Terpikat Sang Playboy - Bab 285 Apa Itu Cinta!

Pisau tertusuk tepat di pundak kirinya, tetapi tidak mengenai jantungnya, rasa sakit membuatnya pingsan, tetapi insting untuk hidup membuatnya kuat.

Linda melihat tusukan itu, dibelakangnya ada orang yang menghampiri, dengan tergesa-gesa berdiri di sebrangnya, lalu meletakkan pisau di leher Alex "Berdiri disana, jangan kemari, kalau tidak aku bunuh dia."

Vincent, Nico, dan Martin yang berusaha masuk tiba-tiba berhenti di tempat, tidak berani melangkah.

Punggung Tania dipenuhi oleh darah, darah terus mengalir sampai ke bawah, dia sudah tidak tahan, dia di buat terkejut dengan gerakan Linda "Kamu jangan sembarangan kesini, sama sekali jangan, kalau ada masalah dibicarakan baik-baik....."

Dia sangat ingin menangis, dia tahu Linda sudah tidak ada jalan keluar, apapun dilakukan, dia sangat takut dia akan di bunuh olehnya.

"Tania..... lukamu sangat parah" Vincent melihat sekujur kakinya penuh darah, khawatir sekaligus sakit hati, sangat ingin membantunya berdiri.

"Vincent jangan bergerak......" Linda berteriak, Tania melihat di leher Alex ada darah, langsung berteriak "Vincent jangan kesini, dengarkan dia, semua dengar, aku mohon...."

Vincent melihatnya sangat kesusahan, walaupun sangat sakit untuk mencintainya, dia hanya berusaha untuk tidak bergerak.

Sesudah mengambil obat tidur, Alex yang sudah tertidur seharian tiba-tiba bergerak, karena luka tusukan lalu tersadar, dia terkejut melihat Linda sedang memegang pisau dingin di lehernya.

Ini ada apa?!! Dia sangat kebingungan, teringat waktu acara malam itu dia dipukul olehnya, dia melihat wajah pucat Tania, lalu Nico dan Martin, bahkan Vincent juga ada.

Dia ingin berbicara, mulutnya diikat kain sehingga tidak dapat berbicara.

Linda melihat Alex tersadar, tatapannya seakan-akan merasa bersalah "Alex, aku tidak sengaja, aku tidak ada cara lain, aku cinta kamu, aku tidak ingin berpisak, kamu jangan marah, kamu jangan menggunakan tatapan itu melihatku."

"Alex, kamu sudah sadar, jangan asal bergerak, pisau dapat melukai kamu lebih dalam lagi." Tania melihatnya sudah sadar, laki-laki itu menggeliat, dengan terburu-buru berkata, astaga! Jangan melakukan hal itu kepadanya, dia sangat ingin menutup mata dan membukanya sekali lagi, apakah dia sedang bermimpi buruk.

"Alex.... dengar Tania, kamu ditahan olehnya, tidak dapat di lepas." Nico dengan khawatir berteriak, dia sangat ingin menerobos masuk, menyelamatkannya.

Martin melihat betapa gilanya Linda, hatinya sangat sedih "Linda, lepaskan Alex, kamu masih dapat kembali, kalau kamu membunuhnya, kamu tidak dapat kembali" Dia selalu menganggapnya adik perempuan, tetapi dia tidak tahu bahwa dia sudah sangat menakutkan.

"Tutup mulut, kalian semua tutup mulut, aku cinta dia, dibanding apapun, aku mengeluarkan banyak waktu, harusnya ada balasan untukku, aku cinta dia, kalian tahu tidak" Linda mendengar orang lain bahwa dia akan membunuh Alex, merasa sangat menakutkan.

"Linda, kamu sama sekali tidak mencintainya, kamu cinta diri kamu sendiri, cintamu adalah serakah, kalau benar-benar cinta apakah kamu rela dia mati, mencintai seseorang tetapi meletakkan pisau di lehernya, cintamu sangat mengerikan, jangan salah akan cinta lagi, kamu tidak cocok, orang sepertimu, mendengar kata cinta dari mulutmu, aku merasa seperti sumpah" Nico sekuat tenaga memotongnya.

"Nico, kamu itu apa, ingin cinta tetapi tidak berani untuk melepaskan apakah itu pantas dibilang cinta, apa itu sempurna, apa itu melepaskan, apakah hatimu benar-benar rela, Vincent apakah hatimu benar-benar rela, melihat wanita yang kamu cintai dengan laki-laki lain, tanya pada dirimu sendiri, apakah kamu benar-benar senang, kalian hanya orang biasa, yang tidak berani merasakan sakit, mencari kata-kata untuk menghibur diri sendiri." Linda melawan perkataan Nico.

Vincent berdiri disitu, pandangannya hilang sebentar.

Nico menatap langsung Linda "Aku dari dulu tidak pernah tidak rela, karena aku tahu, barang yang bukan milik kita, walaupun hati suka tetapi apa yang dia tanam adalah yang paling cocok dengan tanahnya, ini baru pas, senyum dengan gembira, mencintai seseorang tidak harus memiliki, saat kita melihat senyum kebahagiaannya, kamu dapat tahu, daripada membuatnya menangis lebih baik, kamu pernah berpikir, saat membunuh Alex, hati kamu sisa apa?"

"Tidak perlu bicara lagi, kamu sama sekali tidak mengerti" Linda mulai meneteskan air mata, hatinya sangat sakit, tetapi sampai ketahap ini, dia mending mati, tidak kembali.

Alex menutup mata, hatinya sangat kacau.

"Mungkin....." Vincent mulai berbicara "Mungkin aku mengerti perasaanmu, karena aku sama denganmu, karena cinta tidak ada cara lain, tetapi aku beri tahu cara aku, aku sangat takut melepaskannya, mungkin takdir begini, penyimpangan kecil tidak berbalik, pada akhirnya tetap harus dilepaskan, apakah kamu mengerti, bagaimanapun, kamu tidak dapat menahan orang yang tidak mencintaimu, setelah melepaskan, mungkin akan merasa lega, kalau kamu tidak merelakan dari hati, kamu dapat menangkapnya seumur hidup, waktu akan berputar sangat lama, seorang juga dapat, tetapi kamu akan sadar, itu adalah kesenangan, tetapi, kalau kamu bunuh dia, kesenangan itu tidak ada."

Tania karena perkataan mereka hatinya bercampur aduk, berkata "Linda, kalau kamu cinta dia, aku mohon letakkan pisau itu." Dia sudah tidak ada tenaga untuk berbicara.

"Linda, letakkan pisau itu" Martin menatapnya, melanjutkan memohon.

Alex melihat muka Tania, tampaknya tidak hanya ketegangan, apakah kepalanya terluka?!

Kalau dia dapat lepas dari suasana ini, dia pasti tidak akan mudah melepaskan Linda, beberapa tahun ini, dia paling menyesal mengenal wanita itu.

Linda tidak berekspresi, membuat orang tidak mengerti perasaannya, dia melihat Tania "Kamu kesini, aku ingin bertanya, kalau kamu menjawab, aku akan lepaskan dia."

"Kamu tidak dapat kesana....." Vincent dengan tegas berbicara, dia tidak percaya Linda.

Tania juga tidak percaya Linda, tetapi ini salah satu harapan supaya pisau itu lepas dari lehernya Alex, jadi walaupun dia tahu resikonya, dia tetap pergi.

"Tidak apa, aku percaya dia, kalian jangan bergerak" Tania pergi ke arah Linda.

Alex bergerak hebat, bodoh, jangan kemari, dia punya firasat, Linda tidak akan takut padanya, dan pasti akan memulainya.

"Tania, kamu jangan percaya padanya" Nico tahu dia sangat pintar, hatinya juga tahu, dia hanya ingin menolong orang.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu