Terpikat Sang Playboy - Bab 12 Orang Gila

Dunia ini bisa membuatku ingin tidur denganmu, kalimat ini yang dikatakan dengan yang di pikirkan sama seperti makan bersama orang yang polos, kecuali orang gila.

Jelas, ia termasuk dalam penyimpangan yang berlanjut!

Tania mencoba meredakan keinginan dalam rangsangan. Dia berkata dengan tenang, "Hei, permintaan ini agak sulit. Bisakah kamu mengubahnya? Selain permintaan itu aku bisa melakukannya untukmu secara gratis. Aku sangat mampu."

“Kamu tidak mau tidur denganku?” Alex mengabaikan jeritannya, dan mengeluarkan kalimat samar-samar.

Ini benar-benar seperti percakapan ayam dan bebek!

Tania tidak berdaya untuk melompat, dan dia berbicara kepadanya dengan cara bebas dan semangat dia merasa sudah tidak ada percakapan yang bermutu.

“apakah kamu bisa tidak mengingat apa yang kamu lakukan di ranjang!”

"sesekali saja di mobil ataupun diluar, itu lebih baik.."

Rasanya benar-bener ingin membunuh orang, Tania, kamu harus mengendalikan, menarik napas dalam-dalam, menarik napas dalam-dalam, dorongan dengan kuat!

"Aku khawatir aku tidak bisa membuatmu puas. ketrampilan semacam ini, aku tidak ahli!" Tania tersenyum, malu untuk menolak permintaannya yang tidak masuk akal.

"Tidak, kamu sudah bagus dalam ketrampilan ini," Alex tertawa, dengan pandangan tenang memusatkan pada dadanya. "Aku ingat didadamu, ada tahi lalat kecil, yang sangat seksi."

Wajah Tania merah, dan dia tanpa sadar meraih dadanya. "Kamu... bagaimana kamu tahu?" Bisa-bisanya orang ini memiliki perspektif.

"Sepertinya kamu benar-benar lupa malam itu, aku benar-benar sedih!" Kata Alex dengan menyesal.

Malam itu!

Tania ingat, bangun dari hotel, hari kesakitan, apakah itu ...

Itu bersamanya, Tuhan!

Dia lebih sedih.

“Malam itu, kamu bisa antusias, sama sekali tanpa guru!” Alex ingat di atas kasur ada yang merah, tahu bahwa ini pertama kali baginya, dan hatinya tidak bisa menyembunyikan kesenangannya.

“Kamu pemerkosa,” Tania marah sampai membanting barang-barang yang ada.

Alex cepat menghindar, lalu menginjak rem dan hampir menabrak pohon.

“Wanita, kamu terlalu kejam, lihatlah, aku hanya membalas kekerasan dengan kekerasan.” Dia membalikkan wajahnya, melonggarkan dasinya, yang kecemerlang.

"Kamu... apa yang kamu inginkan, aku sekarang secara resmi menolak untuk pergi tidur denganmu!"

Eee! betapa canggungnya ini.

Alex tertawa, "Aku setuju juga udah cukup."

“Ketika kamu seorang kaisar, jangan datang, aku berteriak!” Tania dengan tangan di dadanya, lelaki itu terbaring di atasnya.

"Kamu berteriak, berteriak dengan tenggorokanmu dan tidak ada yang akan menyelamatkanmu!" Alex tersenyum jahat dan menggertak bibir merahnya.

Alex menarik tangan ke dadanya dan cepat-cepat meraih bibirnya, lidah seperti kepala ular yang angkuh mengullung setiap inci kulitnya,dengan semangat yang berkobar tengelam berlarut-larut dalam kelembutan, dan rasa di mulutnya menyatu dengannya. Ini serakah.

Ujung jarinya, melompati tubuhnya, Tania menjadi gentar, tubuh yang awalnya berjuang, tiba-tiba lembut seperti lumpur.

Di dalam pikiran rasanya ingin menghindari, meredakan nafas yang berkeping-keping, dikombinasikan dengan masa kini, menjadi lebih gerah dan membingungkan.

Hari itu, perasaan Tania, betapa kuatnya naluri manusia.

Pada akhirnya, Alex tersenyum malas dan seksi, bersandar di samping, "Bagaimana penilaian untukku?"

“Tidak gimana, busuk, busuk!” Tania menggigit giginya dan meremas beberapa patah kata dari giginya.

Alex tersenyum kaku dan matanya menjadi lebih berbahaya, "Sepertinya kamu belum puas, kalau gitu, ayo buat lebih puas."

Dia menekan Tania dan tersenyum dengan lembut.