Terpikat Sang Playboy - Bab 232 Telepon Dari Vincent!

Tania mulai terlihat sedikit kacau, penjahat, pasti dia penjahat.

Alex memutarkan tubuhnya, memperhatikan tatapan matanya, dengan perkataan yang mencemoohnya “Jangan terlihat konyol, saya adalah milikmu. Lihat saja nanti waktu yang akan menunjukannya kepadamu. Jika kamu tidak tahan untuk bertemu denganku sejenak saja, saya bisa menyelipkan satu buah foto di dompetmu, saya akan pilih foto saya yang paling tampan untukmu.”

“Kurangi mulut busukmu itu, siapa juga yang mau melihat kamu yang sangat jelek, saya sedang melihat pemandangan di belakangmu, minggir, jangan menghalangiku”Wajah Tania memerah, terburu-buru berdalih, membuatnya tidak dapat menahan untuk berlaku kasar.

“Hei - ada beberapa orang memang benar-benar bisa munafik, setelah berbuat masih mati-matian tidak mengakuinya”Alex mengelengkan kepala lalu menghela nafas, dengan tersenyum berjalan masuk menembus kedalam selimut “Baiklah, cepat bangun, ayo turun kita pergi sarapan, sepertinya hari ini kita pergi ke Grand Palace dulu, jika kamu belum pernah melihatnya, kamu harus pergi untuk mengunjunginya.”

Dia mengatakan ini di mulutnya, tetapi dimatanya terlihat seperti serigala yang terus menatap ke arah dada montoknya.

“Ada seseorang terlihat konyol”Tania memanfaatkan kesempatan ini untuk mencemooh dia kembali, turun dari kasur lalu masuk ke dalam kamar mandi, dari kemarin setelah turun dari pesawat sampai sekarang tidak memiliki kesempatan untuk mandi. Dan saya akan memberikannya tempat tidur karena kerja kerasnya.

Alex tersenyum, mendengar suara air mengalir dari kamar mandi, secara alami dia mendorong pintu masuk ke dalam untuk mencuci muka dan sikat gigi.

Setelah mereka selesai mandi dan menyikat gigi, lagi-lagi telepon dari Ani mengingatkan mereka.

Tania berfikir, jika saya turun bersama Alex, seluruh grup wisata bisa mengetahui hubunganku dengan Alex, sebenarnya semua itu tidak masalah, semua orang ini juga tidak mengenal mereka, sepertinya Ani juga sudah di sogok oleh Alex, yang menjadi permasalahan adalah, kalau besok Vincent datang kemari, saya harus bagaimana, orang akan melihatnya dengan tatapan yang seperti apa.

Tetapi jika ingin bergerak bersama dia saja, jika Vincent hari ini datang, dia pasti datang mencari wanita itu, pada waktunya pasti akan lebih sulit untuk menghadapinya, jadi ini tidak akan berhasil.

“Pergi”Alex melihat wanita itu bengong di sana, datang kesana lalu menarik tangan wanita itu.

Tania melepaskan diri darinya, berdiri dengan sedikit waswas dan berkata“Alex,Saya tahu ini sedikit berlebihan, tetapi bisakah kita berjalan secara terpisah, jangan membiarkan orang lain mengetahui hubungan kita.”

“Apakah saya membuatmu merasa sangat malu?”Wajah Alex sedikit tertekuk ke dalam.

“Bukan memalukan. Jika hubungan saya dan kamu adalah kekasih, besok Vincent datang, lalu hubungan dia itu apa? Kamu buat aku menjadi wanita apa di depan orang lain.”Tania mengeluarkan kegelisahan di dalam hati.

“Jadi , maksudmu, dia adalah pacarmu yang sesungguhnya, lalu saya menjadi simpanan” Alex mendadak seperti memuntakan darah dari mulutnya.

“Jadi seperti yang kemarin saya katakan, saya tidak ingin bermain permainan ini lagi, jika saya kembali tidak akan ada yang terjadi. Jika keadaannya seperti ini, mengunakan cara apapun hasilnya akan sama hancur” Tania sudah memikirkan dari awal sampai akhir, juga tidak menemukan cara yang sempurna.

Alex mengambil nafas dalam-dalam dan membiarkan dirinya tenang, jika saya teruskan keributan ini, hanya akan membuat sama dengan yang terjadi di masa lalu. Keduanya akan terluka dan pertengkaran berakhir.

Dia juga tidak ingin seperti itu.

Setelah berdiri kaku selama dua menit, pria itu sudah kembali tenang, berjalan mendekati dia lalu memeluk wanita itu“Maafkanku, tidak seharusnya saya hanya memikirkan diri saya sendiri, seharusnya saya berdiri dari sudut pandangmu, memikirkan kesulitanmu, saya dapat percaya kepadamu. Apakah sekarang hatimu kamu berikan kepadaku? Jika hanya hatimu ada saya, saya tidak masalah untuk sementara menjadi simpanan kamu, saya akan memberikanmu waktu, tetapi jangan terlalu lama, saya juga tidak tahu sampai kapan saya bisa mengendalikan amarahku.”

Mendengar dia dapat mengatakan itu Tania merasa sangat terharu, dia berubah tidak seperti dahulu, dia tidak mungkin dapat menerima ketidak adilan seperti ini.

“Jika kamu bisa percaya kepadamu, tolong kamu percaya kepadaku” Tania memeluk pria itu, hatinya dipenuhi dengan sukacita dan perasaan haru, matanya sedikit berkaca-kaca. Dia tetaplah dia, masih tetap sombong, masih tetap naif, masih tetap kekanak-kanakan, tetapi dia berubah ke arah yang yang lebih baik dari sebelumnya.

Alex melonggarkan pelukannya, lalu mencium bibirnya “Sekarang saya turun dahulu, nanti kamu baru turun ke bawah.”

“Baik!” Tania menganggukkan kepalanya, pada awalnya saya pikir akan sulit untuk meyakinkannya, hatinya legah dan pada waktu yang bersamaan hatinya juga merasa tidak nyaman.

Di restoran, berbagai sarapan ala Thailand semua di sediakan terserah pelanggan mau memilih yang mana, Alex memanggil Ani untuk duduk, Ani otaknya sangat encer, dia tidak sembarangan mengajukan pertanyaan.

Setelah lewat satu menit, Tania juga turun ke bawah, wanita itu juga tidak banyak bicara, langsung duduk di kursi kosong yang berada di sebelah Alex.

Kemarin sebagian besar orang dari grup wisata sudah melihat Tania dan Ani , dan di antara mereka tidak terlihat seorang laki-laki tampan masuk, duduk dan memanggil Ani dengan sangat akrab,orang yang tidak tahu masih mengira orang yang tidak sempat naik ke atas pesawat Tuan Vincent, pemikiran banyak orang masih tetap tidak berubah mereka semua adalah teman.

Alex dan Tania hanya tertawa dari dalam hati, setelah makan pagi.

Ani terus menjadi orang yang tembus pandang.

Setelah makan pagi, sebentar lagi jam 8 pagi, Pemandu wisata Thailand datang membawa mereka naik ke atas mobil menuju ke Grand Palace.

Di atas mobil, Ani sengaja duduk sendiri, dengan begitu dapat membantu Tania duduk di kursi yang paling belakang“Kak Alex, tolong kamu jaga bosku.”

“Tidak masalah, pergi berwisata sudah seharusnya saling membantu, silakan duduk di dalam Nona Tania”Alex tersenyum dengan sangat leluasa, seketika membunuh seluruh wanita yang berumur 14 tahun sampai 56 tahun.

Tania membalikan bola mata dari dalam hati, tidak masalah apa yang mereka tertawakan, mereka mengerti apa yang di maksud dengan merendah.

Dia terhimpit di sebelah tubuh Alex, duduk di dalam dekat dengan jendela, dibelakangnya ada tangan yang penuh bulu mengelusnya sepanjang perjalanan, yang paling mengagumkan adalah ekspresinya masih begitu tenang.

Tania menikmati pemandangan yang berada di luar jendela, Alex mendekatinya, mendekat ke arah telingganya, dengan berbisik berkata“Nona Tania, apakah kamu haus, apakah kamu mau meminum air?”Pria itu sambil menjilat bibirnya, dan mengeluarkan senyum jahatnya.

Karena mereka duduk di kursi yang paling belakang, jadi semua orang yang berada di depan tidak tahu apa yang mereka sedang lakukan.

“Jika kamu tidak haus, jangan sembarangan bertindak.” Tania mengunakan sikut tangannya melepaskan dirinya, tentu saja dia tahu apa maksud pria tersebut, tentu saja dia tidak mau meminum air liur pria tersebut.

Alex terkekeh dan duduk yang manis, melihat ekspresi ketakutannya sungguh lucu.

Tania melihat dia duduk yang manis, dia bisa bernafas lega. Pada saat ini, ponsel yang berada di dalam tas berbunyi, dia mengambil dan melihat, dia melihat bahwa Vincent yang menelepon dirinya, dia mulai kebinggungan dan hatinya terasa begitu cepas.

Alex melihat ketidak normalan tersebut, dari dalam hati dia sudah menduka, senyum di wajahnya pun menghilang.

Tania mengumpulkan jiwanya, lalu mengangkat telepon tersebut“Halo...”

“Tania, sekarang saya berada di bandara, saya sekarang akan masuk ke pesawat. Setelah sampai di Thailand saya akan menelepon kamu, jangan tutup matikan telepon kamu ya.”Vincent dengan suara yang datar, suaranya membawa makna yang mendalam.

“Oh, baiklah, saya mengerti, tidak akan matikan kok.”Tania menutup teleponnya, sekarang dia merasa seperti istri yang akan di tangkap karena telah melakukan kesalahan besar, terasa sedikit panik, juga tidak tahu harus bagaimana, dan terasa sedikit memalukan

Bus memutar masuk ke dalam tempat wisata, semua penumpang turun dari bus, tetapi Tania masih duduk di dalam bus, dia yang sekarang tidak punya mood untuk melakukan apapun.

“Kamu tidak perlu terlalu khawatir. Ketika dia datang saya akan mengatakan, karena saya tahu kamu akan datang ke Thailand, jadi saya ikut datang kemari, semua ini tidak ada hubungannya denganmu.”Alex berada di sampingnya sambil mengatakan itu.

“Apakah dia akan percaya? Dia sangat pintar, pasti dia bisa tahu kalau kita sudah bersekongkol.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu