Terpikat Sang Playboy - Bab 252 Tidak Sengaja Menabrak Orang !

Mendengar perkataan ayahnya, Johan pun terpaksa membawa Levita kembali ke kamar.

Kemudian, Ayah Tania pun membawa Siska pulang ke kamar sambil membujuknya, urusan anak muda, kita sebagai orang tua semakin berpikir semakin merasa tidak masuk akal.

Vincent keluar dari rumah Tania. Dia tidak tahu dimana tempat Tania dan Alex bertemu. Satu-satunya tempat yang dikecualikan adalah rumahnya Alex. Mereka tidak mungkin seberani itu. Kemungkinan untuk pergi ke hotel atau tempat tinggal lain akan lebih besar, tetapi hotel di seluruh kota sangat banyak, dia tidak tahu di mana letak properti keluarga Alex. Butuh waktu untuk melacaknya, dan itu tidak bisa dilacak dalam waktu yang singkat.

Tidak ada yang bisa ia lakukan, tetapi dia juga tidak mau menyerah begitu saja, ia terpaksa mulai mencari dari hotel, tetapi jika langsung bertanya ke pihak hotel, mereka juga tidak akan mengungkapkan informasi tamunya langsung ke dia.

Dia menenangkan pikirkannya. Tania naik mobil keluar, jika mereka bertemu di hotel, maka mobil juga seharusnya berhenti di sana, jika dapat menemukan mobilnya, maka itu dapat dipastikan bahwa mereka berada disana.

Dia mempercepat mobilnya, mulai mencari dari hotel terdekat, dan ia sambil menelepon untuk mencari tahu properti atas namanya keluarga Alex.

Dia langsung mencari ke 3 hotel secara berturut-turut, dia tidak menemukan mobil Tania dan Alex, kebencian dan luka dalam hatinya telah mencapai titik tertinggi.

Ketika dia keluar dari sebuah hotel bintang lima dan melewati sebuah bar, tiba-tiba terlihat bayangan seseorang keluar, dia mengerem mobil, tetapi orang itu sudah jatuh di depan mobilnya.

Vincent terkejut, ia membuka sabuk pengaman, dan dengan cepat berjalan turun dari mobil lalu pergi melihatnya. Itu adalah seorang wanita yang mengenakan gaun panjang. Dia duduk di jalan, rambutnya tidak diikat, dan dia tidak bisa melihat wajahnya. Wanita itu sedang mengurut lututnya dengan tangan.

“Nona, Apakah anda baik-baik saja? apakah kamu tertabrak oleh mobilku?” Vincent melangkah maju dan membungkuk untuk memandangnya. Dia tidak dapat memastikan apakah dia menabraknya atau tidak.

"Tidak——" Gadis itu mengangkat kepalanya. Dia sebenarnya ingin mengatakan bahwa dia tidak apa-apa. Namun ketika dia melihat pria tampan di depan matanya itu, jantungnya langsung melompat dengan kencang. Dia mengedipkan matanya dan berkata seakan-akan dia kesakitan "Mana mungkin tidak apa-apa, lututku sakit, aku tidak bisa berdiri. "

"Aku akan membawamu ke rumah sakit. Kamu tenang saja, aku pasti akan bertanggung jawab atas semuanya."Vincent berkata dengan perasaan bersalah. Ini semua terjadi karena suasana hatinya yang sedang buruk dan ia kurang berkonsentrasi.

“Kamu akan bertanggung jawab !!” Gadis itu tersenyum manis, dan dia suka mendengar itu.

Vincent buru-buru ingin mencari Tania, tetapi disini ia telah menabrak orang, dia juga tidak enak untuk meninggalkannya begitu saja. Dia berjongkong dan mengangkat gadis itu, membawanya masuk ke mobil. lalu ia membelokkan mobil, membawanya ke rumah sakit.

“Namaku Merry Mou, siapa namamu?” Mata gadis itu sangat cantik, ketika ia tertawa matanya itu seperti bulan sabit yang imut, bibir merah mudanya, dan wajahnya yang berbentuk seperti melon yang runcing itu, meskipun tidak bisa disebut seorang wanita cantik, tetapi ia memiliki sesuatu aura unik.

Dulunya, dia tidak percaya pada cinta pada pandangan pertama, dan sekarang dia percaya akan itu, matanya tiba-tiba bercahaya, seperti ada ratusan bunga yang bermekaran, itu terasa sangat ajaib.

Vincent mengeluarkan kartu namanya dan menyerahkannya padanya "Jika nanti kamu merasa tubuhmu ada yang bermasalah, kamu boleh menelponku dan aku akan membawamu pergi ke dokter."

Merry Mou mengambil kartu namanya dan ia langsung membaca namanya, Vincent! Bahkan namanya pun terasa sangat enak untuk di dengar, ya, ini benar-benar sangat bagus. "Apa yang kamu katakan itu benar? Jika nanti tubuhku bermasalah, kamu akan bertanggung jawab untuk itu?"

“Tentu saja itu benar, aku tidak akan melarikan diri dari tanggung jawabku,” Vincent memandang ke depan dan berkata dengan tenang.

"Baiklah!" Merry Mou tersenyum, ia seperti mendapatkan janji cinta darinya. Di suatu tempat di tubuhnya akan sakit mulai dari sekarang.

Jika itu adalah Vincent yang biasanya, mungkin ia sudah bisa merasakan kepintaran gadis itu, tetapi hari ini dia berbeda, hatinya penuh dengan rasa sakit, otaknya dipenuhi oleh Tania, ia tidak memiliki niat untuk memperhatikan itu. Ia mengantarnya ke rumah sakit, memberinya kartu nama, mengatakan kata-kata itu, semuanya hanya dilakukannya berdasarkan etika seorang pengemudi yang menjadi pelaku kecelakaan.

Dia tidak menyangka, mulai dari saat itu, dia telah dijerat olehnya.

Di villa rahasia Alex.

Pada pukul 2 pagi, mereka berpelukan dan tertidur.

Pada jam 8 pagi, Alex terbangun dan melihat Tania yang berada di pelukannya itu menawan seperti seekor kucing. Hatinya melembut, kehangatan kebahagiaan pun mengalir, di kemudian hari ia dapat melihatnya berbaring dipelukannya setiap hari. Betapa bahagianya itu.

Dia tidak bisa menahan untuk mencium bibirnya, merasa itu masih tidak cukup, lalu menciumnya satu kali lagi, sampai akhirnya ia membangunkan Tania.

Dia melihat ke arah jendela dengan bingung, dan memicingkan matanya dan berkata "Sudah pagi!" lalu ia membuka matanya dan duduk"Asataga, langit sudah cerah, gawat."

Ia semalaman tidak pulang, dan sekarang keluarganya pasti sangat panik. Semalam dia hanya ingin tinggal sebentar saja lalu pulang. Tidak di sangka ia melupakan waktu.

Alex menariknya "Jika nanti langit runtuh aku akan membantumu untuk mengatasinya, tidak akan mati. Hari ini aku akan pulang bersamamu."

"Tidak boleh, kamu akan dipukul habis-habisan oleh mereka." Tania mengingat kembali reaksi keras keluarganya tadi malam. "Aku sudah mengatakannya semalam. Lalu, ibuku dan kakakku mengungkapkan sikap mereka, mereka sangat tidak sejutu dan menentangnya. Kakak ku sampai menamparku, dari kecil sampai besar, dia tidak pernah memukuli ku, ibu ku juga tidak pernah memarahiku dengan begitu galak, kali ini, mereka benar-benar marah padaku, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. "

Sekarang Alex baru mengerti, mengapa dia semalam begitu tidak normal, dia memeluk erat dirinya"Maafkan aku, kemarin aku pergi begitu saja dari bandara, aku kira kamu tidak memiliki nyali untuk mengatakannya."

"Akulah yang seharusnya meminta maaf padamu, akulah yang datang mengganggumu, tetapi aku selalu ragu-ragu untuk itu, aku membuatmu sedih, aku sangat jahat."Tania memeluknya dengan erat.

Di bawah sinar matahari yang hangat, Alex menatapnya dengan dalam. Lalu dia tersenyum hangat"Tidak——kamu sangat berani, kamu yang sekarang adalah kamu yang paling cantik yang pernah kulihat, dan itu adalah kamu yang sebenarnya."

Dia dipuji olehnya, Tania merasa tidak terbiasa dan wajahnya memerah, ia hanya bisa membalasnya dengan memberikan respons tindakan. Dia mendongak, menariknya ke bawah, dan menciumnya.

Itu sangat erotis di pagi hari, bahkan wajah matahari pun memerah karena mereka.

Pada jam 10, setelah mengakhiri "senam pagi" mereka berdua akhirnya berpikir untuk bangun.

"Aku sangat lapar", Tania pergi ke samping jendela, berjemur di bawah sinar matahari musim gugur, ia berkata dengan malas.

Alex tidak ingin membiarkannya pergi begitu saja "Itu——aku akan memasak sesuatu untukmu."

Tania terkejut dan membalikkan kepalanya"Sepertinya kamu tidak bisa."

"Masakan sederhana seharusnya tidak bisa menyulitkanku" ujar Alex dengan sedikit memaksa. Dia pergi ke lemari es dan membukanya. Tidak ada apa pun selain air dan minuman. Tidak ada apapun? Dia hampir lupa, dia tidak sering datang ke sini.

Tania pergi ke belakangnya, melihat ke kulkas "Sudahlah! Ayo kita makan diluar ."

“Hanya bisa begitu.” Alex menutup pintu lemari es dan berbalik untuk memeluk pinggangnya "Aku akan belajar membuat makanan untukmu, sungguh. Nanti aku akan pergi ke rumahmu bersamamu. Tidak peduli apakah mereka akan memukuliku habis-habisan atau mengatakan hal yang sangat sulit didengar, aku pasti akan menahannya. "

Tania berpikir untuk waktu yang lama, dan akhirnya ia menganggukkan kepalanya. "Oke!" Sudah seharusnya kartu itu dipakai , bersembunyi pun tidak ada gunanya.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu