Terpikat Sang Playboy - Bab 318 Peran Seorang Penjahat Bertopeng Baik Dan Peran Seorang Orangtua Yang Tegas!

Alex menggunakan tangannya untuk menutup mulut dan hidungnya. Begitu ia menoleh, ia melihat sebuah wajah tua yang sedikit berkerut. Pantatnya juga ditepuk oleh seseorang.

“Sayangku, kamu orang baru, ya? Kamu tampan sekali, pasti bisa menjadi idola di sini. Kemarilah, temani aku minum. Malam ini aku membungkusmu. Kamu mau uang berapa banyak, senilai itupula aku akan membayarmu.” Nyonya berumur lebih dari 50 tahun itu sudah terpesona saat melihat punggung Alex, jantungnya bahkan hampir copot begitu ia melihat wajah pria itu. Tapi sepertinya, wajahnya familiar.

Asam lambung Alex mulai bergejolak, tapi ia tidak ingin membuat masalah. Jadi ia hanya menjauh sedikit dan berujar, “Nyonya, sepertinya anda salah paham. Aku juga seorang pelanggan, sama sepertimu. Jadi aku tidak bisa menemanimu melewati malam, mohon anda cari orang lain saja.” tolak Alex sesopan mungkin.

“Pelanggan?! Apakah kamu—” Nyonya kaya itu melihat-lihat Alex, sampai akhirnya memandang Alex dengan sorotan mata merendahkan selama satu menit dan beranjak pergi.

Alex merasa marah sampai ingin muntah darah. Ia telah direndahkan oleh nyonya tua rendahan!

Tubuh Alex diselimuti hawa kebencian. Beberapa pria yang mengenakan pakaian berwarna cerah dan bermodel pun datang menghampiri Alex. Mereka menatap sorot matanya dan terang-terangan menyandarkan diri pada Alex, “Tuan, silakan duduk. Kami akan melayanimu.”

Alex menelan dalam-dalam kemarahannya. Ampunilah ia, sampai matipun ia tidak mau dilayani! Ia benar-benar tidak menginginkannya!

Alex memutar otaknya kemudian menaikkan alisnya dan tersenyum kepada mereka, “Emm—, kalau hanya kalian berdua sebenarnya terlalu sedikit. Panggilah semua orang ke sini, hari ini aku pesan semua.”

Ketiga pasang mata pelayan pria itu bersinar terang sekejap. Berani mengatakan kata-kata seperti ini, pasti kemampuan ekonomi pria ini sangat bagus. Lagipula ia masih terlihat sangat muda dan tampan. Kalau ia bisa menjaga kondisinya seperti ini terus, maka ia akan menjadi makmur.

“Tuan, kamu sangat murah hati sekali. Tapi sepertinya sudah cukup kami saja yang menemanimu. Kami jamin kamu akan terpuaskan. Atau kalau kamu tidak suka dengan kebisingan di sini, boleh juga membawa kami keluar.” Pelayan pria yang mengenakan pakaian ketat berwarna kuning keperakan itu memberanikan diri untuk maju. Tubuh Alex penuh dengan hawa laki-laki yang menawan, membuat insting mereka secara alami menjadi liar.

Kalau boleh, Alex benar-benar ingin menendang mereka pergi. Ia menggunakan tangannya untuk menghadang, “Maaf, orang yang aku cari bukan kalian.”

“Hmph—, kamu ada kenalan baik di sini, ya.” cibir pelayan pria itu dengan tidak senang hati, ia merasa cemburu.

Alex meraih kesempatan ini dan berujar, “Betul, beberapa hari yang lalu wajahnya terluka. Ia yang aku mau, bisa bantu aku untuk memanggilnya?”

“Hari ini si tengil itu beruntung sekali. Seorang perempuan muda yang cantik sudah mencarinya, sekarang ada kenalan baik yang mencarinya lagi.” Pelayan pria itu berbisik kepada dirinya sendiri, kompetisi antar pelayan pria ternyata terhitung besar juga.

“Tapi apakah si tengil itu bisa mengembat pria dan wanita? Sepertinya ia tidak mengambil jatah pantat.” Seorang lainnya berkata dengan tidak yakin.

“Asalkan ada uangnya, ia bahkan bersedia menjilati pantat pria tua. Apalagi pria dengan tubuh sebagus ini.” Pelayan pria itu berkata sambil menatap Alex dengan benci, “Aku akan memanggilkannya untukmu.”

Alex balas tersenyum, “Baik, baik, maaf merepotkanmu.” Ia hanya berharap dirinya tidak menjadi imajinasi mereka.

Di sisi lain, Tania juga sedang bercengkrama tidak jelas dengan beberapa pelayan pria. Mereka seperti anjing yang menggosok-gosokkan tubuh mereka pada Tania, aroma mereka sepertinya akan segera membuatnya mati.

“Kakak-kakak dan adik-adik, kalian semua sangat tampan. Hanya saja yang aku cari bukan kalian. Aku tidak tahu namanya, hanya saja ia adalah primadona di sini. Beberapa hari yang lalu ia terluka. Kalau kalian membantuku memanggilkannya, aku juga akan memberikan kalian uang.” Sambil bicara, Tania berusaha sebisa mungkin untuk tidak menyentuh mereka.

“Bagaimana mungkin ia lagi yang dicari, hari ini benar-benar sangat aneh.” Seorang pelayan pria berbisik sambil bangkit berdiri, ia beranjak pergi dan tidak lama kemudian ia kembali lagi. “Maaf nona, orang yang kamu cari sudah dipesan oleh seorang pria tampan yang kaya.”

Tania langsung bangkit berdiri, “Pria tampan yang kaya itu ada dimana?” tanyanya terus-terang.

“Nona, sebenarnya kamu datang untuk mencari pria tampan atau mencari kami?” Raut wajah pelayan pria itu mulai tertekuk, nona ini sepertinya bukan datang untuk bersenang-senang.

“Aku tidak akan menyembunyikannya dari kalian. Sebenarnya aku datang bersama dengan pria tampan yang kaya itu, antarkan aku padanya.” Tania mengambil enam lembar uang 100 ribu dari dompetnya dan memasukkannya ke dalam saku pelayan pria itu.

Tidak ada hasil yang lebih nyata dibandingkan kekuatan uang.

Wajah pelayan pria itu menyiratkan senyum, “Nona cantik benar-benar pengertian ya, ayo ikut aku.”

Tania mengikuti pelayan pria itu untuk melewati kerumunan di dalam bar. Ia melihat banyak pemandangan yang eksplisit, matanya melirik ke kanan dan kiri. Di atas sofa di sebelah kirinya, Tania melihat Alex sedang duduk disana. Pelayan pria yang mengenakan baju kuning jeruk itu bersamaan datang dengan dirinya, benar-benar pelayan pria yang dibeli oleh Stella.

Awalnya pelayan pria itu masih tersenyum manis. Tapi begitu melihat Tania dan Alex, ia langsung berbalik badan dan berlari menjauh.

“Hei—, kamu jangan kabu!r” Tania menunjuk pelayan pria itu dan langsung mengejarnya. Alex juga langsung bangkit berdiri dari sofa dan dengan kakinya yang jenjang mengejarnya.

Bar gay itu menjadi kacau balau. Banyak orang yang bersenang-senang sampai hampir melepas pakaian mereka berteriak.

Pelayan pria itu kabur melalui pintu belakang, Tania juga mengejarnya dan menangkapnya di dalam gang kecil. Dengan keterampilan judo yang ia miliki, Tania melempar pelayan pria itu melewati bahunya dan menginjaknya di bawah kakinya.

“Tidak lari lagi?” ujar Tania dengan terengah-engah.

“Nona, tolong lepaskan aku. Aduh, sakit, sakit. Aku hampir mati di tanganmu.” Pelayan pria itu meringis dan meneteskan air mata.

Tania yang tidak kuat lagi berkata, “Apa yang pria sebesarmu tangisi, hah?! Tidak tahu malu. Punya harga diri sedikit.” Saat bicara, Tania tiba-tiba menyadari bahwa pria ini hanya mengandalkan wajahnya untuk mencari nafkah.

Alex mengejar mereka dari belakang, “Biar aku saja.” Ia menyeret pelayan pria itu bangkit berdiri dari tanah, “Kita bicara di tempat lain saja.”

“Wow, wow—, aku tidak mau, aku tidak mau.” Setelah pelayan pria itu dipukul, ia terkejut sampai rohnya melayang dan setengah mati ia meronta.

Alex dan Tania menyatukan tangan mereka untuk mengunci pelayan pria itu di sebuah ruangan minum teh. Mereka memesan sebuah ruangan dan memesan satu teko teh LongJing.

“Minum air dulu untuk meredakan kagetmu.” Tania menuangkan segelas teh untuknya dan meletakkannya di hadapan pelayan pria itu. Sebenarnya perkataan Tania ini memiliki arti, karena sebentar lagi akan ada lebih banyak hal mengejutkan yang menunggunya.

Pelayan pria itu dengan takut meraih gelasnya dan meminumnya, “Kalian—, kalian ada perlu apa mencariku? Yang jelas aku tidak tahu apa-apa.”

“Tidak tahu?” Tania dengan sekuat tenaga menggebrak meja, dengan geram ia berkata, “Kalau begitu bukankah aku seharusnya memberitahumu kediaman siapa yang waktu itu kamu masuki? Itu adalah taman kaca keluarga Alex. Kamu tahu kan walikota kota ini? Ia marah besar setelah tahu kejadian ini. Kalau kamu tidak berkata dengan jujur siapa yang membawamu masuk, keluarga Alex pasti akan mengatakan bahwa pencuri handal yang menerobos masuk. Kami disini sebagai anggota keluarga Alex, kalau kamu tidak percaya kamu tanya saja padanya.” Tania menepuk pundak Alex dan berkata, “Jangan sungkan kepadanya. Bukankah pengacara bilang dalam kondisi seperti ini paling sedikit bisa dipenjara 10 tahun?”

Alex tersenyum hangat dan berkata, “Jangan takut, berapa banyak uang yang nona tadi berikan? Kami akan memberikanmu 10 kali lipat. Syaratnya gampang, kamu hanya perlu mengatakan yang sejujurnya. Hal ini tidak sulit, bukan?”

“Apakah ada hal sebaik ini?” Hati pelayan pria itu mulai sedikit tergerak.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu