalu dia pun setuju untuk itu, dia tidak sadar bahwa perilakunya itu terlalu gegabah, dan itu membuatnya curiga.

Setelah mereka masuk ke rumah, Linda tidak sabar untuk membawanya ke lantai atas.

"Alex——kita" Linda menempelkan bibir merah padanya.

"Kamu pergi mandi dulu sana, aku suka wanita yang wangi” Alex agak sedikit mendorongnya, berkata dengan agak ambigu.

Linda tertegun, dan kemudian tersenyum "Kamu duduk dulu, aku akan pergi mandi sebentar"

Setelah dia masuk, Alex berjalan ke sisi meja dan membuka laptopnya. Ketika dia berada di kantor hari ini, dia memikirkan beberapa kata sandi yang mungkin. Dia begitu sangat menyukai dirinya, akankah dia menggunakan tanggal ulang tahunnya atau yang lainnya menjadi kata sandi? dan hasilnya, ternyata memang benar ia menggunakan hari ulang tahunnya sebagai kata sandi.

Di layar laptop, hanya ada beberapa ikon sederhana. Dia masuk ke satu per satu dan mencari format video dan audio yang mencurigakan. Tiba-tiba, ia melihat satu folder MP4 telah di tambah kata sandi, video umum, biasanya tidak akan di tambah kata sandi lagi olehnya.

Cara yang terbaik adalah langsung menghapusnya dari komputer. Tapi masalahnya adalah begitu dia menghapusnya dia pasti akan langsung menyadarinya, dan kemudian apakah itu akan meledakkan bom lainnya? Jangan lupa, dia pernah berkata, video ini, dia sembunyikan nya di dua buah komputer.

Suara air di kamar mandi masih saja berlanjut, dan di antara celah-celah pintu, ada sepasang mata yang sedang mengawasi setiap gerak-geriknya Alex, matanya penuh dengan kebencian dan kesedihan.

Alex mempertimbangkannya berulang-ulang, dan akhirnya ia mematikan laptopnya, sebelum dia menemukan komputer lain, dia tidak bisa bertindak gegabah.

Ketika dia baru saja menutup laptopnya itu, dan dia belum berdiri, Linda yang memakai handuk mandi berjalan keluar.

"Lex——Apa yang sedang kamu lakukan?" Linda memandangnya, dan berkata dengan pelan.

Reaksi Alex sangat cepat "Tidak ada apa-apa. Aku merasa bosan dan berpikir untuk membuka laptop untuk main game, tetapi laptopmu memiliki kata sandi, aku mencoba beberapa kata sandi untuk membukanya namun itu tidak berhasil"

"Kalau begitu kamu seharusnya bertanya padaku, masukkan tanggal ulang tahunmu, maka kamu bisa membukanya" Linda tersenyum dan berjalan perlahan.

"Kamu sudah keluar, bagaimana mungkin aku masih ingin bermain?" Alex menariknya, lalu memeluknya, dan berinisiatif untuk menciumnya, tetapi ketika bibirnya baru saja mau menyentuh ke bibirnya, teleponnya tiba-tiba berdering.

Dia melepaskannya, tersenyum dan berkata "Maaf, aku pergi angkat telepon dulu" Dia mengangkat telepon "Hei——Apa? Kakek pingsan? Baiklah, aku akan segera pulang"

Alex menutup telepon dan dengan perasaan bersalah berkata kepada Linda "Maaf, aku harus segera pulang"

"Aku akan pergi bersamamu untuk menemui kakek" Linda menarik lengannya dan matanya menjadi suram.

"Ini sudah larut malam, kamu tidak perlu pergi, aku akan datang lagi besok malam" Alex berdiri dan berjalan menuju pintu. Hati Linda dipenuhi dengan kebencian. Dia mengambil vas bunga di atas meja dan sebelum dia keluar dari kamarnya, ia memukul kepalanya bagian belakang dengan keras.

Dia tidak akan pernah membiarkannya pergi lagi.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu