Terpikat Sang Playboy - Bab 120 Saling Menyakiti!

Vincent menatap Tania, dari matanya yang hitam bagai bintang itu dapat terlihat jelas rasa sakit dan seberapa dalam perasaannya, sejak pertama kali bertemu Tania, sejak berencana untuk memanfaatkannya, mulai dari sana segala tentang wanita ini mulai terukir di hatinya yang paling dalam.

Ketika itu, Vincent masih belum menyadarinya, dia masih berusaha untuk menahan perasaannya agar tidak jatuh cinta dengan Tania, sampai ketika sudah menyakitinya, ketika Tania mengatakan bahwa seumur hidup ini dia tidak ingin melihat wajahnya lagi, Vincent baru menyadari bahwa dirinya sudah sangat mencintai Tania, baru merasa takut akan kehilangan Tania.

Vincent mencoba segala cara untuk memaksa Tania kembali kesisinya, walaupun Tania membencinya, dia juga tidak memperdulikannya, tapi pada akhirnya Vincent hanya bisa melihat Tania menikah dengan pria lain.

Tania tertawa tanpa alasan jelas : "Ternyata pembalasan yang paling bagus untuk pria adalah meninggalkannya."

Vincent mengedipkan matanya beberapa kali, lalu menatap Tania : "Benar, jika kamu membenci seorang pria, maka tinggalkan dia, jangan beri dia kesempatan untuk muncul dalam kehidupanmu, pembalasan seperti ini lebih menyakitkan daripada membunuhnya langsung."

Membunuhnya! Apakah Tania menginginkannya?! Tidak! Tania ingin Alex tetap hidup, Tania ingin melihat Alex menyesal dan berlutut dihadapannya.

Jarak antara cinta dan benci hanyalah selebar benang tipis.

Ketika rasa cintanya kepada Alex sangat dalam, Tania mempertaruhkan hatinya, sekarang hatinya sudah hancur berkeping-keping, sekarang dalam hatinya hanya tersisa kebencian, ingatan ketika Alex mengusirnya tertanam dalam ingatannya, Tania tidak akan membiarkan Alex untuk mendorong dan mengusirnya untuk kedua kalinya.

Alex mengemudikan mobilnya ke rumah Tania, bahkan pelayan yang membukakan pintu memasang raut wajah yang tegas ketika melihat Alex, apalagi ayah dan ibu mertuanya.

"Papa, mama, apakah Tania sudah pulang kesini?" Tanya Alex dengan sopan, sambil memasang senyum diwajahnya.

"Apakah sekarang kamu baru menyadari dia sudah menghilang?" Tanya ayah Tania dengan nada cetus, dia akan mempertaruhkan nyawanya dengan orang yangtelah menyakiti hati anak perempuan kesayangannya.

Alex berusaha untuk tetap tersenyum, lalu mengatakan : "Tadi ada sedikit masalah dirumah, aku dan Tania ada sedikit perselisihan, aku yang salah, aku akan meminta maaf, Tania ada dimana?"

"Hanya sedikit perselisihan?! Apakah kamu tahu ketika pulang tadi, Tania hampir membeku, selain tidak mengenakan mantel, bahkan kakinya hanya mengenakan sandal, suhu udara diluar sangat dingin, belum lagi turun hujan salju, kenapa kamu bisa setega itu membiarkan Tania keluar dengan keadaan seperti itu? hari ini aku tidak akan membiarkan kamu membawa Tania pergi, kamu pulanglah" Siska sangat marah, anak perempuannya mengalami siksaan seperti ini, dia tidak akan membiarkan Alex untuk membawa pergi Tania.

"Mama, ketika itu aku tidak tahu bahwa Tania keluar dengan keadaan seperti itu, , jika aku mengetahuinya, maka aku juga tidak akan membiarkannya" Alex menjelaskan, ketika itu dia juga sedang dikejutkan oleh penyakit ibunya.

"Tidak peduli bagaimanapun, aku tetap akan membiarkan anakku untuk tinggal disini selama beberapa hari, kamu pulanhg dan intropeksi diri dulu, baru kembali" Kata Siska dengan tegas.

Alex membasahi bibirnya : "Baiklah! Sementara ini, biar Tania tinggal disini untuk beberapa hari, tapi aku tetap boleh melihatnya dan menjelaskan semuanya kepada Tania kan?"

"Dia ada diatas, kamu naik sendiri" Kata Siska dengan nada yang lebih halus, walaupun dia marah, tapi dia tetap menginginkan rumah tangga anaknya baik-baik saja.

Alex naik ke atas, keluarga Tania kembali duduk, mereka tidak mengetahui bahwa dengan adanya Vincent dalam kamar Tania akan mengakibatkan hal seperti apa.

Setelah naik keatas Alex diam didepan pintu selama beberapa saat baru membuka pintu dan berjalan masuk kedalam, Alex tidak menyangka, setelah masuk kedalam dia melihat Vincent sedang duduk diatas kasur Tania.

Alex tertegun selama beberapa saat, lalu mencibir : "Dia datang pada waktu yang tepat, Tania, sekarang apa maksudmu?"

Tania melihat Alex yang yang datang untuk mengguruinya sejenak, lalu berkata dengan dingin : "Menurutmu apa maksud semua ini, kamu boleh menyuruh mantan istri untuk pindah kerumahmu, tapi aku tidak bisa mencari mantan pacar untuk berkeluh kesah?"

"Apa yang kamu katakan?" Mata Alex membesar " Tania apakah kamu ingin merusak perjanjian kita? Kamu sudah pernah mengatakan bahwa kamu tidak akan pernah mencari, bertemu ,dan berhubungan lagi dengannya, apakah kamu melupakanya?" Hati Alex sangat sakit.

"Apakah aku yang merusaknya duluan? Kamulah yang merusaknya duluan, ibumulah yang mengusirku, dan kamu juga yang mengusirku, untuk apa aku masih tinggal disana? Menunggu untuk diusir oleh kalian berdua?" Kesengsaraan dan Kesedihan yang dirasakan oleh Tania membuat matanya memerah.

"Ibuku sedang sakit, apakah kamu tidak bisa sedikit mengalah, siapa yang mengatakan demi aku akan berusaha untuk beradaptasi dengannya, apakah ini yang kamu sebut dengan beradaptasi, meski begitu, kamu juga tidak bisa mencari Vincent, kamu tahu bahwa aku tidak suka kamu bertemu dengannya, kamu jelas-jelas tahu itu" Teriak Alex.

Tania mengusap air matanya, menatapnya lalu dengan keras kepala mengatakan : "Emangnya kenapa kalau aku mencarinya? Aku tidak sanggup untuk beradaptasi dengan nenek jahat seperti ibumu, pergi kamu."

Alex meletakkan tangannya kedua tangan dipinggangnya, lalu menarik nafas berkata : "Baik! aku pergi, kamu jangan menyesal, ingatlah, kali ini kamulah yang menyerah, kamu duluan yang mengkhianatiku, bermimpilah jika aku masih menginginkanmu."

"Alex, aku beritahu kamu, aku tidak akan memberimu kesempatan untuk melukaiku lagi, bahkan jika nantinya kamu mencari aku untuk baikan, aku juga tidak akan memerikanmu kesempatan" Wajah Tania yang pucat itu melototi Alex.

Tania sangat mencintai Alex, sangat menginginkan untuk hidup bersamanya untuk selamanya, namun Tania tidak bisa tidak menginginkan martabatnya, walaupun sekarang dia merasa sangat sakit hingga ingin melepaskan semuanya untuk menariknya.

Melihat bayangannya yang melangkah pergi, Tania akhirnya tidak bisa menahan diri untuk menangis : "Bajingan, dasar bajingan, kembalilah...."

Air matanya menetes dengan cepat, Tania sudah kehilangan Alex, kehilangan Alex untuk selamanya, Tania tidak ingin seperti ini, sungguh tidak ingin.

Vincent memeluk Tania, membelai kepalanya dengan halus : "Aku tahu kamu mencintainya, tapi aku percaya bahwa kamu bisa melupakannya dan memulai hidup yang baru" melihat Tania yang menangis karena pria lain juga membuat hatinya sangat sakit.

Air mata yang sangat berharga, Tania yang sangat kuat, sekarang menangis seperti ini hanya karena kehilangan pria yang sangat dia cintai, dan pria itu bukanlah dirinya.

Dengan tubuh yang tegang, Alex berjalan keluar dari rumah Tania.

"Ah......" Teriak Alex, lalu dengan menonjok kaca mobilnya, tidak lama darah segar mulai menetes.

Matanya penuh dengan kabut, yang kemudian berubah menjadi cairan, lalu menetes keluar, dalam ingatannya, ini adalah pertama kalinya dia meneteskan air mata, dia mengira seumur hidupnya dia tidak akan meneteskan air mata karena seorang wanita.

Air mata seorang pria tidak akan pernah menetes keluar jika tidak merasakan rasa sakit yang luar biasa.

Alex melihat jendela kamar Tania, berdiri diatas salju, dari tatapan matanya dapat terlihat kebencian, bukan kekesalan, bukan kejijikan, tapi kebencian, kebencian yang sangat dalam.

Ketika Alex mengira bahwa Tania akan menggenggam tangannya dengan erat untuk melalui semua ini, Tania malah menyerah dan bersembunyi.

Dalam pertaruhan cinta itu, Alex kalah, jadi sekarang hatinya sudah kosong.

Mereka terjatuh dari jurang yang sangat tinggi, Alex bisa mendengar suara angin berhembus dan suara keputus asaan dari neraka, dia bahkan tidak merasakan yang namanya kematian, tapi langsung jatuh ke tempat yang paling dalam.

Ketika seseorang berada dalam kegelapan, mereka akan dengan sangat mudah merasakan kebencian, seberapa besar cintanya, maka sebesar itu juga kebenciannya.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu