Terpikat Sang Playboy - Bab 157 Pendonor Muncul Saat Waktu Terakhir!

Hujan tidak kunjung mereda.

Tania menggali selama satu jam, juga kehujanan selama satu jam, dia sudah tidak dapat menghitung sudah menghabiskan berapa lama, sekarang menurutnya, setiap detik sangat berharga, dia ingin menghilangkan kotoran itu, walaupun sangat mustahil.

Seorang laki-laki duduk di dalam mobil, hatinya berkata dua orang ini tidak mungkin gila, menggali, tanah ini harus di gali baik, bagaimana mungkin berhasil menggali menggunakan tangan.

Dengar, membalikan tubuh ternyata adalah bunyi kereta api yang sedang melaju, Michael diam sebentar, lalu ketakutan dan berteriak "Tania, segera lari——"

Dia segera menarik tangannya, menepi, kerete yang bergerak membuatnya mundur.

"Bang——"

Ada sepotong reruntuhan jatuh, tadi jika dia ragu beberapa detik saja, mereka bisa dikubur hidup-hidup.

Laki-laki yang duduk di belakang menelan ludah "Itu——, maaf, sepertinya saya tidak dapat membantu, saya tidak mau duit, kembalikan saya" memohon dengan sangat, tetapi dia tidak mau.

Sekujur tubuh Tania adalah tanah, kedua tangan penuh darah dan lumpur bercampur, melihat setumpuk tanah, mukanya pasrah, air mata menetes tanpa suara, Tuhan, kamu beri tahu saya, saya harus bagaimana.

Hanya sehari. Dia tidak ingin dia mati, tidak mau——

“Apakah ada jalan lain yang mengarah keluar?" Michael tau dia sia-sia bertanya, tetapi masih ingin, atau orang yang hidup disini, memiliki jalan lain.

"Tidak ada, disini ada satu-satunya jalan keluar, kita masih jauh, harus melewati jalan ini, setidaknya sampai malam ini, jika tidak ada yang menelepon, sampai besok juga tidak ada orang datang, jadi, saya berkata, tidak dapat membantu kalian" Laki-laki berkata jujur.

Michael menarik nafas panjang, Tania duduk di sebelahnya, seperti orang mati.

Di dalam mobil, seketika sunyi seperti mati, dokter sedang berusaha mengoperasi, tetapi mereka tidak menemukan jalan keluar.

Apakah ini kehendak Tuhan, membuat dia hidup selalu dalam kesulitan, kalau dia mati juga tidak ada lagi kesulitan, tetapi orang yang hidup, dia, harus bagaimana.

"Saya menelepon, suruh mereka dari tempat yang berbeda terus mencari." Michael membuat goncangan, menelepon rumah sakit, memberitahu keadaan kepada Jimmy, buat dia mengumumkan kepada televisi, semoga ada orang yang inisiatif datang.

Karena waktu sangat singkat, di tambah golongan darah yang tidak banyak, jadi kemungkinan orang datang sedikit.

Setengah jam dua, operasi akan segera berakhir, tetapi kantung darah hanya sisa satu, perawat mau tidak mau memberi tahu keadaan ini kepada Nico, dia tahu orang yang sedang di operasi adalah kakak iparnya, dia tidak ingin melihat anak muda yang khawatir meninggal.

Nico terdiam, dia segera menstabilkan pikirannya dan berusaha membuat dirinya fokus, kepala penuh dengan keringat sudah di lap keempat kalinya, perawat di sampingnya tidak berhenti memberinya tissue.

Sudah tidak ada kantung darah, kantung darah terakhir sudah di ambil, terdiam "Ini kantung terakhir."

Datang seorang dokter otak, nafas berat.

Hati Nico sangat kesakitan, baik, apakah mungkin melewati semua ini, benar-benar pergi dari sini.

Keputusasaan penuh di hatinya, saat penuh di hati Tania, di temoat yang berbeda, semua ada rasa sakit yang sama, semua orang bernafas, seperti suara ombak.

Orang di dalam ruangan menatap kantung darah yang sudah hampir habis, tetapi tidak ada cara lain.

Pintu saat itu terbuka, seorang perawat berlari "Ketua, ada seorang pendonor."

"Sangat bagus, suruh dia masuk, benar, sudah tes golongan darah? Jangan sampai salah" Kepala perawat hati-hati berbicara.

Suara sepatu berjalan, ada orang masuk "Tidak perlu tes, saya tidak mungkin salah ingat, juga tidak membohongi, mau berapa, silahkan ambil."

Vincent melihat bajunya, mengeluarkan tangan yang sehat, dia ragu dari awal, pada akhirnya datang, dia benci kebaikan tiba-tiba, tetapi dia tetap datang, tidak sangka suasana sangat tegang.

"Ini——, Tuan...." Kepala perawat tidak memperhatikan, jika darah salah, pasien dapat meninggal, dia tidak dapat bertanggung jawab.

"Suruh dia tanda tangan, jika darah salah, dia membunuh orang." Nico berbicara, karena, dia tidak ada pilihan lain, mati atau percaya Vincent, hanya satu-satunya jalan.

Perawat sibuk mempersiapkan Vincent, darah sudah tidak ada, tidak ada waktu memasukkan ke dalam kantung, langsung saja di sambungkan, buat darah dia langsung masuk ke dalam Alex.

Tania tidak tahu bagaimana menutup mata, dirinya seperti sudah masuk kedalam imajinasi, banyak sekali pintu, dia dapat merasakan Alex di sekitarnya, dia tidak berhenti berlari, tidak berhenti membuka pintu, ingin segera bertemu.

"Alex——, kamu dimana, keluarlah, ketemu dengan saya" dia menangis di koridor panjang, dia tahu dia di sekitar.

Pintu di depannya, pelan-pelan terbuka, sinar putih menyinari, menggunakan baju putih Alex berdiri, tersenyum kepadanya, tetapi tubuhnya pergi menjauh.

Dia berlari menarik tangannya, menggunakan tenaga menarik, membawa dia pergi.

"Jangan pergi, kamu tidak boleh pergi, saya gantikan kamu, kamu kembalilah" menggunakan dua tangan menggenggam, jika dia harus pergi, tidak peduli neraka atau surga, dia harus menemaninya.

Tubuh Alex melayang, membawanya kepada pintu, dan melayang di udara, tidak ada langit dan tanah, hanya ada cahaya putih, dia juga seperti malaikat, tetapi dia kotor seperti keluar dari tanah.

Dia tersenyum, memeluk dia, erat, dia menutup matanya, pelan-pelan, saling masuk satu sama lain, hangat, panas, dan tidak dapat terpisah.

"Pak, wanita ini tampak tidak benar, kamu lihat——" laki-laki membuka suara.

Michael sedang menelepon, tidak memperhatikan Tania, mendengar ini, membalikan tubuhnya, ternyata, dia menutup matanya, sedang tersenyum, di waktu yang sangat gugup ini, bagaimana dia tersenyum, benar-benar aneh.

"Tania, Tania, kamu baik-baik saja? Michael memanggilnya, tetapi tidak di jawab, dia menepuk mukanya, baru sadar, mukanya sangat panas, sepertinya demam.

Pasti karena hujan tadi jadi flu, pasti, seorang wanita kehujanan, tidak demam baru aneh.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu