Terpikat Sang Playboy - Bab 289 Berbagai Ide Dan Pendapat!

Di depan pintu terus berpikir, dia memutuskan malam ini mencari waktu yang tepat dengannya berbicara.

Dia mendorong pintu dan masuk kedalam, Tania melihatnya masuk, menarik tissue, melap air mata "Kenapa hari ini datang pagi?"

"Pekerjaan sudah selesai, ingin lebih cepat menemanimu, dia masih seperti biasa" Alex melihat Vincent diatas kasur, sebenarnya, dia yakin bahwa Tania mencintainya, tetapi ketika wanita yang dicintainya memberikan seluruh masa dengannya ke pria lain, dia tidak dapat mengabaikannya, dia juga tidak ingin dirinya munafik dan membodohi diri sendiri.

"Benar! masih seperti biasa" Tania memberi senyuman tipis, tetapi sebenarnya senyuman itu tidak tampak.

Alex melihat dia tersenyum dengan terpaksa, hatinya sedikit tidak suka, dia ingin dia bahagia, bukan terpaksa bahagia.

Musim gugur, malam datang dengan cepat.

Setelah makan malam, Tania pergi membuang sampah, Alex menggunakan baskon berisi air membersihkan muka Vincent "Hey, kamu juga harus sadar, kamu tidur setengah mati setengah hidup, membuat saya menjadi pembantumu, jangan kira aku bersedia, aku hanya tidak mau wanitaku melihat tubuhmu saja, ngerti tidak, jadi, bagunlah, jika begini terus, hidup bahagia aku akan dikuburkan di tangan kamu, dan kamu akan mengembalikannya kepada aku ketika kamu berada. "

Alex sudah hampir sebulan tidak pulang kerumah, tiap hari di rumah sakit makan, tidur di sofa kecil, tidak ada salahnya jika emosi.

Tania kembali, melihat Alex sedang membersihkan tubuh Vincent, dia berdiri di luar, sementara tidak masuk, tetapi tidak sengaja mendengar perkataan Alex di dalam.

Hatinya khawatir, dia sudah lelah menemaninya.

Kalau bukan dengar secara langsung, dari mulutnya sendiri, dia tidak percaya, ternyata, hatinya sudah tidak sabar, tetapi dia selalu mengira hatinya sama dengannya.

Melihat Alex menutupinya dengan selimut, Tania baru mendorong pintu, duduk di kursi, ekspresinya tidak baik.

Alex keluar dari toilet, membungkuk di depan mukanya, berlutut di depannya "Sayang, aku sangat lelah, bukannya kamu seharusnya menghibur saya" Tangannya ada di atas tubuhnya, memasukkan tangan kedalam bajunya, mencubit lembut, napasnya bertambah dalam.

Dia mengingininya.

Dia memiliki tingkat seksual yang tinggi, bibirnya mendekati bibir merahnya, menutupi mukanya, sekuat tenaga dia mendorongnya "Tidak disini" dia berbicara seakan orang diluar dapat mendengarnya, dia tidak dapat melihat muka Vincent, bermesraan dengan Alex, walaupun dia tidak dengar, dia merasa itu suatu kesalahan.

Alex tiba-tiba di dorong olehnya, emosinya sudah di ujung batas.

Menurut pria, hal yang paling menyakitkan, tidak ada yang lebih ketika wanita menolak cintanya, ini sama saja memaksa dia kehilangan alasan.

"Ha....." Alex menahan tawa "Tidak bisa disini? kalau nanti satu, dua, atau lima tahun kamu setiap hari disini, hidup kita tidak berlanjutkah, kita tidak dapat hidup seperti biasa kah, makan makanan enak, tidur di kasur yang nyaman, **, buat anak."

Perkataan itu, dia baru sadar dia emosi, tetapi dia tidak menjelaskan, karena yang dia ucapkan adalah kebenaran, walaupun sudah dikatakan, dia tidak ingin munafik dan tidak mengakuinya.

Dia pada akhirnya berbicara di depan mukanya, hati Tania sangat sakit, jadi tidak tahan menarik nafas "Dia karena apa tiduran disana, dia karena datang membantumu, menghadang pisau untukku, kenapa kamu bicara begitu, kalau kita tidak menjaga dia, apakah kalian masih termasuk manusia, di hati kamu cuma ada hal seperti itu kah?"

"Benar, yang kamu katakan adalah benar, dia karena kita jadi sial, tapi jika itu baik, kita juga harus sadar sedikit, kalau dia seumur hidup tidak bangun, aku harus bersamamu disini seumur hidup, aku adalah laki-laki normal, ada pekerjaan, ada keluarga dan teman, itu semua harus kita lepaskan? ketika aku ingin kamu, karena ada dia, jadi aku harus menjadi orang kasim, sial, aku sudah tidak tahan." Dia merasa terpukul karena perkataan Alex, dia bukan orang?! dia hanya lebih sadar, berpikir lebih banyak saja.

Tania dengan cepat mengumpulkan kembali perasaannya, tubuhnya tegap bersandar kebelakang, dengan jarak dan dingin berkata "Kalau begitu tidak perlu sabar lagi, lakukan yang kamu mau, kamu tidak perlu kesini lagi."

Hatinya sangat terluka, tetapi dia tidak ingin menangis, dia sangat sadar apa yang dia ucapkan dan bukan makian, dia menghormati pemikirannya, tidak setengah mati memaksanya.

Ucapannya juga tidak salah, ingin berbagi kehidupan itu baik, tetapi dia tidak bisa membiarkan Vincent sendiri, dan dia sendiri malah senang-senang.

Jadi, tidak ada yang salah.

Alex tidak percaya melewati banyak masalah, pada akhirnya karena ide yang tidak sama, dia mengusirnya.

"Tania, apa yang kamu ucapkan? karena aku tidak punya kesabaran, bersungut-sungut, menganggap diri adalah biksu, jadi kamu ingin mengakhiri hubungan kita yang sudah sangat susah ini, kamu sangat mencintaiku, aku juga begitu, kita tidak seharusnya mudah untuk berpisah, apakah tidak ada cara lain, kita cari suster yang terbaik untuk menjaganya, jadi kita masih dapat melanjutkan hidup, tidak mungkin hanya cara itu saja."

Tania menarik nafas dalam, berdiri, dengan datar berbicara "Aku ngantuk, kalau kamu mau tinggal, tinggallah, kalau mau pergi juga silahkan, aku tidak banyak bicara."

Alex duduk disana menarik tangannya "Berarti, kamu dengan keras ingin menjaganya sampai dia sadar?" dia memegang tangannya erat, semakin pegang semakin sakit, hatinya juga sangat tertekan oleh semua ini.

"Benar...." Tania dnegan tegas menjawab, lalu kesakitan merasuk ke seluruh nadinya, dia tahu apa yang dia ucapkan dapat membuat dia kehilangan, tetapi dia hanya punya satu jawaban.

Hati Alex seperti meledak, melepaskan genggamannya, duduk disana, pandangannya terpecah belah.

Tania melangkah, berjalan ke jendela.

Ruangan sangat sunyi, tidak tahu lewat berapa lama, saat dia membalikkan tubuh, Alex sudah tidak disana, membalikkan tubuh kembali, menutup mulut, lalu menangis dengan sangat.

Dia berpikir, walaupun saling cinta, kenapa tidak sama hati, dengannya susah sedikit, menjaganya sampai akhir!

Dia berpikir, apakah dia harusnya mendengarkannya, mencari suster untuk Vincent, mereka melanjutkan hidup.

Malam itu, dia memikirkan banyak hal, tetapi dia hanya berpikir, segera sadar, dia masih membersihkan mukanya, melap tangannya, dia tahu tidak dapat tidak peduli padanya.

Saat pagi, dia berpikir lagi, Alex tersadar, setelah beberapa hari akan datang, tetapi setelah setengah bulan, dia tidak menemuinya lagi.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu