Terpikat Sang Playboy - Bab 312 Kamu Tahan Nafsu Saja!

Tania mencium bibir Alex sejenak, tiba-tiba dalam hati berpikir untuk mengampuninya saja.

Setelah dipikir-pikir, tidak bisa, dia sungguh terlalu mudah dipengaruhi oleh Alex.

Benar! Rencana tetap berjalan.

Tania membelai tubuh Alex, membangkitkan gairah Alex sedikit demi sedikit , berusaha untuk menggodanya.

Nafas alex berubah berat.

Ketika Alex ingin menahan tubuh Tania, Tania melarikan diri dan turun dari kasur, dengan polosnya berkata kepada Alex yang sudah hampir kehilangan kendali "Maaf, aku mau pipis".

Pada saat yang sangat penting seperti ini, Tania malah mengesampingkannya, ekspresi wajah Alex berubah gelap, hasrat untuk membunuh orang sangatlah besar "Aku memberikanmu kesempatan, akan lebih baik jika kamu berbaring dengan nurut".

Tania menjulurkan lidahnya lalu melarikan diri kedalam kamar mandi, mengunci pintu, lalu mengambil handuk untuk membungkus tubuhnya sambil bersenandung, duduk diatas kloset, menggunakan masker, masih ada hukuman apa yang lebih baik dibandingkan dengan membiarkan gairah untuk membakar tubuhnya, hahaha...., benar-benar membuat orang senang.

"Tania, keluar sekarang juga" Alex mengetuk pintu dari depan.

"Maaf, tiba-tiba aku sakit perut, mungkin aku mencret, kamu tidurlah dulu, aduhh... perutku sangat sakit" Teriak Tania sambil memoles cat kuku di dalam kamar mandi.

Alex tahu bahwa Tania sengaja melakukannya "Aku hitung sampai 10, jika kamu tidak keluar, aku akan mendobrak pintu ini".

"1, 2,..., 10, aku sudah membantumu untuk menghitung, cepat pergi cari kapak, yang cepat yah" Tania sudah menghadang pintu kamar mandi dengan kursi, biarkan saja Alex mendobrak pintu, walaupun dia berubah menjadi Li Xiaolong juga tidak akan bisa mendobrak pintu ini.

Alex berada di puncak emosi, berjalan ke kasur, lalu mengambil selimut untuk menutup tubuhnya, setelah mendengar tidak ada gerak-gerik dari luar, Tania melepaskan masker, lalu menunggu hingga cat kukunya kering baru membuka pintu dan berjalan keluar.

"Sini...." Alex menahan amarah, melambaikan tangan kepada Tania sambil tersenyum manis.

Tania mengedipkan matanya yang indah sambil mengatakan kata-kata yang membuat Alex hampir gila "Maaf, aku pikir aku sakit perut karena mencret, sebenarnya karena bibi besarku datang (datang bulan), jadi hari ini, besok, besok lusa, dan beberapa hari kedepan, kamu harus menahan nafsu".

Beberapa kata terkahir, terdengar bagaikan peitr yang menyambarnya di malam yang sangat gelap.

"Apa? datang bulanmu benar-benar datang sesuka hatinya, aku juga belum pernah bertemu dengannya, biarkan aku menemuinya" Alex turun dari kasur, respon Tania adalah segera kembali bersembunyi dalam kamar mandi .

Baru saja ingin menutup pintu, Alex sudah menjulurkan tangannya, dalam hati Tania muncul sebuah pemikiran yaitu takut tangannya terjepit pintu, jadi gerakan untuk menutup pintu pun terhenti, akhirnya Alex berhasil menangkap Tania karena hati Tania melunak akan hal kecil seperti ini.

Dengan cepat Alex masuk kedalam kamar mandi, menahan tubuh Tania dengan tubuhnya, kemudian menarik handuk yang membungkus tubuh Tania.

"Sini, perlihatkan kepadaku datang bulanmu ada dimana?"

"Tidak membiarkanmu melihatnya!"

"datang bulan sudah datang, kenapa tidak ada darah?"

"Ini.... karena dia sedang berada dijalan, harusnya malam ini sudah datang, sebelum dia datang biasanya aku sakit perut, aduh sakit lagi nih" Tania berpura-pura sakit perut.

Alex tidak memperdulikan Tania yang berpura-pura sakit perut, dia mulai.... sendiri.

Kemudian Alex belajar dari Tania untuk membangkitkan gairahnya, kemudian mundur ketika gairahnya sudah memuncak.

Tania malah menahan pinggang Alex "Eh, kenapa sekarang perutku sudah tidak terlalu sakit lagi ya, mungkin datang bulanku besok baru datang, kita boleh lanjut!"

"Tidak boleh! Bagaimana jika tiba-tiba datang, aku tidak mau membuat darah berceceran, jangan ganggu aku, cepat turun, dengar tidak!" Alex sengaja memasang ekspresi tegas, seperti sedang mengajari anak yang bandel.

"Alex, kamu terlalu jahat, jika kamu melakukan hal seperti ini kepadaku, maka lain kali jangan menyentuhku lagi, pembalasan seorang wanita itu benar-benar hebat loh, apakah kamu tidak takut" Kata Tania dengan emosi.

Alex menghela nafas "Aku takut, tapi, pinggangku benar-benar sangat nyeri, jadi maaf ya!"

Tadi Tania berani mempermainkannya seperti ini, sekarang Alex yang mempermainkannya.

Ketika ini, Tania baru mengerti, bahwa Alex membalas apa yang tadi dia lakukan kepadanya "Cih... apa yang patut dimarahi" Tania menarik kembali kakinya yang melingkari pinggang Alex, lalu turun dari tubuhnya "Heh, siapa yang menyentuh duluan, maka dia adalah anjing kecil" Apakah Alex pikir dia akan kalah darinya, ingin melihatnya memohon? bermimpilah!

Tania mengambil handuk dari lantai berencana untuk keluar.

Awalnya Alex ingin melihat Tania memohonnya mengatakan bahwa dia menginginkannya, tidak disangka kali ini dia lumayan keras kepala, melihat Tania benar-benar ingin pergi, Alex segera menahan pinggang Tania, memeluknya "Kenapa? Marah nih, asalkan kamu memanggil aku suami, kita lanjutkan ya" Sebenarnya ketika berhenti tadi Alex juga berusaha keras untuk menahan diri, lagi pula siapa yang duluan mengalah, dialah pemenangnya.

Tania mengangkat kepalanya, tersenyum dengan manis, lalu dengan cepat ekspresi wajahnya berubah menjadi gelap "Tidak usah, pinggangmu kan sangat nyeri, bibi besarku juga sudah mau datang, tahanlah, tidak baik melukai orang lain dan diri sendiri, jangan merabaku dengan mesum, lepaskan tanganmu".

"Tidak mau mempertimbangkannya lagi?" Alex tidak hanya tidak melepaskan tangannya, dia masih menggunakan kedua tangannya untuk menyentuh bagian dada Tania.

"Ngantuk sekali, aku mau tidur" Kali ini Tania yang berada pada posisi yang bagus, menatap Alex sambil tersenyum sejenak, kemudian dia melepaskan tangan Alex dari tubuhnya dan berjalan keluar dari kamar mandi.

Alex menyesal, tahu begitu tadi dia akan berhenti pada waktu yang tepat.

Menarik nafas panjang, lalu keluar dari kamar mandi, Tania sudah menutupi tubuhnya dengan selimut berbaring menyamping dan tidur, Alex membuka satu bagian selimut lalu masuk kedalam dan memeluk Tania tanpa mengeluarkan suara, awalnya Alex hanya memeluk, dalam pelukan Alex, secara perlahan tubuh Tania mulai santai, masuk kedalam alam mimpi seperti seekor kucing manja.

*

Pagi hari!

Tania bergerak, merasa ada susuatu didalam tubuhnya.

Dasar, Apakah Alex mengira bahwa dirinya adalah alat yang bisa dia gunakan diatas kasur?

Tania menggerakkan tubuhnya keluar, Alex memeluk pinggang Tania dengan erat, mengigau "Begini lumayan baik".

"Baik kepalamu...." Tania mencubit wajah Alex dengan keras "Bangunlah"

Sebenarnya dari tadi Alex sudah bangun, namun dia berpura-pura seperti baru bangun tidur, membuka bola matanya yang berwarna kehijauan "Sayang, kamu bangunnya pagi sekali" kemudian seperti baru menyadari sesuatu, melihat Tania dengan ekspresi senang, lalu mengatakan "pagi-pagi begini, kamu memiliki niat yang tidak baik terhadapku, kamu ini, benar-benar wanita paling genit sedunia".

Wajah Tania memerah ketika mendengar tuduhan yang Alex katakan, "Padahal kamu yang melakukannya, menyerangku secara diam-diam ketika aku sedang tidur".

"Kemarin?! Tidak ada kok, aku hanya mengingat bahwa aku mengalami mimpi basah, jangan-jangan, kamu yang melakukannya!" Alex melihat Tania dengan ekspresi tidak yakin, seperti Tania yang telah melakukan hal nakal.

"Bukan aku, kamu yang melakukannya oke" Tania menyangkal, tiba-tiba dia baru menyadari bahwa dia sudah masuk kedalam jebakan Alex, dia segera memperkaiki perkataannya "Itu, sepertinya aku yang salah ingat, juga tidak yakin, aku juga hanya mengalami mimpi basah, jika dipikir-pikir sekarang aku juga belum bangun".

Alex menahan hasrat untuk tertawa, menatap Tania untuk waktu yang lama, lalu memasang ekspresi wajah terkejut "Oh, aku sudah mengerti, sebenarnya, kita sama-sama mengalami mimpi basah, apakah ini yang kamu maksud?"

Jika ini semua hanya mimpi, maka tidak akan ada hubungannya dengan dunia nyata!

"Benar, benar, benar, Ini hanya mimpi, pasti hanya mimpi, dalam mimpi aku menendang kamu jatuh dari ranjang, dasar Alex yang tidak tahu malu" Sambil mengatakannya, Tania memperbaiki perkataannya "Maksud aku, Alex yang tidak tahu malu dalam mimpi, benar-benar orang yang keji, masih bisa berpura-pura bodoh".

"Tania dalam mimpiku, padahal dia sangat menikmatinya, namun masih saja berpura-pura untuk tidur, benar-benar kagum dengannya, Oh, yang aku maksud adalah Tania yang didalam mimpi, jangan salah paham" Alex melakukan apa yang tadi Tania lakukan kepadanya.

Tania menarik nafas, lalu menarik nafas lagi, kemudian mengatakan "BANGUN....."

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu