Terpikat Sang Playboy - Bab 216 Sepatu Yang Tidak Berkualitas!

Hari ini sangat panas, menggunakan tangan melempar rambutnya ke belakang, sepatu high heels krem, rok pink yang dipadu dengan ikat pinggang, berjalan di jalan, cantik dan berkarisman, juga pemandangan musim panas yang sejuk.

Kaki Tania berbelok ke satu jalan, mobil Alex juga berjalan di belakangnya, saat berbelok, mobilnya lebih cepat dari kakinya berjalan, jadi ketika dia lewat dari belakangnya, dia tidak menyadarinya karena terus menggunakan dompetnya untuk menghalangi matahari.

Alex juga tidak menyadari, tetapi disaat yang panas, di jalan sangat sedikit orang, di tambah lagi rok pink dan kaki putih yang indah sangat menarik perhatian, dia melihatnya, dan pandangannya tidak menuju jalan.

Itu dia!!

Hatinya berdetak sangat kencang, memperlambat laju mobil, menggunakan spion melihatnya sekujur tubuh sangat elegan, cantik, membawa karisma yang baik, walaupun tangannya menutupi tetap mengambil perhatian orang, dia meletakkan dompet perak di atas kepalanya untuk menutupi matahari, dan kemudian menggunakan sebagai kipas.

Tania hanya ingin segera sampai di toko ice cream, jadi tidak terlalu memperhatikan jalan, kalau tidak, Alex yang duduk di dalam mobil sudah terlihat olehnya.

Saat berjalan, tiba-tiba tarikan kuat membuat kaki tidak dapat mengangkat. Dia menabrak orang dan hampir terjatuh. "Hei, apa yang terjadi?" Dia melihat ke bawah, ternyata sepatunya menginjak suatu lubang dan macet tidak dapat keluar.

"Sial banget" Tania menggerutu, dia jongkok untuk melihat sepatu, melepaskan kakinya dari sepatu, seperti menarik lobak, ingin mengeluarkan sepatu dari lubang itu.

Kaki sebelah seperti terbakar karena sinar matahari, dia menaruh dompet dibawah, dan menginjak sebentar, lalu sekuat tenaga menarik, tetapi tetap tidak dapat keluar.

"Astaga, bagaimana mungkin" Dia menenangkan diri, matahari di atasnya, kelelahan.

Dia lagi apa?!

Alex melihatnya berhenti dan tidak jalan, awalnya mengira dia lagi mengambil sesuatu, menempatkan mobil di pinggiran diam-diam, melihat jelas dan baru sadar sepatunya macet, hari sangat panas, melihat dia terpapar sinar matahari, hatinya sakit!

Membuka pintu mobil dan pergi, memikirkan alasan bahwa tidak sengaja melihatnya, walaupun berpas-pasan juga tidak boleh pura-pura tidak melihat, dia begitu pergi, dia pasti mengira dia mengikutinya.

Tetapi dia sangat kesusahan, membantunya sebentar pasti tidak akan jadi masalah, tidak perlu berbicara, bantu dia mengeluarkan sepatu langsung pergi, pasti bukan masalah!

Menghibur diri, dia membuka pintu dan mengintip, saat itu, dia melihat seorang menghampirinya.

"Halo, butuh bantuan?"

Tania mendengar suara laki-laki, mendongak, melihat seorang menggunakan kacamata frame hitam, dilihat lagi orang sedang berjalan, hatinya berpikir laki-laki punya kekuatan kuat, dia mengangguk "Kalau begitu maaf merepotkan, sepatu saya macet, kamu dapat mengeluarkannya?"

"Tentu saja bisa, dapat membantu wanita cantik saya sangat senang" Laki-laki itu di samping Tania, berjongkok.

Kakinya mati rasa, jadi dia menginjak dompet, untuk berdiri sementara waktu.

Laki-laki itu melihat paha Tania, terus melihat menuju atas, ingin melihat celana dalam Tania, dia semakin menunduk, bahkan berusaha masuk kedalam roknya, tenggorokkannya penuh dengan liar, terus berkelana.

Tania merasakan gerak-geriknya, hatinya sangat ketakutan, dan berteriak "Anjing......"

Laki-laki itu tersenyum, dan menggodanya "Kamu sangat cantik, jadi pacarku saja." dia melihat dia tidak bergerak, kesekitar juga tidak, kedua tangannya mengelus kakinya.

Tania melihat dia menganggap rendah, panik dan lolos dari dia, tetapi dia lupa kakinya satu lagi masih menggunakan high heels, sangat buru-buru menghindar, tidak stabil, dan hampir terjatuh.

"Aaaa....." Dia terkejut, hatinya berpikir dia harus kabur, kalau bukan karena kaki satunya tidak menggunakan sepatu, tidak main dia akan memukulnya.

Saat jatuh, ditahan tepat waktu, tangan itu masih menyentuh pinggangnya, Tania kira seseorang telah mengambil kesempatan untuk melecehkannya, dan menoleh kepala dan berteriak, "Anjing, kamu........."

Saat dilihat jelas, dia berhenti, saat kaku, Alex! bagaimana bisa bertemu dengannya, sangat aneh.

Laki-laki berkacamata melihat dia di pelukan laki-laki lain, tidak berbicara, juga tidak menghindar, berdiri dan mencibir "Wanita melihat laki-laki berduit, langsung berubah menjadi pelacur!"

"Kamu bicara apa, kamu yang memegang seperti anjing, wanita ini salah mengerti kamu, kamu menggertak wanita" Tania melepaskan Alex, melepaskan sepatu lainnya, menendangnya.

Laki-laki itu berteriak kesakitan, berusaha melarikan diri, betapa lucu rasanya.

Alex merasa kasihan melihat Tania bertemu dengan laki-laki itu, melihat dia tidak menggunakan sepatu di bawah sinar matahari, dengan aneh bertanya "Tania, kakimu tidak kepanasan?"

Dia berbalik dan meloncat-loncat "Panas, panas........"

Dia tampak seperti penari balet, membiarkannya tertawa, dan dia tersenyum mengubah suasana hatinya menjadi sangat baik. Dia berjalan dan merentangkan tangannya, "Apakah kamu mau saya gendong?"

"Tidak!" Tania dengan cepat menolak, lebih cepat dari dia berbicara.

"Kalau begitu saya gendong di belakang?"

"Juga tidak mau......" Tidak mau lagi, kaki kamu bisa keras seperti babi" dia sengaja memberitahunya, dia begitu bertanya, supaya dia rela.

Tania panas "Kamu yang babi, jika beneran ingin bantu, lepas sepatumu kasih saya pakai" dia melihat sepatu kulit Italinya.

Alex sengaja berbalik badan "Kalau begitu lupakan, saya tidak bantu, lagipula kita tidak ada hubungan, tidak bantu juga tidak apa-apa."

"Hei......" Tania melihatnya ingin dia menyelamatkannya, menahan dia "Jangan pergi, kalau begitu........, gendong saya di belakang" dibawah sinar matahari, mau tidak mau menunduk.

saat kaki kepanasan, akhirnya dia merasa lega.

"Tania, di hari sangat panas, kamu keluar untuk apa?" Alex menggendongnya sampai ke mobil, seketika menaruhnya kedalam mobil.

"Saya ingin beli barang, apakah kamu bisa mengeluarkan sepatu saya, kalau tidak saya tidak bisa berjalan." Tania masih tidak ingin melepaskan sepatunya.

Alex melihatnya "Buang-buang tenaga, mending beli sepatu baru" dia naik mobil dan menyetir.

"Berhenti!" Tania teriak, melihatnya "Saya belum setuju naik mobil kamu, nanti ada yang melihat, bisa salah paham, saya tunggu disini, kamu bantu saya beli, nanti saya kembalikan uangnya."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu