Terpikat Sang Playboy - Bab 398 Penyihir

Nico dengan cekatan bersembunyi di samping, menghindari pisau, dan berteriak “Dasar kamu ini, kejam juga main tangannya, walaupun aku melihat kalian begitu bersejarah, kamu juga tidak perlu membunuh dengan begitu kejam.”

“Nak, kalau kamu masih tidak pergi juga, aku akan segera membuatmu mati bersejarah.” Alex sambil menggeramkan gigi, matanya melotot sambil senyum dingin.

Tania mendorong Alex dengan menyalahkannya, ia tersenyum berseri kepada Nico “Jangan dengarkan dia, kita akan segera pergi, kamu mau pergi bersama tidak?”

“Tidak, tidak, aku takut di tengah perjalanan, aku di panah mati oleh senyuman dinginnya. Nyawa lebih penting, aku lebih baik naik ke atas dulu, kalian juga cepatan naik ke atas, kalau tidak kakek tua akan tidak senang, aku duluan ya.” Nico pergi keluar pintu lalu tengok ke dalam lagi “tetap tidak tahan untuk memberi tepuk tangan terhadap mereka berdua, barusan tadi itu sungguh sangat bersejarah.”

Alex mengambil 2 buah jeruk dan melemparkannya ke arah pintu. Tania menyampingkan kepala dengan wajah memerah, ekspresinya membawa sedikit senyuman.

Pada waktu pukul 07.00, di ruang perjamuan, meja makan panjang bewarna hitam bergaya Eropa, lampu gantung mewah berwarna hijau tua, luas dan elegan, dekorasinya cantik dan tidak ada rasa yang kurang.

Kedua sisi meja sudah dipenuhi orang, selain keluarga Tania dengan keluarga Alex semuanya sudah hadir, Mirna dan Kak Grace juga sudah hadir.

“Dalam rumah sudah lama sekali tidak ramai seperti hari ini, biasanya masing-masing selalu sibuk sendiri, juga susah bisa kumpul bersama. Ini adalah hal yang baik hari ini. Untungnya, hasil terbaik dapat diselesaikan dengan puas. Selain Tania dan Mirna yang hanya boleh minum jus buah, sisanya yang lain harus minum bir. Pihak keluarga menantu, kalian harus menikmatinya dengan baik.” Kakak He dengan senang hati sambil menepuk pundak Ayah Tania. “Biarkan anak muda minum anggur merah saja, kita minum bir putih, ok tidak?”

Ayah Tania dengan puas menjawab dengan semangat “Baik! Pas sesuai suasana hatiku, hari ini saya juga sangat senang, lagian jarang-jarang bisa datang, jadi aku temanin kakek minum sampai puas.

Yang lain pada menuangkan anggur merah, kecuali Tania dan Mirna minum jus buah. Tania mejilati lidahnya, melihat anggur merah yang ada di tangan Alex, ia mengeluh dengan suara rendah, “Apaan, hanya aku dan Mirna yang tidak boleh minum anggur merah, sungguh tidak adil, aku juga mau minum bir.”

“Jangan bercanda lagi, orang hamil emang boleh minum bir? Nanti bagaimana kalau membuat bayi kita mabuk ?” Alex sambil tersenyum, menyicipi anggur merah, lumayan menikmatinya.

Tania menendang pahanya di bawah meja, dengan wajah yang berbisik sambil tersenyum, mengancamnya, "Malam ini aku tidak tidur dengan pria yang habis minum bir, lebih baik kamu sadar sedikit.”

Begitu mendengar perkataannya, dengan tegas ia membuang anggur merah lalu menggantinya menjadi jus buah, dan pergi bernegosiasi "istri, kesadaran aku sangat tinggi kan.”

“Yah, tidak buruk.” Tania tersenyum menyipitkan matanya dan menyeruput jus buah yang rasanya asam. Alex diantara bir nikmat dan istrinya, ternyata dengan tegas ia memilih keputusannya, bercanda kamu, tidur di sofa itu menyakitkan.

Alex seperti ini, semua orang melihatnya.

"Sini, aku menghormati abang sepupu yang menderita bronkitis serius ini, cheer segelas jus -" Nico menyeringai dan menuangkan segelas jus buah untuk bersulang dengannya dan sengaja mengatakan dengan keras “jus buah”, dua kata ini.

Alex dengan mata yang melototinya, Michael berada disamping ikutan memujinya “Alex adalah seorang pria yang baik, suami yang baik, penuh berkah dengan istrinya, ada jus buah pasti sama saja diminum, harus dipuji baru benar.” Harus diketahui, dia jarang bercanda, ini menandakan bahwa hari ini suasana hatinya sangat baik.

Orang lain semuanya jadi tertawa, Alex hanya bisa melanjutkan minum jus buahnya dengan ekspresi wajah yang hitam.

“Tania, bukannya Ibu mengatakanmu, tapi kamu juga tidak boleh begitu ketat kepada putraku, harus memberikan kebebasan untuknya. Coba pikir, ke depan kalau putramu juga diatur ketat oleh istrinya, apakah kamu akan senang?” Semuanya tertawa, Anlice tidak bisa tertawa, dalam hati tidak puas, putraku menjadi orang yang bertindak atas perintah istri menjadi pria kecil, sungguh tekanan batin.

“Ibu—aku tidak mengaturnya, coba kamu pikirkan dengan cermat, apakah ini salah paham, ini juga membuatku tidak senang” Tania melihat ke ibu mertua sambil tersenyum.

Anlice teringat perjanjian dengan Tania, ia segera mengubah sikapnya “Oh, setelah dipikir-pikir, ini termasuk sikap antara hubungan suami istri, tidak termasuk mengatur juga.”

Alex terkejut, apakah Ibunya sudah mengganti marga, bisa-bisanya ia mematuhi perkataan istrinya, ini juga sangat, sangat ajaib.

Liona juga sama, sangat terkejut “Kakak ipar, ini sungguh tidak seperti perkataan yang bisa kamu katakan, tampaknya hubungan kamu dengan Ibu mertua berkembang dengan baik, dan berencana untuk menjadi istri pengatur yang lengkap untuk Alex ya.”

“Bibi, aku mana ada, tapi sekarang ini aku dan ibu memang sangat baik. Dia bilang, dia akan menganggap aku seperti anak kandungnya sendiri, aku juga merasa bahwa dia sama seperti ibu kandungku. Selain itu aku harus banyak belajar kepadamu mengenai pengalaman pernikahan dan karir, ketika kamu menghadapi para pengacara, kamu sangat keren.” Tania terus memuji mereka, mulutnya begitu manis, panggilan Ibu, Ibu, dan panggilan bibi, bibi membuat kedua orang ini menjadi terangkat, nyonya yang tidak dianggap, sampai malu memujinya.

Keluarga Tania melihat saudarinya dengan 2 wanita yang sangat sulit ini berkomunikasi dengan baik, dalam hatinya merasa lebih tenang.

“Menantu perempuanku, bukan orang yang bisa diremehkan, orang rendahan yang datang barusan, sungguh berhati besar” Anlice tertawa hehe, dan juga mengganti anggur merah menjadi jus buah.

Liona mengkuncir rambut panjangnya, “orang pada bilang, menantunya mirip dengan ibu mertua, tapi aku rasa, keluarga Alex menikahi menantu yang mirip dengan bibi, Tania benar-benar menyerupai aku ketika masih muda, cukup kuat dan bisa membuat hal besar.”

“Aku katakan bibi kecil, kalau saja menantuku sepertimu, apakah putraku masih punya jalan hidup, point ini, adik ipar, kamu paling berpengalaman, Liona membiarkanmu pergi ke arah timur, kamu juga tidak berani berjalan singgah sebentar ke barat kan.” Anlice menatap Jimmy yang hangat.

Jimmy tertawa dengan canggung, “kakak ipar bercanda, perintah dari istri adalah dekrit kekaisaran, sudah harus dipatuhi.”

“Ayah, kamu sungguh sengsara” Nico turut memprihatinkan dengan menepuk pundaknya sambil melihat Alex “Ibuku adalah seorang penyihir, Tania adalah penyihir ke dua, aku rasa kamu juga akan cukup sulit.”

Mirna dari samping juga berteriak “Aku juga mau menjadi penyihir, sangat keren, membuat para pria terinjak ke bawah kaki, membiarkan aku yang berkuasa, Wahaha….” Dia tertawa puas sambil berkhayal seperti bahwa suatu hari ia memerintah gunung es berada di depan matanya untuk menyanyikan lagu dan menari.

Pria yang berada di meja, tidak peduli tua atau muda, semuanya bergemuruh,,,

Tania menghalangi Mirna yang tertawa puas, “Gadis, kamu berani berkata dengan santai seperti itu, Hei—Cepat bangun, aku akan menyegelmu sebagai penyihir."

Kembali kepada kenyataan, wajah Mirna langgung tegang “Harus bagaimana aku bicara? Dia akan menggunakan matanya yang dingin untuk membekukan aku seperti es krim manusia, kemudian menyerang ke sini dan memukuli pantatku.”

“Aih… sungguh anak kecil yang malang, bisa tidak sedikit berambisi” Tania penuh simpati.

Alex berteriak “Suaminya Fredy Wen! Kalau begitu harus segera mengirimnya kembali, kalau tidak akan celaka jika dia buru-buru dari kota selatan datang ke sini, membuat taman kaca berubah menjadi Siberia.

“Fredy Wen?!” Michael membalikkan kepalanya, berkata dengan takjub “tanah di kota selatan cukup luas kah?

Aku melihatnya dalam dua minggu pertama. Aku mendengar bahwa istrinya akan segera lahir. Mirna, apakah dia itu suami kamu?”

Melihat semua orang melihatnya, Mirna hanya bisa menganggukkan kepala dan mengakuinya. “Iya! Dia adalah suamiku, dia berselingkuh, jadinya aku pergi meninggalkan rumah.”

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu