Terpikat Sang Playboy - Bab 161 Saat Saling Menatap!

Hatinya yakin mendatakan bahwa Nico sengaja melakukan ini, baru saja terbangun dan bahkan ia tidak bisa berkata apa-apa.

Dalam hatinya mengarahkan ke Tania ini, dia tahu.

Nico menghentikan Linda, dan mendorongnya ke belakang, "Terus menyamarkan kelemah lembutanmu. Jangan membuat sikap menjengkelkan di depan orang, dan kesan baik yang sudah susah di bangun jadi hancur.

Tania berdiri di sana, tidak bergerak.

Setelah emosi diwajah Linda meningkat, Nico tidak memberikan sedikit muka kepadanya, membongkar panggungnya.Dia juga tidak perlu menyisakan muka lagi kepadanya, “tidak tahu siapa yang sedang berpura-pura baik, kamu kira setelah kamu membiarkan dia masuk duluan, maka dia akan menyukaimu? Mencintaimu kah? Pada akhirnya hanya akan membuat gaun pengantin untuk orang lain, dan masih ada Vincent pelindung bunga, belum kena giliranmu”.

Kata-katanya membuat wajah Nico menjadi gelap.

Tania sedikit terkageti melihat dia, otaknya hancur, Linda berkata demikian apa maksudnya ?!!

Vincent diam-diam meraih bahu Tania, dan menyeretnya penuh ke samping, melihat mata Nico, krisis mengamuk, dan hawa dingin menekan.

“Astaga, Tuhanku—” Liona berpikir bahwa putranya mungkin juga terpesona oleh wanita ini, memegang dahinya, dan sepasang penampilan seakan mau pingsan.

Paman sepupu punya perasaan terhadap sepupu kakak ipar, ini merupakan berita buruk,Keluarga He rasanya tidak memandang kerabat, keluarga.

Michael sedikit tidak percaya, seperti gelombang keresahan, dia selalu berpikir bahwa sikap Nico kepada Tania adalah perlakuan yang sewajarnya seperti keluarga, sama sekali tidak terpikirkan bahwa hubungan ini ada hubungan perasaan antara pria dan wanita. Kalau di pikir-pikir tidak ada hubungan darah di antara mereka, Tania juga wanita yang cantik, bisa punya perasaan, sepertinya itu juga mungkin.

Jimmy dengan wajah sedih melihat putranya, kenapa anak ini begitu membingungkan, mukanya benar-benar sudah dipermalukan olehnya.

Anlice dengan sikap benci menghampiri Tania, dia mengangkat tangan dan menamparnya, lalu ditahan oleh Vincent “ Saat ini anda tidak ada hak menamparnya, dia telah bercerai dengan putra anda”

“Lepaskan tanganmu, kamu ini sebagai apa?, beraninya mencegah saya” Anlice berteriak dengan kejam.

Di tempat itu suasana menjadi semakin kacau, yang marah, yang bujuk, Alex yang terbaring di dalam ruang pasien, dia juga mendengar pengeboman medan perang Irak di luar.

“Jangan ribut lagi, dengarkan saya –” Nico berteriak dengan suara tinggi, seperti tidak tahan lagi dengan kekacauan ini.

Semua orang telah mendengarkan, bisa membuat Nico marah, kecuali dia benar-benar meledak, melihat bahwa orang lain tidak lagi ribut, dia baru keluar suara.

“Yang pertama, saya tidak bakalan berbuat suatu hal yang Namanya rebutan wanita, yang kedua saya perbolehkan Tania masuk duluan, ini ketika Alex sudah bangun, dia bilang adalah orang pertama yang mau dia temui, masih ada yang perlu dibicarakan ?” Nico menggunakan mata sinisnya memandangi wajah Linda yang pucat.

“Kamu berkata bohong, mana mungkin ia berkata demikian,kondisi tubuhnya begitu lemah, sama sekali tidak bisa berkata apa” Linda menyangkal dengan paksa.

“Hng——Baiklah kondisinya lemah tapi tidak berarti bahwa dia itu bisu, saya hanya melakukan apa yang dia inginkan”. Nico mengatakannya dengan penuh percaya diri.

Dalam hati Tania berdoa,ketika dia bangun, orang pertama yang dipanggil adalah dia!! Jantungnya berkedut karena kepanasan, membiarkannya bergetar secara naluriah.

Anlice berkata dengan marah “ Putra saya, saya yang akan masuk melihatnya pertama, kalian dua wanita ini pergi sana, saya tidak akan mengizinkan kalian untuk masuk ke dalam keluarga saya”.

“Bibi sepupu, kamu sebaiknya ikuti saja maksud keinginannya, hanya masuk dan melihatnya saja, jangan berpikir terlalu parah” Nico menggantungkan senyum di wajah, sebenarnya di dalam hatinya sudah tidak kuat, ketika sekelompok wanita berkumpul, sungguh merupakan bencana besar.

Michael datang memapah Anlice pergi “ kakak ipar, relakan kali saja, dia baru saja bersusah payah sehingga bisa bertahan hidup, maukah saya temanin kamu jalan-jalan di luar sebentar, begitu kembali nanti, sudah bisa masuk melihatnya, ok tidak?”

Walaupun Anlice benci dengan Tania tapi dia sangat menyayangi putranya, Michael memapahnya sambil berjalan keluar, dia juga tidak melihatnya sebagai perang.

“masuklah, dia sedang menunggumu”, Nico membuka jalan untuk Tania masuk ke dalam.

Tania berjalan beberapa langkah menuju pintu, kemudian Vincent memegang tangannya, “Saya akan menunggumu di luar."

“Ok” Tania menganggukkan kepala, menunggu Vincent melepaskan tangannya,lalu ia masuk ke dalam ruang pasien. Linda yang menatap matanya penuh dengan kecemburuan dan kekejaman, jarinya dikepal membentuk sebuah tinju.

Didalam ruang pasien, Alex membuka mata terbaring di sana. Kondisi tubuhnya tampak masih lemah, wajahnya pucat, dia jauh lebih kurus ketika dia melihatnya beberapa hari yang lalu, tetapi meskipun demikian, dia masih sangat tampan, wajah pucat hingga transparan, membuatnya seperti seorang pangeran yang sedang sakit.

“Ke sini—” Dia dengan pelan mengangkat tangannya, dan dari tenggorokan yang kering ia mengeluarkan dua kata tersebut.

Tania menggenggam tangannya, berjalan selangkah demi selangkah, berdiri di hadapannya, berada dalam jarak yang dekat dengannya, dia menundukkan kepala melihatnya, bisa melihat dengan jelas, bibir yang tampak pucat kering,mata yang hijau,dan mulutnya mulai tersenyum, begitu juga sebaliknya Tania membalasnya.

“Lagi—” dia membuka mulut, seperti sangat memakan tenaga dan terhentikan sejenak “lebih mendekat lagi”--

Tania dalam bayangannya, mendekatkan badan dengannya, napasnya melayang di wajahnya , bulu matanya jelas, Tania telah begitu akrab dengannya, tapi dia merupakan pertama kali melihatnya seperti itu, ada perasaan gugup.

Dibadannya tidak tercium bau yang tidak sedap, hanya saja tercium bau aroma obat-obatan, ketika ia mencium baunya, itu pun sama sekali tidak membuat tidak enak dicium.

Seperti ini lah, dalam pandangannya, semuanya adalah tentang dia, dia bisa melihatnya seperti ini, sama seperti di dalam mimpi, dia merasa sangat puas dalam hati, tidak memerlukan barang lain lagi, dia malah berpikir mungkin selamanya tidak akan pernah bertemu dengannya lagi.

Tania menatapnya dengan dalam, melihatnya bisa bertahan hidup, sangat baik !

Saling menatap, mereka sepertinya telah melupakan waktu dan ruang, hanya ingin mati di dalam hati satu sama lain. Pada saat ini tidak ada suara menjadi ada suara.

Tania takut ia tidak tahan, akan meneteskan air mata, mengungkapkan perasaan diri sendiri, dia meluruskan pinggangnya, menggeserkan kepalanya, berusaha tetap menenangkan suasana hatinya.Dia tidak boleh pingsan, dia harus tenang.

Alex memandangi wajahnya dari samping dengan tanpa penjelasan, apa yang sedang dipikirkan dalam hati Tania?

Setelah beberapa menit kemudian, Tania beralih kembali ke wajah, ekspresinya penuh dengan kedinginan, dia bertanya dengan nada biasa, "Apa kamu baik-baik saja?"

“Sudah mendingan” jawabnya lemah, menutupi wajahnya dengan kebingungan.

“Berarti sudah tidak ada masalah lagi”, Awalnya saya kira kamu akan tidak sengaja mati lalu di malam hari kamu mencari saya untuk membayar nyawamu, kamu jangan pikir setelah pernah menyelamatkan saya sekali, terus saya akan bersyukur dan memaafkanmu, itu karna kamu tolol, kamu bodoh, ke depan kamu masih tetap akan berjalan di jalanmu, dan saya jalan di jembatan saya, tua mati tidak akan saling bertemu lagi. Sekali subuh sudah mencariku harus ke sini, membuat tidurku tidak nyenyak saja, sungguh merepotkan, lebih baik mati saja. Saya pergi ya, kamu jaga kesehatan kamu, ke depan saya tidak akan datang melihatmu lagi, aku harap kamu juga tidak datang mengganggu saya lagi, jalani saja kehidupan kamu dengan baik”. Tania menyelesaikan kalimat ini dengan sikap dan bahasa yang tidak berperasaan.

Jika mereka ditakdirkan hanya untuk membawa rasa sakit dan bencana satu sama lain, maka keputusan seperti itu adalah yang terbaik!

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu