Terpikat Sang Playboy - Bab 27 Mencabut Seluruh Bulu!

Tercium aroma minyak wangi pria melayang masuk ke dalam hidung Tania. Dia membuka matanya terlihat wajah Alex yang tampan dan memiliki pesona, pria itu dari atas melihat dia ke bawah, tatapan matanya seperti Phoenix yang akan membakarnya dan juga tulang yang sedingin salju.

“Kamu sangat bisa menikmati hidupmu, suamimu pergi bersama wanita lain, tetapi kamu tetap bisa bersantai tanpa beban, sungguh istri yang baik hati!” Alex tertawa dengan suara yang rendah, dari sudut kedua bola matanya dia dapat melihat leher indahnya, dan lagi bagian dalam pakaiannya.

Tania dengan tenang berkata: “Bisakah kamu minggir jangan halangi matahariku!” Sekarang melihatnya saja membuat saya ingin muntah.

“Oh——, Kamu pikir kamu telah memainkan permainan yang indah, kamu pikir kamu yang menang. Saya beritahu kamu, menunjukan kepintaranmu bukanlah pilihan yang bijaksana, jika kamu menjatuhkan beberapa air mata, lalu berpura-pura lemah, mungkin saya akan merasa kasihan kepadamu. Tetapi jika kamu melawan saya, yang saya miliki itu banyak cara untuk membuat kamu menyerah!” Alex terus mendesaknya, dia menyentuh pipinya, tangan pria itu terasa sangat dingin.

Tangannya dingin seperti es batu, menyentuh seluruh bagian kulit membuatnya merasa kesakitan bahkan sampai mati rasa.

Tania menatap dia, “Walaupun saya tidak mengerti mengapa kamu menikahi saya, dan sekarang kamu menghina saya, tetapi satu hal yang saya yakin kamu adalah bajingan!”

“Bla... bla...” Alex dengan senyum dinginnya, “Atau mungkin kamu bisa meminta cerai , tetapi saya akan mengambil segala yang telah saya berikan kepadamu, membiarkan keluargamu kembali ke neraka, itu adalah hal yang mudah!” Dia yakin wanita itu tidak berani melawannya.

Tania menahan nafasnya, kukunya mencengkram ke dalam tanah, tetapi dia tidak berani membalasnya. Dia takut mencari masalah dengannya, papa dan kakak sekali lagi bisa masuk ke dalam neraka, dia takut mama dan kakaknya menangis seharian. Takut Yohana tidak dapat bersekolah lagi, dia takut karena tidak ada pilihan lain lagi.

Alex melihat dia tidak bicara hatinya merasa sangat senang, “Tadi bukannya ada orang yang bilang bahwa dirinya sendiri adalah Phoenix, saya beritahu kamu jika kamu adalah seekor Phoenix yang tidak memiliki bulu, dan dia tidak akan berani mengangkat kepalanya lagi. Lalu saya akan membuatmu menuruti semua kemauan saya, jika saya menyuruh kamu menjilat kaki saya, maka kamu akan menjilatnya. Jika saya minta kamu mati maka kamu juga tidak berani untuk hidup lagi. Kamu hanyalah sebuah boneka murahan, tidak memiliki kebebasan.”

“Jadi...” Tania bergetar, giginya mengigit daging di dalam mulutnya, sampai rasa sakit itu menutupi harga dirinya yang terinjak-injak, “Apa yang kamu inginkan?”

“Saya tidak menginginkan apapun, kamu menjadi istriku yang baik dan tidak melakukan kesalahan itu saja, ”Alex memandang rendah dengan menepuk-nepuk wajah dia, lalu dia berdiri, “kurangi berjemur, jika haus tidak boleh minum air itu merupakan hal yang menyakitkan.”

Wajahnya dipenuhi dengan senyuman, lalu dia membalikan badannya, dan berjalan ke arah lain.

Tania duduk disana dari pagi sampai menjelang malam, seperti jiwanya lepas dari raganya, tidak menemukan rasa keberadaannya, bahkan tidak merasakan lapar dan haus.

Dia berjalan bagaikan mayat hidup kembali ke Villa, dia duduk di sofa ruang tamu hanya terdiam seperti kuburan, tidak lama kemudian mendengar ada seseorang membuka pintu dan masuk ke dalam.

“Kak Tania ” Nico kembali ke rumah, melihat lampu di sana menyala dia datang kemari dan duduk di disampingnya, “ Saya mendengar pembantu di rumah ini mengatakan bahwa kamu belum makan apapun hari ini, dan kalau kamu diet jangan terlalu dipaksakan.”

Pikiran yang memikirkan banyak hal kembali lagi menjadi satu, Tania menggelengkan kepalanya, “Tidak masalah saya belum lapar, dalam diet yang paling penting adalah ketekunan.”

Nico tersenyum, orang bodoh juga tahu bukan karena ingin diet, “Sebenarnya kakakku juga tidak di rumah, jika kamu makan sedikit dia juga tidak akan tahu. Jika kamu butuh bantuan katakan saja!” Nico memiliki kesan yang baik terhadapnya, beberapa perbuatan Alex membuat dia tidak bisa tinggal diam saja.

“Baiklah, jika saya butuh bantuan saya akan mengatakannya.” Tania dengan nada yang santai menjawab, dia tidak ingin semua orang melihat nasipnya yang tragis.

Dari bawah tangga terdengar suara langkah kaki, mengunakan kaus berwarna putih, satu tangannya masuk ke dalam saku celananya dan Alex telah kembali. Nico berjalan kebawah dengan sebuah buku di tangannya, “Nico jika tdak ada keperluan, pergi dari sini dan tidak perlu setiap hari datang kemari.”

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu