Terpikat Sang Playboy - Bab 190 Menangkap Rasa Liar Di Malam Hari

“Ibu, saya katakan sekali lagi, saya tidak tahu, kalau saya tahu mungkinkah saya tidak mengatakannya?” Nico seperti mesin pembaca ulang, kesekian kalinya ia menjawab dengan kehabisan tenaga.

“Biasanya kamu yang paling baik dengannya, kalau dia memohon kamu untuk tidak mengatakannya,bisa saja kamu pasti mau bantu dia rahasiakan. Nak, sekarang masalahnya tidak sama, keluarga Tania mau melaporkan abang sepupu kamu atas kasus penyandraan, meskipun sepupu kecil kamu berkemampuan tinggi, orang lain bahkan bersedia menjual mukanya ke dia, hal ini dia juga tidak bisa melakukan apa-apa, seperti menangkap putranya, tidak dilepaskan.

“Ibu, saya benar-benar tidak mengetahuinya, kamu bertanya sepuluh ribu kali pun masih jawaban yang sama, oklah kalau begitu, coba tebak, masalah seperti ini, dia dengan bodoh memberitahu saya, terus dia membiarkan ibu memaksa saya untuk katakankah?” Nico berdiri sambil berjalan kemudian duduk disamping Michael “Sepupu kecil, saya sudah tidak tahan lagi”.

“Kakak ke dua, saya rasa Nico benar-benar tidak tahu,kamu memaksanya juga tidak ada gunanya,saya sudah menghubungi ke pihak polisi, mereka bilang besok Vincent akan pergi melihat rekaman video di jalan tol, saya sudah membicarakan dengan pihak polisi, kita juga akan pergi melihat, juga disetujui. Sekarang hanya bisa menemukan gerakan setelah dia meninggalkan mobil, baru bisa mendapatkan petunjuk. Nico besok kamu ikut pergi dengan saya”. Michael berkata dengan tenang, kemudian menggerakkan kepalanya kepada Nico, memandangnya.

“Tidak masalah, sekarang saya juga ingin segera menemukannya” Nico tidak memberitahukan kepada para tetua, sebenarnya pada kemarin malam,dia sudah tahu bahwa Alex akan pergi merusak acara pernikahan, tapi dia tidak menyangka masalah akan sampai serumit ini.

Kecil kita ini. Hati Anlice pengap, ia berkata pada dirinya sendiri,pada saat mau melamar wanita ini, seharusnya kalian tidak setuju, kali ini tidak akan ada begitu banyak hal keterikatan dan masalah yang tak ada selesainya.

Anggota lain dari kelompok Tania mendengar perkataan Anlice, mereka semua seperti menelan sebuah bakpao besar. Mereka tidak melepaskannya, masih bersyukur tidak membuat mereka tersedak sampai lepas nafas.

“kakak ipar perempuan, perkataan kamu seperti ini saya jadi tidak suka mendengarnya, putra kamu ingin menikahi seorang wanita, kamu sendiri tidak datang dan tidak mengurusnya, kita ini sebagai bibi, paman, kamu sebagai ibu kandungnya berbicara harus ada batas. Putramu berhati baja ingin menikahinya, kita semua serbu menghalanginya,apakah mempan ? saya juga tidak suka dengan Tania itu, tapi masalahnya Alex menyukainya, kamu tidak bisa menyalahkan kami” Liona membunuh perkataannya, membuatnya semakin emosi, dia jadi disalahkan dalam hal ini.

Tonny Qi menggunakan tongkatnya mengetuk ke lantai “Alex begitu suka dengan Tania,biarkan saja mereka bersama,masalah ini salah semakin salah, pelakunya adalah kamu sebagai ibu kandungnya. Wanita yang disukai oleh putramu, kamu harus ikut mencampurinya, selalu bertindak tidak setuju untuk ribut dengannya. Kamu berhasil membuat mereka bercerai, tapi ini ada gunanya tidak? Sebuah hati itu telah terbentuk, bercerai tapi tetap merindukan, sebelum mereka bercerai, perasaan mereka sudah begitu stabil.

Jika bukan kamu yang membawa gadis itu datang untuk membuat masalah,saya sudah bisa menimang cucu, mana ada episode menyedihkan diakhir. Kamu masih punya muka berada di sini untuk menyalahkan kami? Sekarang bukan karena orang lain datang yang menggoda, tapi anak itu merebut Tania dari orang lain, hidup telah begitu lama, kamu masih tidak mengerti dan berbicara tidak masuk akal, kamulah yang mencelakai putramu, kamu tahu tidak”.

“Papa—saya mencelakai putra saya dimana?, saya itu demi kebaikan putra saya, wanita itu tidak pantas untuknya, saya ini seorang ibu, harus memperhatikannya”.

“Saya berbicara denganmu tidak akan jelas, pada waktu putraku menikahi wanita asing kamu ini, saya sudah tahu pasti tidak baik, kalau tahu dari awal, sejak saat itu tusuk mati saja kamu perusak ini, mungkin putraku tidak akan mati”. Tonny Qi menatap dengan emosi sambil meniup kumisnya.

Anlice kemudian berteriak “kematian Thomas apa hubungannya dengan saya? Tidak ada saya, kamu juga tidak ada cucu,saya sudah menjaga bertahun-tahun demi keluarga Alex, lahirin penerus yang begitu baik, sekarang kamu bilang saya ini adalah barang perusak? Dasar kakek tua, kamu sangat jahat.

“kamu memarahi aku dengan dasar kakek tua, tidak ada sopan santun sama sekali, saya ini ayah mertuamu,hari ini saya harus memberimu pelajaran”. Tonny Qi emosi sekali datang, ia mengangkat tongkatnya untuk memukuli Anlice.

Melihat mereka akan berantem, orang lain segera meleraikan mereka.

“Sekarang kita lagi bahas masalah Alex, kenapa kalian malah melenceng begitu jauh? Semua adalah satu keluarga,jangan bicara mana yang benar dan salah”. Michael merasa kepalanya seakan mau meledak. “Kakak ke dua, kamu duluan temanin kakak ipar perempuan pulang dulu ya, lagian mereka berada disini juga sedikit pun tidak membantu, malah lebih mengacaukan.

Liona berjalan dengan tidak bersedia menarik Anlice pergi, Tonny Qi juga dipapah oleh Jimmy dan Nico pergi duduk di kursi.

“Kalian harus segera mencari bocah busuk itu kepadaku,saya mau memukulinya sampai mekar”, kakek tua itu meraung dan burung – burung yang ada di jendela terbang ketakutan.

“Hat ciuu…” Alex yang berada di tempat jauh bersin sejenak, di dalam cuaca yang begitu panas, sungguh aneh.

Tania yang berdiri disamping melihat Edwin memasang baterai, mendengar suara tersebut, ia melihat ke belakang dan menyeringai berkata “Pasti ada banyak orang yang sedang menunggu anda dalam antrian untuk memarahimu, sehingga kamu bersin."

“Kalau memang begitu ajaib, ini juga disebut dengan salah satu kemampuan khusus”. Alex menyentuh hidungnya sambil berkata.

Tania mencetus Hmm sejenak dan berbalik badan, terus melihat Edwin memotong tali kulit dan mengambil tali lain, Tania dengan penuh rasa ingin tahu bertanya, “Kakak Edwin, kamu lagi ngapain sih, menyambungkan kabel ini, apa fungsinya”.

Nanti bawa kalian pergi menangkap ikan, ini setelah hujan akan lebih banyak ikan yang bisa ditangkap, sekarang lagi menunggu waktu yang tepat. Ini akan saya letakkan ke dalam air untuk menyetrum ikan dan udang kecil, yang orang makan di dalam kota, kebanyakan adalah yang dipelihara, kalau ini yang alami baru segar”. Edwin berkata sambil menyeringai.

Saat ini Tania masih tidak mengetahui betapa mengerikan keadaan diluar, ia merasa tertarik dan senang ikut pergi, semua masalah yang ada disini bagi dia adalah sangat penasaran dan menarik.

Setelah Edwin selesai memasangnya, ia berdiri, Ellen dengan perhatian segera memberikan handuk basah kepadanya, dia sambil lap dan berkata “naik ke atas carikan kaos kemeja untuk saya, juga kasihkan kepada Alex satu, saya mau membawa mereka pergi keluar menangkap ikan”

“Baik, saya segera ambilkan” Ellen menanggapinya dengan lembut dan pergi ambil.

Setelah beberapa saat, dua kemeja tua putih telah di bawa turun, satunya kasihkan kepada Alex.

Ai--masih lebih baik daripada tanpa busana. Berada di dunia tanpa AC, cuma bisa pakai lengan pendek.

Pakaian yang sama, begitu dikenakan di badan Alex, berubah menjadi style artis. Kalau di pakai di badan Edwin yang kulit gelap, kesannya hanya kaos biasa saja, harga 40 ribu/1 pcs.

Namun di mata Ellen tetap saja merasa suami yang paling baik. Dia adalah seorang wanita yang tahu bersyukur dan stabil.

Setelah pukul 09.00, Alex dan Tania memegang senter tangan,memakai sepatu boat, mengikuti Edwin berjalan keluar, dia membawa baterai, dan mengenakan senter jalan dikepalanya, menghadap ke tepi sawah berjalan keluar.

Tania pertama kali mulai tidak merasakan apa, berjalan dengan tenang dan berani, dan sebuah ember merah ditangannya.

Sambil berjalan, sepertinya dia menginjak sesuatu yang lembut, masih berteriak sejenak dengan suara yang ringan,kemudian dengan berhati-hati dia mundur selangkah,pundaknya menabrak Alex dan senter tangannya jatuh sorot ke lantai, melihat seekor katak yang penyok diinjak oleh dirinya sendiri, bulu kuduk diseluruh tubuhnya menjadi berdiri, berteriak dengan tajam “Aaa… Aaa..” tanpa di sadari dia berbalik badan lalu melompat dan memeluk Alex, menyusutkan kaki.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu