Terpikat Sang Playboy - Bab 445 Nama Ini Terlalu Feminin

"Itu benar. Bayi tumbuh besar setiap harinya. Kita tidak bisa selalu memanggil mereka bayi. Hari ini kita semua ada disini, jadi mari kita pikirkan bersama." Kebetulan Tania beberapa hari ini juga sedang memikirkan hal ini, ketika Nico mengatakan itu, itu persis dengan apa yang dia inginkan.

Alex memeluk bahunya dan tersenyum lembut "Jangan pikirkan lagi, aku sudah memikirkan nama untuk mereka. Putriku bernama Sianita, dan putraku bernama Santoso. Bagaimana, bagus?"

"Tidak apa-apa, itu cukup bagus, tetapi itu kurang menakjubkan" Tania mengatakan yang sejujurnya.

"Aku juga merasa begitu, nama itu lumayan bagus, tetapi rasanya terlalu biasa." Nico menyentuh dagunya "Daripada Sianita lebih baik memanggil nya Sinta, meskipun itu tidak terlalu istimewa, itu setidaknya lebih cocok dengan keanggunan nya, bagaimana menurut kalian? "

"Aku agak suka, dan aku merasa itu sangat murni." mata Tania bercahaya, ia sangat menyukainya.

Alex mengangguk "Itu tidak buruk. Panggil dia Sinta. Jika nama putra kita terlalu umum, nama apa yang bagus menurut kalian?"

"Bagaimana jika Dave?" Tania berpikir sejenak, dan berkata, ia menatap mereka untuk meminta pendapat.

"Apakah pantas seorang anak laki-laki diberi nama itu? Tidakkah itu terdengar terlalu feminin?" Ketika Alex mendengarnya, dia langsung terpikir akan seorang anak gadis, dan dia tidak begitu menyukainya.

Nico mengeja namanya dengan teliti "Aku pikir itu terdengar bagus, Dave. Nama ini maskulin dan feminin membuat orang merasa itu luar biasa, seperti perasaan yang diberikan pria kecil ini pada orang, sangat bagus, aku merasa nama itu sangat bagus, dan itu juga cocok dengan dirinya. Sekarang rasanya kurang seperti saudara laki-laki dan perempuan. Mungkin bisa panggil mereka Diva, Dave."

"Nama ini sangat bagus, Diva lebih baik daripada Sinta. Intinya namanya sudah cocok dengan nama adiknya. Aku memutuskan untuk memanggil mereka seperti itu." Tania cukup puas dengan hasilnya.

Tetapi Alex sangat tidak puas "Satunya Diva dan satunya Dave. Apakah aku punya dua anak perempuan? Anak laki-laki menggunakan nama itu, terasa sangat feminin."

"Lex, aku pikir nama ini terdengar cukup bagus, benar-benar bagus, aku merasa begitu, apakah pada akhirnya namanya mau digunakan atau tidak, kalian berdua lah yang memutuskan nya" Nico merentangkan tangannya dan berkata.

"Aku sudah memutuskannya, aku ibu mereka, aku berhak untuk itu" Tania menggunakan kekuatannya dan berkata dengan tegas.

Alex tidak punya cara lain lagi, dan berkata tanpa daya "Oke, baiklah kalau begitu panggil dia Dave! Siapa suruh kamu menyukainya, apa yang bisa aku lakukan".

"Tidak apa-apa, kelak kamu akan terbiasa mendengarnya" Tania tersenyum dan menyentuh wajah kecil putri dan putranya dengan senyuman cerah "Diva, Dave, ibu akan memanggil kalian seperti itu kelak. Nama kalian ini diberikan oleh Ayah, paman Nico, dan Ibu, kami bertiga membantu kalian untuk memikirkannya, bahkan jika kalian tidak puas, kalian juga tidak boleh mengubah nama itu. "

Alex mencibir "Kamu ini benar-benar ibu yang arogan, tidak bisa mendengarkan perkataan orang!"

"Apa yang kamu katakan?" Mata Tania menyapunya dengan dingin.

"Apakah aku mengatakan sesuatu? Apakah kamu mendengarnya? Mulutku bahkan tidak bergerak sama sekali, istriku tersayang" Alex berpura-pura bodoh dan melirik kekiri dan ke kanan.

"Huh! Kamu pintar" Tania tersenyum, ia terus menggoda sepasang anak di tempat tidur nya. Diva dan Dave bersama, bahu bersandar bahu, mereka melambaikan tangan kecil mereka, yang sepertinya ingin berkelahi dengan orang.

Mereka seperti tertawa kecil beberapa kali, kadang-kadang mereka melamun dengan bodohnya. Ketika mereka lapar, mereka memelintir wajah mereka dan menangis dengan mulut datar, tidak peduli seperti apa ekspresi mereka, mereka tetap terlihat sangat imut.

Alex, Tania dan Nico mengelilingi mereka, mereka mengobrol dan tertawa, dan dengan cepat hari mulai gelap lagi.

Saat bahagia selalu terasa sangat cepat berlalu.

Setelah Tania memberi Diva dan Dave minum susu, ia berbaring dan tertidur, Alex dan Nico menggendong mereka, dan keluar dari kamar dengan berhati-hati , mereka pergi ke ruang bayi yang sementara dibangun untuk mereka.

"Kak, aku akan melakuka operasi besar besok pagi, jadi aku tidak bisa begadang sepanjang malam, kalau tidak kamu telepon saja ibu mertuamu malam ini untuk datang." Nico telah menjadi ayah selama tiga malam berturut-turut. Untungnya akhir-akhir ini Ini semua operasi dilakukan disore hari, jadi dia bisa tidur sebentar di siang hari.

"Tidak bisa, aku lihat ibu mertuaku sudah cukup lelah di siang hari, ibuku sudah jatuh sakit, aku tidak mau dia juga jatuh sakit. Hanya satu malam saja, aku akan memikirkannya lagi besok." Alex menggendong putrinya, berjalan mengililingi kamar, ia juga mengantuk.

Bagaimana seorang pria tampan bisa berubah, jawabannya adalah karena merawat bayi!

Nico benar-benar ingin melepaskan mereka dan berlari keluar, tetapi dia juga bukan orang yang tidak bermoral "Alex, aku merasa ini bukan cara yang baik, menurutku kalau tidak besok biarkan para pelayan bergiliran menjaga mereka, kamu malam hari begadang, di siang hari tidak bisa fokus bekerja, selain itu, tubuhmu ini bukan terbuat dari baja, Lagipula, kamu juga tidak bisa terus menyeretku. "

"Humm, kalimat terakhir itu adalah intinya bukan?" Alex mencibir.

Nico mengakuinya "Anggap saja iya, tetapi kamu juga tidak bisa menyangkal apa yang aku katakan sebelumnya. Anak ini sangat berisik di malam hari, mereka sangat bandel."

"Pada awalya, aku benar-benar tidak punya pendapat tentang membawa bayi, tetapi sekarang, rasanya sangat tidak sabar untuk meluncurkan mereka ke luar angkasa, terutama di tengah malam. Aku benar-benar ingin tidur, tetapi ketika mereka masih sangat bersemangat, dorongan hati ini bahkan terasa lebih jelas. " Alex sepertinya sedang berbicara tentang sejarah sedih yang penuh dengan darah dan air mata.

"Aku mengerti perasaanmu, karena aku telah bersamamu selama tiga malam. Apakah begitu banyak pelayan di Taman Kaca hanya untuk ditonton saja? Kalau tidak, sewa saja pengasuh profesional untuk membawa anak-anak. Masalah ini akan terselesaikan. "

"Kamu biacaranya mudah, jika bisa dilakukan sejak awal, aku pasti sudah akan melakukannya, tetapi kakak iparmu tidak setuju akan itu, ia merasa anak-anak lebih baik dibawa sendiri, kelak mereka akan lebih dekat dengan kita, dengan begitu anak-anak akan dekat dengan orang tua."

"Tidak ada cara lain lagi. Gagasan kakak ipar sebenarnya benar, tetapi masalahnya kalian sudah menciptakan dua, dan mereka berdua adalah iblis kecil yang tak terkalahkan. Kalian juga harus bisa menyesuaikannya." Nico juga mengatakannya dengan tidak percaya diri

Di kamar yang sangat sunyi, hanya ada dua lelaki yang berjalan dari satu ujung ke ujung lainnya seperti robot, sampai lebih dari pukul satu dini hari, bayi yang mereka gendong itu tertidur di tempat tidur dan mereka juga tertidur bersama mereka.

Di bawah pengawasan ketat Siska, Tania akhirnya menyelesaikan masa pasca melahirakannya, dan dia juga berhasil menyelesaikan tugasnya. Ketika dia pulang, dia merasa lebih menyukai rumahnya sendiri.

Hal pertama yang dilakukan Tania adalah mencuci dirinya dari dalam ke luar dengan bersih, lalu berjalan ke luar pintu untuk berjemur di bawah sinar matahari, membiarkan cahaya hangat mengelilingi tubuhnya yang segar dan bersih itu.

Vincent berkunjung ketika anak-anak berumur satu bulan dan ia memberikan angpao yang sangat besar.

Tania mengundangnya untuk minum anggur bersama di usia anak-anak satu bulan. Ini adalah pertama kalinya keluarga Alex mengumumkan keluar, mereka telah melahirkan sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan. Mereka mengundang hampir semua teman dan kerabat.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu