Terpikat Sang Playboy - Bab 278 Memasukkannya Ke Dalam Kotak Dan Menjadikannya Sandera

Alex tidak menyangka bahwa dia akan melakukan ini. Bagian belakang kepalanya terasa sangat sakit seketika, ia tahu itu sangat gawat, tetapi matanya terasa semakin gelap dan gelap. Dia tidak bisa mengendalikannya sampai akhirnya ia kehilangan kesadarannya dan pingsan di lantai.

Kedua tangan Linda memegang vas bunga dengan gemetaran, ia panik melihat Alex yang pingsan di depan pintu, vas bunga itu ternodai oleh darahnya dan menetes di tangannya, bau darah memenuhi seluruh ruangan, di lantai kayu putih pun penuh dengan darah.

Apakah dia sudah mati?! Tidak, tidak, tidak ,,,

"Ah——" Linda terkejut dan melemparkan vas bunga di tangannya itu ke lantai "Alex aku tidak bermaksud untuk memukulmu, tetapi kenapa kamu membohongiku? Aku membenci mu, aku membenci mu,,,," dia berjongkok disebelahnya. Ekspresinya dari ketakutan berubah menjadi dendam, ia memandang wajahnya, dan kebenciannya berangsur-angsur menghilang, dan itu berubah menjadi kekaguman yang mendalam. Ia berlutut di samping tubuhnya, dan air matanya pun jatuh"Aku begitu mencintaimu, dan terus menunggumu, aku berpikir setelah kamu bermain dengan cukup, kamu akan sadar bahwa akulah yang paling cocok denganmu, tetapi wanita rendahan itu muncul lagi, itu karena dia, ia menghancurkan semua rencanaku. Bukannya kamu dulu pernah mengatakan bahwa kamu tidak akan jatuh cinta dengan wanita lain, tetapi kenapa kamu jatuh cinta padanya? Aku tidak rela, aku tidak rela kalah darinya "

Di dalam ruangan, waktu terus berjalan.

Setelah Linda berkata cukup pada dirinya sendiri, dia mengingat hal yang paling penting yang harus ia lakukan saat ini, dia memberanikan diri untuk melihat napasnya, untungnya dia masih bernapas!!

Dia terduduk kaku di sampingnya, ia mengingat tentang percakapan antara Tania dan Alex di restoran, ternyata mereka telah merundingkannya dengan baik, Alex datang ke pertemuan, dan kemudian mereka bekerja sama. Ini semua sudah direncanakan sebelumnya oleh mereka. Dia masih berpikir bahwa dia benar-benar baik padanya. Tania, kamu ingin membiarkan Alex mencuri disk itu dari ku, itu hanyalah mimpi di siang bolong, lusa adalah hari kematianmu, aku akan membuat mu mati tanpa meninggalkan sisa.

"Kring——, kring——"

Ponsel di saku Alex berdering. Tadi Nico menelponnya dan sekarang sudah hampir satu jam sejak panggilan itu, tetapi dia masih tidak melihatnya kembali. Dia berpikir, apakah ia terjerat oleh Linda, dia tidak menginginkan dia dimakan olehnya hari ini, lalu ia menelponnya lagi.

Linda terkejut oleh telepon itu, jika tidak melakukan kesalahan ia tidak perlu takut akan apapun, tetapi jika telah melakukan kesalahan, seperti dia sekarang ini, getaran ponsel pun dapat mengejutkannya sampai jiwanya terasa melayang.

Ponsel masih terus berdering, dan tidak ada yang mengangkatnya. Alis Nico pun semakin mengerut.

Linda menenangkan dirinya dan mengeluarkan ponsel dari pakaiannya Alex. Empat huruf yang terlampir di ponselnya, dan itu adalah Nico. Dia pria yang jahat, dan Alex mungkin telah termakan oleh hasutannya.

Tenang, ia menenangkan emosinya, lalu ia mengangkat telepon itu"Halo——"

"Mana Alex?" Nico mendengar itu adalah suara wanita, dan punggungnya langsung ditegakkannya. Biasanya dia begitu hanya ketika ia sedang merasa dirinya sedang berada dalam bahaya.

"Dia sedang mandi. Dia tidak akan pulang hari ini. Kamu juga tidak perlu meneleponnya lagi" Ujar Linda terburu-buru, dan ia ingin segera menutup teleponnya.

"Tunggu——Linda, jangan tutup teleponnya, biarkan Alex mengangkat teleponnya, kakek pingsan, dia tidak boleh tidak datang, kamu jangan seperti hantu yang terus mengganggunya" Nico tidak mempercayai kata-katanya, hal ini terasa sangat aneh.

"Nico, bukankah aku sudah memberitahumu, dia sedang mandi, tidak bisa mengangkat telepon, Kakek pingsan, ada dokter hebat sepertimu disana sudah cukup, ada lagi, jika aku adalah hantu, maka aku akan menggali jantungmu di tengah malam, dan kamu harus berhati-hati akan itu, jangan membuat aku marah, kalau tidak, aku dapat melakukan segalanya "Linda menyelesaikan kata-kata terakhirnya, lalu ia menutup teleponnya, dan langsung mematikan ponselnya.

Ketika Nico menelponnya lagi, itu sudah tidak bisa tersambung, itu tidak benar, sangat tidak benar.

Linda tahu bahwa Nico cepat atau lambat akan datang, Dia tidak bisa duduk berdiam diri begitu saja, dia harus menemukan cara untuk membawa Alex ke tempat lain untuk disembunyikan.

Dia bergegas turun ke lantai bawah untuk mencari kotak obat, pertama-tama ia membantu Alex untuk membalut lukanya. Alex begitu besar, dia tidak bisa memindahkannya sama sekali, Bagaimana bisa ia mengeluarkannya? Dia tiba-tiba teringat, dua bulan yang lalu ia baru saja membeli sebuah AC besar berdiri. Kotak yang digunakan untuk meletakkan AC itu masih ada di garasi, dan ia seharusnya bisa memasukkannya ke dalam.

Karena takut ia terbangun, dia pun mengikat tangan dan kakinya lalu menutup mulutnya dengan selotip. Setelah ia melakukan semuanya, dia membelai wajahnya "Alex——Maafkan aku, tetapi aku tidak punya pilihan lain, hanya tinggal menunggu satu hari lagi, tunggu aku menyelesaikan semuanya"

Nico berulang kali menelpon Alex di rumah dan tidak ada yang mengangkatnya. Dia memiliki firasat buruk, mungkin ada sesuatu yang tidak beres terjadi.

Linda menghabisan seluruh kekuatannya, menyeret Alex masuk ke dalam kotak, lalu menyegel kotak itu. Ia menelpon ke perusahaan kurir, tetapi itu sudah sangat terlambat, mereka mengatakan bahwa besok pagi baru dapat datang untuk mengambilnya.

Ini tidak bisa, saat itu mungkin Nico sudah berangkat dari rumahnya. Dia berjalan keluar dan melihat mobil Alex masih terparkir di sana. Dia bergegas masuk ke rumah, naik ke lantai atas dan mengambil kunci mobilnya. Ia memarkirkan mobilnya itu di depan rumah orang lain.

Ketika dia menyelinap kembali kerumahnya, ia melihat lampu di rumah Martin masih menyala. Diluar selain ada mobilnya, masih ada mobil orang lain, mungkin itu adalah rekan kerja nya di firma hukum.

Otaknya langsung berputar dan ia pun pergi kerumahnya lalu membunyikan bel pintu.

"Ya, ternyata Linda, masuklah sebentar untuk duduk” Martin mengobrol dengan rekan kerjanya di rumah sambil meminum alkohol, melihat Linda datang, dan ia pun tersenyum.

"Martin, aku ingin minta bantuanmu. Kurasa AC yang kubeli terlalu besar, dan itu sangat boros listrik. Tadi aku sudah mengobrol dengan temanku, kebetulan rumahnya butuh satu. Kami dua orang gadis benar-benar tidak bisa memindahkannya, aku melihat mu berada di rumah, lalu bermaksud meminta bantuan mu untuk memindahkannya ke lantai bawah, bisakah kamu membantuku memindahkannya ke dalam mobil? "Linda mencari sebuah alasan.

Sudah larut malam begini masih mau memindahkan AC?!! Martin merasa itu sangat aneh, tetapi semenjak Alex memecatnya, dia memang menjadi sangat aneh seperti itu.

"Oke, tidak masalah, kami empat orang pria, memindahkan sebuah AC seharusnya tidak akan jadi masalah" Martin menyapa beberapa rekannya dan mengatakan situasinya kepada mereka. Beberapa orang sangat senang untuk membantu, mereka meletakkan alkohol dan pergi ke rumah Linda.

Setelah masuk ke kamar Linda, Martin merasa seperti ia mencium bau darah, Apakah itu hanya ilusinya saja?

"Ini dia, bisakah kalian membantuku memindahkannya kebawah?” Linda menunjuk ke kotak besar yang berada di lantai, dan tersenyum dengan manis, tetapi tangannya agak sedikit gemetaran.

Beberapa rekan Martin tidak memperhatikan adanya ketidaknormalan, mereka mengatakan padanya agar jangan terlalu sungan, dan meskipun hati Martin agak sedikit memiliki keraguan, tetapi dia tidak berpikir bahwa dia bisa memuluk Alex sampai pingsan dan menyembunyikannya di dalam kotak.

Keempat orang itu bekerja sama untuk membawa turun kotak itu. Linda mengemudikan mobilnya keluar dan membiarkan mereka memasukkan kotak itu kedalam, tetapi kotak itu sangat besar, bagaimana bisa dimasukkan ke mobil sportnya, kebetulan rekan Martin mengendarai mobil jeep. Dia dengan ramahnya meminjamkan mobilnya itu padanya, ia berpikir bahwa ia akan mengembalikannya setelah ia selesai mengantarkan AC itu, lagipula orang yang di pinjamkan mobil itu adalah seorang wanita cantik.

Tuhan benar-benar membantunya, Linda menerimanya dengan sopan, ketika mobilnya baru saja berjalan pergi, mobil Porsche Nico kebetulan melewatinya.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu