Terpikat Sang Playboy - Bab 430 Seperti Seekor Kangguru

Yang lainnya juga berdiri dan pergi bersama, Liona dengan penuh perhatian mengambilkan topi dan selimut untuk menyelimuti kakek.

Di luar vila, dari puncak gunung hingga ke kaki gunung, dalam kegelapan tiba-tiba terlihat percikan keemasan menyala. Para pelayan, penjaga keamanan, pengurus rumah, dan semua orang di Taman cermin bergerak, mereka memegang kembang api kecil yang murah, mereka menggerakkannya, tertawa, kembang api itu bergerak mengikuti arah gerakan mereka, percikan cahaya itu berubah menjadi berbagai bentuk yang berbeda, itu seperti yang diingatan kakek.

"Bocah nakal, kakek sudah begitu tua dan hanya bisa duduk di kursi roda. Kamu merayakannya dengan begitu besar-besaran, apakah kamu ingin membuatku mati terkejut?" Kakek sangat senang, terlihat air mata di matanya.

"Kakek, kamu sudah melewati banyak rintangan, kamu tidak akan mudah mati terkejut. Apakah kakek suka? Ini adalah kejutan yang kami siapkan secara khusus untukmu." Alex mengeluarkan kembang api dari bawah, menyalakannya, dan meletakkannya di tangan Kakek "Bukannya kakek bilang sekarang seperti anak kecil, kalau begitu jadilah seperti anak kecil, ayo bersenang-senanglah. "

Tania juga mengambilnya satu dan menyalakannya "Sepertinya itu sangat menyenangkan, Nico, paman, apakah kalian ingin bermain juga?"

"Tentu saja." Nico tertawa dan mengambilnya segenggam, yang lainnya juga mengambil beberapa kembang api dari bawah, dan menemani kakek bermain, menghidupkan kembali masa kecilnya yang indah. Ingatan dan kenyataan bersatu, dan ingatannya itu menjadi lebih jelas dan lebih indah.

Setelah jam 12 malam, sesuai dengan kebiasaan lama, orang-orang akan menyalakan petasan, Keluarga Alex sudah tidak menyalakan petasan selama bertahun-tahun. Hari ini, mereka sengaja membeli petasan dan menyalakannya.

Pada pagi hari pertama Tahun Baru Imlek, matahari bersinar, karena mereka merayakannya sampai larut malam, jadi pada hari itu mereka semua tidur sampai jam 10 baru bangun.

Tania mengenakan satu set pakaian merah. Itu baru saja dibelinya seminggu yang lalu, tetapi sekarang pakaian itu sudah tidak bisa dikenakan olehnya. Dia berdiri di depan cermin dan mengeluh "Apa yang harus aku lakukan, jika baju ini tidak dikancing itu akan terlihat jelek, tubuhku mengembang dengan terlalu cepat, jika terus begitu, aku akan menjadi babi. "

"Menjadi babi itu normal, karena di dalam perutmu ada dua babi kecil" Alex berpakaian rapi, ia berjalan mendekat, memeluknya dari belakang, dan membelai perutnya yang menjulang tinggi itu.

"Sana pergi" Tania menyangganya dengan sikunya "Seharusnya membiarkan kalian para pria untuk hamil dan melahirkan anak. Kamu lihat aku sekarang, tubuhku sudah berubah total, aku terlihat seperti bibi-bibi, dan ada dua bintik di bawah mataku. Sedangkan kamu? Kamu masih sangat tampan, ini tidak adil, sangat tidak adil. "

"Hehe ,," Alex tersenyum cerah, ia memiringkan kepalanya dan mencium mulut kecilnya yang karena ketidakpuasannya dan mencibir itu "Kok tidak adil, walaupun kamu berubah menjadi bibi-bibi, suamimu yang tampan ini juga akan selalu mencintaimu. Apa artinya dua bintik itu? Aku merasa itu membuatmu terlihat lebih imut. "

"Kamu sangat pandai berkata-kata, siapa yang akan percaya padamu?" Hati Tania terasa sangat manis dan ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya, tetapi wajahnya masih saja cemberut.

Alex membalikkan tubuhnya "Istriku, apa yang aku harus lakukan untuk membuatmu percaya akan kesetiaaan ku pada mu? Apakah perlu aku mengeluarkan hati ku dan menunjukkannya pada mu, kamu baru bisa percaya?"

"Tidak perlu terlalu sadis seperti itu, selama kamu dapat terus ingat akan cintamu padaku ini, bahkan jika kamu tidak mencintaiku lagi suatu hari nanti, kamu juga harus memaksa diri mu untuk terus mencintaiku, itu saja sudah cukup" ujar Tania dengan arogan.

Alex menghela napas "Sepertinya itu tidak lebih baik,,,,."

"Apa yang kamu katakan? Apakah kamu ingin memakan tinjuanku?" Tania mengarahkan tinjunya ke arah Alex, mengancamnya dan menakutinya.

"Aku menyerah, tenang saja, aku akan selalu mencintaimu, situasi seperti itu tidak akan terjadi, tidak peduli 20, 30, 50 tahun yang akan datang dan walaupun kita sudah berubah, kamu akan selalu menjadi orang yang paling penting di hatiku, seperti Kakek, bahkan sampai usianya 80-an tahun, ia selalu mengingat nenek dalam hatinya " kata Alex dengan lembut, ia menatapnya dengan penuh kasih sayang.

Harus diakui hati Tania sangat tersentuh "Suamiku, kamu juga orang yang terpenting di hatiku, dan aku akan selalu mencintaimu."

"Istriku, aku sangat ingin mengajukan sebuah pertanyaan padamu, aku di tempatkan di posisi pertama, itu adalah fakta yang tak tergoyahkan. Kalau Vincent, dia di tempatkan di posisi ke berapa? Bukan di belakang ku bukan?" Alex memandangnya dengan curiga, dan bertanya padanya.

"Pertanyaanmu ini sangat membosankan, jadi aku menolak untuk menjawabnya." Tania mendorongnya menjauh, berbalik, senyum cerah muncul di wajahnya, kadang-kadang memberinya rasa tegang, itu bukan hal yang buruk.

Alex yang dibelakang sangat panik, ia berteriak "Diposisi keberapa?"

"Aku tidak akan memberitahumu, ini adalah rahasiaku" Tania menyeringai sambil tersenyum.

"Apa ,, apa? Rahasia !! Kapan Vincent menjadi rahasiamu? Masalah ini menjadi serius sekarang." Alex sangat panik.

Tania mengganti pakaian lain, mengenakan syal dan sarung tangan. Dia menepuk wajahnya yang tampan dan menariknya keluar "Aku pikir itu tidak serius sama sekali. Itu karena kamu terlalu banyak berpikir. Tahun Baru Imlek seperti ini, jangan cemberut, ayo jalan, pergi menyapa yang lainnya".

"Ku beritahu padamu, Vincent, kamu harus menempatkannya di belakangku dan anak-anak, sekitar di posisi 10an atau lebih, aku baru dapat merasa tenang." Alex tidak mau melepaskan pertanyaan ini.

"Hei—— suamiku, kamu harus lebih percaya diri oke? Jangan gugup seperti itu." Tania berkata begitu, tetapi sebenarnya dia benar-benar menikmati proses kecemburuannya itu.

"Bagaimana aku bisa tidak gugup? Tiba-tiba musuhku menjadi rahasia di hatimu, jika itu kamu, apakah kamu akan menerimanya?" Ujar Alex.

Tania tidak berbicara, ia berpura-pura bodoh "Suamiku, bagaimana kalau aku mengenakan ini? Bagus tidak?"

"Apapun yang kamu kenakan sekarang, kamu tetap saja terlihat seperti kangguru." Alex melihat ke atas dan ke bawah dan mengatakannya dengan jujur, itu hukum untuknya karena tidak mengatakan rahasianya.

"Dasar, kamu lah seekor kangguru" Tania terkejut dan memukulnya dengan keras. Dia sekarang baru tahu bahwa dia seperti seekor kangguru.

Ketika mereka keluar dari villa, Nico juga baru saja keluar. Tania berjalan mendekatinya dan menahannya, ia diam-diam bertanya "Nico, katakan yang sebenarnya, seperti apa tampangku sekarang? Jangan berbohong padaku, aku ingin mendengar sesuatu yang Jujur, kalau tidak, aku akan tidak bahagia? "

"Seperti apa?" ​​Nico sedikit bingung "Maksudmu seperti seekor binatang?"

"Apakah aku sekarang mirip binatang?" Tania hampir pingsan.

Nico begegas melambaikan tangannya "Tentu saja tidak, tetapi kamu bertanya pada ku tampangmu seperti apa, dan aku tidak tahu apa maksudmu itu?"

"Okelah kalau begitu, aku tidak seperti apapun benar tidak?" Tania melirik ke Alex, di seluruh dunia ini hanya dia lah yang merasa ia seperti kangguru.

Tetapi dia senang terlalu awal, Nico berbisik padanya "Jika ingin mengatakan kamu mirip sesuatu, sepertinya kamu mirip kangguru Australia."

"Haha ,,,," Alex tertawa terbahak-bahak di belakang.

Tania langsung melihat Nico dengan pandangan mata berduka, dan dia segera menjelaskannya "Kakak ipar, kamu bilang aku harus jujur, kalau tidak kamu akan tidak bahagia, kamu jangan marah."

"Aku pikir aku sekarang tidak perlu berjalan lagi, aku seharusnya berjalan dengan melompat" Tania benar-benar ingin membunuh mereka berdua.