Terpikat Sang Playboy - Bab 311 Hukuman Seperti Apa yang Membuat Kapok!

Tania sangat rapuh, hatinya yang sakit, pelan-pelan menjadi hangat dan mulai sembuh karena kata-kata Alex.

Tania bersandar dalam pelukan Alex, memeluk pinggangnya dengan erat "Dasar mulut pintar, penipu, pemohong, orang jahat, bajingan, aku membencimu, sangat membencimu" Tania mengepalkan tangannya dan menonjok tubuh Alex, Tania memang tidak berpendirian, apa boleh buat, ini semua karena dia serakah akan pelukan Alex.

Nafas Alex, setelah 100 kali dengan keras kepala meninggalkannya, namun hatinya masih haus akan keindahan ketika mereka berpelukan bersama, tidak ada orang yang bisa menggantikannya, tidak ada kata yang bisa menenangkannya, hanya pelukannya saja yang bisa benar-benar mengisi hatinya.

Tania ditakdirkan untuk kalah ditangan Alex, mati dalam pelukannya, cinta, walaupun disakiti 1000 kali, tetap saja tenggelam didalamnya sampai mati.

Alex memeluk Tania dengan sangat erat, hatinya yang serasa seperti digantung di tengah udara karena takut kehilangan hati Tania, akhirnya bisa tenang, Alex benar-benar takut Tania memutuskan untuk tidak akan memaafkannya "Jika dengan memukulku bisa mendapatkanmu kembali, maka pukullah sesuka hati, aku rela, siapa suruh aku mencintai kamu, kamu bilang bahwa kamu bisa memilih pria lain, tapi aku hanya menginginkanmu, aku tidak bisa memilih wanita lain selain kamu, kita bertengkar tetap bertengkar, tapi jangan katakan putus ya".

"Dasar tidak tahu malu, bisanya mengatakan hal yang enak didengar untuk membujuk orang, cara ini tidak mempan untukku, hentikanlah" Tania mencubit Alex, walaupun mulutnya masih mengatakan hal yang pedas, namun dia mengetahui bahwa hatinya sudah melunak.

"Jadi mau pakai cara apa baru mempan?" Alex mendorong Tania sedikit, lalu menundukkan kepala menciumnya, suaranya terdengar serak "Apakah cara ini?"

"Dasar hidung belang, semakin tidak tahu malu" Tania memarahi Alex dengan wajahnya yang memerah, dibawah cahaya rembulan, tatapan matanya sedikit gelap.

"Oh, aku sudah mengerti bahwa pakai cara ini baru mempan" Alex menganggukkan kepala, memegang kepala Tania dengan perlahan, lalu mencium bibirnya, jari tangannya menyusup dirambutnya, gigi Alex membuka bibir Tania, Alex memasukkan lidahnya kedalam mulut kemudian membalut lidah Tania, terus bergerak, bagaikan seekor ikan yang sedang bermain, menenangkan hati Tania yang sakit dengan hangat, ciuman mereka semakin dalam, nafsu juga menjadi semakin tidak terkendalikan.

Tangan Alex membelai bagian dada Tania secara refleks.

Tania yang menyadari apa yang ingin Alex lakukan segera mendorong Alex, bagaimanapun ini adalah tempat terbuka "Sudah, aku mau kembali keatas, jika kamu mau ikut, ikulah, jika kamu mau pulang maka pulanglah".

Tania berjalan dengan langkah besar masuk kedalam sambil menundukkan kepala, hatinya terlalu lembut, namun dia tidak akan memaafkan Alex dengan mudah lagi, dari wajah Tania terlihat senyum nakal, dia sudah menemukan cara untuk mengukum Alex, hehe, Alex, kamu tunggu saja!

Alex masih tidak mengetahui apa yang ingin dilakukan Tania, berjalan mengikuti Tania kembali ke kamar dari belakang.

Merry melihat mereka, lalu tertawa "Kelihatannya kalian sudah baikan, benar-benar cepat ya, kalau aku, pasti tidak akan memaafkannya, setidaknya harus menyiksanya terlebih dahulu".

"Benar apa yang kamu katakan" senyuman Tania seperti ada maksud lain, Alex merasa ada yang tidak baik.

"Tania, aku hanya mengatakannya saja, kamu jangan terlalu kejam, asal jangan membunuhnya saja" Merry juga tersenyum nakal.

Alex mulai keringat dingin, benar apa kata pepatah, lebih baik menyinggung penjahat dari pada menyinggung wanita.

"Tentu saja! Membunuh orang bisa kehilangan nyawa, aku tidak sebodoh itu, membuatnya lebih memilih mati dari pada hidup baru lebih seru" Tania tersenyum kepada Merry, cahaya di matanya bersinar.

Merry merenggangkan tubuhnya "Aku mau tidur dulu, kalian sudah boleh pulang, Tania, urus dengan baik, aku mendukungmu".

Kata urus dengan baik membuat Tania tertawa "Pasti! Ini adalah teknis kehidupan, kalau begitu kamu jaga Vincent dengan baik, aku pergi dulu".

Alex batuk ringan dengan canggung disamping, kedua wanita ini benar-benar sehati, merundingkan cara untuk menyiksanya bagaikan dia tidak berada disana.

Tania dan Alex keluar dari kamar bersama, lalu kembali ke Taman Kaca.

Alex menyuruh pelayan untuk menyiapkan makan malam, lalu mengantarnya ke ruang tamu lantai bawah, dia merasa sangat lapar, Tania naik keatas untuk mandi, setelah Alex selesai makan, Tania sudah selesai mandi.

Ketika membuka pintu, Alex melihat pemandangan yang bisa membuat orang mimisan.

Tania berbaring menyamping diatas kasur, mengenakan baju tidur tipis berwarna pink yang memamerkan setengah bagian dadanya sambil tersenyum kepada Alex, bibawah baju yang tipis itu, Tania tidak mengenakan apa-apa, tubuhnya langsing dan putih bagaikan dewi yang suci, namun posenya bagaikan siluman yang sangat menggoda, seperti sengaja menggodanya, Tania merapitkan kedua kakinya, membuat Alex semakin tergoda, membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Ditambah lagi dengan kamar yang dipenuhi dengan wewangian, lampu kamar yang redup, semuanya menandakan bahwa sedang menunggu Alex untuk naik ke atas kasur.

Alex berjalan masuk, lalu menutup pintu, berjalan ke kasur sambil menelan ludah "Sayang, kamu pasti tahu bahwa sekarang kamu sangat menggoda" Alex membelai kaki Tania, dari kaki, hingga paha....

"Eit..." Ketika jari tangannya sudah mau masuk, Tania menahannya, mengunakan suara yang manja mengatakan "Jangan tidak sabaran dong, pergi mandi dulu, setelah mandi dengan bersih dan wangi baru kita melakukannya dengan pelan-pelan".

"Baiklah" Alex menundukkan kepala, mencium paha Tania "Sayang, sekarang aku ingin memakanmu".

Tania menendang dada Alex dengan kakinya "Pergi mandi dulu, nanti akan ada waktu untuk memakanku" Tania memberi tatapan menggoda, membalikkan tubuhnya ke arah yang lain, pundaknya setengah terpampang, rambutnya yang lembab menempel di pipinya, pemandangan seperti ini benar-benar sangat menggoda.

Alex menahan dorongan untuk mimisan, berlari ke kamar mandi, jika tinggal satu menit lebih lama, maka dia tidak akan bisa menahan nafsunya, Alex melepaskan baju lalu mandi, mandi dan menggosok gigi dengan cepat, hari ini ada buffet yang menunggu dia didepan.

Namun, sepertinya ada yang aneh dengan Tania, biasanya dia

Diluar, Tania duduk diatas kasur sambil tersenyum nakal, dengan memukul maka sudah menghukum? dasar pria busuk, pria jahat, aku mau memperlihatkanmu apa yang disebut dengan hukuman!

Selesai mandi, Alex melap tubuhnya, bahkan dia malas untuk menutup tubuh dengan handuk, dia keluar tanpa memakai apapun.

Setelah mendengar suara, Tania melihat ke arah belakang, kali ini dialah yang mau mimisan, daya serang pemandangan didepan mata terlalu kuat, porsi tubuh yang sempurna, gagah, otot yang indah, pundak yang lebar, perut yang datar dan kaki yang panjang.

Alex naik keatas kasur, menahan tubuh Tania yang langsing dibawah tubuhnya "Wanita genit, sudah puas melihatnya belum!"

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu