Terpikat Sang Playboy - Bab 296 Perempuan Jalang

“Terima kasih!”Tania tersenyum tipis berjalan menuju ke arah Vincent, setelah melihatnya dia beberapa waktu, lalu membantu dia menarik selimutnya ke atas.

20 menit kemudian, Tania mengambil tasnya lalu berjalan keluar dari kamar pasien. Lalu berjalan turun ke bawah, baru saja mobil Alex sampai. Perempuan itu membuka pintu masuk ke dalam mobil“Ayo jalan—”

Alex memutarkan mobilnya, pergi meninggalkan rumah sakit. Di jalan, dia memandangkan matanya ke sebelahnya “Jika marah nanti kamu jangan langsung main tangan. Saya hanya ingin mengatakan, selalu mengunakan kekerasan menyelesaikan masalah itu tidak terlalu baik.”

“Saya mengerti apa maksudmu, jangan khawatir saya tidak akan memukul orang, kali ini saya akan mengunakan akal sehat dalam menyelesaikan masalah. Bagaimana dengan kamu? Diam itu adalah emas, Jika hanya kamu hanya diam berdiri di sisiku itu sudah cukup. Jangan gugup santai saja.”Tania tahu pria sedang khawatir, pria itu sedang khawatir seperti yang terjadi dahulu dia akan memainkan peran selama satu setengah tahun, dan pada saat waktunya dia lagi-lagi harus kewalahan.

Tania ingin mengatakan padanya, dia yang sekarang tidak seperti dahulu yang mengerjakan sesuatu selalu mengunakan emosi, tidak memikirkan konsekuensinya. Tetapi jika saya pikirkan lagi, lebih baik saya mengunakan tindakan nyata untuk membuatnya percaya.

Taman Kaca.

Mobil Alex melewati Villanya, terus melaju ke arah gunung, Villa Anlice berada di bawah Villa kakeknya alex, Ibunya suka berenang, jadi ketika masuk ke dalam lalu bisa melihat kolam renang tanpa atap yang sangat indah, Villa juga terlihat sangat indah dan mewah. Dekorasinya bergaya Eropa membuat orang memandangnya dan menyeganinya.

Tania tidak pernah datang kemari, hanya tahu waktu Kakeknya Alex masih hidup, dia tinggal satu rumah dengan ibunya Alex.

Mereka masuk ke dalam, Anlice dan Stella sedang duduk bersama, mereka sedang meminum teh terlihat sangat anggun, sampai berbicara dan tertawa, Stella mengunakan mantel berwarna putih, memperlihatkan sepasang kaki yang ramping dan indah, rambutnya berwarna pirang, warna hijau gelap memberikan tampak misterius di matanya dan dari gerakan kedipan matanya membawa perasaan yang riang, tato yang berada di sudut matanya kupu-kupu perak yang berkilauan, itu merupakan tempat luka akibat dipukul oleh Tania.

Kucing Persia ini tampaknya terlihat lebih cantik daripada dia yang dulu! Apakah dia melakukan operasi plastik? Seingat saya wajahnya tidak begitu tajam, mulutnya tidak terlihat begitu berisi, Tania secara diam-diam berbisik di dalam hatinya.

Stella membuka matanya, melihat orang yang masuk dari pintu luar, seketika senyum di wajahnya menghilang! Bukannya dia bilang, dia sudah menceraikan wanita Tionghua itu, dan tidak menghubungginya lagi. Bagaimana mereka bisa datang bersama-sama? Saya pasti akan Menghancurkan wajah perempuan jalang itu, dendam ini pasti akan di balaskan.

“Bu-,Alex dan dia mengapa bisa datang bersama? Kamu seharusnya lebih memperhatikannya.”Stella bertanya kepada Anlice, tatapan matanya menyimpan dendam yang tersembunyi.

Anlice menghindar untuk bertatap mata dengannya, dia ingin memberitahu wanita itu, bahwa dia yang sekarang tidak memiliki alat untuk memaksanya lagi. Tetapi juga tidak ingin dia tahu, jadi sekarang hanya bisa menghindari pertanyaannya. Dia melihat ke arah pintu“Alex, kamu sudah pulang, ayo kemari duduklah.”

Alex mengandeng tangan Tania, duduk di atas sofa dengan senyum di wajahnya, tanpa mengatakan apapun!

“Bibi, warna wajahmu sekarang sudah sangat baik, atau karena Nona Stella sudah baikan .” Senyuman Tania terlihat begitu besinar, suaranya terdengar 100 kali lebih lembut dari biasanya.

Anlice mengelus wajahnya sendiri, dengan nada yang tidak lembut dan juga tidak marah berkata“Warna wajahku memang selalu terlihat sangat baik, bahkan tidak kalah dari kalian para gadis muda.”

Stella mengira Anlice akan memarahi Tania, jika tidak marah setidaknya menunjukan wajah yang tidak senang kepadanya, tetapi sikapnya yang sekarang membuatnya khawatir “Tentu saja. Bu, Jika perawatan saya seperti kamu saat ini, saya pasti akan sangat senang.”

“Anak ini sungguh bisa membuat orang senang. Aii, bagaimanapun tua memang tetap tua.”Anlice tersenyum hehe, Stella terlihat menyukainya.

Tania sudah bisa menduga percakapan mereka akan berakhir, saat Anlice dan Stella selesai berbicara, lalu dengan santainya perempuan itu berkata“Nona Stella! Saya beri tahu kamu, sepertinya sekarang kamu harus merubah nama panggilannya, kamu dan Alex sudah bercerai, seharusnya sekarang kamu memanggilnya Bibi. Jika kamu sekarang masih memanggilnya dengan nama ibu, takutnya orang lain bisa salah mengira bahwa kamu adalah kakaknya Alex, kamu sungguh cantik orang bisa salah paham. Pada saat itu, orang luar mengira Keluarga Alex masih memiliki satu anggota keluarga yang tidak terurus dan berkeliaran di luar, jika kabar itu tersebar keluar sungguh tidak enak di dengar.”

“Saya suka memanggilnya ibu, kenapa kamu mau mengurusiku perempuan jalang.”Wajah Stella seketika tertarik kencang.

Tania menghela nafas“Jika Nona Stella tidak mau menerima kata-kata tersebut, juga tidak perlu memaki orang, Kata-kata kotor sungguh tidak cocok untuk wanita cantik dan murah hati sepertimu, kamu seperti itu juga membuat wajah bibi berubah masam. Dia selalu memujimu karena selalu bersikap sopan dan mengerti dasar dari rukun keluarga.”

“Kamu memang Wanita jalang, dasar barang murahan, tumbuh besar dengan memakan makanan anjing. Jangan bilang kelakuan saya aneh, kamu sendiri juga sudah bercerai dengan Alex, atas dasar apa kamu duduk di sini?” Kesabaran Stella telah tertekan habis, dia sudah tidak dapat menahan rangsangan itu lagi, mendengar dia semakin marah, membuat dirinya semakin menghancurkan citranya tanpa sisa.

Alex mendengar perempuan itu memaki-maki Tania, hatinya sudah sangat jengkel dan ingin menghentikannya, tetapi tania memencet-mencet tangannya, untuk menyuruhnya tenang.

“Nona Stella, kenapa kamu bisa duduk di sini? Kenapa saya juga bisa duduk di sini? Kamu saya semua adalah mantan istri Alex, kamu adalah pendahulu, sekarang kita duduk bersama berbicara dari hati ke hati, itu juga bisa dianggap sebagai jodoh dari masa lalu. Mendengar Nona Stella mau datang kemari, saya sengaja datang kemari untuk menyambut ke datanganmu. Kita semua memang tidak dapat menghindar untuk bertemu satu sama lain, kata-katamu tidak saya masukan ke dalam hati.”Tania dengan tenang mengatakannya, senyumnya tetap terlihat murah hati, tetapi tidak terlihat hina.

“Kamu pantas mati-” Stella memukul meja lalu berdiri, Anlice dengan tegas menghentikan mereka“Sudah cukup Stella, jangan katakan lagi.”

Stella tidak menyangka Anlice akan membantu Tania berbicara. Setelah terdiam untuk waktu yang lama, dia baru menarik kembali sifat angkuhnya “Maaf Bu, saya sungguh tidak tahu sopan santun.”

Anlice juga tidak bermaksut untuk mengunakan nada yang berat“Sudahlah, tidak masalah, lain kali jangan kamu ulangi lagi, saya sudah menyiapkan kamar untuk kamu, itu di lantai atas.”

“Ma--,Bukannya saya satu kamar denganmu? Kamu ingat tidak apa yang kita bicarakan di dalam telepon sebelumnya” Stella sungguh tidak dapat mempercayainya.

Anlice juga sangat sulit membuat keputusan, memang dia dan Stella memiliki hubungan yang baik, sekitar sebulan yang lalu Stella sudah mengatakan bahwa dia mau datang. Anlice memang dengan tulus akan membantunya, tetapi hari ini anaknya mengatakan pernyataan dengan pendirian yang sangat teguh, membuat segala hal terguncang, dia juga ingin menikmati kebahagiaan memiliki cucu!

“Kamu baru turun dari pesawat, pasti belum makan apa-apa, saya akan menyuruh koki untuk menyiapkan makanan kesukaanmu” Anlice mengalihkan pembicaraan, berdiri dan berjalan pergi keluar.

“Bu--”Stella berdiri dan memanggilnya dengan nada yang tajam. Bagaimana bisa begini? Tidak boleh begini, dia baru saja memeluk Alex dan memiliki niat untuk berbaikan dengannya. Bukannya sekarang membiarkan wanita itu kembali, untuk membuat wanita itu malu. Sebelumnya wajah saya sudah dipukul sampai rusak, dan sekarang satu kali lagi di hancurkan oleh perkataan wanita Tionghua jalang itu, setelah ini dia merasa tidak bisa hidup lagi.

Anlice mendengar teriakan Stella, malahan berjalan semakin cepat.

Alex mengunakan tangan menutup mulutnya, secara diam-diam terkekeh, dan memencet-pencet tangan Tania. Serangan balasan kali ini sungguh hebat, sepertinya selanjutnya dia bisa menjadi patung saja tidak perlu berkata-kata.

Stella terengah-engah lalu kembali duduk, matanya yang indah melihat ke arah Alex “Alex-,Saya datang ke Indonesia bersiap-siap untuk membuka perusahaan, tetapi saya masih belum familiar dengan lingkaran masyarakat kalangan atas di sini. Apakah kamu bisa menolong saya untuk mengenalkan beberapa orang.”

Alex hanya manut diam menutup mulutnya, tidak mengungkapkan pendapatnya. Hanya membuat matanya melihat ke langit-langit, meneliti berapa banyak jumlah kristal.

Tania dengan ramah dan bersahabat mengantikannya menjawab“Kamu jangan khawatir, saya sangat mengenal tentang hal itu, saya yang akan membawa kamu untuk mengenalnya, ok.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu