Terpikat Sang Playboy - Bab 333 Sulit Dikendalikan!

Tania dapat merasakan keinginan nya.

Hatinya sedang bingung, di satu sisi dia berpikir bahwa dokter juga mengatakan lebih baik untuk tidak berhubungan seks, karena takut akan menyebabkan keguguran.

Di sisi lain, jika dia menghentikannya, dia selalu tertekan, apakah itu akan memaksanya untuk melakukan kesalahan?

Ketika tidak tertahankan lagi, jika wanita di luar sedikit saja meraba nya, dia pasti akan menerkamnya.

Dalam suasana hati yang bingung, Alex sudah kehilangan kendali.

Tania tidak bisa membuka mulut untuk menghentikannya, ia membiarkannya begitu saja, dia sangat ingin memenuhi nafsunya, tetapi karena takut akan anak diperutnya, dan ia tidak bisa menikmatinya.

"Pelan sedikit, pelan sedikit" Tania mendorong-dorong pinggangnya.

"Oke, Baiklah, aku akan ringan sedikit, kamu rileks saja"

"Jangan begitu, ringan sedikit"

Alex seperti menginjak bom tanah, ia tidak boleh menginjak melewati batas, ini sama saja dengan melatih pengontrolan dirinya.

………

Setelah napasnya tenang, dia mulai menyesali kecerobohannya sendiri "Tania, kamu seharusnya menendangku, kamu kok hanya membiarkan ku begitu saja?"

"Aku melihatmu benar-benar menginginkannya, tidak ingin membuat mu menahannya sampai tidak nyaman, aku pikir seharusnya tidak ada apa-apa." Tania, menghibur nya dan menghibur dirinya sendiri, karena itu sudah dilakukan, tidak perlu mengatakan suatu hal benar atau salah, jika ingin menyalahkan salahkan saja hormon mereka yang terlalu aktif.

"Jika terjadi sesuatu pada anak kita, aku akan sangat menyesal!" Alex mencium rambutnya, dia ini benar-benar bajingan, dia sudah sangat kelelahan, dan masih membiarkannya untuk melayani dirinya.

Tania menutup mulutnya"Aku tidak mengizinkanmu untuk berkata sembarangan, apa kamu menginginkan aku kehilangan anak dan suamiku? Dasar mulut gagak, peipeipei!"

Alex tersenyum dan menarik tangannya, menciumnya dengan kuat "Kamu tenang saja, aku dan anak kita akan selalu berada di sisimu, kamu tidak akan menjadi seseorang yang malang." Dia memeluknya, membantunya merapikan pakaiannya, dan memeluknya untuk duduk di pangkuannya "Apakah lambung mu masih tidak nyaman?"

"Sekarang baik-baik saja" Tania bersandar dipelukannya, berbisik padanya, hatinya merasa sangat hangat, dan itu membuatnya ingin langsung tidur, menutup matanya, ingin tidur di pelukannya, itu terasa sangat tenang dan bahagia.

Alex melihatnya tidak bersuara, ia menunduk dan menatapnya, ia sadar bahwa dia sudah tertidur.

Dia memeluknya naik ke lantai atas, meletakkan nya di atas tempat tidur, ia pergi ke kamar mandi, mengambil handuk hangat untuk membersihkan wajahnya, dan tidak membangunkannya.

Ia mandi dan berbaring di sebelahnya untuk tidur.

Di tengah malam, Tania bangun dan pergi ke toilet, bau aneh dari kamar mandi tiba-tiba membuatnya mual dan muntah, dan semua makanan yang ia makan saat makan malam dimuntahkan semua.

"Uek——"Dia tergeletak di samping wastafel, kedua kakinya melemah dan bersandar di sana.

Alex bangun dan mendengar suara dari kamar mandi. Dia segera melompat dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk membantunya "Sudah larut malam begini, kok bisa muntah lagi." Dia dengan gelisah mengelus punggungnya "Ini tidak boleh terus begini, aku harus pergi bertanya pada dokter, apakah ada cara untuk membuat mu tidak mual lagi " Melihatnya mual seperti itu, dia lebih tidak nyaman daripada dia, jika dia bisa, dia lebih baik menanggung rasa sakit ini untuknya.

Setelah muntah, tenggorokannya sakit. Dia menggendongnya dan meletakkannya di tempat tidur luar "Aku akan mengambilkanmu secangkir air."

Tania yang lemas mengangguk, Alex berjalan dan menuangkan segelas air lalu membawakannya ke sebelah mulutnya "Ayo minum, setelah itu kamu akan merasa sedikit lebih nyaman."

Dia menundukkan kepalanya dan meneguk seteguk air, mengerutkan keningnya dan menelannya "Aku tidak ingin minum lagi, tenggorokanku sangat sakit, seperti di lukai oleh pisau."

"Sakit tenggorokan ?! Apa mungkin masuk angin?" Alex menyentuh dahinya dengan cemas.

"Aku tidak masuk angin, itu disebabkan oleh muntahan tadi. Jangan khawatir, kamu tidur saja, aku juga ingin tidur, dan mungkin besok akan merasa lebih baik." Tania tersenyum dengan lemas, ia kelelahan dan menutup matanya.

Alex juga tidak punya pilihan lain, ia meletakkan cangkir di atas meja, berbaring dan meneruskan tidurnya. Sebelum tidur, dia melihat waktu, dan itu masih jam 12:46 di tengah malam.

Pagi hari.

Ketika Tania bangun, waktu sudah jam 8 pagi, ia benar-benar menderita narkolepsi akhir-akhir ini, selalu merasa tidak cukup tidur.

Alex sudah bangun dari tempat tidur, dia melihat pintu ruang ganti terbuka, dia turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, dia duduk di toilet, perut bagian bawahnya sedikit sakit, tetapi dia tidak mempedulikannya, ia menyekanya dengan tisue dan membuangnya ke kotak sampah, awalnya dia sudah tidak melihatnya, tetapi warna merah pada tisue putih itu membuatnya terkejut dan melihatnya lagi.

Dia tidak peduli apakah itu kotor atau tidak, dia mengeluarkannya dari kotak sampah dan melihat darah di atasnya, Dia berteriak "Ah——Alex, ayo cepat datang, cepat"

Alex yang sedang mengenakan dasi, mendengar teriakannya, bergegas keluar, mencari sumber suara itu dan berlari ke kamar mandi "Apa yang terjadi?" penglihatannya jatuh ke tisue toilet di tangannya, dan wajahnya juga memucat sejenak.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu