Terpikat Sang Playboy - Bab 282 Kehilangan Telinga Timur

Mereka juga tidak pernah memikirkannya, Apakah otak Vincent lebih pintar daripada mereka? Ia tidak memiliki kecemasan akan Alex di hatinya, sehingga ia lebih rasional untuk menganalisis sesuatu hal.

"Kita lakukan itu dan panggil Martin untuk bergabung dengan kita" Nico menelpon Martin yang sedang mencari di sisi lain dan memberitahunya rencana mereka.

Setelah tahu bahwa Alex belum mati, hati Martin pun merasa lebih lega. Mereka tidak makan apa pun dari pagi hingga sekarang, Vincent pergi ke tempat proyek untuk memanggil tim teknik.

Tania dan Nico berada di rumah makan cepat saji, mereka hanya memakan sesuatu yang sederhana disana, jika tidak makan mereka tidak akan memiliki kekuatan untuk menemaninya bermain.

Linda sangat licik, dia tidak akan muncul sampai saat terakhir.

Di sore hari, tim teknik pun datang. Mereka menggunakan speaker untuk mengatakan gedung-gedung itu akan di gusur dan dihancurkan. Beberapa pengemis yang tidak memiliki rumah semuanya keluar. Siapa pun takut di bom dan tertimpa oleh bangunan.

Tania dan yang lainnya telah memanggil beberapa mobil dan berkeliling di sekitar sana. Jika dia adalah wanita, maka ia akan memanggil beberapa orang untuk membantunya untuk memindahkan barang, ini adalah hal yang dapat ditebak.

Sampai malam tiba, sebagian besar orang seharusnya sudah keluar semua, tetapi tidak ada jejak Linda.

"Apakah itu karena dia sudah menebaknya atau dia masih belum berani untuk menunjukan wajahnya dan masih bertahan disana? Atau dia sudah tidak berada disana lagi?" Tania sudah tidak sabar lagi.

"Jika dia sudah menebaknya, dia seharusnya mengirim pesan, mengancammu untuk menghentikan semuanya, mungkin dia masih bertahan di dalam" Ujar Nico.

"Belum tentu" Vincent menggelengkan kepalanya "Bahkan jika dia cukup pintar untuk menebak, jika ia mengirim pesan ke Tania pada saat ini, maka dia akan ketahuan dan itu sama saja menunjukkan jalan terang untuk.kita, dia pasti masih di sini, jadi bahkan apabila dia menebak kita berada di sini, dia juga tidak akan ada tindakan apa-apa"

Martin setuju dengan perkataannya "Yang kamu katakan itu benar, dia tidak ada gerakan, jadi kita tidak dapat menebak posisinya, ini juga sebuah strategi"

"Dia seharusnya cocok untuk menjadi mata-mata" Tania berkata dengan nada yang tidak baik.

Ketika mereka tidak dapat melakukan apapun, langit pun berubah menjadi benar-benar gelap.

Tim teknik masih terus berteriak sepanjang malam, orang-orang yang keluar dari sana juga sudah pergi semua. Mereka tidak punya pilihan lain selain menunggu.

Setelah jam 10, Siska menelepon Tania "Kamu akan menjadi pengantin baru besok, dimalam sebelum pernikahan mu ini, kamu belum pulang di larut malam seperti ini. Di mana kamu?"

"Aku——" Tania sangat sulit mengatakannya dan ia mengalihkan pandangannya ke Vincent. Dia menerima telepon itu "Bu, aku Vincent, aku pasti akan mengantarkan nya pulang setelah jam 12 nanti"

"Iya, Vincent, seharusnya sehari sebelum pernikahan kalian tidak boleh bertemu, tapi lupakan saja, aku merasa lega jika ia bersamamu. Kamu harus mengantarkannya pulang sebelum jam 12 nanti" Siska menutup teleponnya, dia takut anak perempuannya itu menyesal nanti.

Satu jam sekejap mata berlalu begitu saja.

"Menunggu juga bukan cara yang bagus, kalau tidak, Bagaimana jika kita biarkan tim teknik untuk berpura-pura bersiap-siap meledakkannya, coba takuti dia, Bagaimana menurut kalian?" Ujar Vincent.

"Bagaimana jika yang diledakkan itu adalah gedung dimana di tempat mereka bersembunyi? Linda sekarang sudah gila. Mungkin dia tidak keberatan untuk mati bersama Alex. Aku tidak setuju" Tania benar-benar bingung, dia membuka pintu dan pergi ke toko di seberang jalan untuk pergi membeli air.

Beberapa pria hanya melihat ke depan, dan mereka tidak peduli dengan hal-hal yang sangat dekat itu.

Tania masuk ke dalam toko dan membeli sebotol air mineral, dia membukanya dan meminumnya seteguk. Tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di sisi rak mie dan tersenyum padanya.

"Linda!!" Tania terkejut, dia tidak percaya mereka berjaga di luar dengan begitu lama, dan dia bisa muncul di depannya dengan begitu leluasa.

Ia mengenakan jaket pria dan memakai topi, ia tersenyum dan bersembunyi di dalam.

"Jangan lari——" Tania mengejarnya dan menariknya di rak kedua "Apa yang kamu lakukan pada Alex, dimana dia ?"

"Dia baik-baik saja, kamu tidak terlalu mengkhawatirkannya, ekspresimu yang sangat mencintainya itu, aku sangat jijik melihatnya. Aku tidak takut kamu akan membawaku keluar, kamu tahu kenapa?" ​​Linda mendekatinya, dengan pelan berkata "Karena aku sudah mengatur perintah kirim di komputerku, 10 menit kemudian, kakak iparmu akan terkenal di dunia, jika kamu memiliki kemampuan, keluar lah dan panggil mereka, pergi sana—— "

Tania sangat marah dan seluruh tubuhnya terasa bergetar, ia dengan kesal berkata "Linda, Apa yang sebenarnya yang ingin kamu lakukan?"

"Kemarilah——" Senyuman di wajah Linda memudar, berubah menjadi suram dan mengerikan, seperti hantu yang sedang memanggil jiwa orang.

Tania tahu dia membawanya untuk keluar, dia pasti memanfaatkan waktu untuk membunuhnya. Dia dapat memilih untuk menjebaknya di tempat dan memanggil mereka untuk datang, tetapi mungkin itu akan membuatnya marah, Bagaimana jika komputer itu benar-benar mengirim video itu? Setelah itu, Bagaimana jika dia lebih baik mati daripada harus memberitahu di mana tempat itu berada? Dia ingin segera bertemu dengan Alex untuk memastikan dia masih hidup, dia akan menyelamatkannya, dia tidak percaya dia tidak bisa mengalahkan wanita yang tercela ini.

"Oke—— aku akan pergi denganmu, ayo bawa jalan" Ujar Tania tanpa rasa takut.

Linda tersenyum dan berbalik, berjalan keluar dari pintu belakang toko. Setelah melewati gang kecil yang kotor, dia berjalan di distrik yang gelap tanpa lampu jalan. Tania menghitungnya dalam hati bangunan ke berapakah itu. Ketika ia mengikutinya naik ke lantai atas, tangannya diam-diam menjulur masuk ke dalam saku, dan sesuai dengan ingatannya ia mengirim pesan di mana posisi itu berada. Pelan-pelan sambil berjalan sambil mengetik beberapa kata lalu mengirimnya.

Mata beberapa pria yang duduk di mobil masih terus melihat ke depan. Ponsel Vincent berdering dua kali. Itu adalah bunyi pesan teks yang masuk. Dia dengan santai mengeluarkannya dan membukanya. Itu adalah pesan dari Tania, kalimatnya sangat tidak jelas. Kehilangan telinga timur?!!

"Pesan teks dari siapa?" Nico melihat alis Vincent yang mengerut itu dan bertanya padanya.

"Aku akan pergi melihat Tania, dia mengirimkan pesan yang sangat aneh padaku" Vincent membuka pintu mobil dan turun.

Berhubungan dengan Tania, Nico semakin ingin mengetahuinya, dia juga turun dari mobil, Martin juga ikutan turun.

"Bukannya dia pergi membeli barang, Apa yang ia katakan?"

"Kehilangan telinga timur" Ketika Vincent mendengar suaranya sendiri, ia terkejut, jangan-jangan maksudnya bangunan ke 12?

"Apakah dia adalah orang Shandong? Itu maksudnya kehilangan atau sepuluh?" Nico mendengarnya agak canggung, Vincent malas menjelaskannya, ia langsung memberikan ponselnya pada mereka dan bergegas masuk ke toko.

Nico membuka ponselnya dan melihatnya dengan Martin, itu benar-benar tertulis kehilangan telinga timur!

Penjual wanita di toko itu melihat tiba-tiba ada 3 orang pria tampan masuk ke tokonya, matanya tidak berkedip sedikitpun.

"Halo! Apakah ada seorang wanita yang datang tadi? Ia sangat cantik, matanya besar, tingginya kira-kira 168cm" Vincent menjelaskan padanya dengan teliti.

Wanita itu terpesona oleh tatapannya itu, setelah mendengarkannya, ia bergegas berkata "Ya, ada, tetapi mereka berdua tiba-tiba menghilang, mungkin mereka keluar dari pintu belakang"

"Dua orang? !!" Mereka terkejut dan berseru secara bersamaan.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu