Terpikat Sang Playboy - Bab 65 Sahabat Yang Lebih Bahaya Daripada ANGEL

Hati terdengar suara retakan yang sakit, seharian sore tidak kelihatan bayangan orangnya, ternyata pergi menemanin cewek lain.

Sepertinya tidak ada berpura akting dengannya, kayaknya benar nyata, makanya demikian, dia serasa semakin sakit, dari pada megang kelemahannya mengacam, mending ngomong dia emang dasarnya orang brengsek, tapi gak tahu mulai dari kapan, hati dia tidak bisa selampang dahulu lagi, sudah tenggelam hingga retak jiwa dan hatinya.

Baru ingin melangkah laki pergi, tapi kaki serasa dituang timah berat sekali.

Dari jauh taksi datang dan berhenti didepannya, dia segera masuk, tidak lagi menoleh arah hotel itu lagi.

“Mbak, mau kemana?”

“Pergi Perusahaan Even, oo…, tidak, sembarang keliling saja dulu”, Tania dengan lemas bersadar, pemandangan luar jendela dimatanya--mundur, bentuk, berbelok, mukanya penuh dengan air mata, dia tahu sendiri sudah nangis.

Kemarahan menghapusin cairan lemah ini, nangis apa, Tania kamu kenapa, perusahaan bangkrut, Ayah dan Kakak hampir masuk penjara saja, kamu tidak kelaur air mata setetes pun, terus sakarang kenapa, air mata kayak keran saja, sekali buka langsung buka.

Tidak bisa begini, dia tidak boleh membiarkan Alex berengsek itu seenak nya, mau sedih mau nangis, juga harus tunggu sampai selesai balas dendam baru lakuin.

“Pak supir, tolong memutarkan mobil ketempat tadi, cepat sedikit”

“Nona, jangan banyak cakap” Supir memutar mobil, berbalik mengendara.

Menekan emosi amarahnya, Tania masuk kedalam Hotel, datang ke resepsionis,”Permisi! Maaf bertanya 10 menit yang lalu, Ada seorang Bapak bernama Alex membuka kamar, berapa nomor kamarnya?”

“Mohon maaf, saya tidak boleh membocorkan informasi tamu”, Pelayan cewek dengan senyum dan sopan memolak.

Tania tahu kalau demikian terus tidak akan dapat hasilnya, sepertinya dia hanya berharap dengan dirinya sendiri, orang seperti dia, kalau buka kamar pasti milih kamar yang megah, paling tidak dia gedor kamar satu persatu.

Setelah menentukan keputusan, dia langsung naik ke lantai tertinggi, sambil menelepon dia, sambil menempelkan telingannya didepan pintu, dengar dari mana bakalan keluar suara.

Saat dia berkeliaran diam diam menempel telinga didepan pintu, terdengar suara kamar terbuka, Tania tidak bisa menahan berat badan terjatuh.

“Hati-hati…”. Orang yang buka pintu itu segera memeluknya.

Tania mengangkat kepala, melihat muka yang sangat tampang, alis mata yang tajam, rambut yang segar, aroma lelaki yang cukup tinggi, kelihatan sedikit tidak asing, seperti pernah ketemu.

Kemudian dia sadar, dibelakang lelaki itu ada dua orang cowok, salah satu dari mereka handphonenya berbunyi.

Dia menyerongkan badan melihat, Alex dengan ekspresi muka yang gelap berdiri disana, sampingnya didamping dengan cewek yang elegan, kulit yang elastis, cantik seperti peri, dia pertama kali mengerasakan bahaya.

“hmm…, Martin, mau sampai kapan memeluk istriku?” Alex bermuka hitam mengatakannya.

Martin segera melepaskan Tania, dengan canggung berkata, ” Ternyata kakak ipar, halo…”.

Tania berdiri tegap, dia senyum menjawab,”Hai!”, kayaknya masalah ini bukan seperti apa yang dia pikirkan, kali ini dia yang salah paham.

Berdiri disebelah Alex, dengan elegannya datang kemari, dengan lembut senyum,” Kakak, aku Linda, temannya Alex, sore ini baru dari paris pulang, Alex yang menjemputku, kamu tidak marah kan“.

Sahabat!!!!Hus!!!

Tania mengerasa, cewek ini dibandingin dengan angel lainnya lebih bahaya.