Terpikat Sang Playboy - Bab 172 Kemana Pun Pergi Pasti Bertemu, Sungguh Setan Hebat Yang Menjerat Tubuh!

Ikan kecil di layar handphone, di depan matanya telah di makan entah berapa kali. Kebodohannya sampai setelah berinvestasi di internet, dia mengira dirinya telah memenangkan permainan itu, sebenarnya kalah sampai parah.

Awalnya sudah tidak ada apa-apa lagi, gara-gara lavender membuatnya teringat kembali masa indah dulu, tapi keindahan tersebut sekarang telah menjadi segelas anggur yang beracun.

Alex menggantungakn tangan di dada, menyipitkan mata melihat penampilan Tania, mengenakan pakaian yang sedikit, lebih baik tidak perlu dipakai saja sudah. Celana yang begitu pendek, bahu hampir semuanya terbuka, kacamata tidak dipakai, kenapa harus gantung di depan dada? Takut orang lain tidak melihatnya ya? Semakin dilihat ia semakin emosi.

Dalam siaran suara mengumumkan waktu penerbangan, Tania mematikan handphonenya, menarohnya di dalam tas, dan berdiri “Kakak ipar, ayo berangkat”

“Iya” Levita berdiri dan mencemooh lembut terhadap Alex mereka.

Di pesawat, para penumpang mencari kursi mereka sesuai dengan tiket yang ada di tangan mereka, tiket yang mereka beli itu kelas depan jadi tempat duduknya sangat nyaman.

Tania dan Levita duluan menemukan kursi duduk mereka,mereka duduk di depan dekat jendela, di tengah terletak sebuah meja, masih ada ruang kosong yang besar.

Tania melihat di tengah masih ada dua tempat yang kosong, dan melihat Alex berjalan menyesuaikan nomornya berjalan ke sini, warna wajahnya tenggelam, Oh Tuhan, jangan memberikan aku lelucon seperti ini, kalau tidak saya ikut mendesak.

“nomor 29 ada di sini” Alex berhenti di depannya, memandangi nomor yang ada di depan matanya, seolah dia juga tidak berniat duduk disampingnya.

Warna wajah Linda juga tidak lebih enak dilihat dibanding wajah Tania. Dia berkata dengan manja “Kamu jangan duduk bersama dia dong, kita cari orang lain untuk tukar tempat duduk ya”.

“Kalau mau tukar juga seharusnya dia yang tukar, tempat duduk kita memang di sini, kenapa kita harus repot menghindarinya, hanya orang yang sakit jiwa yang akan menukarnya”. Alex tersenyum kepada Linda dan duduk dengan anggun di sebelah Tania.

“Baiklah” Linda dengan kecepatan kilat memberikan pandangan yang menusuk ke arah Tania

Pramugari datang dari belakang dan berkata dengan nada lembut, "Nona, silakan duduk, kencangkan sabuk pengaman Anda, dan pesawat akan lepas landas."

Linda tidak punya pilihan selain menahan hati yang marah dan duduk di samping Levita.

Pesawat telah lepas landas, ini adalah pertama kalinya mereka terbang bersama, tetapi sudah menjadi hal di masa lalu.

Kakak Ipar, saya tidak makan malam lagi,nanti bantu saya kasih tahu ya” Tania memakai penutup mata, dan menggunakan selimut tipis untuk bersiap untuk tidur.

“Baik, kamu tidurlah. Mata ditutup juga lebih baik” Levita begitu banyak bicara, juga tidak lupa untuk menyindir mereka.

Tania bersender dengan wajah yang tenang, tidak kelihatan apakah tidur benaran atau pura-pura.

Alex juga tidak sengaja melihatnya. Pramugari datang bertanya mereka mau pesan apa untuk makan malam, mereka sambil makan sambil bicara, Linda sengaja membuat wajah yang sangat akrab, mengekspresikan wajah yang terbuka, bahkan Levita tidak tahan lagi dengan makan malamnya, akhirnya ia memakai headset dan tidur.

Waktu seharusnya sudah lewat dari tengah malam, malahan di sekitar sudah tidak terdengar suara, Tania membuka penutup mata dan selimut di tubuhnya, dia ingin pergi buang air kecil, melihat Alex bersender di sana, kelihatannya sudah tidur. Dengan hati-hati, dia keluar dari sisinya untuk pergi ke toilet.

Tak berdaya, kakinya yang panjang ada di tengah, sehingga dia hanya bisa melangkah keluar, mengangkat kedua kakinya ke atas, tangannya menahan di atas meja, dan melangkah ke luar, berusaha untuk tidak menyentuhnya.

Melihat satu kaki telah mendarat, kaki yang satunya juga dengan perlahan meluncur keluar, tidak disangka ternyata kaki Alex tiba-tiba bergerak sebentar, menyentuh kakinya yang sedang meluncur keluar,bentuk badan tidak stabil, gerakannya tidak terkontrol, akhirnya ia duduk ke bawah.

Sekali duduk, ia telah duduk berada di atas pangkuannya. Tempat yang lembut dan panas membuat otaknya ingin meledak,bahkan dia duduk dengan posisi kedua kakinya yang terpisah dan daerah privasinya dekat dengannya.

Dia dengan buru-buru menopang tubuhnya,sepasang tangan yang besar membungkus mereka, membuat mereka tertempel dengan erat.

Tapi dia juga tidak bisa berteriak atau marah,di sini begitu banyak orang, kalau dilihat oleh orang lain akan dikira mereka lagi….. dia mencoba dengan menepuknya, kemudian ia hanya bisa menggunakan kuku di jarinya menusuk lengannya, jari kukunya menusuk masuk ke dalam dagingnya, dia mau menusuknya sampai ia melepaskan tangannya.

Tapi begitu dia menusuk kan jari kukunya semakin dalam, gerakannya semakin keterlaluan, terakhir dia malah memasukkan tangannya ke dalam pakaiannya.

Melihat buah di atas meja dan satu pisau buah, dia langsung kepikiran dan dia mengambilnya kemudian menghadapkan pisau ke belakang, dia menikamnya lalu Alex baru melepaskannya.

Kabur juga cuma bisa kabur ke toilet, Tania masuk ke toilet mencuci mukanya dulu, setelah selesai dari toilet, dia kembali ke tempat semula, dia memandanginya dengan tertawa, malah lebih menyempitkan jalan.

Dia tidak peduli lagi, bahkan dia naik ke meja dan duduk di kursi dalam. Ada seorang bule terbangun dari tidur, melihat seorang gadis china cantik, berjongkok di adegan ini, dan mulutnya membuat bentuk O.

Tania dengan canggung rasanya ingin mengebor lubang. Dia sungguh ingin menimpa mati si Alex

Argh…

Di tengah pertempuran gelap ini, akhirnya pesawat melandas di Paris.

Tania berpikir, selanjutnya mungkin sudah terpisah jauh dari orang yang tidak tahu malu ini. Ternyata ketika berada di hotel, bertemu lagi dengannya.

“Saya ingin membatalkan kamar, kami tidak tinggal disini lagi” Tania tanpa berpikir lagi, langsung bicara kepada resepsionis hotel. Dia tidak ingin hari selanjutnya seperti diikuti setan hebat, kemana pun bertemu dia. Jangan-jangan di tengah malam dia bakal berpura-pura menjadi pelayan hotel untuk mengetuk pintunya.

"Ada seseorang, apakah menghindariku, kamu tidak bertindak berlebihan, berpikir bahwa aku sengaja memilih hotel yang sama denganmu, awalnya kalau kamu tidak membatalkan hotel, saya yang akan membatalkannya, begini juga bagus, kalau tidak kita lagi yang harus ribet”. Alex berada disamping memancingnya.

Perkataannya begitu keluar tidak memancing Tania, malahan Levita yang duluan merasa terpancing “Haiyah, apa maksud perkataanmu ini, saya tidak suka mendengarnya, kalian ingin kami pergi dari sini, maka kami tidak akan pergi dari sini”. Dia menggunakan bahasa inggris berkata kepada resepsionis “Tinggal disini, tidak perlu batal”.

“Kakak Ipar” Tania beteriak. Menangis pun tidak ada air mata.

“Adik Ipar perempuan, kamu harus berani, buat apa takut sama dia, di jari kamu ada cincin berlian begitu besar, masih takut tidak mampu menimpanya kah? Kenapa harus kita yang ganti? Siapa yang tidak tahan ya dialah yang harus pergi” Levita berteriak ditempat dengan melototi Alex dan Linda

“ Hng, sepasang kekasih anjing jantan dan betina”.

Linda berkata dengan marah “kamu bisa bicara lebih berkulitas lagi tidak?”

“kamu bicara berkuliatas baik dengan saya” Levita paling tidak tahan melihat serigala ini

Kedua tangan dipinggang, “Suami orang lain, istri sah dibuatnya menjadi bercerai, kamu sungguh berkualitas, kalau saya lihat ya, kamu sungguh wanita yang tidak tau malu mencapai Guinness”.

“Kamu—“

“Kamu apa kamu, jangan pikir mengenakan rok panjang mencerminkan kamu murni ya, masih lebih mending lepaskan semuanya saja, Cuihh--, lain kali barani menggertak adik ipar perempuanku lagi, saya akan membagikan aib kamu ke dalam berita internet agar tersebar ke seluruh dunia”. Levita menyeret kopernya dan mengambil kunci kamar, lalu menarik Tania pergi.

Membuat wajah Linda memerah dan memutih, pokoknya dendam hari ini harus terbayarkan.

Alex melirik ke arah kepergian Tania dan ia tersenyum tipis.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu