Terpikat Sang Playboy - Bab 28 Kamu Masih Belum Pantas Melahirkan Anak Untukku!

Nico menyeringai: “Oh,ternyata kamu ada di rumah !”

“Kenapa? Kalau saya tidak di rumah, kamu bisa datang lalu mengoda istriku?” Ternyata dia mendengar semua percakapan Nico dan Tania dari bawah tangga, dasar bocah tengik kenapa dia selalu membantu Tania, sebenarnya apa maunya, dan pada akhirnya hatinya tidak nyaman.

“Yah, kamu mengunakan kata-kata yang tidak pantas di ucapkan, saya hanya peduli padanya , bukan mengodanya. Tetapi jika kamu tidak mau giok emas ini, saya tidak keberatan untuk mengambilnya.” Nico mendengar kecemburuan pria tersebut, membuat dia mengatakan ketetarikannya.

Yang harus kamu tahu hati Alex tidak pernah tergerak oleh wanita.

“Jika kamu ingin mati kamu boleh mencobanya, pintu ada disana mau saya tendang kamu keluar?” Alex mengeluarkan tatapan pembunuhnya.

“Tidak perlu, saya bisa jalan sendiri.” Nico berdiri tegap, berjalan beberapa langkah kemudian dia kembali lagi, lalu meletakan tangannya di atas pundak Alex, “Oh ya, cara kamu menyatakan cinta itu sangat unik, bisa membuat orang lain tidak sanggup menahannya!” yang di Maksudnya adalah perlakuannya terhadap Tania. Sebelum Alex marah besar, lebih baik mundur dari zona bahaya.

Arti cinta!! Untuknya!!

Alex hanya mengangap segala hal itu tidak penting, sambil melebarkan sudut bibirnya,lalu duduk di samping Tania “Jangan sembarangan bertindak, saya pikir kamu sudah tahu apa konsekuensinya.”

Dasar bajingan!

Tania malas meladeninya, dia berdiri kemudian naik ke lantai atas, dan masuk ke kamar mandi, melepaskan pakaiannya, dia masuk ke dalam ruang shower. Tiba-tiba ada orang yang membuka pintu dibelakang badannya.

“Kamu mau melakukan apa? Apakah ingin mengawasi saya mandi?” Tania melepas semua pakaiannya, tidak ada sehelai baju yang menutupi tubuhnya, hanya berdiri diam disana, jika ingin lihat,lihat saja sampai puas.

“Saya hanya takut kamu tidak dapat menahan, bahkan air kerang pun kamu mau meminumnya, cepat pergi ke dalam bak mandi!” Alex melihat paras cantik tubuhnya, membuat bagian tubuhnya menggeliat-geliat terlihat sebuah tenda kecil muncul.

Tania hanya melihatnya lalu jalan ke sebelah bak mandi, lalu membungkuk untuk menguji suhu dari air panas, pantatnya yang terlihat jelas, kakinya yang panjang seperti pensil, membuat setiap pria yang melihatnya mimisan.

Pria merupakan hewan yang mengandalkan penglihatan, ketika hasrat itu dipacu, akal sehatnya pun tidak akan berguna lagi.

Setelah airnya sudah penuh, dia mengangkat pingulnya lalu melangkah masuk, tetapi kedua tangan menangkap pinggulnya.

Tania tidak akan bertanya lagi , apa maumu?

Dia hanya memberikan pria itu kesempatan untuk menghinanya.

Tubuhnya kaku seperti mayat, hanya bisa menahan pria itu merabah tubuhnya, dan mencium dirinya. Mereka merupakan suami istri, melakukan hal ini merupakan sah dimata langit dan bumi.

Seharusnya ini merupakan hal yang membahagiakan, tetapi ketika dia memikirkan apa yang telah pria itu katakan kepadanya, tubuhnya merasa kedinginnan.

Alex melepas pakaiannya, dan melempar dia ke dalam bak mandi. Dia juga melangkah masuk ke dalam, air dari dalam kolam berhamburan keluar membasahi rambutnya, roh jahat melekat di dalam tanduknya, dipenuhi tergoda gadis yang cantik, di dalam air yang panas melakukan hal tersebut, tempat yang tidak biasa menambah daya pikatnya. Bahkan untuk wanita juga tidak dapat menahan godaan ini.

Kali ini Alex tidak mengatakan hal apapun untuk menghinanya, sebuah pintu hati yang menginginkan dia.

Tania menerima semua kekuatan pria itu, pria ini terlihat tampan, dan lagi seperti orang yang sangat bergairah.

Dalam beberapa detik membuat otaknya kosong, terasa sangat indah tiada tara, membuat wajahnya menjadi merah seperti tomat.

Air yang sudah mendingin kembali menghangat lagi, tanpa terkendali lagi Alex melepaskan bibit di dalam tubuhnya.

Pria itu keluar dari air, dengan mengerutkan dahi mengambil handuk, Tania juga mulai berdiri mengambil handuk lalu menyeka tubuhnya.

“Besok kamu beli obat pencegah hamil, kamu masih belum layak untuk melahirkan anak untukku.”

Tangan Tania diam kaku di dada kirinya, disana seperti tertancap sebuah pisau. Setelah lewat beberapa detik, dia dengan tenang menjawab, “Baiklah!”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu