Terpikat Sang Playboy - Bab 302 Wanita Yang Memakai Piyama Tidur Berwarna Ungu

Alex terkekeh dan menjawabnya "Cina dan Prancis!"

"Oh, tidak heran, pria Prancis itu memang sangat tampan, sangat senang berkenalan denganmu, aku tahu namamu Alex, benar tidak?" Merry Mou tersenyum alami, mundur beberapa langkah dan memotretnya, pria ini seharusnya adalah musuh Vincent, dan dia itu benar-benar tampan sekali, sebelumnya dia masih tidak mengerti, bagaimana bisa Tania menyukai orang lain, jika ingin membandingkan penampilannya, pria tampan ini tampak sedikit lebih tampan dan berkilau, Vincent terlihat lebih biasa.

Namun, dia tetap masih lebih suka Vincent, karena ini hanya terkait dengan perasaan.

Alex juga tidak keberatan ia memotretnya, dan ia berjalan sambil memotretnya.

Semua orang mencari tempat untuk duduk, langit sudah gelap, Levita dan Johan makan dulu sebelum datang tadi, Tania hanya memakan sebuah apel, dan sekarang ia sudah merasa tidak lapar lagi, Merry Mou memesan sekotak besar pizza, dengan antusias nya menyapa yang lain nya untuk makan bersama, Alex mengambil sepotong lalu memakannya, dia tidak bisa menahan rasa lapar nya.

Tania belum pernah merasakan keramaian dan kebahagiaan seperti itu. Ia merasa itu bukan seperti di rumah sakit, Vincent juga tidak sendirian. Terkadang, kita benar-benar membutuhkan teman dan kerabat, terutama ketika kita sendirian.

"Kakak, kakak ipar, aku memanggil kalian datang hari ini, karena aku ingin berdiskusi dengan kalian, nanti setiap hari senin,rabu,jumat, kalian datang ke rumah sakit untuk menjaga Vincent, selasa, kamis,sabtu aku dan Alex akan datang ke sini, dan kita akan bergiliran menjaganya pada hari Minggu. Tentu saja, itu lebih baik jika Vincent bisa bangun malam ini, tetapi kita juga harus membuat rencana jangka panjang. Bagaimana menurut kalian?" Tania menatap kakak dan kakak iparnya.

"Tania, bagaimana kamu bisa melupakanku?" Ujar Merry Mou, ia pura-pura merasa tidak senang.

Tania melihat kearahnya "Apakah kamu benar-benar ingin merawat Vincent bersama dengan kami?" Sebenarnya ia juga sedang mencari waktu untuk bertanya padanya.

"Tentu saja! Lagipula, aku tidak ada urusan akhir-akhir ini, dan aku sudah mengatakan bahwa aku akan membantu nya untuk membuat rekaman, jadi aku harus berada di sini setiap hari"

Johan berkata sambil tersenyum "Ini ide bagus! Biarkan dia tinggal disini, jika ada masalah yang mendesak dan kita tidak bisa datang, ada dia disini, kita tidak perlu khawatir, Tania, sesuai dengan perkataanmu, setiap senin, rabu, jumat biarkan kakak iparmu menjaganya di siang hari, dan aku akan datang di malam hari, ide ini sangat bagus"

"Jika kakak sudah memutuskan nya dan kakak ipar juga tidak keberatan untuk itu, maka kita akan menjalankannya sesuai rencana" Tania sangat senang Kakaknya bisa dengan mudahnya setuju, dan yang membuatnya lebih bahagia lagi adalah Kakaknya tidak mencari masalah dengan Alex, tidak memalingkan wajahnya lagi, itu adalah awal yang sangat baik.

Pada jam 8 lewat, Johan dan Levita pulang kerumah. Alex ingin membantu Vincent untuk membersihkan tubuhnya. Tania menarik Merry Mou untuk pergi ke supermarket di lantai bawah di rumah sakit untuk membeli buah. Ketika mereka kembali, Vincent sudah segar bugar.

"Tania, Kak Alex, menurutku kalian pulang kerumah saja tidur. Kalian lihat disini hanya ada satu tempat tidur. Jika kita bertiga ada di sini, bagaimana kita bisa tidur? Lagipula, tidak ada hal lain yang akan terjadi di malam hari, besok pagi kak Levita akan datang lagi. Kalian tidak perlu terlalu khawatir" Merry Mou mengatakan nya dengan jujur, di satu sisi karena ia berbaik hati, di sisi lain, satu tempat tidur, satu sofa memang benar-benar tidak cukup untuk tiga orang tidur.

Alex sangat menginginkan itu, tetapi dia tidak bisa memperlihatkannya dengan begitu jelas. Dia melihat ke Tania dan membiarkannya untuk memutuskannya.

Tania memikirkannya sesaat, lalu berkata "Baiklah! Aku akan pergi ke toko besok, lusa pagi baru bisa datang lagi ke sini, maaf telah menyusahkanmu"

"Kamu tidak perlu mengatakan itu, aku punya firasat, Vincent, dia akan segera bangun" Merry Mou berkata sambil tersenyum, sepasang matanya tertawa dan itu seperti bulan sabit.

Tania tersenyum dengan santai"Aku berharap firasat mu itu dapat segera terwujud, ayo kita pulang"

"Tunggu——" Merry Mou mengeluarkan kameranya dan mengambil foto Alex dan Tania yang tersenyum di samping tempat tidur. Tidak tahu apakah tekniknya itu sangat brilian, dengan dinding putih sebagai gambar latar belakang, mengungkapkan kehangatan dan sentimentalitas, mereka adalah orang-orang yang cantik dan tampan, dan mereka juga memiliki cinta yang indah. Tidak peduli dicintai atau mencintai, itu sama saja indahnya sehingga membuat orang merasa ingin menangis, dan itu menular ke dia seketika.

Alex dan Tania tidak memahami sosok gadis yang pemikiran dan temperamennya itu sama-sama pintar, mengapa ia memandangi foto itu dengan keadaan yang penuh dengan air mata.

Dalam perjalanan pulang ke Glass Garden.

"Aku tidak ingin pulang begitu cepat, ayo kita pergi berjalan ke tempat lain dulu" Tania tiba-tiba membalikkan kepalanya dan berkata padanya.

"Tempat lain? Di mana maksudmu?" Alex memperlambat kecepatan mobil.

Tania melihat ke luar dan menunjuk ke arah tempat hijau besar di depan "Pergi ke sana saja, berjalan-jalan, merasakan tiupan angin juga oke" Ia malas pulang ke villa, melihat Stella berdiri dengan seksi di depan pintu vila, ia seperti wanita yang berdiri di gang jalan, suasanan hatinya saat ini sangat bagus dan tidak ingin dihancurkan olehnya.

"Jika kamu tidak ingin kembali ke Taman Kaca hari ini, mungkin sebaiknya kita tidur di tempat lain, bagaimana menurutmu tentang tempat yang terakhir kali kita datangi itu?" Alex sepertinya telah melihat pemikirannya.

Tania.menganggukan kepala dengan bahagia "Baiklah! Sore tadi aku hanya memakan satu buah apel, bagaimana jika kamu memasak untuk ku? Kamu sudah berjanji pada ku waktu itu"

"Tetapi tidak ada bahan makanan di lemari es sana, apa yang harus aku lakukan?" Alex memikirkan ia pulang dan harus memasak makan malam, itu membuatnya agak merasa tidak enak, dia hanya ingin mencuci nya dengan bersih dan memakannya.

"Kamu tidak berpikir untuk berbohong bukan? Jika tidak punya bahan makanan, kita bisa pergi ke supermarket untuk membelinya. Lagi pula, ini masih pagi" Tania tidak akan dengan begitu mudah melepaskannya.

Alex tidak punya pilihan lain selain setuju. Keduanya pergi ke supermarket terlebih dahulu, membeli bahan-bahan masakan dan kembali ke villa bersama-sama, tetapi yang tidak terpikirkan oleh Tania adalah ketika sampai di sana, lampu di dalam vila sudah menyala.

"Apakah kamu meminjamkan rumah mu kepada orang lain malam ini?" Tania bertanya tanpa ekspresi. Ini adalah tempat pribadi ALex, yang bisa masuk ke sini, hubungan nya pasti bukan hubungan yang biasa.

"Tidak" Alex menggelengkan kepalanya, dan kemudian ia berkata dengan berkeringat dingin "Mungkin itu adalah orang yang membantu membersihkan ruangan, tidak ada waktu luang di siang hari, jadi mereka membersihkan nya di malam hari, kamu duduk dulu, aku akan masuk dan melihatnya"

"Tidak perlu repot-repot, ayo kita pergi bersama" Tania membuka pintu mobil dan turun, Alex bergegas mengambil barang-barang dan menurunkannya dari mobil, Tuhan, siapakah yang berada di dalam itu.

Tania membuka pintu dan melangkah masuk, seorang wanita mengenakan piyama ungu seksi berdiri di ruang tamu, ia menghadap ke belakang.

"Inikah orang yang membantumu membersihkan rumah itu? Oh——aku benar-benar ketinggalan zaman. Aku tidak menyangka orang yang membantu membersihkan rumah sekarang ini sangat populer dengan pekerjaan seksi nya" Dia menyinggungnya dengan senyuman dingin.

Alex berjalan masuk dan melihat bayangan belakang orang itu, dia terkejut dan berkata "Sekretaris Melinda, sudah larut malam begini, kenapa kamu bisa disini?"

Ketika mendengar suara Tania, Sekretaris Melinda terkejut. Ia hanya akan di suruh keluar oleh Alex. Dia terpaksa berbalik, mencari alasan dan berkata "Kakak senior! Rumahku dimasuki oleh pencuri, aku ada kunci vila ini, jadi aku tidak memberitahumu dan langsung datang kesini, aku minta maaf "

"Oh begitu, syukurlah orangnya tidak apa-apa" Alex berkata dengan senyuman kaku, karena wajahnya Tania terlihat tidak terlalu bagus.

" Aku sangat tertarik untuk mengetahui mengapa sekretaris Melinda dapat memiliki kunci dan piyama di sini?" Tatapan Tania seperti obor, memandang ke Alex, jangan-jangan ia adalah tamu yang sering datang ke sini?

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu