Terpikat Sang Playboy - Bab 307 Kamu Harus Percaya Padaku !

Kemudian Anlice dan Stella datang, mereka terkejut dan berdiri di depan pintu.

Jika mengatakan bahwa ini adalah tempat terjadinya pembunuhan, tidak akan ada yang akan meragukannya.

Cairan merah di lantai, seorang pria dengan dada telanjang, ia mengenakan celana panjang, ia diikat dengan ikat pinggang, dan kakinya diikat dengan strip kain, mulutnya diisi dengan benda hitam yang bulat, tidak tahu apa itu, melihatnya bertelanjang kaki, semua orang berpikir dan memindahkan pandangan mereka ke mulutnya, wajahnya babak belur, seperti dipukuli oleh orang, melihat ada yang datang, seperti melihat penyelamat, menggeliat dengan kuat, wajahnya terlihat sangat panik, dan ia menjerit sedih.

Di sofa, Tania berbaring lurus di atas nya, awalnya ia tertidur dengan sangat lelap, ia membuka matanya, menatap ke pintu dengan penuh kebingungan.

Bagaimana bisa ada pria di sana?! Alex bingung akan hal apa yang sedang terjadi.

Stella tidak menyangka hasilnya akan seperti ini, dia awalnya berpikir untuk menyuruh pria itu memanfaatkan waktu ketika Tania mabuk lalu menidurinya, membiarkan Alex melihat adegan di mana mereka bersama, kemudian Tania benar-benar akan selesai!

Tidak di sangka pria yang tidak berguna ini, bahkan seorang wanita mabuk pun tidak bisa ditangani dengan baik, dan dia masih diikat olehnya.

Dia harus mengakui bahwa Tania benar-benar hebat, dia menyentuh sudut matanya sendiri, di sini, dia terlihat seperti orang gila yang tidak punya hati dan memukuli orang dengan vas bunga.

"Oh——astaga" Anlice dibuat kaget oleh pandangan di depan matanya itu, dan dia hanpir pingsan!

Wajah Alex suram, ia menahan amarahnya, ia menendang pria yang di lantai itu, ia berjalan ke depan Tania dan berkata "Ayo jelaskan, apa yang terjadi, mengapa ada seorang pria di sini? "

"Aku tidak tahu!" Tania mengatakannya dengan jujur, kepala nya sakit bukan main dan dia sudah lupa akan kejadian semalam. Dia hanya ingat ia seperti boneka kayu berkeliaran diluar sampai langit gelap, ia tidak tahu mau pergi kemana, lalu dia bersembunyi di gudang anggur di Taman Kaca, membius dirinya sendiri dengan alkohol, di sini sangat sunyi dan aman.

"Oh——" Alex tidak bisa mempercayai cemoohan nya itu "Kamu tidak tahu ?! kamu membawa seorang pria ke Taman Kaca dan bersama dengannya semalaman didalam dengan mengunci pintunya dari dalam, dan kamu bilang kamu tidak tahu?" Dia berteriak padanya dan menatap wajah mungilnya yang mengantuk itu, dia benar-benar ingin mencekiknya.

Stella dan Anlice terkejut oleh kemarahan Alex, mereka belum pernah melihatnya sebegitu marah.

Pria di atas lantai itu terkejut dan menggigil, dia tidak akan dibunuh oleh lelaki ini bukan? Wanita itu begitu mengerikan, tidak disangka pria itu lebih mengerikan lagi, pria itu melihat Stella dengan sangat panik, dia tidak menginginkan uang itu lagi, menyelamatkan nyawa adalah hal yang lebih penting.

Stella menyadari bahwa pria itu berniat untuk mengatakannya, itu tidak boleh terjadi, dia harus memikirkan cara untuk mengatasinya!

"Bu——disini terlalu berantakan, ibu lebih baik pulang dulu, biarkan aku membantu Alex disini" Stella menatap pelayan dan memberi mereka isyarat.

Anlice sudah terkejut dan tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya ingin berdiam dulu sejenak, dan pelayan pun membawanya pergi.

Stella berjalan ke sisi pria itu dan mengangkatnya, dengan kejam berkata"Kamu ini, berani-beraninya datang ke Taman Kaca untuk melakukan hal ini, apakah kamu tidak ingin hidup lagi? Kamu harus mengatakan semua kejadian itu dengan jujur nanti, Apakah kamu mengerti?" Dia mencubitnya secara diam-diam dan memperingatkannya dengan mata, apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan.

Saat ini pria itu sudah benar-benar ketakutan, wanita yang kemarin bercinta dengannya, pada saat ini berubah menjadi orang orang lain.

Dia berpikir walaupun ia mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak, dia sekarang sudah cukup menderita, setidaknya ia bisa mendapatkan bayarannya. Jika dia tidak melakukan apa yang di katakan oleh wanita itu, maka pengorbanan nya selama semalaman akan sia-sia.

Urat biru Alex masih meledak dan ia melototi Tania.

Raungan Alex benar-benar membangunkan tubuh dan pikirannya Tania, tetapi ia masih saja mengatakan kalimat itu "Aku tidak tahu, aku benar-benar tidak tahu, aku minum sendirian di sini, dan tidak membawa laki-laki pulang"

"Jadi bagaimana dia datang? Apakah dia itu kera sakti yang berubah menjadi lalat lalu terbang masuk ke dalam?" Alex benar-benar marah padanya.

"Kalau begitu kamu harus bertanya padanya, aku sudah mengatakannya dengan jujur, aku tidak tahu" hati Tania sebenarnya sudah sangat lelah karena hal kemarin, dan sekarang ketika ia bangun, dia memarahinya seperti ingin memakannya, tiba-tiba hatinya merasa sangat marah dan sangat lelah.

Alex berjalan pergi ke pria itu, melepas kaus kaki di mulutnya dan melemparkannya ke sofa"Ayo katakan, Apa yang terjadi semalam?" Dia mengelap tangannya dengan saputangannya dan bertanya dengan dingin.

Pria itu bergetar, kemudian berkata dengan melanggar nuraninya "Kemarin, nona Tania datang ke toko untuk bermain, kami beberapa saudara menemaninya minum secara bergantian, Setelah itu, dia minum banyak dan mengeluarkan harga tinggi untuk membooking ku dan berkata akan membawa ku ke tempat yang bagus untuk lanjut minum, aku berpikir hal itu bisa menghasilkan uang, aku tentu saja menginginkan itu, dan toko kami jarang kedatangan wanita yang cantik seperti dia, lalu aku datang ke sini bersamanya. Setelah bermain di lantai beberapa kali, dia tiba-tiba memperlakukan ku seperti orang lain, dan dengan gilanya menyiksaku, memukulku dan memarahiku, aku hampir mati dibuatnya. "

Wajah Alex menjadi suram, dalam matanya tersirat rasa sakit yang tidak bisa ia terima.

Ketika ia memikirkan tubuh Tania telah dinikmati oleh pria lain, hatinya sakit sampai terasa ingin menggila.

Tania terkejut, dagunya serasa mau copot"Tuan, aku sangat ingin tahu, apakah wanita yang kamu sebut itu adalah aku? Apakah jiwa ku tadi malam keluar dan pergi ke toko mu di malam hari? Aku ingat jelas dalam ingatanku tidak ada kejadian itu, kamu harus tahu, memfitnah orang harus memikul tanggung jawab hukum. Kamu terus mengatakan bahwa aku telah bermain denganmu beberapa kali di lantai, tetapi mengapa pakaian ku masih tetap rapi? Mengapa kamu hanya telanjang badan, apakah aku yang minum terlalu banyak masih membantu mu untuk memakai celanamu? "

"Iya,iya!" pria itu bersikeras akan hal itu.

"Kentutmu!" Wajah Tania suram, dan segera berpikir tentang Stella, dia melihat ke Stella "Itu pasti perbuatanmu, memanggilnya datang, dan menyuruhnya di depan Alex melakukan ini? "

Tidak mungkin salah! Kejadian itu pasti begitu!

"Tania, jika kamu melakukan kesalahan, jangan membuat alasan lagi, melihat Alex tidak pulang, aku tidur awalan semalam, dan bagaimana aku bisa tahu kalau kamu bersembunyi di gudang anggur? Taman Kaca untuk bertanggung jawab akan itu" ujar Stella dengan polos, dan hatinya merasa sangat bahagia.

"Selain kamu, masih ada siapa lagi, tindakan yang tidak tahu malu ini, hanya kamu yang akan memikirkannya, tetapi kamu akan kecewa, karena Alex tidak akan mempercayai drama yang penuh dengan celah seperti itu" Tania melihat ke Alex yang menatapnya dengan dingin"Kamu akan percaya padaku bukan? Aku tidak pernah melakukannya, aku difitnah"

"Setiap penjahat akan mengatakan bahwa mereka telah difitnah sebelum mereka di vonis. Aku telah melihat banyak orang seperti itu. Ini hanya lah semacam mentalitas mereka untuk mengelaknya, Baiklah—— aku tidak akan banyak bicara lagi, jangan sampai seperti aku benar-benar berpartisipasi didalam nya. Tetapi kamu dapat pergi memeriksa, bertanya pada ibu, kemarin aku dan ibu pergi tidur setelah minum teh, dan aku tidak pernah keluar lagi. Bagaimana aku bisa tahu bahwa Tania berada di gudang anggur dan pergi mencari seorang pria untuk memfitnahnya? Stella mengucapkan nya dengan santai, tampaknya tidak ada tekanan sedikit pun.

"Alex, kamu harus mempercayaiku" Tania menarik lengannya.

Waktu satu menit dan satu detik berlalu begitu saja, di dalam kesunyiannya, matanya dipenuhi dengan air mata, dan akhirnya dengan putus asa ia melepaskan kedua tangannya.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu