Terpikat Sang Playboy - Bab 165 Aku Mau Kamu Terjun ke Neraka!

Tatapan Alex dan Nico yang duduk di sofa terhenti pada layar tv.

Hanya sekali menatap, mereka langsung terkejut, di dalam layar tv sedang ada siaran langsung acara lamaran Vincent pada Tania.

Mata phoenix Alex terlihat memicing, dalam matanya terlihat begitu marah, kedua tangannya saling mengepal, bibirnya tipisnya mengatup, deru nafasnya terdengar begitu keras, dia akan menerima lamaran itu kah, dia sedang menunggu jawaban Tania, menunggu Tania untuk kesekian kalinya merobek menghancurkan hati dan perasaannya lagi.

Dia gemetaran, berharap Tania tidak menerima lamaran itu, tidak peduli untuk apapun alasannya, dia berharap Tania jangan sampai menerima itu, Tania, kamu jangan...

Dan seseorang yang sama halnya dengannya sedang gemetaran, yang saat ini sedang berlutut di atas balon udara- Vincent, dia khawatir dan takut kalau Tania tidak menerimanya, Tania, kamu harus menerimaku, harus...

Orang yang di bawah saling berteriak, lamaran yang dibuat dengan begitu mewah dan romantis, membuat banyak orang iri juga menginginkannya.

Cincin yang di pegang Vincent masih berada di depannya, dan semuanya begitu indah, terlalu indah sehingga membuatnya tidak bisa menolak, dan seandainya tidak ada semua ini, seandainya Vincent hanya dengan sederhana mengeluarkan cincin dan melamarnya, dia juga pasti akan menerimanya, karena dia ingin maju ke depan, ingin masuk ke kehidupan yang baru.

“Aku bersedia.”

Ketika Tania bersuara mengeluarkan kata itu, mata Vincent terlihat bersinar, dia dengan exicited berdiri, dan sekuat tenaga memeluk Tania, orang-orang di bawah berteriak histeris, lamaran yang begitu romantis dan manis, sepertinya tidak akan ada wanita yang bisa menolaknya.

Vincent melepaskan pelukannya, mengeluarkan cincin dari kotaknya, dengan serius menarik tangan Tania, dengan hati-hati memasangkan cincin itu dan berkata, “Aku berjanji, untuk seumur hidupku, aku akan mecintaimu, menyayangimu dan memanjakanmu.”

Dari wajah Tania terlukis senyum yang bahagia, karena begitu terharunya mengeluarkan air mata, dia menutup mata, memeluk Vincent, semuanya cukup seperti ini saja, sudah sangat cukup.

Tapi, hatinya, mengapa di saat mengharukan dam indah ini, masih ada perasaan sedih dan rasa ingin menangis?

Dia menutup mata memeluk Vincent, mendengar suara orang-orang di bawah yang turut bahagia, dalam hatinya muncul sekelebat bayangan, Alex yang tanpa persetujuannya, dan tanpa mengucapkan janji apapun, menarik tangannya dan memasangkan cincin di jarinya, berkata, setelah ini kamu adalah istriku, Tania tidak ingat background saat Alex mengatakan ini seperti apa, hanya saat itu, dia merasa dalam hatinya ikut merasa tersentuh dan begitu manis.

Alex yang melihat ini di balik layar tv dan mendengar Tania mengucapkan kata bersedia, keadaannya langsung begitu terpuruk, dia seperti tidak ada tenaga untuk menahan tubuhnya, dia dengan kesal kecewa menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, satu tangannya memegang dahinya, menghalangi tatapan matanya begitu kelam dan membuat orang takut.

Dalam hati Nico juga sama merasakan sedikikt rasa kecewa, “Matikan saja tvnya, sudah mau istirahat.” Ucapnya pada Linda, suaranya terdengar begitu datar, tidak ada mood untuk mengomentarinya.

Linda mematikan tv, lalu dalam hati berpikir, di antara Alex dan Tania seharusnya sudah tidak ada jalan untuk kembali bersama kan, tindakan Vincent kali ini sungguh bagus sekali, sudah tidak ada Tania, dan dia otomatis tidak ada ancaman lagi.

“Tidak ku sangka, Tania dan Vincent benar-benar akan menikah, aku barusan lihat di tv luar, juga ikut terkejut, boleh lah——, tapi aku pikir walau bagaimanapun, kita seharusnya ikut mendoakannya dan begini baru membuat kita terlihat murah hati.” Ujar Linda dengan lembut, dan tidak takut mati di dalam kamar Alex yang saat ini sudah begitu terpuruk, menginjaknya sekali lagi, di dalam bir menaruh sebungkus garam, membuatnya semakin sakit dan benci.

“Diam kamu, Linda——” Suara Nico terdengar begitu rendah, sudah cukup sedih, wanita ini malah sengaja menabur garam, terkadang dia merasa ragu, cinta yang di ucapkan wanita ini, sebenarnya cinta apa.

Linda dengan senyum mecemooh berkata, “Maaf, aku lupa, saat ini hati seseorang pasti begitu terluka ya.”

“Tolong tutup mulutmu, kalau kamu masih bersuara, pergi keluar dari kamar ini.” Nico paling benci, dia selalu memanfaatkan ini untuk memancing, dia mungkin memang buta, dulu merasa kalau Linda adalah wanita yang paling lembut dan baik hati, dan sekarang dia baru sadar kalau Linda hanyalah seorang wanita yang punya banyak akal siasat dan picik.

“Iya-iya, aku diam, aku diam.” Linda sudah tidak ada mood perang mulut dengan Nico, dia berjalan ke arah ranjang Alex, menundukkan badan mendekatkan diri pada Alex, dia mengelus bahunya, “Sudah, kalau kamu mau tidur, sini aku bantu kamu membersihkan muka dulu, ya.”

Kedua alis Alex saling bertaut, tidak menjawab.

“Alex——, kamu ngomong dong, kalau kamu seperti ini aku akan sangat khawatir.”Linda menggoyangkan lengan Alex, walaupun dengan seperti ini bisa memancing emosinya, dia juga ingin Alex tahu, siapa yang akan selamanya berada di sisinya menemaninya.

“Mengganggu sekali——” Alex akhirnya emosi, melepaskan tangannya dari Linda dengan kasar, deru nafasnya terdengar begitu kasar.

Linda sengaja jatuh, dan menabrakkan dahinya di sudut meja, “Ah——,” dia berteriak kesakitan, darah segar keluar dari dahinya, dia berusaha berdiri, dengan air mata yang bercucuran berkata, “Maaf, ya sudah, aku juga tidak sengaja mengganggumu, aku hanya ingin menghiburmu, menjagamu, maaf, maaf——”

Dan Alex sejatinya seorang laki-laki, dia paling takut membuat seorang wanita menangis, dan dahinya sekarang tengah mengeluarkan darah, dan dia tanpa bisa berbuat apa-apa, “Lindah, sudah jangan nangis, iya semua salahku, cepat urus luka di dahimu dulu.”

Linda dengan sok polos menyentuh dahinya, melihat darah, dia pura-pura terkejut, “Oh, cuma keluar sedikit darah, tidak apa-apa, aku tidak takut sakit, Alex, tolong biarkan aku menemanimu ya, aku tidak akan mengganggumu, jangan usir aku ya.” Ucapnya dengan mata berair dan air mata yang hampir jatuh.

“Linda, dengar kataku, urus lukamu dulu, baru datang temani aku.” Ujar Nico pasrah, tapi dalam hatinya masih merasa sedikit terharu, setidaknya di hari-hari ini Linda selalu menemaninya, dan deminya rela mengorbankan nyawanya.

Dan tujuan Linda berhasil, dia dengan tersenyum puas berkata, “Iya, aku mendengarmu.”

“Nico, bawa dia pergi mengurus luka dulu sana.” Ujar Alex dengan duduk di atas ranjang melihat ke arah Nico.

Nico mendengarnya langsung mengiyakan, “Iya,” dia berdiri, melihat Linda, “Ayo.”

Kalau boleh jujur, dia tidak bisa menebak yang baru saja terjadi apakah benar kebetulan, hanya karena sentakan itu, dia bisa jatuh tepat mengenai kepalanya, ya kemungkinan ini bukannya tidak ada, dan kalau ini benar adanya, ya tidak masalah, tapi kalau ini hanya sengaja di buat-buat, maka Linda memang seorang picik yang begitu menakutkan.

Dia melirik wajah Linda yang kesakitan, dalam hatinya berpikir semua ini mungkin benar apa adanya, tidak dibuat-buat.

Suasana dalam kamar kembali tenang, Alex turun dari ranjang, berdiri di depan tv, dia kembali mengingat wajah bahagia Tania, dia sebentar lagi akan menikah dengan orang lain, di saat dia masih terbaring di rumah sakit mengobati luka, dia dengan bahagia menerima lamaran Vincent, wajahnya terlihat bahagia, tatapan matanya yang bersinar dan senyum yang begitu elok.

Seperti ribuan anak panah tajam, tertembak ke dalam hatinya, dan darah hitam di hatinya mendidih.

“Huh——” Satu kepalan tangannya meninju tv, darah segar segera mengalir, dia dengan satu tangannya yang berlumuran darah, memegang dadanya berjalan mundur, mata phoenixnya terlihat mengabur, dia mengingat wajah bahagia dan senyum Tania, “Tania, aku akan membuatmu terjun ke neraka, terjun ke neraka——”

Setelah acara lamaran selesai, tubuh Tania di peluk segerombolan orang hingga terjatuh di atas rumput, dan disana di adakan pesta publik yang begitu mewah.

Beberapa wanita dengan paksa menyuapkan champagne ke dalam mulut Tania, dan tiba-tiba bunya 'Pluk', tutup botol bir seketika terbuka, para wanita melepaskan tangan mereka, dan botol yang terbuka melukai bibir Tania, luka di bibirnya saat ini seperti habis di gigit seseorang.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu