Terpikat Sang Playboy - Bab 179 Tiga Orang Insomnia

Rumah Tania terpasang banyak sekali lampu, jendela dan pintu juga tertempel huruf "Xi", kamar Tania, gaun pengantin buatan tangan tergantung di sebelah kasur, sepasang sepatu putih ada di lantai, menunggu untuk di pakai, menginjak karpet merah itu.

Tania duduk di meja rias, Sisa berdiri di belakanya, menyisir juga memberi dia ucapan selamat "satu sisir di kepala, dua sisi di rambut putih dan alis, tiga sisi untuk cucu,,,"

Sekarang jam 11 malam, Tania sama sekali tidak mengantuk, pikirannya sangat segar dan terlalu tenang, sepertinya besok tidak ingin menikah, seperti menjalani hati biasa, ini juga penyakit sebelum menikah.

Sebelumnya saat menikah dengan Alex, dia tertidur seperti babi, tidak takut dan bersemangat, jam 4 pagi di banguni ibu, saat menunggu di ruang pernikahan, tertidur di atas sofa, sekarang mengingat kembali, dia tidak mengerti kenapa waktu itu sangat santai, sekarang hatinya seperti batu.

Karena waktu itu bangun terlalu pagi, tidak ada tenaga, sekarang Siska menyisirnya saat tidur "Anak, kamu sebentar lagi akan tertidur dengan harum, besok menjadi pengantin yang sangat cantik."

"Ng" Tania di depan cermin, tersenyum pada ibu.

"Setelah menikah, segera mengandung, dengan begitu, pernikahan semakin kuat, saya juga segera menjadi nenek" Siska mengelus rambut anaknya, tersenyum.

"Ma, sudah belum, saya mengantuk, kamu sudah menyisir, saya segera pergi tidur" Tania memotong, pura-pura mengantuk.

"Kamu ini, saya berbicara serius kepada kamu, kamu lihat kakakmu, ada Yolanda, perasaan semakin dekat, anak adalah hadiah terbaik sepasang suami istri" Siska menepuk bahunya "Yasudah, pergi tidur, besok mama akan membangunkanmu."

Siska keluar kamar, Tania melihat dirinya di cermin, lalu berdiri ke arah kasur, berbaring, berbicara pada diri sendiri "Tania, segera tutup mata, jangan memikirkan apapun."

Dia menarik nafas panjang, memuntahkan rasa berat di perutnya, lalu menutup matanya.

Setelah setengah jam.

Tania membuka matanya, tidak ada rasa ingin tidur, pikirannya bercampur aduk, dia membenarkan posisi, berencana tidur kembali, menghitung dari 1 sampai 358 kambing, masih tidak bisa tidur, kepala seperti lentera, menerobos perasaan dan gambar yang tidak terhitung, tetapi gambar terlalu buram, perasaan juga terlalu kacau, sendiri tidak tahu mana tidak beres, intinya merasa tidak tenang, khawatir, dan tidak dapat tidur.

Akhirnya, dia tidak mau berurusan dengan tidur, dia membuka lampu dan duduk, tidak tidur.

Tengah malam jam dua, seluruh keluarga Tania tenang diam-diam, masih ada yang sepertinya tidak bisa tidur, Alex dan Vincent.

Satu terlalu benci, jadi tidak dapat tidur, satu terlalu bersemangat, jadi tidak dapat tidur, dan dia tidak ada alasan kesal.

"Katanya, besok dia menikah?" Nico melihat kemeja putih, Alex duduk di sebelah rak buku dengan kaki di atasnya sambil membaca buku, dia benar-benar tidak tahu sedang membaca buku apa.

Alex membuka halaman berikutnya, dingin dan menjawab "Lalu bagaimana?"

"Ya tidak bagaimana, saya akan memberikan selamat, kamu, baiklah, besok tidak akan membuat masalah?" Nico menatapnya, dia tidak mejawab, sangat tenang, tidak cocok dengannya, apalagi untuk orang yang masih di cintainya, dia tahu seberapa dia sangat posesif, yang lain merasa kasihan, sifatnya sangat buruk.

"Kalau saya dapat memberinya selamat, kamu percaya?" Alex membalikan halaman, tidak ada ekspresi berbicara, menunggu pertanyaan berikutnya.

"Baiklah, saya tidak percaya, tetapi saya ingin berkata, sudah setahun bercerai, dia memilih Vincent bukan waktu yang cepat, tidak peduli dia cinta atau tidak, dia hanya ingin melewati kehidupan, jika kamu menghancurkannya, dia akan semakin membencimu, menghindar, mending menyerah saja, yang pasti, di ingatannya, kamu tidak begitu parah." Nico menghapuskan pikiran di kepalanya, walaupun dia tidak ada cara lain, tetapi dasarnya dapat memastikan pikirannya.

Alex menutup bukunya, menaruhnya di rak buku, melewati Nico, berhenti dan berkata "Saya tidak ada di pikirannya, jadi tidak perlu jadi orang baik, segera tidur."

"Alex......" Nico menahannya "Apakah kamu harus melakukannya? hasilnya akan membuatnya semakin membencimu."

"Benci saja kalau begitu, dari pada menyesal" Alex menarik kembali tangannya, keluar dari ruang baca.

Nico menarik nafas, dia tahu dia tidak dapat menahannya, besok dunia akan segera berakhir, tiga planet akan bertabrakan, hasilnya tidak dapat di bayangkan, dia hanya manusia biasa, tidak ada hal untuk menghentikannya.

Jam 4 pagi, Tania sangat mengantuk, menutup matanya dan ingin tidur, telinganya mendengar alarm, seperti bom, dia ingin segera mati.

Di keadaan seperti ini, pada akhirnya tidak tahu bagaimana untuk tidur, lagipula Siska dan Levita memanggilnya, kepalanya seperti tertembak, lingkaran matanya sangat hitam.

"Wa......, gadis, kamu kenapa begini?" Levita melihat Tania seperti hantu "Bukannya kamu kemarin tidur jam 11?"

"Tetapi saya tidak dapat tidur, sampai jam 4, 5 baru dapat menutup mata" Tania dengan kesal berbicara.

"Hehe,,, saya rasa kamu terlalu bersemangat, jadi tidak dapat tidur, waktu saya menikah dengan ayahmu, juga tidak dapat tidur" Siska tertawa berbicara.

Levita juga merasakan hal yang sama "Tidak salah, tidak salah, saya juga demikian, semalam sebelum menikah, bersemangat memikirkan indahnya masa depan."

Tania menggigit bibirnya, dia dapat memastikan, dia bukan bersemangat.

"Lev, muka Tania sangat buruk, jika saat di tata bersemangat, tidak enak di pandang" Siska melihat muka anaknya, khawatir.

"Saya pikir sebentar" Levita mendapat sesuatu "Ada, ada, saya waktu itu melihat wanita Taiwan, berbicara, saat pagi tidak bersemangat, mandi dengan air dingin, lalu menggunakan tenaga memijat, akhirnya menggunakan masker muka dan mata, dapat membalikan muka."

Tania ingin menangis tanpa air mata "Kak, apakah saya masih dapat hidup?"

"Lev, sekarang segera lakukan, masalah ini saya berikan padamu, saya masih ada urusan lain" Siska tidak peduli anaknya, memberikan pada menantunya, sendiri keluar dari ruangan.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu