Terpikat Sang Playboy - Bab 323 Lahirkanlah Anak!

Tania merasa sedikit terkejut. Ia pun mengambil tasnya dan pulang ke rumah bersama Alex.

Di perjalanan, Tania berpikir dalam sejenak dan berkata, “Kakek mencari kita untuk pulang, aku pikir apakah ada hubungan karena belakangan ini aku tinggal di kediaman Alex? Sebenarnya dengan statusku sekarang ini memang tidak pantas.”

“Maksud perkataanmu ini adalah untuk menyalahkan aku karena aku tidak segera mengganti sertifikat cerai menjadi sertifikat nikah?” tanya Alex sambil menoleh dan tersenyum ringan.

“Maksudku bukan begitu,” Tania menengadahkan dagunya dengan congkak, “Kalau masalah ini gawat pasti kamu yang tergesa-gesa, aku sama sekali tidak gelisah kok.” Tania secara tidak sadar memutar kepalanya, membuat Alex yang melihatnya merasa tidak enak hati. Tania merasa sedikit malu.

Alex menggenggam tangan Tania, “Maaf, ini salahku. Beberapa hari ini kepalaku dipenuhi masalah pekerjaan. Walaupun kamu tidak terburu-buru, aku yang terburu-buru. Aku takut kamu direbut orang lain. Aku sangat khawatir, bahkan aku menulis namamu saat menandatangani kertas rapat. Istriku, aku sangat ingin seumur hidup memanggilmu seperti itu. Besok kita langsung urus masalah sertifikatnya.”

“Menjijikkan, dasar menyebalkan—” Hati Tania terasa sangat manis. Apa yang disebut dengan lebih manis daripada dibanjiri madu, sekarang ia merasakan sendiri hal itu.

“Wanita bilang menyebalkan, tapi wajahnya terlihat sangat senang.” Melihat Tania yang tersipu, wajah kecil Alex tidak bisa menyembunyikan senyum. Ia pun tidak bisa menahan diri dan mendekati Tania untuk menciumnya.

“Hei—, hei—, perhatikan jalan!” Tania menepis wajah Alex, sambil tertawa menunjuk ke arah depan, “Apakah kamu bisa konsentrasi sedikit?”

Alex menghentikan laju mobilnya, “Di sampingku ada wanita yang begitu cantik seperti ini. Aku tidak berdaya untuk konsentrasi, aku sangat tergoda. Kalau tidak percaya, kamu sentuh saja!” Alex meraih tangan Tania dan meletakkannya di atas dadanya, membuat tubuh Tania pun akhirnya tertarik ke depan.

Tania bergerak mundur sambil tersenyum, “Hei—, apa yang kamu lakukan? Kakek masih menunggu kita, jangan nakal!”

“Aku tidak nakal?” Alex bertanya walaupun ia sudah tahu jawabannya sambil meraba paha Tania.

“Dasar mesum. Bandit. Iblis.” Tubuh Tania mulai memanas, napasnya mulai terengah-engah. Kedua pahanya tanpa berdaya bertaut.

Alex mengunci jendela mobil. Wajahnya yang tampan mendekati pipi, leher, dan dada Tania. Ia menghembuskan napasnya pada jarak satu milimeter dari kulit Tania.

Tania dengan ringan merangkul leher Alex.

Didalam mobil, aroma musim semi perlahan-lahan dengan malu menyebar…

*

Setelah selesai, Tania menyandarkan kedua kakinya yang lemas.

Rasanya boleh juga dan Tania sebenarnya masih ingin melakukannya sekali lagi. Sekarang ia bersandar didepan dada pria itu untuk beristirahat sejenak, “Alex, menurutku tidak aneh kenapa semua wanita ingin terus menempel padam. Kamu benar-benar membuat ketagihan, karena aku juga ketagihan.”

“Bodoh, selanjutnya aku akan melayanimu 24 jam. Aku adalah pelayan pria yang menempel padamu. Sebagai balasannya, kamu cukup melahirkan serumpun anak untukku!” Alex mengecup bibir Tania.

“SERUMPUN?! Kamu pikir aku ibu babi?” Tania memukul Alex dengan ringan dan semakin erat memeluknya. Ia bisa mencium aroma pria itu dengan jelas, hal ini benar-benar membuat tingkat kebahagiaannya terpenuhi.

Hati Alex yang terpuaskan meraba kulit bersih Tania. Pria itu tersenyum hangat dan dengan hangat berkata di samping telinga Tania, “Mau melakukannya sekali lagi?”

Tania menengadah dan memelototinya, “Tuan Alex, apakah kamu lupa kita harus menemui kakek?”

Baru saja Tania selesai berkata, suara ponsel pun terdengar dari dalam celana yang dibuang ke kursi belakang mobil. Alex meraih dan mengangkatnya, “Halo—”

“Kakak sepupu yang terhormat, aku mewakili Opa ingin melapor sebentar. Karena kamu terlambat, ia sebagai tetua telah menunggu 37 menit 49 detik. Selesai bicara ini berlalu lagi satu menit dan janggutnya sudah tertiup tinggi. Satu hal lagi. Kenapa mobilmu berhenti dan melekat di jalan seperti itu? Apakah butuh bantuan orang untuk menyeretnya?” Nico berbicara seperti terprogram, tapi sebaliknya ia tertawa dalam hatinya.

“Cerewet, aku segera datang.” Alex menutup telepon dan melihat Tania yang berada di sebelahnya dengan cepat mengenakan bajunya kembali.

“Kamu cepatlah ganti baju, kita benar-benar terlalu… Terlalu tidak bisa menahan diri.” Tania mengambilkan baju Alex dan memberikannya pada pria itu. Tania juga mendengar semua pembicaraan di telepon, memalukan sekali.

Alex mengenakan kembali bajunya, menyetir mobilnya memasuki taman kaca dan mengarah ke gedung yang paling tinggi. Ia merasa Nico sudah tahu semuanya karena ia tadi menghentikan mobilnya di jalan yang tidak jauh dari taman kaca. Mungkin saat Nico kembali, ia tidak sengaja melihat mobil Alex dan mungkin ia juga sudah menebak apa yang terjadi di dalam mobil.

Alex dan Tania bersama-sama memasuki kediaman kakek Alex. Pelayan membukakan pintu untuk mereka. Di dalam ruang makan yang megah, semua orang di meja makan sedang menunggu mereka!

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu