Terpikat Sang Playboy - Bab 315 Menyuruh Alex Membagi Selebaran!

Alex dan Tania meninggalkan kediaman Anlice dan berjalan menuruni gunung.

“Ada orang yang begitu pintar, saya akan menyebutkan siapa dia, kamu sudah tahu dia. Selanjutnya mari kita bersantai dan menunggu saja.”Alex menggandeng pinggang wanita itu dan tersenyum kepadanya.

Tania tidak termakan kesombongan.“Alex sebenarnya, terkadang saya merasa bahwa otak kamu tidak begitu berguna. Kamu terlalu emosional dan subyektif, tetapi saya juga tidak lebih baik dari kamu. Yang saya takutkan sekarang, kita tidak memperdulikannya dan membiarkannya dia menghancurkan bukti tersebut. Pada akhirnya kita bisa jatuh pada keadaan tidak ada bukti yang cukup kuat. Saya lihat tampaknya ibumu mati-matian masih tidak percaya.”

“Pada kali ini kamu yang bodoh, biarkan dia pergi menghancurkannya, hanya ada orang yang memiliki perasaan bersalah baru menghancurkannya. Sekarang kita tidak perlu takut terhadap tindakannya, yang kita takutkan sekarang dia tidak bergerak sama sekali, mati-matian tidak mengakuinya.” Alex memijat-mijat kepala wanita itu“Singkatnya, pada hari ini kita akan bersantai, sekarang kamu bekonsentrasi dalam melakukan bisnis saja. Untuk masalah yang lainnya biar saya yang menanganinya.”

Tania menarik tangannya, tersenyum dengan ramah dan berkata, “Sekarang semua terserah pada kamu. Ayo pergi, hari ini di toko kita memiliki banyak pekerjaan.”

Alex dan Tania naik mobil pergi meninggalkan Taman Kaca. Belum sampai Jam 9 mereka sampai di lapangan, para pedagang disini sudah mulai membuka pintu mereka satu demi persatu.

Dia menyuruh Tania masuk duluan, sedangkan dia sendiri sedang di luar memberikan telepon terhadap satpam di rumah untuk melapor kepadanya, setiap kali Stella keluar dari rumah, langsung telepon dia.

Tania masuk ke dalam tokonya terlebih dahulu, pintu sudah terbuka, Ani sedang mengepel lantai , dia adalah adalah manajer di toko ini, jadi setiap hari sebelum jam 8.30 dia sudah berada di toko ini. Hari ini dia datang lebih pagi lagi, karena hari ini mereka mau membuat promosi, sekarang kebetulan bertemu dengan akhir musim, jadi mereka mau menganti model pakaian mereka, pakaian yang sudah ada harus segera di jual habis, dan beberapa harus di gantung keluar.

Tania berjalan ke meja kasir menaruh tas mereka, membisikan Ani dengan satu kalimat.

Ani sudah mengerti bahwa ini adalah rahasia, melihat Alex masuk dari pintu belakang, matanya menyala, maju ke depan dan berkata,“Eii--,Hari ini Kak Alex datang ya.”Dia tidak melupakan bahwa dia yang membantunya memperkenalkan pria tampan itu.

“Karena ini adalah hari libur, jadi saya ada waktu. Jika hari ini ada yang bisa saya bantu cepat katakan, tidak perlu malu-malu.”Alex hanya mengatakannya tanpa pikir panjang.

“Ada, ada... Hari ini kita ingin keluar untuk membagikan selebaran. Tugas mulia ini akan di serahkan kepadamu”Ani menyerahkan setumpuk kertas selebaran ke atas tangannya, di tambah lagi satu set pakaian boneka berbulu.

Alex dalam waktu yang singkat diam terbengong, menyuruhnya berdiri di jalan membagikan selembaran? Di tambah lagi harus memakai pakaian mengerikan seperti itu!

Dia tiba-tiba menyesal dengan apa yang telah dia katakan, orang seperti dia bagaimana melakuka pekerjaan yang seperti itu, dia adalah Alex. Melihat ke arah Tania seketika dia merasakan sesuatu.

“Tidak ada hal lain yang bisa saya kerjakan, pekerjaan ini tidak cocok untukku”Dia sedikit kesulitan untuk berkata.

“Kamu seorang laki-laki dewasa masih takut pada rasa malu, membagi selebaran merupakan tugas utama kita hari ini, bukannya kamu tadi yang bilang silakan katakan, apakah mungkin kata-kata yang kamu ucapkan hanya untuk di dengar saja.”Ani melihat Alex mengunakan ekspresi orang yang sudah berjanji tetapi tidak dapat menepati janjinya .

Alex tidak bisa menolak lagi, tidak ada pilihan lain selain mengerjakan tugas ini, “Baiklah, saya akan pergi membagikannya, tetapi saya tidak mau memakai pakaiannya, saya berharap tidak bertemu dengan orang yang saya kenal.”Aii-,Jika tahu lebih awal akan jadi begini saya tidak akan banyak bicara.

“Saya yakin kamu bisa melakukannya dengan sangat baik.” Ani berkata, sambil mengamati dia dari dalam hati,Kak Alex, ini bukan urusan saya ya. Bos yang mengharuskan saya melakukan semua ini.

Jam 9 tepat, tiga pegawai lainnya satu persatu telah datang, sampai di toko melihat seorang pria familiar yang super tampan itu, dengan teliti melihatnya mereka baru mengingatnya dia merupakan orang yang membeli seluruh toko ini, dia adalah Mantan suami Bos kita, merupakan pria yang sangat terkenal.

Alex menyapa mereka, Waktu masih pagi masih belum sampai saat yang paling ramai, pria itu dengan sangat semangat ngobrol dengan mereka

Tania merasa sangat tidak nyaman melihatnya, berjalan kesana dan berkata padanya“Waktu sudah hampir tiba, sekarang adalah waktunya membagi selebaran, bagikan dengan baik ya, jika dapat membuat pelanggan masuk ke dalam toko, maka itu sudah sangat hebat.”

“Sayang, apakah kamu tidak sedang mempermainkan saya kan?” Alex merasa dia sedang dikerjai.

“Bagaimana bisa kamu berpikir seperti itu? Karena saya percaya kepadamu jadi menyerahkan tugas yang sangat penting ini kepada kamu, tentu saja jika kamu tidak ingin mengerjakannya, saya tidak akan memaksa kamu mengerjakannya, tetapi lain kali tidak perlu sembarangan mengatakan bahwa kamu bisa mengerjakan semua pekerjaan.”Tania memaparkan bahwa sikap dia berani mengatakan bisa melakukan apapun tetapi tidak mau melakukannya. Bocah, Kemarin malam saya tidak dapat mengerjaimu, hari ini saya harus membuat kamu sedikit menderita.

Alex mulai memegang selebaran dengan kedua tangannya,“Baiklah, saya pergi! Saya akan pergi membagikan selebaran.”Dia mengunakan kostum kulit tersebut berjalan keluar.

Berdiri di pintu luar, seperti pohon yang siap menghadang badai, tugas dia hari ini adalah untuk pergi membagikan selebaran kepada para gadis yang wajahnya mirip yang lewat di jalan ini.

Ada dua gadis yang berpakaian modis berjalan di depannya, dia terus menatap mata mereka saat berada di jarak 200 meter , dengan semangat mau memulai percakapan, Alex belum menyerahkan selebaran itu, mereka dengan tidak sabar mengambil selebaran, dan lagi mati-matian mau nomor teleponnya

“Saya bekerja untuk toko ini, kalian pergi temui bos saya saja.”Dengan kalimat cerdik itu, kedua gadis itu langsung bergegas masuk ke dalam toko mereka.

Seiring dengan berjalannya waktu, orang yang berlalu-lalang semakin banyak, ada banyak wanita yang pergi bebelanja pakaian, satu jam kemudian, dalam dan luar toko dipenuhi dengan orang, saking ramainya bisa digambarkan dengan lautan orang.

Akhirnya, ada fenomena yang aneh pada hari ini, ada orang yang mengambil selebaran lalu pergi, ada orang yang kembali lagi untuk mengambil satu selebaran, lewat satu menit ada lagi yang mengambil kertas selebaran, tidak tahu mengapa, apakah mereka kira kertas selebaran ini seharga dengan uang, mereka semua datang mengambil, terlihat sangat ramai.

Ada orang yang terus berada di pintu toko hanya untuk mengobrol dengannya, lalu meminta nomor teleponnya, dan mengajaknya makan. Semua jenis wanita berjalan datang dan pergi membuat kepalanya sakit. Saking hebatnya ada orang yang menyuruhnya untuk membantu mengukur ukuran payudaranya, seluruh pintu masuk sudah dikerumuni oleh ribuan orang, beberapa orang setelah selesai berbelanja masih datang ketempatnya untuk berfoto bersama dengannya.

Pegawai toko di dalam kesibukan mengurusi pelangan, melihat keadaan di luar juga membuat orang menggelengkan kepala. “Membagikan selebaran apakah memiliki dampak yang begitu besar, hasil yang sungguh di luar perkiraan. Orang yang tidak tahu mengira artis terkenal itu disini sedang membuat pertemuan untuk membagikan tanda tangan.”

“Jika tidak memberikan dia satu meja lalu biarkan dia duduk dalam membagikan selebaran. yang pasti berdiri di sana juga sama dia tidak dapat pergi kemana-mana, dan lagipula pasti ada orang yang datang untuk berebut selebaran.”

“Ini adalah daya tarik dari pria cantik. Bos, saya sangat binggung, apakah kamu tidak takut dia direbut oleh orang lain. Jika saya, tengah malam saja saya akan terus terjaga untuk melihatnya.”

Tania mengumpulkan tagihan, sambil bercanda“Tentu saja takut. Sungguh dosa... sunggu dosa... Lain kali saya harus mencari cara utuk menguncinya dengan rantai.”

Dia sudah berdiri selama dua jam lamanya, Alex sudah tidak dapat menahan segerombolan tentara wanita ini, dia mundur ke dalam toko, menyender di sampingnya“Istriku, saya sudah di makan oleh wanita di luar, apakah kamu tidak peduli?”

Dia melihat kebelakang“Ooo, semua berkat dirimu, hari ini saya mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda, pria cantik memang berbahaya , ternyata itu memang rencana yang sempurna.”Tania mengelus dagunya,dia terlihat seperti budak dari uang.

Wajah Alex dipenuhi dengan garis hitam, dia sungguh tidak dapat berkata lagi, “Sebenarnya, kamu membuat saya sebagai alat pemikat wanita, lalu saya menjadi alat pencari uangmu, iya kan.”

“Kamu sungguh pintar ya”Tania berusaha menahan tawanya.

“Tania---”Alex menarik lehernya, dengan sepenuh tenaga mencium wanita itu.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu