Terpikat Sang Playboy - Bab 447 Tidak Perlu Kamu Yang Minta Maaf

“Ada bilang namanya siapa tidak” Alex tanya.

"Dia mengatakan bahwa namanya adalah Merry Mou, dan dia adalah teman baik dengan tuan muda dan nyonya, sekarang dia menunggu di luar gerbang besi," pelayan menjawab pertanyaan Alex dengan hormat.

Tania terkejut bahwa Merry Mou telah menghilang selama berbulan-bulan, sekarang kenapa muncul kembali "Cepat persilahkan dia masuk, dia adalah teman kita".

“Baik, Nyonya" pelayan itu keluar setelah berbicara.

Tania dan Alex tidak jadi pergi makan keluar, dan malah duduk di ruang tamu, menunggu.

Setelah beberapa saat, Merry Mou mengenakan kardigan hijau dan rok putih panjang, berjalan masuk. "Halo,sudah lama kita tidak bertemu." Dia meletakkan tas bahunya di sofa dan duduk dengan santai.

“Kamu juga tahu sudah lama tidak bertemu ya? Kami kira kamu bersembunyi di gurun sahara” Tania berkata sambil bercanda, perempuan ini terlihat lumayan baik juga, dia dulu merasa sangat malu karena pernah di tolak oleh Vincent, sekarang kelihatannya dia yang berpikir terlalu berlebihan.

“Kalau gurun sahara aku tidak sanggup, tapi demi mempertahankan kehidupan normal, aku menerima beberapa pekerjaan di luar negeri, setiap hari sibuk bagaikan kucing dan anjing peliharaan, kalian tahu bahwa hewan kecil sangat spiritual” Merry Mou tertawa, dengan suara nada ringan “Aku sangat haus, kenapa tidak ada satu gelas air putih pun untuk aku minum?”

Alex tersenyum “Sebentar lagi akan membawakan untukmu, jangan buru-buru.”

“Aku mau buru-buru, karena aku haus, tadi di gerbang pintu sudah tunggu lama, memanglah gerbang orang kaya, pintu gerbang pun begitu mewah, mau masuk pun harus lapor dulu.” Merry Mou melihat sekeliling dan berkata.

Pelayan datang dengan membawa teh hitam dan meletakkannya di meja kopi, "Silakan diminum."

“Terima kasih, seragam kamu bagus loh” Merry Mou mengambil segelas teh itu tanpa sungkan dan memuji pakaian biru-putih pelayan itu.

Pembantu itu tersenyum sopan, membungkuk, dan kembali ke tempat.

“Merry, ipar perempuanku mengatakan bahwa kamu sudah mengembalikan rumah sewaan, kamu tinggal di mana sekarang?” Tania memandang Merry Mou, yang sedang minum teh, dan bertanya.

"Aku telah menemukan rumah yang bagus, siapa dulu Merry Mou, apakah aku akan menjadi gelandangan di jalan? Aku hari ini ingin melihat bayi kalian, aku kira beberapa hari ini kamu akan lahiran, tapi sepertinya aku yang kebanyakan hitung sebulan,bayinya mana? Bawa aku pergi melihat.” Terlalu aktif, mata sekali ingin melihat, bola matanya langsung berputar sana sini.

Tania tertawa ringan “Haha…ternyata kamu juga seekor cacing pikun, anaknya ada di lantai atas, aku bawa kamu melihat ke atas”.

“Baiklah, baiklah. Aku rasa bayinya pasti sangat lucu sekali.” Merry Mou berkata lalu berdiri.

Alex dan Tania juga berdiri, "Istri, aku akan pergi ke restoran terlebih dahulu dan menyuruh mereka menyiapkan makan siang. Kamu nanti juga membawa Merry Mou untuk makan di sana.”

“Boleh juga.” Tania menganggukkan kepala dan membawa Merry Mou naik ke lantai atas. Mereka jalan sambil ngobrol, “Merry, perabotan rumah tangga kamu ada di tempat Vincent, apakah kamu ingin pergi mengambilnya?”

“Tentu saja, itu semua aku beli satu per satu, rumah yang aku sewa sudah hampir selesai di renovasi, nanti setelah selesai, aku akan pergi mencarinya untuk ambil kembali, aku juga masih ada barang yang harus diserahkan kepadanya.” Merry Mou tidak menghindar untuk berbicara.

“Nanti kalau kamu merasa tidak enak, aku akan menemanimu pergi ambil. Merry Mou, aku mewakili Vincent untuk meminta maaf kepadamu, semoga kamu tidak menyalahkan dia, Tania melihat bahwa dia tidak menghindar, dan mengatakannya dengan terus terang.

Merry Mou berhenti dan berbalik untuk menatapnya, "Tania, jika kamu mengatakan seperti ini, aku akan tidak senang. Aku tidak menyalahkannya. Setiap orang memiliki hak untuk memilih siapa yang akan dicintai, dan hak untuk tidak mencintai siapa pun. Vincent tidak mau menerima aku, itu pilihan yang dia buat. Hal ini tidak perlu meminta maaf, lebih lagi tidak membutuhkan kamu untuk mewakilkannya"

Tidak ada permusuhan di dalam matanya, hanya keinginan untuk mengerti.

Tania mengerutkan bibir dan berkata, "Maaf—Aku rasa aku dapat memahamimu, tidak seharusnya minta maaf, juga tidak seharusnya mewakilkan dia untuk minta maaf, rasa berutang budi aku kepadanya sudah merupakan utang seumur hidup yang tidak dapat di bayar, tapi dia juga pernah bilang, jangan pernah berkata maaf.”

“Iya!” Merry Mou menyeringai, memegang lengannya dengan pandangan yang serius kemudian menjadi pandangan yang nakal kembali, “Ayo kita cepat naik ke lantai atas, aku tidak sabar untuk memeluk dua bayi kecil."

Mereka masuk ke kamar, pelayannya sedang berada di kasur menjaga anak, sambil tersenyum berdiskusi sesuatu, setelah melihat Tania masuk, ia kembali ke belakang.

Merry Mou cepat-cepat berjalan ke tempat tidur kecil dan melihat bayi kecil itu berbaring di dalamnya. Dia berseru kaget "Wah, sangat imut, imut sekali, bagaimana mungkin ada bayi begini imut, ya ampun, aku rasa ingin memotret mereka, Tania aku boleh sering main ke sini memotret foto bayi kalian tidak, untuk aku bagikan ke instagram?”

"Ya! Tapi kamu perlu membuat salinan gratis untuk aku." Tania setuju, dan setiap kali dia mendengar orang lain memuji anaknya, dia merasa sangat bahagia, dan muncul rasa bangga.

“Ini tidak masalah” Merry Mou menggendong satu bayi dari kasur dan mengenakan topi renda putih. “Yang satu ini pasti perempuan ya, mirip dengan Kak Alex, benar-benar diukir dari cetakan. Namanya siapa?”

“Iya, namanya Diva, dia kakak, adiknya bernama Dave” kata Tania sambil tersenyum.

“Nama adiknya lebih enak di dengar lagi, tapi nama kakaknya juga bagus.” Merry Mou membelai wajah Diva dengan sangat hati-hati. “Tania, ini pertama kali aku melihat bayi yang begitu imut, aku benar-benar ingin membawanya pulang”.

Tania dibuatnya ketawa “Aku pikir pertanyaanmu ini akan membuat Kak Alex kamu mengangkat sepasang tangan dan kaki untuk menyetujui tapi aku akan menjamin, kalau kamu membawanya pulang, tiba malam hari akan menyesal.”

“Kenapa?” Merry Mou bingung, dan memandangi anak itu dalam pelukannya, “Dia kelihatannya cukup anteng."

“Sekarang sih kelihatannya anteng, tapi ketika langit sudah gelap dia akan menjadi rewel, bisa di bilang ini waktunya lebih tepat daripada jam. Langit sekali gelap dia langsung bangun, lalu dia membuat keributan hingga fajar pagi baru tertidur, dua saudara dan saudari ini begitu kompak.” Tania akhirnya merasakan deritanya.

Mulut Merry Mou membuka ke dalam bentuk-O. Tingkah mereka kenapa mirip seperti vampir di film? Untungnya mereka begitu kompak, kalau satunya tidur di siang hari, satunya tidur di malam hari, atau yang satunya tidur di malam hari dan satunya tidur di siang hari, bukanlah kalian lebih celaka?”

"Seperti yang kamu katakan, itu masih kedengaran beruntung" Tania menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit.

“Bukankah begitu, kalau seperti itu maka kamu ikuti saja waktu mereka, kalau mereka tidur di siang hari, ya kamu ikutan tidur jadi malam hari kamu punya semangat.” Merry Mou memberinya ide.

“Haish-- Tapi aku tidak bisa tidur di siang hari.” Tania menghela nafas tanpa daya.

Merry Mou meletakkan satu bayi dan memeluk bayi satunya lagi, “Kalau begitu coba cari pengasuh saja, lagipula banyak orang di rumah, jangan takut tidak ada yang membawanya.”

“Tidak boleh, anakku, harus aku bawa sendiri.” Tania berkata dengan keras kepala.

Setelah mendengarkan kata-kata Tania, Merry Mou tersenyum dan membungkuk untuk mencium Dave, tetapi anak laki-laki yang sedang tidur tiba-tiba meraih wajahnya dengan kesal dan menahan wajahnya tidak mau melepaskan.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu