Terpikat Sang Playboy - Bab 46 Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkannya!

Sekarang bagaimana, haruskah membuka mata, siapa yang memberi tahunya? Mengapa bajingan ini ada di sini saat ini? Membiarkan dia melihatnya seperti sosok yang lemah tak berdaya, dan tampak menyedihkan.

Tubuh Tania semakin kaku, dalam situasi yang rumit dan tidak dapat melangkah mundur, sejak awal tahu melihat terlebih dahulu dari semua sisi, adakah orang yang menangis lagi.

“Bagaimana tidak menangis, aku masih ingin mengapresiasi lebih lama, penampilanmu menangis, jangan khawatir, aku akan berada di sebelahmu membantumu menghapus air mata” Vincent dengan tenang duduk di sebelahnya, ujung jarinya sudah basah oleh air mata, lalu ia dekatkan ke mulut dan ia jilat.

Ternyata air matanya seperti ini rasanya.

Sejak mengenalnya, sejak berencana mendekatinya, dia telah mengetahui semua informasi tentangnya, ketika sedang sedih ataupun bahagia tempat apa yang mungkin dia kunjungi, kebiasaan-kebiasaan ini juga perlahan berubah menjadi kebiasaannya juga.

Hanya sesekali datang ke sini, saya pernah sengaja ingin bertemu dengannya, mungkin ini kehendak Tuhan.

Tania membalikkan badan, memunggunginya, dia menggunakan lengan baju untuk menghapus air matanya, dengan cepat menghapus air matanya “sungguh menjijikkan, hari ini sungguh sial.”

Pagi-pagi sudah dibuat jengkel oleh Alex, Sekarang ingin menemukan tempat yang tenang di mana dia ingin melampiaskan emosinya, malah bertemu dengan Vincent, setan yang gentayangan ini, dia berharap Vincent tidak melihat dirinya yang jelek saat menangis.

“Karena aku telah melihat penampilanmu saat menangis, maka membuat Tania yang sombong jadi malu ya? Bagaimana ya, kamu seterusnya masih tetap peduli padaku” Vincent bicara dengan nada datar.

“Haha, peduli?! Kecuali kalau otakku sudah tidak waras” Tania tertawa sinis, menoleh menatapnya “Hari ini, mari kita perjelas, kita ini tidak sama, aku tau kamu memandang rendah keluargaku, terlebih lagi memandang rendah kebahagiaanku, kamu hanya melihat betapa menyedihkannya aku di bawah kakimu, mengemis padamu, jadi kamu menguntitku, menghancurkan pernikahanku, aku tidak takut padamu, kamu mengajak berperang, aku akan bertahan sampai akhir.”

Vincent menatap mata Tania dalam-dalam “yang bisa kamu pikirkan, hanya kemungkinan ini kah?”

“apa maksudnya kemungkinan? Jangan buat aku marah, yang paling ku benci adalah orang jahat sepertimu” Tania tidak mengerti maksud dari perkataannya, juga tak ingin mengerti.

bisa dikatakan, Vincent sejak awal tidak marah, dia mendekat ke telinga tania “jangan-jangan kamu tidak pernah berpikir, itu karena aku tidak bisa merelakanmu.”

“kamu ingin bilang kamu dengan tanpa perasaan menghancurkan perusahaan keluargaku, setelah memasukkan kami ke neraka, baru menyadari bahwa kamu jatuh cinta padaku kan?” Tania berkata dengan gamblang, penuh kesinisan.

Vincent tertawa, berbalik bertanya “kamu berani bicara, apakah sepenuhnya tidak ada aku lagi di dalam lubuk hatimu?”

“Pertanyaan ini, kamu sudah pernah tanyakan sebelumnya, tapi aku sudah berbaik hati menjawabnya untukmu, tidak ada! Sungguh-sungguh tidak ada, kusarankan padamu, jangan memikirkan yang tidak-tidak, kamu kira bisa meluluhkan hatiku seperti dulu, dan aku dengan bodoh terbujuk” Tania tertawa getir, kesalahan yang sama, diulang dua kali, adalah idiot.

“Kalau aku bilang--, aku mencintaimu, bisakah kamu percaya padaku?” Vincent mengeluarkan seluruh ekspresinya, dengan lembut bertanya, pupil matanya hitam legam.

“Kecuali kalau kamu mengeluarkan hatimu dan membawanya ke lab penelitian, percaya padamu, aku lebih baik percaya pada jiwa yang tidak ada baik dan buruk” Tania seketika berdiri, napasnya terdengar berat karena marah, menunduk menatap Vincent, kamu tidak pernah sekalipun mencintaiku.”

Wajah tampan Vincent, setelah keheningan beberapa saat, muncul senyuman di wajahnya “Tania, ada satu hal yang harus kamu percaya, yaitu aku akan membuatmu meninggalkan Alex.”

“masa?! Kalau begitu aku juga punya satu hal yang harus kamu percaya, aku tidak akan pernah meninggalkannya” Tania berbalik menggertaknya.