Terpikat Sang Playboy - Bab 25 Wanita Muda

Tania tersenyum pandangannya dingin, dengan tenang ia meletakkan pisau dan garpu, ia menoleh, melihat Alex dengan setelan baju santai berwarna biru berjalan dengan seorang wanita cantik berambut panjang, wanita itu selalu dalam pikiran Alex, dia kelihatannya masih polos, bentuk tulangnya sangat bagus.

Alex membawa wanita itu duduk di sebelahnya, lalu tersenyum memandanginya, dan berbicara dengan halus padanya, “bawa pergi makanan untuk nyonya, dia sedang diet, dalam dua hari ini tidak boleh makan dan minum.”

dua hari tidak makan dan minum?! Nico terkejut, ini diet ya? Apa ini disalah gunakan atau menyalah gunakan, ditambah lagi pemandangan seperti ini, tajam, sangat tajam!

“Baik, Tuan!” pembantu membawa pergi sarapan di depan Tania.

Bangsat!!

Tania marah dalam hati, tapi ia tetap tersenyum, “benar! Aku sedang diet, suamiku, untung kamu mengingatkanku, aku hampir lupa.” Tania berkata dengan ringan, memberi diri sendiri langkah.

“Buat apa kamu harus berterima kasih padaku istriku.” Alex berkata dengan lembut.

“Tentu saja aku harus berterima kasih padamu, Jika kamu tidak memberiku tempat tidur sebesar itu untuk tidur sendirian, bagaimana aku bisa tidur nyenyak?” Tania juga berkata dengan lembut, urusan bersandiwara, dia tidak buruk.

“kalau begitu hari ini kamu teruskan tidur sendirian, tapi jangan salahkan aku jika kamu kutinggalkan sendirian.”

“Tidak mungkin aku menyalahkanmu, malah aku akan berterimakasih pada wanita di sebelahmu ini.”

Dia menoleh ke pelayan seperti nyonya rumah. “siapkan sarapan untuk nona muda ini, ingat, harus sedikit mewah, sekalian siapkan untuk Tuan, yang baik untuk ginjal.”

wajah Alex sedikit kaku, Nico mendengus tertawa, dia awalnya tidak tertarik, tapi tindakan Tania membuatnya seketika tertarik, dia minum perlahan dan bersiap seperti untuk menonton film.

“Baik nyonya, akan segera saya siapkan.” Pembantu mengiyakan dengan sedikit canggung. Lalu kembali bekerja.

Alex memutar bola matanya, dia benar-benar harus memberinya pelajaran, kemampuannya, liat saja dia bisa bertahan sampai mana.

Pembantu menghidangkan sarapan, kemudian dengan hormat kembali ke belakang.

“Mari, sayang, minum jus buah terlebih dahulu.” Alex mengambil gelas, dan menyodorkan ke bibir wanita itu.

“iya, jangan begini, kamu menyebalkan, orang lain perlu disuapi kah.” Wanita itu pura-pura malu, tapi merangkul Alex lebih erat, tangan Alex berada dekat dadanya, matanya dipenuhi rasa bangga.

“bermesraan denganmu sepanjang malam, masih belum cukup!” Alex mencubit dagunya, tersenyum.

“kamu benar-benar menyebalkan, kamu yang jahat, keluargamu sakit hari ini, jalan saja kesusahan.” Wanita itu menyipitkan matanya, malam pernikahannya telah hancur, dan masih ditambah lagi, benar-benar menyedihkan.

mereka melakukan hal terbaik untuk membuat orang yang duduk di depan Nico tak tahan lagi, sepupu, haruskah kamu bertindak seenaknya seperti ini.

Tania duduk, mendengarkan, dengan natural ngobrol santai dengan Nico, Sama seperti orang lain, hanya dia yang tahu bahwa hatinya sudah dingin dan dia tidak merasakannya keberadaannya.

sarapan akan segera berakhir, Tania tiba-tiba bangkit dan duduk di depan mereka, “Nona, pelayanmu sungguh yang terbaik, jika dihitung, total harganya berapa.”

ekspresi wanita itu, tiba-tiba berubah kaku.

Tania yang melihatnya seperti itu, senyumnya tambah melebar, “jangan sungkan, Pelacur juga pekerjaan, dan keluarga kami tidak akan berutang budi.”

“Kamu--, oke, dia bilang aku ini pelacur, dia sudah keterlaluan.” Wanita itu menarik tangan Alex, wajahnya memerah.

Tania berpura-pura terkejut, atau bukan ya? Tidur dengan orang yang sudah beristri, dan menemaninya sarapan, kupikir selain pelacur, di dunia ini tidak ada orang yang bermain dengan pria sepanjang malam, dan bangga seperti anak orang kaya yang dapat lotre.”