Terpikat Sang Playboy - Bab 57 Menahan Kepalan Tangan!

Suara langkah kaki yang terburu-buru diluar berubah menjadi mengejutkan.

Tania rasanya sudah hampir gila, ia tidak bisa terlihat seperti ini didepan orang-orang, bahkan ia tidak boleh dilihat oleh siapapun.

Pintu kamar dibuka oleh orang, suasana hati Alex yang sedang ditutupi oleh awan hitam melihat dua orang berciuman, amarahnya pun langsung memuncak ke kepalanya, ia tidak mengucapkan apa-apa langsung menarik Vincent yang berada diatas kasur, ia langsung melepaskan pukulan kepadanya.

Dia yang sedang berapi-api, sungguh bukan sekedar besar, ini seakan telah membakar sekujur tubuhnya.

Vincent menggerakan kepalanya sedikit kesamping dan menghindar dari pukulan itu, "Aku bukan selalu memberimu kesempatan untuk memukulku dengan berdiri diam dan bodoh tatapan matanya yang dingin dan puas melintas, dan mengenai Alex, ia mengangkat lututnya dan menendang perut Alex dengan kencang.

Alex tidak bisa berkata apa-apa saking panasnya, ia langsung menyerangnya dengan kuat, mendorong Vincent "Hari ini kamu jangan pikir untuk bisa keluar dari pintu itu hidup-hidup."

"Hahaha, topi hijau begitu cantik, jangan marah seperti ini, pada awalnya istrimu yang mengundangku kemari, kalo bisa dibilang, ini adalah tempat yang sangat tepat untuk selingkuh." Vincent tertawa meledek, sengaja menusuk Alex.

"Kamu bicara sembarangan Vincent, kamu jangan coba untuk menjebak saya" Tania menutup dadanya, ia tertawa mendengar perkataan Vincent, dan berbicara berteriak.

"Baby, sudah terjadi seperti ini, jangan kamu menolak untuk mengakuinya, kita sudah tertangkap basah di ranjang, seharusnya kita jujur padanya" dasar pria brengsek tidak tau malu.

Kepala dan tangan Tania sudah meluncur pada badan Vincent, seperti sedang menggaruk, tetapi Vincent menahan tangan Tania "Percuma kamu mau berpura-pura, suamimu tidak akan memercayaimu, bercerailah dengannya."

"Aku tidak akan bercerai dengannya, tidak akan mengabulkan permintaanmu" Vincent menghempas tangannya, Alex berjalan keluar "Suamiku, aku-"

"Plak!"

"Sialan, jangan kamu salah sangka tentang kasur" Alex telah memandangnya rendah, dalam hati ia sangat panas, dan saat ini di mata Alex, Tania terlihat seperti serangga busuk yang membuatnya jijik, itu membuat hatinya sungguh sakit.

Suara pukulan telapak tangan terlepas kepada wajah Vincent, tamparan kali ini sangat keras, bahkan bibirnya mengeluarkan sedikit darah.

Vincent menoleh ke satu sisi, ia terdiam, pikirannya kosong, wajahnya panas seperti terbakar, hatinya seperti es yang tipis, sangat lemah dan gampang retak.

Tania merunduk dan menatap kebawah, ia menahan napasnya, kali ini ia tidak bisa mengeluarkan napasnya, karena kejadian tadi memang benar adalah kesalahannya, tatapan Alex yang tajam membuat Tania merasa tidak ada alasan lain, dengan ini baru Tania dapat merasa susah dan malu.

Tatapan Vincent berubah menjadi semakin dingin, sepasang matanya menatap Alex dengan tatapan sadis "Bawalah wanita mu keluar, dasar pria tidak berguna, bisa-bisanya menyerangku."

"Kalau kamu mencari mati, aku akan mengabulkannya" Alex penuh dengan amarah, malam ini sudah cukup menerima hal yang paling memalukan di hidupnya, dan sakit hati serta malu yang telah diperbuat oleh wanita ini, dia tidak akan melupakannya."

Alex menarik kerah Vincent, memukulnya sampai mati, Vincent juga menyerang balik, kedua orang itu saling bertukar pukulan, tidak lama kemudian, wajah tampan mereka bertanda, tidak ada yang mau berhenti, dua-duanya saling ingin membunuh.

Aroma darah di udara semakin keras.

"Hentikan ini, bisa tidak, Tania membalikkan badan, dan berteriak pada mereka, hati dia sangat kacau, ia rasanya ingin menghilangkan kedua pria itu.

Perhatian Alex teralih, Vincent mengambil kesempatan untuk langsung meninjunya.

"Tangkis-"Tania berkata dalam hati, ia langsung menghalangi Alex, pukulan dari Vincent tidak dapat ditarik kembali, dengan kencang mengenai dada Tania.