Terpikat Sang Playboy - Bab 300 Wanita Yang Paling Disukai!

“Apakah kamu pecinta mayat?” senyum Alex. Walaupun ucapannya mengejutkan, tapi ia juga bisa memahami jalan pikir Tania.

Wajah Tania semakin memerah. Ia menutup mulut Alex dan berkata, “Tutup matamu dan jangan mengucapkan apapun lagi.”

Alex tanpa daya menganggukkan kepala dan menutup matanya, ia ingin melihat permainan seperti apa yang akan dibawakan oleh Tania malam ini. Alex benar-benar menantikannya.

Melihat Alex yang patuh, Tania pun menegakkan pinggangnya. Ia menatap pria menawan yang menjadi makanan sedap bagi para wanita yang berada di bawahnya, sebaiknya darimana ia harus memulainya. Tania teringat dengan metode yang ditulis di internet. Ia seharusnya mencium bibir Alex terlebih dulu kemudian lidahnya menerjang masuk ke dalam mulut pria itu, menciumnya dengan lekat. Sepasang tangannya yang ramping dan lincah dengan nyaman membelai tubuh Alex. Lidahnya kemudian meninggalkan bibir Alex dan mulai menjilati tubuhnya. Lidah Tania menjalar turun hingga ke dada Alex. Ia ingin semakin turun, namun sebuah perasaan kontradiktif berkecamuk dalam benaknya.

Alex hampir tidak bisa menahan diri lebih lama lagi.

Ia sulit menahan napasnya yang kasar dan terengah-engah, sedangkan wanita itu tidak bergerak sedikit pun, gerakannya terhenti. Alex pun mendorong kepala Tania untuk semakin turun.

“Hei—, jangan mendorongku.” Tania masih merasa kontradiktif, namun perbuatan Alex membuatnya membara.

Raut wajah Alex terlihat dalam dan kehilangan kata-kata.

Ia benar-benar sudah tidak kuat lagi. Tubuhnya yang lembut dan menggoda mendudukinya, sepertinya benar-benar membuatnya seperti mayat, “Istriku, terserah kamu mau di posisi atas atau dibawah, tapi tolong jangan berhenti di tengah-tengah seperti ini. Aih, kalau kamu tidak bisa, aku saja yang memulai.”

’Kamu tidak bisa’ ketiga katanya lagi-lagi menjadi pukulan untuk Tania, wanita itu tidak percaya ia tidak bisa. Baru saja Alex bermaksud untuk bergerak saat ia terhenyak ketika mendengar geraman Tania, “Jangan bergerak! Siapa yang bilang aku tidak bisa? Kalau kamu berkata seperti itu lagi aku habisi kamu. Baring yang benar!”

Alex pun berpikir dalam benaknya, bercinta apanya! Hidupnya benar-benar sedang dipermainkan!

Tania memantapkan hatinya dan mulai bertindak dengan berani...

Gerakan Tania membuat Alex merasa terkejut dan napasnya semakin terengah-engah. Ia semakin mendekatkan tubuhnya ke Tania, hendak...

“Pelan-pelan, pelan-pelan—” Tania menghentikan gerakan Alex, “Kalau seperti ini, sama saja kamu yang memulai. Tidak bisa. Aku akan mengganti caranya, biarkan aku berpikir.”

Rasanya Alex hancur berkeping-keping. Di saat ujung tanduk seperti ini, apa yang lebih penting dibandingkan dengan masuk ke dalam topik?!

“Biarkan metode itu masuk neraka saja!”

Pada akhirnya, Alex yang mendominasi sampai selesai.

……… ...

Setelah selesai, Tania memeluk pinggang Alex. Ia lalu menyender pada telinga Alex dan bertanya, “Bukankah aku sangat biasa saja? Apabila dibandingkan dengan wanita-wanitamu sebelumnya, berapa peringkatku?” Membayangkan Alex yang tidur dengan begitu banyak wanita sebelumnya membuat hati Tania merasa tidak nyaman walaupun pada akhirnya, sekarang dan selamanya, Alex adalah miliknya.

“Tania, apa kamu mau mengingatkanku tentang betapa tidak setianya aku dulu? Sekarang aku hanya mencintaimu.” Alex tidak menyangka Tania akan mengeluarkan pertanyaan yang begitu menyeramkan seperti ini. Jawabannya tidaklah bagus, tapi rasanya ia sudah mau mati saja.

“Beritahu saja berapa peringkatku. Kamu jawab saja dengan jujur, aku tidak akan menyalahkanmu setelahnya.” Tania benar-benar ingin tahu apakah ia memuaskan bagi Alex atau tidak.

Tak ada pilihan lain, Alex pun menjawab, “Tentu saja yang pertama!”

“Sepertinya kamu membohongiku, jelas-jelas aku tidak bisa memuaskanmu. Bagaimana mungkin aku peringkat pertama? Alex, kamu benar-benar seorang pembohong besar. Hipokrit.” Tania menghadiahi Alex dengan tatapan terhina.

Alex akhirnya paham mengapa Tania bersikap begitu aneh sepanjang hari ini. Setelah begini dan begitu, setelah bolak-balik tanpa henti, ternyata seperti ini.

Alex tidak dapat menahan diri dan tertawa kencang, “Tania, aku tidak menyangka ternyata kamu memiliki sisi wanita yang begitu menggemaskan. Siapa yang memberitahumu bahwa aku menyukai wanita yang bisa memuaskanku? Tentu saja, aku tidak menyangkal wanita yang bisa memuaskanku adalah hal yang baik, tapi itu bukan hal yang paling penting.”

“Memangnya hal yang paling penting itu apa? Cepat beritahu aku!” desak Tania.

“Yang paling penting adalah,” Alex menggigit telinga Tania dan berkata dengan mempesona: “Aku mencintaimu!”

Senyum senang menghiasi wajah Tania, hatinya dipenuhi rasa bahagia yang meluap-luap sehingga jantungnya pun berdebar sangat kencang. Karena malu, perkataan yang terucap dari bibirnya adalah seolah ia berpura-pura tidak tahu “Bagaimana aku bisa tahu? Aku kan bukan cacing di dalam perutmu?”

“Apa? Hal ini juga masih tidak tahu? Apakah kamu ingin mati? Lihat bagaimana aku mengajarimu.” Alex memeluk Tania, “Sekarang kamu sudah tahu.”

“Aku tidak tahu.” Tania tersenyum menyeringai dan berpura-pura polos. Yang menyambut wanita itu adalah bumi dan langit yang saling terbalik.

Sekarang Tania terpikir sebuah cara yang lebih baik. Mungkin ia harus membiarkan Alex makan dengan kenyang setiap malam sehingga ia tidak akan memiliki tenaga yang cukup untuk diseret Stella pada siang harinya. Baiklah, imajinasinya memang terlalu kuat dalam hal ini.

Malam pun beristirahat dari balik tirai dan pagi hari baru di musim gugur pun datang. Bahkan setiap kali membuka pintu, rasanya lebih dingin dibandingkan dengan hari kemarin.

Pagi ini Tania akan pergi ke rumah sakit sedangkan Alex akan pergi ke kantor. Malam harinya, Alex bisa datang bersama-sama.

Mereka baru saja sampai di lantai bawah dan membuka pintu. Ternyata, Stella sudah berdiri di depan muka pintu, “Halo! Selamat pagi! Apakah kemarin malam kalian tidur dengan nyenyak?”

“Sangat nyenyak! Hanya saja kakiku sedikit lelah.” Tania tersenyum dan menjawab dengan ramah. Baiklah, ia mengakui bahwa ia sangat kekanak-kanakkan. Tapi tetap saja ia merasa puas karena berhasil membungkam mulut Stella.

Tentu saja, wajah Stella menunjukkan raut malu dan marah.

Alex berdeham sedikit, “Stella, kenapa kamu ada di sini pagi-pagi begini?”

“Alex, aku sudah menyiapkan sarapan mewah di atas. Ibu memintaku untuk memanggilmu naik dan makan bersama.” Senyum segera menghiasi wajah Stella.

Tania menjawab dengan senyuman lebar, “Baiklah. Bibi sudah memanggil kita untuk makan bersama, ayo kita pergi.”

“Tania, aku sedang berbicara dengan Alex. Apakah kamu bisa tidak memotongnya? Satu lagi, Mami tidak memanggilmu. Jangan mencari masalah, kamu pergi saja!” Ketika Stella mengalihkan pandangannya pada Tania, wajahnya cemberut.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu