Terpikat Sang Playboy - Bab 210 Mimpi Indah Yang Hilang !

"Tapi... Tapi kamu juga boleh datang sendiri kok, aku akan menyambutmu kapanpun itu." Edwin mengerti ekspresi wajahnya, ia dengan cepat mengubah kata-katanya.

"Oke, aku pasti akan datang lagi. Jika anda datang ke kota jangan lupa untuk membawa kak Ellen bersamamu. Aku akan membawa kalian pergi keluar untuk main" Tania menggunakan senyuman untuk menutupi emosinya yang lain.

"Baiklah, pasti pergi kok!"

Alex berdiri, dengan putus asa berkata "Edwin, jika kamu punya waktu, jangan lupa untuk datang mencariku. Aku pamit dulu."

"Aku juga pamit dulu, terima kasih untuk beberapa hari ini !" Tania berpamitan padanya, kalau tidak orang-orang dimobil akan mulai panik lagi.

Edwin menganggukkan kepala "Baiklah! Hati-hati di jalan, naiklah keatas mobil"

Alex dan Tania berbalik dan berjalan menuju ke mobil mereka masing-masing. Dia berjalan di depan, dan dia berjalan di belakang. Dia memandang bayangannya dan berpikir bahwa mungkin tidak akan ada kesempatan lagi untuk melihatnya. Kota begitu besar, jika tidak sengaja mencarinya, mungkin akan sulit untuk bertemu.

Dia membuka pintu mobil ingin masuk, lalu ia berdiri di dekat pintu, mengawasinya melewatinya. Suhu tubuhnya dan aroma anginnya, membuatnya memiliki keinginan untuk menariknya, namun jika itu ia lakukan, maka itu hanya akan membuatnya lebih membenci dirinya sendiri.

Dia masuk ke mobil Vincent, lalu menutup pintunya dengan ringan. Rasa sakit datang menghantam hatinya.

"Lex——Ayo naik ke mobil" nada bicara Anlice tidak senang, ia bicara dengan nada perintah.

Alex menghela napas, hatinya telah tenggelam. Mungkin di hari-hari berikutnya, dia akan selalu begitu, hidupnya tidak ada hubungannya lagi dengan dia, dan itu akan terasa sangat tidak berarti.

Tania meletakkan buah dan anggur beras di bagasi mobil, ia mengencangkan sabuk pengaman, dan ekspresinya sangat tenang, tidak terlihat ia bahagia atau sedih.

"Ayo jalan" dia menoleh dan tersenyum ke Vincent.

"Iya! Perjalanan ini akan sedikit lama, kamu bisa tidur sebentar," Vincent membelai rambutnya dengan tangannya dan berkata dengan lembut. Jika dia tidak mulai dengannya lagi, mungkin dia masih bisa melepaskannya, tapi sekarang, hanya kurang satu kata bersedia darinya, dan dia akan menjadi istrinya, bagaimana dia bisa rela untuk melepaskannya.

Dia tidak bisa hidup tanpanya. Jika dia menyerah, dia akan benar-benar menjadi gila dan hancur.

“Aku tidak ingin tidur sekarang, aku ingin melihat pemandangan di luar.” Tania menahan perasaan hatinya yang berat, tersenyum dan memutarkan kepalanya ke jendela.

Mobil mulai jalan dengan perlahan, mobil Vincent berada di depan, dan mobil keluarga Alex berada di belakang. Diluar masih sangat panas, sedangkan didalam sudah menjadi dunia yang sejuk, dan mereka pun kembali ke dalam dunia mereka yang megah.

Didalam tidak akan kepanasan, dan tidak akan kedinginan , tidak ada empat musim, dan tidak bisa merasakan kehangatan . Kehidupan seperti ini seharusnya menjadi kerinduan setiap orang. Namun mereka sekarang sedang merindukannya. Merindukan keringat yang membasahi seluruh tubuh, merindukan saat berlari dan memainkan lumpur di tengah hujan, merindukan tubuh yang lengket, merindukan saat dimana angin sepoi-sepoi sejuk berhembus dari jendela.

Sangat iri dengan keheningan seperti ini! !

Tania memandang ke luar jendela, hatinya sangat sunyi, bahkan udara yang berhembus di dalam mobil membuatnya kurang dingin. Jika dia mengatakannya mungkin orang lain akan berpikir bahwa dia sudah gila. Dia ingin pergi ke luar untuk berjemur matahari, memakai pakaian bunga-bunga yang longgar, duduk di ladang, menghancurkan semangka, dan makan dengan gembira.

Dia terhibur oleh pikirannya sendiri, dia bersandar disana dan tertawa sendiri, tetapi semakin tertawa, dia semakin ingin menangis.

“Apa yang kamu pikirkan sehingga membuatmu tertawa dengan begitu bahagia?” Vincent membelokkan mobil dan bertanya dengan lembut.

"Oh - tidak ada, hanya saja ada beberapa hal lucu." Tania menjawabnya dengan asal saja, suasana hatinya hanya dia sendiri yang memahaminya.

“Tampaknya kamu cukup bahagia dalam beberapa hari terakhir ini, akulah yang terlalu banyak berpikir.” Vincent tertawa. Ada maksud lain dalam kata-katanya, bukankah seharusnya dia marah.

Tania tentu saja dapat mendengarkan singgungan dari kata-katanya. Ketika dia berpikir tentang apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, hatinya semakin tidak kuat untuk membantahnya. "Itu - aku ingin kabur namun tidak bisa, jadi aku menerimanya dengan apa adanya" Vincent menarik napas dalam-dalam, "Pemikiranmu benar,aku tidak akan menyalahkanmu, karena aku tahu bahwa hatimu tidak goyah."

Tania tidak tahu harus menjawab apa, dia hanya bisa sedikit tersenyum, membuka topik, dan dengan sengaja menutup mulutnya dengan tangan"Sepertinya sekarang sudah agak sedikit mengantuk, aku akan tidur sebentar."

Lebih baik tidur, karena itu akan lebih aman, daripada nanti dia tahu lebih banyak. Vincent sangat cerdas, dia tidak akan dapat menutupinya. Dia orangnya selalu tenang, tidak seperti Alex, meskipun dia juga pintar, tetapi dia emosional, seperti anak kecil.

Di mobil Bentley keluarga Alex, sejak Alex naik ke mobil ia langsung bersandar ditempat duduk dan tertidur. Dia tidak ingin berbicara dengan ibunya. Dia takut dia tidak bisa mengendalikan emosinya dan menyakitinya, Dia tahu dan sangat berterima kasih padanya, demi dia ibunya tidak nikah lagi. Tetapi kadang-kadang dia benar-benar membencinya, apa yang dia suka, dia malah tidak suka, dia harus meyakinkan dia untuk membuangnya.

Anlice melihatnya hanya mengenakan rompi, lalu ia mengambil selimut tipis dari kotak di samping dan menyelimutinya, Lex jangan marah dengan ibu, ibu melakukan itu semua karena ibu terlalu menyayangimu, dan itu semua demi kebaikanmu.

Yang lain, memiliki keheningannya masing-masing, ada beberapa yang sedang menelpon, dan ada beberapa yang sedang mendengarkan musik. Liona bersandar dibahu Nico, tertidur dengan tenang, Michael dan Jimmy menerima beberapa telepon. Ada banyak hal yang harus diurus di pemerintahan dan di bank, mereka datang dengan meminta cuti, mereka sebagai paman, sesibuk apapun mereka tetap saja harus pergi.

Linda duduk di sisi lain Alex, di sana ada Anlice, dia terpaksa hanya duduk disana, kalau tidak Nyonya tua itu mungkin akan membuka pisau untuknya.

Mobil itu seperti kapal feri, bergoyang-goyang ditanah lumpur , lalu keluar dari perdesaan. Setelah melewati sebuah kota kecil, baru bisa jalan di jalan raya, sudah jam 3 sore dan diperkirakan mereka larut malam baru bisa sampai ke kota.

Mata Tania tertutup, tertutup, dan kemudian, dia benar-benar tertidur. Di perjalanan, dia membuat mimpi yang sangat panjang. Dia bermimpi menikah lagi dengan Alex, tetapi tidak di auditorium. Itu di rumah Edwin, seorang paman yang gigi seri besar depannya sudah jatuh berteriak memberi mereka aba-aba untuk menyembah langit, pintu luar di kelilingi orang-orang, dia mengenakan pakaian sederhana bersamanya, kamar pengantinnya menggunakan tirai bunga yang baru, dan lantainya beton.

Ketika pemandangan berubah, mereka tiba-tiba dikelilingi sekelompok anak-anak, dan mereka semua melompat di sekitar mereka. Didepan rumah sederhana, mereka tertawa dengan sangat bahagia. Di bawah langit biru dan awan putih, mereka merasa sangat bahagia.

"Tania——,Tania——"

Mimpi itu perlahan-lahan menjauh, pergi, menghilang, disisi telinga ada yang memanggilnya, wajahnya hilang, anak kecil pun menghilang. Langit biru menjadi gelap, dan kebahagiaan tiba-tiba menjadi gelembung, mendingin dan menjadi es.

Tania membuka matanya, di depan adalah rumahnya, orangtuanya serta kakak-kakaknya berlari ke arahnya.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu