Terpikat Sang Playboy - Bab 31 Rekaman Kenangan Waktu Koma

Tania masih tersenyum manis "Aku tidak berbicara dengan mu, aku berbicara pada udara, walaupun aku tidak pergi untuk sarapan tetapi aku juga akan pergi menyapa bibi, masih ada lagi, aku sangat ingin tahu, Stella, apa identitas mu memerintahkan ku untuk pergi dari sini? Berhati-hatilah agar jangan sampai kamu terlalu kesenangan dan nanti malah akan menjadi kesedihan"

"Kamu——" Stella dibuat emosi oleh Tania dan wajahnya pun berubah menjadi warna hati babi "Jangan kamu kira sekarang Alex menyayangimu dan kamu bisa berbuat seenaknya. Kamu sekarang juga tidak memiliki identitas untuk menyuruh ku pergi"

"Ya!" Tania tersenyum dengan lebih santai "Sekarang kita tidak memiliki hak untuk mengusir orang lain, jadi aku tidak berencana untuk berdebat dengan mu. Kita sekarang adalah tamu dirumah Alex, di depan pemilik rumah,kita harus tahu akan sopan santun, tidak peduli cara berbicara maupun cara berpakaian, jangan merendahkan status diri sendiri"

Stella tidak bisa menang darinya, dia marah sampai ingin memukulnya "Dasar kamu wanita gila, pergi sana dengan kesopanan mu itu" Dia mengangkat tangannya dan ingin memukul Tania.

Alex bergegas memegangi pergelangan tangannya "Stella, kamu jangan ribut lagi, waktu sudah tidak keburu, aku tidak akan sarapan lagi, selain itu, aku membiarkan mu tinggal di Taman Kaca itu karena aku melihat perasaan ibuku, jika kamu terus ribut seperti ini, maka silakan kamu pergi "

"Alex——Apa kamu begitu sangat menyukai wanita ini? Apa baiknya dia, apa dia lebih baik dariku? Apa dia cocok denganmu?" Alex membantu Tania, itu membuat Stella sangat marah, Dia selalu yakin bahwa orang yang disukainya adalah dia.

"Tania adalah wanita ku, aku mencintainya, ini tidak perlu dibandingkan, dan terlebih lagi tidak ada yang namanya cocok atau tidak, sarapan pagi kamu nikmati saja perlahan-lahan, jika kamu ingin tinggal di Taman Kaca, maka jangan mencari masalah" Alex menghempaskan tangannya, melindunginya dan membawanya masuk ke mobil.

Wajah Tania penuh dengan senyuman, dia merasa dilindungi dengan baik hari ini, sesekali menjadi burung dan bergantung pada seseorang, perasaan itu sangat bagus.

Mobil keluar dari Taman Kaca, di kaca belakang, terlihat wanita licik yang berteriak di sana, ia tampak sama seperti pasien yang perlu dibawa pergi ke rumah sakit jiwa.

"Haha ,,," Tania tidak bisa menahan tawanya dan ia tertawa dengan keras, Alex memiringkan kepala dan melihat ia tertawa dengan sangat bahagia, dan dia pun ikut tertawa "Aku melakukan nya dengan baik bukan? Sungguh, lebih baik langsung membiarkannya untuk pindah "

"Tidak, aku ingin dia menyerah dan kembali ke Prancis. Ini adalah pertempuran antar wanita. Sebaiknya kamu tidak ikut campur dan jangan khawatir tentang itu" Tania langsung menolak perkataan Alex.

"Hei——aku benar-benar tidak mengerti wanita seperti kalian ini, apa yang sebenarnya kamu pikirkan dalam benakmu itu? Yang aku cintai adalah kamu, kamu tidak perlu menyia-nyiakan tenaga mu lagi, kamu sudah menang" Ujar Alex dengan bingung.

Tania tersenyum "Kamu tidak akan mengerti, karena kamu bukan seorang wanita, sekarang kamu antarkan aku pergi ke rumah sakit dulu"

"Pergi sarapan dulu, setelah itu aku akan mengantarkan mu ke rumah sakit" Alex mengoreksi perkataannya.

Tania merasa agak tidak enak karena meninggalkan Merry Mou sendirian di rumah sakit begitu lama, jadi dia berpikir untuk pergi kesana lebih awal, tetapi sepertinya itu juga tidak akan lama "Baikalh, mari kita pergi sarapan dulu"

Dia harus menikmati kebahagiaan dan kemanisan nya setiap hari, bersantai dan menikmati itu, karena kita sering kali tidak tahu apa yang akan terjadi besok.

Menghabiskan waktu sarapan bersama Alex, setelah itu Tania pun kembali ke rumah sakit. Dia berencana untuk memanggil kakak dan kakak iparnya ke sana, lalu berbicara dengan mereka tentang hal merawatnya. Jika Vincent bisa bangun besok, betapa baiknya itu, dia setiap hari berdoa seperti itu.

Membuka pintu bangsal, Tania melihat Merry Mou sedang merangkai bunga, jendelanya terbuka lebar, matahari yang cerah menyinari tepat ke tempat tidurnya, semuanya terlihat sangat bagus!

Merry Mou membawa bunga ke samping tempat tidurnya, ia melihat Tania datang, dia tersenyum manis padanya, mengambil kameranya dan memotret Vincent.

Tania duduk di samping tempat tidur, Merry Mou memindahkan kamera dengan diam-diam dan memotret mereka bersama, tetapi Tania segera menyadarinya "Gadis ini, Apakah kamu sedang memotret ku?"

"Hehe,,, ketahuan deh" Merry Mou menjulurkan lidahnya, membawa kamera nya ke sisi Tania, menunjukkan padanya foto yang diambilnya, dan berkata dengan penuh keinginan "Aku bermaksud membuatkan Vincent satu set rekaman saat ia koma. Dengan begitu, setelah dia bangun nanti, dia bisa melihat hal-hal yang terjadi padanya ketika dia koma, tahu tentang orang-orang yang berada di sampingnya, itu semua untuk mengisi ingatannya kosong, bagaimana menurutmu, itu penuh dengan makna bukan? "

Tanua merasa senang dan mengangguk "Yah! Kreativitas hebat, Merry, kamu benar-benar seorang gadis yang romantis dan lembut. Jika itu aku, aku tidak bisa memikirkan ide yang bagus seperti itu"

"Terima kasih atas pujianmu, tadi malam, kak Johan datang, dia berbicara padaku tentang kamu dan Vincent, dia mengatakan Vincent sangat mencintaimu, masih mencintaimu sampai saat ini, aku berpikir, mungkin aku bisa membantunya, menggunakan cara pemotretan begini, setelah dia bangun nanti, dia akan tahu betapa kamu peduli padanya, dengan begitu, hatinya tidak akan begitu sakit "

"Kakakku itu, si mulut gagak" Tania tersenyum canggung "Tetapi Merry, bukannya kamu menyukai Vincent? Mengapa kamu masih ingin melakukan itu?”

"Karena aku menyukainya, jadi aku akan melakukan apa yang dia sukai. Kenangan yang indah dapat membuat orang lebih percaya diri untuk menatap masa depannya. Mungkin di masa depan, dia akan melupakan rasa sakit nya itu dan dapat menerima orang lain secara perlahan. Dan aku merasa sangat bahagia melakukannya"

Tania mengerti dan mengangguk kan kepalanya, dia pertama kalinya melihat orang bermimpi seperti ini, karakter yang sangat menarik.

Sepanjang hari, tidak peduli Tania mengelap tangannya Vincent, atau pun menggunakan bola kapas untuk melembabkan bibirnya, Merry tetap mengunakan kamera dan memotretnya dari samping, pada awalnya Tania sangat tidak terbiasa, tetapi akhirnya ia pun terbiasa akan itu. Dia tidak tahu berapa banyak foto hangat yang ia simpan.

Jika jiwa Vincent adalah gurun pasir yang kering, maka ini adalah perairan yang dapat membuatnya menjadi padang hijau.

Di malam hari, Alex pergi ke rumah sakit bersamaan dengan Johan dan Levita, mereka selalu memalingkan wajah dan naik lift yang sama, Johan merasa agak canggung.

Namun, Levita, ia terus berbicara dengan Alex, dan ia meringankan suasana canggungnya itu.

Mereka bertiga memasuki bangsal bersama dan mendengar suara jepretan kamera, kilatan cahaya melintas di depan mata mereka.

"Apa itu?" Johan tanpa sadar memblokirnya dengan tangannya.

Tania tertawa disana "Merry sedang memotret rekaman waktu koma untuk Vincent!"

"Gadis kecil ini sangat kurang kerjaan, benar-benar bisa membuat trik" Johan tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Apa yang diketahui oleh seorang lelaki tua kasar sepertimu ini, betapa romantisnya itu, seperti sebuah drama Korea, jika aku dalam keadaan koma suatu hari nanti, jika kamu membuatkan ku itu, aku akan merasa sangat tergugah" Levita dengan bersemangat melangkah maju, ia pergi melihat foto yang diambil oleh Merry Mou.

"Apakah kamu pikir koma itu sangat menyenangkan? Dasar wanita gila" Johan tidak bisa mengerti bagian mana yang ia sebut romantis itu. Dia benar-benar tidak bisa memahaminya, dia hanya mengatainya gila.

Alex menyeberangi dua wanita yang berada di pintu dan ia berjalan ke sisi Tania "Siapa gadis yang menarik ini? Aku belum pernah melihatnya sebelumnya"

Merry Mou mendengar kata-kata Alex, lalu ia secara inisiatif pergi kesana dan memperkenalkan dirinya "Halo! Namaku Merry Mou, aku adalah temannya Vincent. Kakak tampan, apakah kamu campuran? Cina dan Inggris? Cina dan Prancis? Cina dan Amerika?"

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu