Terpikat Sang Playboy - Bab 40 Masuk Ke Dalam Jebakan Sutera

Pagi-pagi benar hari ini, Tania sudah memilih satu pasang pakaian berwarna putih. Rambutnya yang panjang ia ikat dengan rapi. Dandanannya sederhana namun elegan, membuat orang-orang yang melihatnya terpana. Tania menatap pantulan dirinya di cermin dan tertawa kecil. Ia lalu berjalan keluar dari ruang ganti pakaian.

Alex berdiri di depan sebuah cermin besar dan mengenakan setelan jasnya dengan rapi. Wajahnya yang tampan menatap seorang wanita yang tinggi di depannya. Rok pendek yang dikenakannya menunjukkan sepasang kakinya yang seksi dan membuat kecantikannya tidak memudar. Tidak dapat dipungkiri, Alex memiliki seorang istri yang sangat cantik dan memikat.

Alex mengizinkan Tania untuk pergi bekerja karena itu adalah keinginan istrinya itu. Alex akan membuat Tania merasa lelah dan kesulitan sehingga ia akan dengan sendirinya mengundurkan diri dan kembali menjadi nyonya rumah yang ramah.

Mereka berdua pun duduk dan sarapan bersama. Setelah selesai, Tania duduk dengan tenang di dalam mobil Alex. Tania tidak mengacuhkan tatapan aneh Alex padanya karena hatinya sedang merasa senang.

“Apa kamu akan membayar gajiku setiap bulan?” Tania tiba-tiba bertanya di dalam perjalanan mereka menuju kantor.

Kedua mata Alex sekelebat menunjukkan ekspresi dingin, “Kalau kamu mau, aku akan membayarmu.”

“Mau. Tentu saja aku mau. Itu adalah pendapatanku.” ujar Tania, mengabaikan nada menyindir Alex dan menjawab dengan jujur.

“Kita akan membicarakan hal ini setelah kita melihat berapa lama kamu bisa bertahan.” ujar Alex sambil menginjak pedal gas dalam-dalam. Mobil mereka pun berdecit keras dan melaju kencang.

Perusahaan Unilever terlihat seperti raksasa yang berdiri menjulang, terdiri dari dua buah gedung berwarna hitam yang saling tersambung pada bagian tengahnya. Berdiri di bawahnya membuat orang-orang merasa seperti tersapu oleh kemegahan yang dominan.

Alex mengarahkan mobilnya menuju pintu. Seorang satpam profesional dengan segera menghampiri dan memasukkan mobil Alex ke dalam garasi.

Setiap hari, Alex akan sampai di kantor 10 menit lebih awal dibandingkan para pegawai lainnya, sehingga tidak banyak orang yang lalu-lalang di saat-saat seperti ini. Tapi semua pegawai yang melihatnya akan berhenti melakukan apapun yang sedang mereka kerjakan dan menyapa Alex dengan hormat.

“Selamat pagi, Pak Direktur dan Nyonya Besar!”

Tania tertawa kecil, sedangkan Alex membalas salam mereka dengan senyuman. Hanya saat suasana hatinya benar-benar buruk sajalah senyum Alex menghilang.

Alex dan Tania pun langsung pergi menuju lantai paling atas.

Tania tertegun setelah melangkah keluar dari lift. Ruangan itu dipenuhi dengan aura yang sangat menggoda, membuat Tania merasa ia seolah masuk ke dalam jebakan sutera. Begitu halus dan tidak terlihat, namun tidak bisa ditolak.

Ternyata ini alasan Alex selalu melarang Tania untuk datang ke kantornya. Setiap hari, selalu ada wanita-wanita cantik yang menggoda dan menemaninya.

Para pegawai di ruang sekretaris melihat hari ini atasan mereka datang bekerja dengan istrinya, namun wajah atasan mereka tidak terlihat senang.

“Semua masuk ke dalam ruangan saya, ada yang ingin saya bicarakan.” ujar Alex sambil menatap mereka sekilas lalu masuk ke dalam ruangannya.

Tania berdiri di samping suaminya dan menatap barisan para sekretaris itu. Alex tidak mungkin memiliki hubungan spesial dengan masing-masing sekretaris ini bukan? Berhadapan dengan tatapan tajam Tania, semua sekretaris menundukkan kepalanya. Hanya ada satu sekretaris yang berdiri di barisan paling depan yang dengan tenang membalas tatapan Tania. Rasa curiga yang mendalam memenuhi benak Tania.

Melihat pemandangan seperti ini, seperti kata kakeknya, Alex pasti keberatan untuk mengganti para sekretarisnya. Mereka cantik sekali!

Setelah mengucapkan salam pada Alex dan Tania, para sekretaris itu berjalan masuk ke dalam ruangan Alex dan berdiri di depan mejanya.

“Mulai hari ini, istriku akan menjadi kepala sekretaris. Melinda, berikan pekerjaan kalian kepada istriku dan pergilah ke ruang pemilahan data. Setelah ini, semua harus mematuhi perintah dari sekretaris Tania. Mengerti?”

“Baik, Pak Direktur.” ujar para sekretaris itu. Mereka tidak menyangka bahwa kepala sekretaris mereka selama ini akan dengan mendadak diganti.

Wajah Melinda berubah kelam namun ekspresinya tidak terlihat karena ia sedang menunduk. Tapi, kemarahan dan ketidak relaannya dapat terasa jelas dari tubuhnya yang berdiri kaku.

Tania berjalan ke depan para sekretaris cantik itu, lalu tersenyum dan berkata, “Halo, semuanya! Di perusahaan ini kalian tidak perlu memperlakukanku sebagai seorang nyonya besar. Mari kita bekerja sama untuk memberikan yang terbaik bagi direktur kita.”

“Baik!” sahut para sekretaris itu serempak lalu berjalan keluar ruangan Alex.

“Sekretaris Melinda, mohon tetap di sini.” ujar Tania. “Kmau adalah orang yang paling sering bersentuhan dengan pekerjaan direktur kita, bukan?”

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu