Terpikat Sang Playboy - Bab 52 Apakah Ini Yang Kamu Sebut Ciuman!

Dia menggeser tubuhnya ke satu bagian, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh sambil menguap, mencari posisi tidur yang tepat dan bersiap untuk tidur dengan nyenyak, melupakan semua yang pernah dia lakukan dan katakan.

Alex berbaring, ketika melihat Tania memunggungi Alex, dengan tidak puas Alex memerintahkan "balikkan tubuhmu menghadapku! siapa yang memperbolehkan kamu untuk tidur dengan pantat menghadap padaku"

Tania mengerutkan kening, setelah ratusan kali memaki Alex dalam hati, diapun membalikkan tubuh menghadap Alex "begini sudah boleh kan."

"peluklah pinggangku" Alex tersenyum sambil memerintah Tania lagi.

Tania memutar mata dalam hati, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk pinggang Alex, dengan posisi seperti ini, bagian dada Tania menekan tubuh Alex, lagi pula ini juga bukan pertama kalinya mereka berhubungan intim, keintiman seperti ini bukanlah apa-apa.

tanpa disangka, Alex berkata "sekarang, cium aku."

Tania sangat ingin memukul orang, namun setelah dipikir-pikir, Tania mengangkat kepalanya lalu mencium wajah Alex.

"bukan cium wajah, tapi cium bibir, ulang" kata Alex dengan santai, memerintah Tania bagaikan Tania adalah Budaknya, melakukan apapun yang Alex ingin Tania lakukan, Alex ingin melihat Tania berapa lama dapat bersabar.

Tania tau Alex melakukannya dengan sengaja, tujuannya adalah untuk membuat Tania marah, hanya mencium bibir, bukanlah sebuah masalah besar, asal nanti Alex jangan menyesalinya.

dengan berani, Tania menaiki tubuh Alex, duduk diatas perutnya, membungkuk lalu menciumnya, Tania sengaja menggigit bibir Alex secara sembarangan seperti sedang menggigit sebuah tulang, mengulurkan lidah kedalam mulut Alex dan menggerakkannya dengan sembarangan, tindakan Tania bukan seperti orang yang sedang ciuman, lebih sama seperti orang sedang makan daging.

Ciuman Tania membuat Alex merasa sakit, Alex menjauhkan kepalanya "apakah ini yang kamu sebut dengan ciuman?"

"iya, ciuman Perancis, apakah kamu belum pernah mencobanya, mau mencobanya sekali lagi?" tatapan Tania terlihat ganas, lalu menggigit bibir bawahnya sambil memperlihatkan gigi taringnya, seperti vampir yang menggigit orang.

Alex menghalang bibir Tania dengan menggunakan tangannya, "sudah, tidak perlu lagi, turun dan tidurlah."

Tania bangun, sambil tersenyum sambil berkata "siap" lalu melangkahi Alex untuk berbaring, berbaring lurus dan memejamkan mata, tidak lama kemudan terdengar suara nafas yang teratur.

Tertidur dengan cepat juga, Alex menyentuh bibirnya, lalu tersenyum, dia tahu bahwa wanita ini tidaklah selemah itu, memberinya sebuah pukulan yang sangat berat, tidak akan mungkin merubah sifat aslinya yang liar, seperti sekarang, jika terlalu mendesak dia, dia akan membalasnya.

Keesokan harinya, mereka tetap bangun bersama, sarapan Bersama, pergi bekerja Bersama.

Jika bisa mempersingkat pembicaraan, maka Tania akan mempersingkat pembicaraan, jika bisa tidak melihat Alex, maka Tania tidak akan melihat Alex, walaupun keadaan sekarang tidak lagi semenderita sebelumnya, namun bagi Tania, hatinya masih ada sebuah simpul yang tidak bisa dihilangkan.

Setibanya di perusahaan,berdasarkan kebiasaan Alex, Tania mempersiapkan semua yang perlu dipersiapkan, membuat kopi, melaporkan agenda kerja hari ini, ketika waktu makan siang, sebelum Alex keluar, Tania akan pergi terlebih dahulu, lalu kembali ketika dia sedang keluar, kembali untuk membantu Alex membereskan ruang istirahatnya, menghindari segala kemungkinan untuk berduaan saja dengan Alex.

Kebetulan hari ini Alex sangat sibuk, tidak ada waktu untuk mengganggu Tania.

Jam 8.40 malam, Vincent mengemudikan mobil ke Blue Island Café, setelah masuk kedalam, ada seorang pelayan yang datang menghampiri Vincent "apakah anda adalah tuan Vincent?"

"Iya" jawab Vincent sambil menganggukkan kepala.

"nona itu sudah lama menunggu anda di dalam ruangan, silahkan ikuti saya" kata pelayan dengan sopan sambil membawa jalan didepan.

Vincent mengikuti pelayan itu sampai di sebuah ruangan.

Setelah mengantar Vincent sampai depan ruangan, pelayan itupun pergi, Vincent membuka pintu, cahaya di dalam remang-remang, disana dia melihat seorang wanita yang duduk menyamping, tampangnya sangat cantik, sangat asing, Vincent tidak pernah bertemu dengan Wanita itu.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu