Terpikat Sang Playboy - Bab 448 Sayangku, Berikan Aku Satu Suapan

“Ah—” Merry Mou dia terkejut dan menjerit, dia berpikir bagaimana bisa bahwa bayi sekecil itu mempunyai kekuatan menyerang seperti itu.

Tania bergegas dan mengambil tangan kecil putranya, kukunya yang panjang, menjepit wajah Merry Mou sampai kemerahan, “Kamu tidak apa-apa? Bayi aku ini tidak suka orang lain menciumnya, kalau mendekatinya saja, dia sudah tahu.”

“Ya Tuhanku! Jangan-jangan anak ini ke depannya adalah si jenius, bahkan lagi tidur pun bisa mengetahui ada orang ingin menciumnya, belum lagi bahwa cakar kecil ini cukup kuat." Merry Mou menggosok wajah yang di jepit kesakitan.

"Cakar kecil apa, itu tangan kecil dia" Tania membesarkan matanya dan memperbaikinya.

"Yah, aku salah, ini bukan cakar kecil, tapi jari kuku yang sangat panjang, kenapa tidak mengguntingnya," kata Merry Mou sambil tersenyum.

“Ibuku berkata harus tunggu sampai genap bulan purnama baru boleh gunting kukunya, aku tida berani melanggar kata-katanya. Oiya, ingat ya nanti datang untuk minum bir anggur di hari bulan purnama, sudah aku undang langsung, jadi tidak perlu bagikan kartu undangan lagi ya.” Tania tiba-tiba kepikiran soal ini.

Merry Mou berpikir sebentar kemudian dengan segera setuju, "Oke, semua orang akan datang hari itu kan, dan Vincent juga akan datang. Kebetulan aku punya sesuatu untuknya. Jika kita bertemu hari itu, aku bisa memberikan kepadanya."

“Barang apakah itu? Begitu rahasia? Bisakah memberitahukan kepadaku?” Tania bertanya dengan penasaran.

"Aku ingin menyerahkannya pada Vincent untuk menikmatinya sendirian. Lagipula, kamu sudah keluar dari dunianya, dan duniamu sekarang ada Kak Alex dan anak-anak, sudah sangat lengkap. Bagaimana aku bisa enak hati membuat kamu ikut pusing?"

"Artinya, kamu tidak ingin memberi tahu aku, kamu gadis kecil yang banyak tingkah. Baiklah, kalau begitu, aku tidak akan bertanya lagi." Tania melihat dia tidak ingin mengatakan kepadanya, ya sudahlah.

Kemudian, pelayannya datang dan memberitahukan bahwa masakan sudah siap.

Tania dan Merry Mou meletakkan bayinya ke dalam ranjang, membiarkan pelayan menjaganya, mereka turun ke lantai bawah bersama, pergi makan di restoran.

Setelah makan malam, ketiganya mengobrol sebentar, Merry Mou berdiri dan mengucapkan selamat tinggal. Alex dan Tania meminta sopir untuk mengantarnya pulang dan membuat janji dengannya. Hari ketika bulan purnama harus datang.

“Tadi ngobrol apa dengannya di lantai atas?” Alex menggandeng tangan Tania dan berjalan perlahan di taman kaca.

“Tidak ngobrol apa-apa, hanya saja tadi dia mau mencium Dave, tapi di tahan oleh Dave dengan sekuat tenaga” Tania bersandar di lengannya, tertawa ringan.

"Ah?" Alex bertanya-tanya, "Apakah Dave terbangun, ini pertanda baik."

Tania menggelengkan kepala “tidak sama sekali, saat itu dia masih tidur pulas, Merry Mou mendekati wajahnya, alis Dave tiba-tiba berkerut, dan dia dengan kuat menggenggam wajahnya dengan tangan kecil, tetapi dia tidak melepaskannya.

Alex tidak mempercayainya “Benarkah? Dia masih kecil begitu.”

Buat apa aku bohong, atau nanti kamu coba saja sendiri, Dave kita tidak suka orang lain menyentuh wajahnya.” Tania melihatnya tidak percaya, bahkan dia berkata lebih yakin lagi.

Di malam hari, kedua bayi kecil itu sudah puas dengan tidur kemudian ia bangun dengan pinggang malas, membuka mata bundar mereka, menatap mata besar Alex dan Tania, dan bergadang malam itu secara resmi dimulai. Nico yang baru masuk, lebih baik tidak usah pulang ke rumah, ia takut di tangkap oleh suami istri ini untuk mejaga bayinya.

“Dave kecilku, boleh kah membiarkan ayah mencium sebentar?” Alex menggendong putranya, malam yang panjang kalau tidak mencari kesenangan, terangkan mata, betapa menderitanya.

Dave memutarkan badan sesaat, membuat nada sederhana, menatap bibir Alex dan matanya berkedip.

Tania sedang duduk di tempat tidur dengan posisi setengah lutut menyusui anaknya. ** berkulit putih itu terekspos ke udara. Seharusnya ini penampakan vulgar, tapi karena kamu memiliki bayi di pelukan kamu yang mencoba untuk memberi makan kepada bayi, jadinya gambar ini berubah menjadi sangat suci dan hangat, para ibu yang penuh kasih sayang membesarkan anak-anak mereka.

Namun di mata Alex tidak seperti itu, fokusnya hanya pada keseluruhan. Dia ingin memetik ceri merah dan cerah. Pikirannya sedikit panas, dan dia tidak bisa tidak menjilat sudut mulutnya.

“"Huh ,,,” semburan tawa mematahkan Alex yang melamun, ia melihat putranya menertawakannya, seperti sedang mengejeknya bahwa ayah adalah seorang yang mesum.

“Dasar bocah tengik, siapa suruh ketawa, suruh ketawa.” Alex meraih putranya dan mengayunkan di udara, dan berkata dengan ganas kepadanya.

"Huh ,," Muka yang saling berhadapan dengan Alex, si Dave kecil malah lebih tertawa lagi, sampai terkikik, sangat senang.

Tania melihatnya, berkata “ Kamu jangan menggendong dia seperti itu, lehernya belum tumbuh dengan baik, ini akan membentuk dia punya leher yang pendek.”

“Ini mitos dari mana, kamu tidak melihat betapa bahagianya dia seperti ini.”

Alex meringis mengerikan untuk menggodanya, lelaki kecil itu tertawa terus menerus, wajahnya memerah.

Tania tidak tahan ia memutarkan bola matanya, bayi perempuannya mungkin sudah kenyang, dia tidak mau menghisap puting susunya lagi. Dia segera menyelamatkan putranya dari telapak tangan setan segera mungkin “Gendong ke sini, sekarang giliran Dave yang minum susu.”

Alex menggendong putranya ke samping ranjang, Alex menatap lekuk istrinya yang menawan, dan berkata dengan cemburu, "Nak, kamu akan berada dalam pelukan ibumu, sedangkan ayahmu hanya bisa menonton di samping, sungguh kejam bukan?”

Pada saat ini, Diva yang sudah kenyang menjadi tertawa seakan berkata Ayah ini tidak tahu malu.

“Suamiku, jika kamu berkata begitu, apakah kamu juga ingin merasakannya ?” Tania tersenyum dan menatapnya tetapi tidak diperlihatkan dengan jelas, dan hanya ingin melihat bagaimana dia bereaksi.

Alex menggendong bayi itu dan berjongkok ke bawah, menghampiri depan payudaranya, “"Tentu saja aku ingin mencoba makanan yang begitu menarik." Dia menjilat lidahnya.

Tania tidak berpikir untuk benar-benar ingin melakukan ini, dalam hatinya ingin marah tapi juga merasa ingin ketawa, ketika dia sedang menyiapkan mulutnya, “Dasar setan mesum, ini tidak cukup untuk putri putramu makan. Tidak ada bagianmu, pergilah.”

“Hanya sebentar saja” Alex mencium bau aroma susu, memandang ke mata air yang menggoda, mulai bertingkah.

Diva yang berada di atas ranjang bergerak goyang sana sini, senang karena sudah kenyang makan, melihat tingkah ayah yang menggoda ibunya, dia bahagia, sedang menari-nari di sana, malaikat besar melihatnya bakal mengira bahwa dia adalah malaikat kecil yang tertinggal di langit.

Dave terjepit di antara orang tuanya, dua tangan kecil menarik mereka, tidak tahu apakah ingin menyingkirkan ayah atau ingin menarik mereka berdua.

Dia mendorongnya sedikit, dia menekan dia ke sini sedikit.

“Alex, aku ingatkan kamu jangan sembarangan, pergilah.” Tania, merah dan berjuang untuk mencegah Alex, tetapi kekuatan pria selalu lebih kuat daripada wanita.

“Sayangku, jangan memanggil namaku begitu lengkap, dalam kamar ini hanya ada kita 4 anggota keluarga, jadi kamu jangan merasa malu.” Alex menarik tangannya yang menghalang di depan dadanya lalu bergegas menyerbu.

"Hmm--" Tania tidak mengira dia begitu kuat, dia tidak bisa menahan diri dan mengeluarkan suara.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu