Terpikat Sang Playboy - Bab 404 Kamu Dekat Dengan Seorang Wanita, Aku Juga Dekat Dengan Seorang Pria!

Wajah Fredy Wen menjadi abu-abu gelap, memandang Mirna dalam waktu yang lama, lalu memuntahkan sebuah kata “Permisi” kepada Liona lalu dia berbalik badan dengan tajam dan pergi.

Mirna melihat dia sudah pergi, pasti pergi menyusul rubah itu, dalam hatinya merasa sakit seperti ditusuk pisau. Terhadap bayangan belakangnya ia memarahinya : “Dasar kamu jahat, aku berubah pikiran sekarang, setelah bayi ini lahir aku tidak akan menyerahkan kepada ayah seperti kamu. Kamu pergi saja dengan siluman rubah itu, setelah aku lahiran, aku akan pergi mencari satu lagi yang lebih baik dari kamu, dasar gunung es dingin, muka datar, iblis, pergi mati saja kamu, aku tidak mau melihatmu lagi, Wuuuh…” Tiba di akhir kata, dia menangis banjir.

Fredy Wen tidak berbalik badan, tapi menggenggam tinjunya lebih erat sambil berjalan keluar dari ruang bunga.

Alex ingin sekali menutup mulut Mirna, sebagai sesama pria, dalam hatinya masih ada rasa kasihan kepada Fredy Wen. Hari ini mukanya sudah sangat dipermalukan, tentu saja dia tidak akan berani mengatakan itu, kalau tidak dia akan mati tenggelam oleh air liur cibiran para wanita.

Oleh karena itu, rencana tidak akan pernah mengikuti perubahan. Dari awal situasi sudah tegang, tidak mungkin bisa dibicarakan baik-baik, lagian Fredy Wen juga, kenapa malah bawa “bom” datang ke sini.

Tania menghampiri Mirna dan memeluknya “sudah, jangan nangis lagi, kita pulang dulu saja. Lihat, semua orang sedang melihat kamu nangis sendirian, ayo kita pergi.”

Mirna dibawa keluar, Liona tersenyum dan berkata “Ini hanya terjadi masalah kecil, para tamu undangan jangan terganggu, lanjutkan saja menikmatinya, jangan merasa sungkan.”

Para tamu pun bubar, Alex dan Nico berdiri bersama, melihat Tania membawa Mirna berjalan keluar, mereka baru menarik kembali pandangan mereka.

“Mari kita berada di sini lebih lama lagi dan pergi melihat yang lain. Aku prediksi aku juga akan sulit melewati malam ini, Alex teringat kejadian tadi tentang sikap Tania yang aneh, pasti tidak akan memberikan dia makan buah yang bagus.

“Itu namanya kamu cari perkara sendiri, sudah tahu ipar sepupu sudah mau datang, kamu masih banyak tingkah dengan wanita, keberanianmu cukup besar.” Nico bukannya mengasihani dia, malahkan menyalahkan dia.

“Banyak tingkah kepalamu, aku hanya bersikap ramah tahu tidak? Dia itu tamu, aku adalah tuan rumah, apakah aku harus mengusir dia keluar? Sungguh wanita dengan prajurit susah menyatu dengan baik. Dia itu tidak masuk akal.” Alex bergumam dengan nada rendah.

Nico tertawa “Saudaraku, kamu bicara denganku di sini juga tidak ada gunanya, kalimat terakhir itu, kamu pergi bicarakan dengan ipar sepupu sana, kamu itu kan pria sejati.” Dia menepuk pundaknya.

“Aih--, hidup ini sangat menyedihkan” Alex berpikir jika tidak mempan mengatakan kepadanya, maka besok, lusa, dan seterusnya tidak akan ada kehidupan lebih baik lagi.

Tania membawa Mirna kembali ke kamar, sepanjang jalan Mirna menangis terisak-isak.

Duduk di ruang tamu, Tania menyerahkan kotak tisu kepadanya dan dia menyeka air matanya dengan tisu sambil berkata “Se,,, sekarang dia pasti sedang membujuk wanita itu, ke,, kemudian dia membujuknya, dan terus membujuk lalu bujuk sampai naik ke atas ranjang. Tadi harusnya aku mencegahnya, tidak membiarkan dia pergi baru benar. Ini malah kasih murah kepada rubah itu. Aku sangat bodoh, kenapa memarahinya, aku pasti gila, se,,, sekarang sudahlah. Dia sudah tidak mau denganku lagi, bagaimana ini, aku mau suami, ayah dari anak ini.”

Tania mendengarnya sangat bingung “Mirna, kamu sungguh "begitu mencintainya?”

“Iya, ya, aku sungguh mencintainya, kamu bantu aku hubungi dia, suruh dia datang, boleh tidak? Tadi akau dibikin emosi olehnya, aku tidak mau dia menemani wanita lain, aku tidak mau.” Mirna tadi sudah puas marah, setelah pikir kembali kemudian dia menyesal.

“Aku harus mengatakan, Mirna, kamu itu sungguh lemah. Kalau keras yang keras sampai akhir, mana ada lembut begitu cepat, sekarang kalau kamu memohon dia datang menjemputmu, kedepannya kamu lebih tidak ada tempat lagi. Dengarkan aku, tidak sampai 2 hari, dia pasti akan datang, pada saat itu kamu masih harus memasang sedikit harga, posisi wanita dalam hati pria, itu harus wanita yang memperjuangkannya. Pria itu semakin gampang mendapatkan semakin tidak tahu bersyukur.” Tania menenangkan dia sambil menanamkan pemikirannya.

“Kalau dia tidak datang? Kalau tidak datang, bagaimana? Dia pasti membenciku, dia juga tidak mencintaiku, sekarang ini malah kebagusan kasih dia kesempatan. Aku ini sungguh bodoh.” Mirna dengan sakit hati kemudian menangis lagi.

Tania sungguh dibuat kecewa olehnya “Begini saja, kalau lewat dua hari dia tidak datang, aku akan menghubunginya datang ke sini, ok tidak?”

Mirna tidak bicara beberapa saat, lalu menganggukkan kepala, kemudian ia berdiri dan berjalan ke lantai atas. Tania mengerti sekarang semua kata-kata menghibur dia tidak ada gunanya, sekarang hatinya sangat berat, bukan sepatah kata bisa mengubah suasana hatinya kembali baik. Yang dia mau adalah kehadiran Fredy Wen membujuknya dengan kata-kata lembut.

Dalam hati seorang pria, harga diri lebih penting daripada apa pun, tapi apakah dia tidak tahu yang sungguh menjalani hidup bersamanya, memberikan kebahagiaan kepadanya itu bukan harga diri, tapi seorang istri yang selalu setia berada di samping menemaninya.

Ketika Alex dan Nico menyusul ke sini, Tania baru saja mau pergi. Akhirnya mereka masing-masing berjalan keluar.

“Dia tidak apa-apa kan?” Nico bertanya.

“Mungkinkah tidak apa-apa? Dari tadi dia menangis, ribut ingin aku menghubungi Fredy Wen datang, tapi aku lihat dia begitu sungguh menyukainya, mencintainya, sedangkan Fredy Wen? Sungguh hati yang keras.” Tania menghela nafas.

Alex berada di samping “Ya tidak bisa juga berkata seperti itu, pria juga ada batasnya. Mirna membuatnya begitu malu di hadapan banyak orang, dia juga sangat marah. Lagipula kepribadian orang seperti dia, mana mungkin mau datang baikan? Dia sudah menghafal sifat Mirna, mungkin sedang menunggu dia pulang dengan nurut.”

"Kemarahan macam apa yang dimilikinya, dibelakang seorang istri yang hamil hampir 9 bulan lalu berselingkuh di luar? Dia masih ada alasan untuk marah? Ini hal yang wajar ya? Logika apa yang kamu pakai? Kamu sebenarnya berpihak di sebelah mana sih, Alex?” Tania dengan sekuat tenang mencubit pinggangnya dan berkata dengan emosi.

“Ao—” Alex merasa sakit dengan cubitannya “Tenagamu kuat sekali, aku ini suami kamu loh.”

“Iyakah? Kamu masih tahu kalau kamu ini suami aku. Aku kira kamu lupa kalau sudah punya keluarga, wanita itu begitu dekat, badannya pasti wangi ya, aku lihat kamu begitu mabuk olehnya, sungguh menyalakan api besar, Ya kan?—” Tania tersenyum, matanya seperti obor.

Nico menutup mulutnya dan tersenyum “Aku sudah sampai rumah, ipar sepupu kamu urus dia baik-baik. Terhadap suami harus lebih keras.” Dia membuat gerakan menyeka lehernya.

Alex mengayunkan tinjunya ke arahnya, dasar tukang tuang minyak ke bara api.

Tania menyeret dasi kupu-kupu Alex dan menyeretnya ke rumah, sampai di lantai atas lalu mendorongnya ke sofa.

“Istri, kamu dengarkan dulu penjelasanku, aku dengan wanita itu tidak ada hubungan apa-apa. Dia itu tamu, aku hanya tuan rumah yang menyambutnya , itu saja.” Alex melakukan langkah pertama duluan.

Tania tertawa dingin “ Alex kamu pikir aku ini idiot ya, dibawah kelopak mataku, begitu senangnya dengan siluman itu, sedikit lagi sudah mau pelukan, tuan rumah sepertimu sangat baik terhadap tamu ya, dia memberikan signal kepadamu, dada lapang kamu sudah bersiap-siap kan? Aku tadi berpikir, selalu saja mengaturmu seperti ini, sungguh tidak berarti. Lain kali begini saja, kalau kamu mendekati satu wanita, maka aku juga mendekati satu pria, mari kita berlomba, siapa yang lebih laris, bagus tidak?”

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu