Terpikat Sang Playboy - Bab 293 Ketika Sedang Bermesraan, Tiba-tiba Nenek Sihir Datang!

Setelah menutup telepon, Tania membalikkan tubuhnya, mengakui secara terang-terangan “ketika keluar tadi, aku tidak memberitahu mereka bahwa aku akan menginap, takut mereka khawatir, lagi pula kamu juga tahu bahwa dalam kamar pasien tidak bisa tidak ada orang”.

“Aku tahu!” Alex menganggukkan kepala, ekspresinya datar, hal ini juga merupakan hal yang mengakibatkan mereka berkontradiksi “Jika hari ini memang datang untuk berbaikan denganku, maka dalam hati kamu juga sudah tahu apa yang harus dilakukan kan”.

Tania duduk diatas sofa, menundukkan kepala dan melihat kedua tangan berkata “Sebenarnya, aku juga belum memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini, hanya saja setelah mendengar perkataan kakak ipar hari ini, aku merasa bahwa aku tidak berdiri diposisimu, jadi memikirkannya lagi demi kamu, lalu saat otak sedang panas, langsung datang” Sambil mengatakannya, Tania memberanikan diri untuk mengangkat kepala “Alex...., Aku benar-benar tidak ingin jarak kita semakin jauh, kemudian selesai begitu saja, aku juga tahu, hari ini aku datang mencarimu sebenarnya sudah menurunkan harga diriku, namun aku tidak ingin kehilangan dirimu, sungguh”.

Alex dibuat terkejut dengan perkataan ini, Tania adalah orang yang sangat sombong, orang yang sangat arogan, dia tidak akan menundukkan kepala kepada orang lain dengan mudah, dia adalah wanita yang menganggap harga dirinya lebih penting dibandingkan nyawanya sendiri, membuat dia untuk menurunkan harga dirinya terlebih dahulu adalah hal yang mustahil, jika benar-benar ingin menyerah, untuk apa dia menyulitkan dirinya sendiri.

Jika mengatakan tentang watak, watak mereka sangat mirip, jadi Alex bisa mengerti seberapa besar keteguhannya.

Alex berjalan mendekati Tania, kemudian memeluknya dengan rasa penuh terima kasih “Maaf, maaf, aku benar-benar seorang bajingan, aku membuat kamu melewati hari dengan dipenuhi rasa cemas, sangat menderita, kamu tidak menurunkankan harga dirimu, akulah yang seharusnya merasa malu, sebagai seorang pria, aku sangat keji, tidak memahami kamu, selalu membuat kamu merasa tidak senang, aku tidak berhak untuk mengatakan aku mecintaimu”.

“Bukan begitu” Tania mendorong Alex menjauh sedikit, lalu menatapnya “Aku sedang mengkritik diri sendiri, aku juga ada salah, tidak seharusnya aku tinggal di rumah sakit dengan wajah cemberut terus-menerus, mendinginkanmu, yang kamu katakan benar, walaupun Vincent tidak bisa sadar, kita tidak perlu mengacaukan kehidupan kita, kita masih harus menikmati hidup dan hidup dengan baik”.

“Apakah kamu benar-benar berpikiran seperti itu” Alex membelai rambut Tania “Beberapa waktu ini, aku juga sudah berpikir dengan tenang, jika menyuruh kamu untuk sama sekali tidak memperdulikan Vincent, kamu juga tidak akan bisa melakukannya, karena kamu merasa bersalah, rasa bersalah ini akan terus menghantuimu hingga dia sadar, jika menarik kamu secara paksa, hanya akan menambah beban dalam hatimu, aku juga tidak ingin melihat kamu merasa tidak tenang terus, aku akui bahwa suasana hatiku juga sangat mudah berubah, juga tidak bisa menjamin setelah mengatakan hal ini hari ini, kedepannya aku tidak akan merasa cemburu lagi, tapi aku bisa menjamin bahwa aku tidak akan tidak memperdulikanmu selama setengah bulan lagi, paling-paling aku hanya akan emosi sebentar, lalu melupakannya”.

Tania merasa hatinya hangat, merasa tersentuh, “Jadi kamu sudah menemukan cara untuk menyelesaikan masalah ini?”

“Mungkin kamu bisa berunding dengan Johan dan Levita sebentar, untuk hari Senin Rabu Jumat, kita yang akan menjaganya, hari Selasa Kamis dan Sabtu mereka yang menjaganya, untuk hari Minggu kita bergiliran menjaganya, aku pikir dengan begini mereka tidak akan menolaknya, Tania, sudah saatnya bagi kita untuk menerima kenyataan, kembali ke kehidupan kenyataan, lagi pula mungkin saja, besok dia sudah sadar, bukankah seharusnya kita berpikiran positif?” Alex mencium wajah Tania, membujuknya dengan suara lembut.

Jika bisa berkomunikasi dengan baik, maka tidak akan ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, masing-masing orang mengalah, maka semua orang bisa berbicara dengan lepas, jika tidak ada yang mau mengalah, akhirnya kedua belah pihak akan mengalami kerugian.

Tania tidak segera menyetujuinya, setelah mempertimbangkan kemungkinan keberhasilan cara ini, akhirnya Tania menganggukkan kepala sambil tersenyum “Baiklah..., melakukannya sesuai dengan yang kamu katakan, aku pikir dengan begini, hati semua orang akan merasa lebih baik”.

“Benar, dengan begini hatiku juga merasa lebih baik” Alex memeluk Tania dengan rasa puas, mencium aroma rambutnya membangkitkan gairah Alex “Kita mandi dulu, melakukannya diatas pasir tadi membuat tubuh kita sangat kotor” Tangannya mulai berkeliaran di tubuh Tania.

Tubuh Tania bagaikan heroin yang membuat Alex ketagihan.

“Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu” mana mungkin Tania tidak menyadari bahwa Alex sudah mulai bergairah, mendorong Alex, kemudian Tania keluar dari pelukannya dan berlari kedalam kamar mandi, lalu mengunci pintu.

“Wei....., jangan menganggapku sebagai orang asing, bagaimana jika kita mandi bersama, ayolah, buka pintunya” Alex mengetuk pintu dari luar, berpikir dalam hati lumayan cepat juga kaburnya.

“Aku ingin mandi dengan baik-baik, tidak ingin menjadi semakin kotor” Tania tidak ingin melanjutkan pertempuran dipantai tadi dalam kamar mandi, dia melepaskan pakaiannya yang kotor dan mandi dengan tenang.

Ketika kedua tangannya menyentuh daerah selangkangannya, rasa kebas yang tadi membuatnya merasa tidak tahan, dalam otaknya terdapat gambaran yang tidak pantas.

Dalam ruangan penuh uap air, wajahnya memerah, ketika Tania menyadari apa yang sedang dia pikirkan, dia segera menepuk wajahnya dengan kencang “Tania, kamu mesum sekali”.

Keadaan Tania sekarang sama seperti apa yang orang-orang sebut sebagai terbakar oleh gairah.

Alex yang sedang bimbang harus masuk kedalam atau tidak itu sedang menunggu di depan pintu kamar mandi, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka sedikit, dari celah itu ada sebuah tangan yang menariknya masuk kedalam.

Uap air yang menyebar dalam kamar mandi membuat kamar mandi bagaikan dunia dewa, Tania berdiri disana tanpa mengenakan apapun, menahan Alex di dinding, melepaskan kancing bajunya, bagaikan siluman yang menghembuskan nafas di wajah Alex, tangannya yang lembut itu menarik resleting celana Alex “Bukankah tadi kamu mengatakan ingin mandi bersama, ayo” Jari tangannya berkeliaran didada Alex, hembusan nafasnya bagaikan anggrek.

Saat ini, Alex yang telah memiliki banyak pengalaman dalam peperangan pun mulai memiliki reaksi, apakah ada hal sebaik ini? Wanita ini sungguh berubah dengan cepat, beberapa waktu yang lalu Tanialah yang menjadi "korban", sekarang dia sendiri yang menjadi "korban".

"Apa yang mau kamu lakukan" Tanya Alex dengan penuh hasrat.

"Bagaimana menurutmu...." Tania bertanya kembali, menggunakan lidahnya untuk menjilat bibir Alex, membalikkan tubuh dan masuk kedalam bilik mandi.

Bagaikan seekor serigala yang menghampiri mangsanya, Alex segera menghampiri Tania, membalikkan keadaan, menahan Tania di tengah air yang sedang mengalir, tidak lama kemudian terdengar suara yang membuat wajah orang memerah.

Setelah melakukannya dengan liar semalaman, akhirnya mereka selesai dan tidur, bahkan pinggang Alex pun terasa pegal, apalagi Tania, namun Alex tetap merasa bangga ketika melihat kepuasan di wajah Tania.

Ketika bangun di pagi hari, pinggang Tania sangat pegal hingga tidak bisa bergerak.

Disamping Alex menertawakan Tania "Haiya, pinggangku, tahukah kamu bahwa kemarin malam kamu hampir diperas kering olehku, menjadi seorang pria sungguh tidak mudah, namun asalkan bisa melayani istri dengan baik, maka lelah sedikit juga tidak apa".

Dibawah sinar Mentari dipagi hari yang sangat indah, Wajah Tania memerah bagaikan tomat "Aku... mana ada?"

"Ada orang yang tidak ingin mengaku setelah melakukannya, siapa yang menahan tubuhku dibawah, dan membullyku, siapa juga yang......" Alex merasa wajah Tania yang memerah karena malu sangatlah lucu, jadi dia tidak lagi mengganggunya.

"Sudah, diam, jangan mengatakannya lagi...." Tania menutup mulut Alex agar dia tidak mengatakan apa-apa lagi, Tania duduk diatas tubuh Alex, posisinya sangat menggoda.

Ketika mereka sedang bermain sambil tertawa, tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar dengan lebar, sebelum orangnya masuk, suaranya terdengar terlebih dahulu "Alex, mama mau memberitahu kamu sebuah kabar ba......."

Anlice berdiri didepan pintu, berdiri tercengang ditempat setelah melihat wanita telanjang yang duduk diatas tubuh anaknya, menarik nafas panjang.

Tania dan Alex merasa sangat canggung hingga terdiam disana, untung saja masih ada selimut yang menutup tubuh mereka, jadi tidak semua bagian tubuhnya terlihat.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu