Terpikat Sang Playboy - Bab 424 Tidak Bisa Maju

"Fredy—— biarkan dia menggendongnya, tidak apa-apa, aku akan membantu menggendongnya dan meletakkannya di pelukannya" ibu Mirna membujuknya.

Tania berkata dengan penuh syukur "Terima kasih, bibi, kalau tidak aku duduk dan letakkan bayinya di pelukanku, aku benar-benar ingin menggendongnya".

"Bukan kamu yang melahirkannya, mengapa kamu begitu antusias untuk menggendongnya?" ujar Fredy Wen sambil mengerutkan keningnya, sangat jelas ia tidak ingin dia menggendongnya.

"Aku ingin menggendongnya, aku masih ingin mengangkatnya sebagai anak angkat, Mirna sudah menyetujuinya, terserah kamu saja" Tania menggendongnya, tidak tahu mengapa pria ini tidak menyukainya, akan tetapi Tania juga tidak menyukainya.

Fredy Wen menggerakkan sudut bibirnya "Ini tidak mungkin, di rumah, aku lah tuannya." Dia langsung menolaknya.

"Sok macho, orang gila——" Tania akhirnya tidak dapat menahannya lagi lalu ia memakinya, karena bagaimanapun ia juga tidak dapat mengatakan apa-apa lagi, dia hanya ingin menendangnya seperti menendang bola.

"Penyihir ——" Mata Fredy Wen menjadi lebih dingin seketika.

Alex bergegas datang untuk memisahkan mereka "Oke, sudahlah, jangan bertengkar lagi, istriku, anak ini masih sangat kecil, kita lebih baik jangan menggendongnya dulu, memandangi dia bukannya sama saja?"

"Seorang wanita harus mendengarkan kata suaminya, tahu tidak?" Fredy Wen berkata dengan bangga.

"Aku tidak mau, aku tidak akan mendengarkannya hari ini. Aku ingin menggendongnya, dasar kamu es batu." Tania duduk di sisi tempat tidur "Bibi, ayo bawa dia untukku."

Ibu Mirna tersenyum "Kalian ini, benar-benar seperti sekelompok anak-anak. Kelak, kalian bertiga harus belajar untuk menggendong bayi, menjadi seorang ibu dan ayah itu tidak begitu mudah." Ia mengatakannya lalu ia dengan berhati-hati menggendong bayi itu, meletakkannya di pelukan Tania, mengajarinya cara menggendongnya "Ayo, pegang kepalanya dengan tangan ini, dan pegang pahanya dengan tangan lainnya."

"Dia sangat lembut, baginikah cara menggendongnya?" Tania mempelajarinya.

"Ya, itu benar, kamu menggendongnya dengan sangat baik. Bagaimanapun, kamu akan segera menjadi seorang ibu, kamu menggendongnya dengan sangat baik." Ibu Mirna memujinya tanpa ragu.

"Sungguh!" Tania tersenyum gembira dan menyipitkan matanya, ia menggendong bayi yang matanya masih tertutup. Keibuan seorang wanita terlihat secara alami "Bayi kecil, kamu sangat gemuk, aku ingin menciummu."

Ia mengatakan itu, lalu bibir nya mendekati wajahnya.

"Jangan!" Fredy Wen melotot dan ia berteriak "Kamu tidak boleh merebut ciuman pertama anakku"

"Cuman menciumnya sedikit" Tania kesal, ia mencium wajah bayi itu, ia sangat senang menyaksikan penampilan gila Fredy Wen.

"Tania, kamu ini wanita gila, kembalikan putraku padaku." Fredy Wen sangat marah, dia hampir ingin memutarkan kepala Tania.

"Dasar—— apakah kamu bisa menggendongnya? Setelah aku merasa puas, aku pasti akan meletakkannya kembali ke dalam tanpa perlu kamu mengingatkanku" Tania mencibir, ia menyentuh wajah bayi itu dengan tangannya dan berkata "kamu tidak boleh seperti ayahmu, kalau tidak bibi kelak juga tidak akan menyayangimu. "

Fredy Wen pun benar-benar terdiam, ia takut Tania meletakkan "mulut beracunnya" pada putranya lagi, dia duduk di sampingnya dan mengawasi setiap gerak-geriknya.

Alex tersenyum pada ibu Mirna dan berkata "Bibi, jangan terlalu di pedulikan, mereka memang seperti ini, sangat tidak cocok, mereka setiap kali harus bertengkar dulu baru akan merasa nyaman."

"Aku pikir ini cukup baik, dulunya Fredy Wen selalu diam dan tidak bicara, itu sangat menakutkan untuk dilihat. Aku juga tidak berani mengatakan apa-apa, aku takut akan mengatakan sesuatu yang salah. Jika ia sepertimu selalu tersenyum, betapa baiknya itu."Ibu Mirna menurunkan suaranya dan berkata diam-diam di dekat Alex.

Senyuman di wajah Alex lebih mendalam. Ternyata ibu mertua juga bisa takut pada menantunya!

Mereka begitu berisik, tetapi Mirna tidak bangun. Dapat dilihat bahwa melahirkan anak benar-benar melelahkan, menghabiskan semua kekuatan dan keyakinannya untuk membawa kehidupan kecil ke dunia ini, betapa hebatnya seorang ibu.

Ketika Tania dan Alex pergi, Mirna juga belum bangun.

"Fredy, kami pulang dulu, kamu harus melakukannya dengan baik, menjadi seorang ayah tidak begitu mudah." Tania menepuk pundaknya sambil tersenyum.

"Kata-kata ini nanti katakan saja pada Alex, dia juga akan segera menjadi seorang ayah" kata Fredy Wen sambil mencibir dan melambaikan tangannya.

Alex berdiri di samping Tania, ia tersenyum dengan penuh semangat "Fredy, kita harus selalu berhubungan. Tolong katakan padaku trik bagaimana cara menjadi seorang ayah."

"Tidak masalah, hati-hati dijalan!" Ketika Fredy Wen berbicara dengan Alex, ekspresinya jauh lebih baik.

"Sampai jumpa! Sampai jumpa, Bibi!" Alex berpamitan dengan sopan dan pergi bersama Tania.

Ketika keluar dari rumah sakit dan duduk di mobil, Tania mengeluh pada Alex "Menurutmu apakah Fredy Wen bermusuhan denganku pada kehidupan sebelumnya, sehingga sampai kehidupan ini juga masih begitu tidak cocok. Kalau tidak, mengapa dari pertama kali kami bertemu dia sudah tidak begitu menyukaiku? "

"Tetapi menurutku hanya dialah yang bisa berhadapan denganmu, ini disebut saling menaklukan" ujar Alex dengan senyuman tipis.

"Siapa yang menaklukan siapa? Aku tidak merasa dikalahkan olehnya. Singkat kata, dia itu tidak ada baiknya."Tania merasa kesal.

Alex menyentuh wajah kecilnya "Ia membuatmu marah seperti ini, apakah itu tidak termasuk hebat? oke, jangan marah lagi, lihat salju di luar jendela, sudah turun selama sehari semalam, dan tidak pernah berhenti. Sekarang aku takut jalan ditutupi oleh salju, apakah para pekerja bisa membersihkannya tepat waktu? "

Tania melihat keluar jendela, kepingan salju seperti bulu yang melayang-layang. Sekarang sudah lebih dari jam 3 sore, tidak ada pejalan kaki di jalan, mobil juga sangat jarang, Dalam cuaca seperti ini, jika tidak perlu keluar, orang-orang tentu saja tidak akan keluar.

Di perkotaan akan lebih baik, selalu ada mobil yang lalu lalang, jadi saljunya tidak akan menumpuk, tetapi di jalan raya luar tidak begitu baik. Ketika mereka datang tadi, situasinya tidak terlalu optimis, salju turun dengan begitu lebat, para pekerja pembersih salju tidak keburu untuk membersihkan semuanya. Meskipun Alex sudah mengemudi dengan pelan, kecepatannya hampir tidak sampai 50 meter, tetapi masih sering tergelincir.

Sekarang ia tidak berani mengambil risiko, dia terpaksa memarkirkan mobil ke samping "Aku sudah tahu itu akan begini. Aku akan menyuruh orang untuk membersihkan jalan ini." Dia mengambil ponselnya dan membuat panggilan.

"Pengecut, tidak perlu takut, biarkan aku yang mengendarainya" Tania dengan bersemangat ingin mencoba mengendari mobilnya.

"Saat ini lebih baik untuk lebih berhati-hati. Kalau terjadi sesuatu nanti, itu sudah akan terlambat. Tunggu lah sebentar, mereka akan segera datang, apa kamu ingin mendengarkan musik?" Alex menyalakan audio.

Tania mencondong ke arahnya dan mendekatinya "Suamiku, aku ingin mendengarmu bernyanyi untukku."

"Oke, lagu apa yang ingin kamu dengarkan?" Alex langsung menjawabnya, bernyanyI kan? itu sepele.

"Aku juga tidak tahu lagu apa yang bagus, kamu menyanyi saja sesukamu, aku akan menyukainya." Tania juga tidak punya lagu yang ia sukai. Ia hanya ingin mendengarkannya bernyanyi dan melewati saat yang membosankan ini.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menyanyikan lagu yang lebih santai, oke?" Alex juga mendekatinya, ia berpikir, lalu ia bernyanyi dengan sangat alami, itu adalah sebuah lagu bahasa Inggris, Tania belum pernah mendengarnya, ia juga tidak tahu nama lagu itu, tetapi ia bernyanyi dengan sangat merdu, bernyanyi dengan lembut dan sesuka hatinya, itu seperti kepingan salju di luar jendela, ringan tanpa berat sedikitpun, lalu terasa ramai dalam sekejap!

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu